whatsapp-adev

Bahan Kosmetik

15 Bahan Aktif Kosmetik & Skincare dan Fungsinya

Published:

Updated:

Adinda Nurul Izzah

No Comments

Di pasaran tersedia macam-macam bahan aktif skincare & kosmetik. Memilih bahan aktif kosmetik atau skincare memang tak boleh sembarangan! 

Bahan aktif kosmetik atau skincare menjadi salah satu hal penting yang memengaruhi konsumen dalam membeli produk kosmetik perawatan kulit (Google Year in Search, 2021), tak terkecuali produk maklon. Konsumen di Indonesia semakin sadar akan pentingnya menggunakan kosmetik yang aman dan sehat, yakni dengan memilih bahan aktif kosmetik yang sesuai kebutuhan kulit.

Mau tahu apa saja bahan aktif kosmetik skincare yang diminati konsumen dan telah terbukti efektif serta aman bagi kulit? 

Pas! Kamu sedang berada di artikel yang tepat, di sini kamu akan menemukan informasi lengkap seputar bahan aktif kosmetik.

Terlebih, bagi kamu yang berencana memiliki bisnis kosmetik perawatan kulit (maklon skincare), penting sekali untuk mengetahui bahan-bahan aktif untuk  formulasi produknya sendiri.

Apa itu Bahan Aktif Kosmetik?

Bahan Aktif Kosmetik, Bahan Aktif Skincare

Bahan aktif kosmetik adalah bahan yang terkandung dalam produk kosmetik yang secara aktif berfungsi/bekerja mengatasi masalah kulit tertentu, baik dalam sediaan padat, cair maupun semi padat.

Sedangkan yang dimaksud dengan bahan aktif skincare adalah kandungan/bahan yang terdapat dalam formula produk kosmetik untuk perawatan kulit (skin care/treatment). Misalnya untuk mencerahkan wajah atau mengatasi flek hitam di wajah.

Misalnya, produk skincare anti acne memiliki bahan aktif salicylic acid. Nah, bahan ini yang akan bekerja menangani permasalahan jerawat.

Setiap bahan aktif dalam produk kosmetik & skincare telah diuji dan mendapatkan izin untuk diperdagangkan. Bahan kosmetik tersebut melewati tahap pengujian di laboratorium dan terbukti ilmiah mampu menunjukkan efektivitasnya dalam mengatasi permasalahan kulit.

Buat kamu yang mau bisnis kosmetik dengan cara maklon, maka kenali macam-macam bahan aktif dalam kosmetik/skincare dan fungsinya. Setiap bahan aktif memiliki efikasi dan efektivitas spesifik dalam membantu (mengatasi) masalah kulit. Oleh karena itu, kenali masalah konsumen dengan baik dan tawarkan solusi “produk” untuk mengatasi masalah kulit berjerawat, kulit berminyak, kulit kering dan kusam, dan lainnya.

Macam-macam Bahan Aktif Skincare & Kosmetik

bahan aktif kosmetik

Bahan aktif kosmetik perawatan kulit terdiri dari tiga jenis, yakni bahan natural, bahan organik, dan bahan kimia. 

Konsumen seringkali bingung dan tertukar dengan ketiga bahan tersebut, maka dari itu kamu perlu mengetahui perbedaan masing-masing bahan aktif kosmetik skincare. Yuk, simak sampai habis!

Bahan Natural (Alami)

Bahan natural dalam kosmetik berasal dari bahan-bahan alami seperti biji-bijian, buah-buahan, bunga, dan lain-lainnya. Bahan natural atau alami ini bukan artinya tidak mengandung bahan kimia ya Sahabat ADEV. 

Melansir Refresh Botanicals, produk skincare alami dapat diasumsikan bebas dari bahan kimia sekitar 50-70%. Artinya, masih ada peran bahan kimia di dalam produk perawatan kulit alami.

Bahan Organik

Bahan organik dan bahan natural acap kali disebut bahan alami yang berasal dari tanaman. Benar begitu, tetapi ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. 

Bahan organik adalah bahan alami yang berasal dari tanaman yang ditanam tanpa penggunaan bahan kimia seperti pestisida atau pupuk buatan.

Jadi, kalau kamu melihat organic skincare kamu bisa berasumsi bahwa produk organik tersebut bebas bahan kimia sekitar 95-100%. 

Akan tetapi, adakah skincare yang 100% organik atau 100% alami? Next, kita masuk ke penjelasan bahan kimia!

Bahan Kimiawi

Bahan kimia dalam kosmetik adalah bahan dasar kosmetik yang penggunaannya perlu diperhatikan. Bahan kimia kosmetik aman digunakan dengan batas tertentu. 

Sesuai dengan peraturan BPOM, terdapat kandungan kosmetik yang berbahaya dan dilarang digunakan dalam produk kecantikan.

Namun, bahan kimia tidak selamanya dipandang buruk. Melansir Pomp Beauty, bahan kimia sendiri sering berasal dari alam. Misalnya, asam kimia yang berasal dari bahan dasar tumbuhan. Lebih lanjut, bahan kimia juga berperan dalam menjaga atau membantu efektivitas bahan lainnya.

Bahan aktif adalah kandungan yang memiliki fungsi sesuai dengan klaim produk. Bahan inilah yang bekerja secara aktif memberikan manfaat, mengatasi masalah kulit tertentu, dan memberikan perubahan pada kulit.

Sebelum digunakan sebagai salah satu kandungan kosmetik, bahan aktif harus diuji secara ilmiah terlebih dahulu. Agar bahan tersebut terbukti dapat memberikan manfaat dan aman untuk digunakan.

Selain bahan aktif, produk kosmetik juga mengandung bahan-bahan tambahan yang tidak berfungsi sesuai klaim, tetapi dibutuhkan dalam pembuatan produk tersebut. Seperti kandungan pewangi, pengawet, penstabil, dan semacamnya.

Kini, kamu sudah mengenal 3 macam bahan kosmetik yang umum digunakan dalam sebuah produk.

Fakta! Produk Skincare Alami pun Tetap Mengandung Bahan Kimia

Tak jarang kita jumpai produk kosmetik perawatan kulit yang mengklaim produknya 100% bahan alami atau ‘chemical-free product’.

Nyatanya, ini hanya strategi pemasaran belaka karena tidak ada produk yang benar-benar bebas bahan kimia.

Sebagaimana analisis terbaru yang dimuat dalam website Green Queen, hampir 60% produk skincare dengan label ‘alami’ yang laris di pasaran tidak benar-benar sesuai dengan klaimnya. Banyak ditemukan bahan-bahan sintetis di dalamnya.

Dengan demikian, pemilik brand skincare perlu memberi wawasan kepada konsumen bahwa produk alami bukan berarti bebas bahan kimia, tetapi produk ini jauh lebih aman digunakan dan ramah lingkungan.

Berapa Lama Bahan Aktif Skincare & Kosmetik Bekerja?

Lama kerja ckincare

Pengguna produk skincare kerap kali menanyakan hal ini. Sebenarnya, kapan sih skincare yang digunakan memperlihatkan hasilnya? Berapa lama bahan aktif skincare bekerja? Jawabanya adalah relatif, bergantung pada beberapa faktor.

Misalnya saja jenis bahan aktif yang digunakan, kesesuaian kulit user, dosis dan cara pemakaian, tergantung pada faktor individu seperti usia, jenis kelamin, dan ras. Selain itu, efektivitas bahan aktif skincare juga tergantung pada jenis kulit dan kondisi kulit yang sedang kamu rawat.

Sebagai contoh niacinamide. Dokter kulit Ellen Marmur mengatakan bahwa niacinamide membutuhkan waktu 8 hingga 12 minggu untuk bekerja efektif dengan pemakaian teratur (lifestyle bisnis.com).

Melansir Science Becomes Here,  ada kaitan erat antara proses regenerasi kulit dengan lama waktu bahan aktif skincare bekerja. Pergantian sel kulit ini terjadi di lapisan epidermis (lapisan luar kulit).  

Setiap harinya, orang dewasa akan melepaskan hampir satu miliar sel kulit dan prosesnya berlangsung sekitar 4 minggu hingga mencapai tahap terakhir dari regenerasi kulit. 

Lalu, bagaimana pergantian sel kulit memengaruhi lama waktu bahan aktif kosmetik skincare bekerja? 

Merangkum dari berbagai sumber, pada dasarnya kamu bisa melihat manfaat bahan aktif skincare setelah pergantian sel kulit  secara penuh terjadi. Yap, sekitar satu bulan.

Namun, perlu diketahui bahwa proses pergantian kulit dan efektivitas manfaat bahan aktif kosmetik mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena dipengaruhi faktor seperti pertambahan usia,  jenis kulit, bagian kulit yang diaplikasikan produk, atau musim.

Selain itu, waktu kerja setiap bahan aktif skincare hingga menunjukkan hasil juga dipengaruhi oleh konsentrasi yang dikandungnya.

Sekarang, mari kita lihat macam-macam bahan aktif kosmetik skincare dan fungsinya (manfaatnya).

5 Bahan Aktif Alami untuk Kosmetik & Skincare

Bahan aktif kosmetik & produk skincare bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan keputusan pembelian konsumen. Konsumen semakin cerdas dalam memilih kandungan skincare yang akan mereka gunakan. 

Kini, banyak konsumen yang lebih memilih skincare dengan bahan aktif kosmetik natural. Hal ini didukung oleh data dari Euromonitor terkait tren kecantikan dan personal care yang menekankan pada penggunaan bahan natural organik dengan formulasi aman dan klinis yang bisa mendukung kesehatan dan kebugaran.

Di antara banyaknya bahan-bahan natural yang bisa digunakan dalam produk skincare, berikut adalah beberapa bahan aktif kosmetik yang banyak diminati dan berpotensi datangkan keuntungan besar untuk bisnis kamu. 

Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica)

centella asiatica

Pegagan (Centella asiatica) atau cica merupakan tanaman yang kian populer dan banyak diminati beberapa tahun belakangan ini. Kandungan bahan aktif daun pegagan telah dipercaya bermanfaat untuk perawatan kulit.

Cica kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan phenolic acid. Antioksidan dari tanaman ini dapat mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit.

Selain kaya akan antioksidan, centella asiatica juga mengandung zat saponin yang bermanfaat untuk memberikan perlindungan pada kulit dan meredakan iritasi kulit dengan cara menghambat sel-sel yang memicu peradangan.

Ekstrak Centella asiatica biasanya digunakan di dalam produk skincare dengan klaim manfaat mengatasi jerawat. Selain itu, bahan aktif kosmetik ini juga dapat sekaligus menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.

Namun demikian, centella asiatica tidak boleh dicampur dengan niacinamide karena dapat menyebabkan meningkatkam risiko iritasi kulit.

Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera)

Ekstrak kelor moringa

Tumbuh kelor atau merunggai (Moringa oleifera) telah dinobatkan sebagai tumbuhan ajaib di dunia oleh WHO karena segala khasiatnya. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Ilmuwan telah mengungkap bahwa ekstrak daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kulit antara lain kandungan antioksidan yang mampu melawan tanda-tanda penuaan dini, dan vitamin A untuk perbaikan jaringan kulit. 

Tak hanya itu, vitamin E dalam daun kelor dapat melembabkan kulit, membuat kulit lebih halus, dan memiliki sifat anti-inflamasi.

Bakuchiol, Ekstrak Tanaman Babchi

Bakuchiol - Retinol

Bakuchiol merupakan ekstrak tanaman babchi (Psoralea corylifolia) asal India. Bahan aktif alami bakuchiol ini dikenal sebagai alternatif dari retinol. Bahan aktif ini memiliki sifat sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri.

Bakuchiol memiliki manfaat utama dalam mencegah tanda-tanda penuaan dini pada kulit, karena sifatnya sebagai antioksidan. Bakuchiol bisa menjadi bahan aktif serum anti aging.

Bahan aktif ini juga bisa membantu mencerahkan kulit wajah, melembutkan tekstur kulit, merangsang sel kulit baru dan meningkatkan produksi kolagen di kulit. 

Sifat antiinflamasi dan antibakteri di dalam bakuchiol, bisa membantu menyembuhkan jerawat, mengurangi peradangan kulit, menghilangkan luka dan mencegah munculnya jerawat baru.

Baca juga artikel kami tentang bahan aktif kosmetik ceramide dan asam hyaluronat.

Marine Collagen 

collagen

Berbeda dari bahan-bahan alami lainnya yang berasal dari tumbuhan, marine collagen merupakan bahan alami yang berasal dari hewan. Kolagen ini terbuat dari peptida yang berasal dari ikan. 

Marine collagen bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit, tekstur kulit, meminimalkan munculnya keriput dan menghidrasi kulit.

Dengan demikian, marine collagen dapat membantu meningkatkan dan mencegah tanda-tanda penuaan kulit yang terlihat. Cocok digunakan untuk bahan aktif skincare dengan klaim manfaat anti aging.

Mau mencoba sampel produk anti aging buatan ADEV? Kamu juga bisa lho pesan anti aging dengan bahan marine collagen.

Ekstrak Kombucha

kombucha

Pernahkah kamu mendengar bahan aktif yang satu ini? Kombucha adalah minuman teh hitam atau hijau yang difermentasi. 

Teh dikombinasikan dengan induk bakteri (disebut scoby) dan gula yang dibiarkan berfermentasi untuk jangka waktu tertentu membuat Kombucha kaya akan probiotik. 

Ekstrak kombucha yang mengandung banyak probiotik bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan kulit dengan menyeimbangkan bakteri jahat dan memulihkan fungsi skin barrier

Kombucha memiliki lebih dari sekadar probiotik, tetapi juga mengandung vitamin B1, B12 dan vitamin C. Vitamin-vitamin ini adalah antioksidan penting yang membantu menjaga elastisitas kulit. 

Nah, itulah beberapa bahan aktif kosmetik natural yang bisa digunakan dalam produk skincare brand kamu sendiri. 

10 Daftar Bahan Aktif Skincare & Kosmetik yang Kimiawi

10 Bahan aktif skincare populer

Selain bahan aktif alami yang kian diminati, bahan aktif kimia tetap menunjukkan kekuatannya. Catatan penting ketika menggunakan bahan aktif kimia adalah bahan tersebut efektif dan terbukti aman digunakan.

Berikut adalah 10 bahan aktif kimia yang bisa menjadi pilihan untuk produk kosmetik skincare kamu.

Niacinamide

Bahan aktif kimia yang merupakan bentuk vitamin B3 ini semakin populer dalam produk kosmetik perawatan kulit. 

Niacinamide bekerja dengan cara meningkatkan pembentukan sintesis protein, keratin, dan ceramide. Proses ini dapat membantu menghasilkan kulit yang lebih lembut dan terhidrasi.

Selain menghidrasi kulit, niacinamide mampu mencerahkan wajah, mengatasi masalah jerawat, menyamarkan dan mengencangkan pori-pori kulit, serta meningkatkan elastisitas kulit.

Ingin membuat produk krim wajah anti acne? Di ADEV bisa kok!

Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid merupakan bahan yang mampu menahan air dan menjaga kulit tetap terhidrasi (lembab). Zat alami yang terkandung dalam kulit ini juga disebut sebagai asam hialuronat atau hyaluronan.

Bahan ini tak hanya melembabkan kulit, tetapi juga dapat membantu meregenerasikan kulit, mencegah tanda-tanda penuaan, menjaga tekstur kulit, dan memperkuat lapisan pelindung kulit (skin barrier).

Baca maklon produk pelembab untuk mendapatkan ide bisnis dan inspirasi produk brand sendiri.

Ceramide

Bahan yang juga secara natural terkandung dalam kulit tubuh adalah ceramide. Komponen ini secara alami ditemukan di sel-sel kulit dan membentuk 50% dari lapisan kulit epidermis.

Ceramide berfungsi menjaga lapisan kulit luar agar tetap lembab dan mencegah iritasi pada kulit. Tak heran, ceramide merupakan bahan aktif yang andal dalam mempertahankan fungsi skin barrier, mengatasi kekeringan, serta mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan.

Kamu bisa lho membuat produk serum dengan bahan aktif ceramide, serum pelembab yang cocok untuk kulit sensitif.

Alpha Hydroxy Acid (AHA)

AHA adalah sekelompok senyawa kimia yang dapat membantu mengatasi garis-garis halus, kerutan, dan bintik hitam sehingga seringkali digunakan dalam produk anti aging.

Selain itu, AHA juga disebut sebagai bahan kimia terbaik untuk produk eksfoliasi. Contoh AHA di antaranya glycolic acid dan lactic acid. 

Asam ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati, meningkatkan tekstur dan elastisitas kulit, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Tahukah kamu? Menurut Google Year In Search, semakin banyak orang yang tertarik dengan produk eksfoliator, lho. Kamu bisa nih menjadikannya ide bisnis yang menjanjikan.

Beta Hydroxy Acid (BHA) 

Sama halnya dengan AHA, bahan BHA (beta hydroxy acid) juga berfungsi sebagai eksfoliator, Namun, BHA tidak berasal dari bahan alami. Bahan ini berasal dari asam salisilat. 

Melansir Healthline, bahan aktif ini cocok untuk orang dengan jenis kulit berminyak dan berjerawat karena BHA larut dalam minyak, sementara itu AHA larut dalam air. 

BHA dapat menembus kulit ke bagian yang lebih dalam sehingga ia mampu melarutkan kandungan minyak yang menyebabkan komedo dan tersumbatnya pori-pori wajah.

Salicylic Acid

Asam salisilat adalah salah satu contoh BHA yang terbukti efektif membantu mengurangi minyak berlebih pada kulit. Selain itu, bahan ini juga mampu membantu mengatasi jerawat.

Bahan aktif skincare ini bekerja dengan cara menembus penghalang minyak, pori-pori, kemudian menembus kelenjar kulit yang menghasilkan sebum. 

Salicylic acid juga bertindak sebagai chemical exfoliator  yang mampu membantu mengelupaskan kulit mati dan kering. Efektivitas bahan ini telah dibuktikan dalam penelitian komprehensif dan studi terdahulu.

Vitamin C

Vitamin C adalah bahan aktif yang efektif mencerahkan kulit. Vitamin C adalah bahan yang ampuh dalam mempercepat penyembuhan luka dan pergantian sel kulit yang baru.

Kandungan antioksidan pada vitamin C juga terbukti efektif dalam melawan garis-garis halus, bekas jerawat, dan meningkatkan produksi kolagen.

Selain itu, vitamin C juga dapat melindungi kulit dan mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV.

Bicara soal sinar UV, kamu wajib tahu bahwa produk sunscreen adalah skincare yang harus diaplikasikan pada kulit setiap hari!

Vitamin E

Selain vitamin C, aktivitas antioksidan terdapat dalam vitamin E. 

Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak dan berfungsi menciptakan penghalang alami untuk menjaga kelembapan kulit.  Bahan aktif skincare ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan di seluruh tubuh kita. 

Dalam produk pelembap (moisturizer), vitamin E memiliki sejumlah manfaat berikut.

  • Mencegah kulit kehilangan kelembapan
  • Melindungi skin barrier
  • Melindungi sel dari kerusakan
  • Melembutkan kulit
  • Melindungi kulit dari radiasi sinar UV

Retinol

Retinol atau retinoid merupakan molekul turunan Vitamin A yang disebut-sebut sebagai bahan aktif terbaik untuk mengatasi anti aging. Retinol bekerja dengan cara membantu pergantian sel kulit dan mendorong pembentukan kolagen.

Bahan ini mampu menebalkan lapisan kulit dalam sehingga dapat menahan kelembapan kulit, memperbaiki garis-garis halus dan kerutan, serta mencerahkan kulit wajah. 

Dalam Medicinenet, retinol juga bekerja untuk mengatasi masalah kulit berikut ini.

  • Kulit berminyak dan berjerawat, retinol bekerja dengan cara mengontrol kelenjar minyak dan folikel wajah
  • Kulit belang atau kulit dengan bintik-bintik hitam, retinol berperan dalam meringankan hiperpigmentasi dan meratakan warna kulit

Namun, di sisi lain, bahan aktif skincare ini dapat menyebabkan iritasi bagi pemilik kulit sensitif. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan bahan alami seperti bakuchiol yang memiliki fungsi yang sama dengan retinol.

Peptide

Dalam produk perawatan kulit, peptide tak kalah saing dengan retinol, bahan ini populer untuk mengatasi masalah penuaan dini. Jika retinol membantu mempercepat pergantian sel kulit, peptida menghasilkan protein yang dibutuhkan kulit.

Peptide atau peptida merupakan molekul kimia yang berasal dari asam amino yang bekerja menghasilkan protein yang dibutuhkan kulit seperti kolagen, elastin, dan keratin. 

Bahan ini bertanggung jawab atas tekstur, warna, elastisitas, dan kekencangan kulit–yang penting untuk fungsi dan penampilan kulit.

Menurut dr. Sommerlad dalam Vogue, bahan ini akan semakin efektif jika dikombinasikan dengan bahan-bahan aktif lainnya seperti niacinamide atau hyaluronic acid. Namun, tak hanya peptides, bahan aktif tertentu mungkin membutuhkan bahan lainnya agar bekerja dengan optimal. 

Selain itu, ada juga bahan aktif yang tidak boleh digunakan secara bersamaan karena dapat menimbulkan iritasi atau masalah kulit yang baru. Ingin tahu apa saja bahan aktif yang tidak boleh dicampur? 

Kandungan Bahan Aktif Kosmetik (Skincare) yang Tidak Boleh Dicampur

Bahan aktif yang tidak boleh dicampur

Saat menggunakan rangkaian produk skincare, kamu perlu memastikan bahwa produk-produk tersebut tidak menyebabkan kulit terlampau kering, terjadi pengelupasan kulit yang berlebihan, atau bahkan iritasi pada kulit.

Hal-hal mengerikan tersebut dapat kamu hindari dengan mengetahui apa saja bahan aktif kosmetik atau skincare yang tidak boleh dicampur atau digunakan bersamaan. 

Namun, tenang saja, ulasan berikut ini akan sangat membantumu agar proses perawatan kulit tidak membuatmu kesulitan serta terhindar dari efek yang tidak diinginkan.

Retinol dan Vitamin C

Retinol dan vitamin C merupakan bahan aktif skincare yang terbukti efektif untuk membantu mengatasi tanda-tanda penuaan dini. Keduanya pun memiliki efek samping seperti membuat kulit kering, tingling (nyeri menggelitik), atau iritasi kulit. 

Oleh karena itu, sebaiknya bahan aktif tersebut tidak digunakan secara bersamaan. Apalagi, sifat kedua bahan tersebut berbeda, retinol merupakan oil-soluble dan vitamin C merupakan water-soluble. Saat dicampur, penyerapannya jadi tidak efektif. 

Kalau kamu ingin menggunakan kedua bahan yang luar biasa ini, kamu bisa memakai vitamin C pada pagi hari untuk mendorong kerja sunscreen, dan retinol pada malam hari untuk menstimulasi proses regenerasi kulit.

Retinol dan AHA/BHA

Sama-sama bekerja dalam mempercepat pergantian sel kulit, kedua bahan ini tidak disarankan untuk dicampur. Penggabungan retinol dengan AHA/BHA dapat memberikan efek samping seperti kemerahan. 

dr. Marchbein dalam Instyle memperingatkan agar retinoid atau retinol tidak dikombinasikan dengan berbagai asam (AHA/BHA) karena dapat menyebabkan sensitivitas kulit yang berlebihan, kemerahan, dan iritasi. 

Sebaiknya bahan aktif skincare ini digunakan di hari yang berbeda, misal retinol pada hari senin, AHA/BHA pada hari selasa, dan begitu seterusnya.

Masih ingat dengan salicylic acid? Yap, salah satu bahan yang termasuk BHA ini jelas tidak boleh dicampur dengan retinol. Resikonya adalah over drying yang menyebabkan iritasi kulit. 

Retinol dan asam salisilat dapat menciptakan lingkaran setan kekeringan dan jerawat, begitu kata Sikora, dermatologis Amerika Serikat.

Retinol dan Benzoyl Peroxide

Selain AHA/BHA dan retinol yang bekerja mempercepat pergantian sel kulit, ada benzoyl peroxide yang juga membantu meregenerasi kulit secara cepat serta mencegah munculnya jerawat. 

Oleh karena itu, retinol dan benzoyl peroxide tidak bisa dikombinasikan atau dicampur karena akan menimbulkan efek samping pada kulit seperti iritasi.

Salicylic Acid dan Glycolic Acid

Kedua bahan aktif skincare ini tidak boleh digunakan bersamaan karena kedua asam ini memiliki fungsi yang sama, yaitu mengangkat sel kulit mati. 

Akibat yang muncul dari pencampuran salicylic acid dan glycolic acid adalah reaksi perih pada kulit atau efek yang menyakitkan kulit.

Vitamin C dan AHA/BHA

Baik vitamin c maupun AHA/BHA, kedua bahan ini sama-sama mencerahkan wajah. Namun, kamu tidak dianjurkan menggabungkan kedua bahan ini pada wajah sebagai layering.

Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki pH yang rendah, ketika AHA/BHA dicampur dengan vitamin C, efektivitas bahan aktif skincare tersebut malah berkurang.

Jadi, sebenarnya boleh saja digunakan bersamaan, akan tetapi hasilnya jadi tidak optimal. Sia-sia saja, bukan? Solusinya, kamu bisa menggunakan bahan-bahan aktif ini secara terpisah.

Niacinamide dan AHA/BHA

Niacinamide merupakan bahan aktif yang hampir bisa dikombinasikan dengan active skincare lainnya. Hampir ya. 

Nah, salah satu bahan yang tidak disarankan untuk digabungkan dengan niacinamide adalah AHA/BHA. Penggunaan bersama kedua bahan tersebut dapat menyebabkan tingkat efektivitas niacinamide berkurang.

Selain itu, niacinamide dan AHA/BHA dapat memicu iritasi atau breakout. Tentu, kamu tidak ingin ini terjadi, bukan?

Selanjutnya, tak hanya AHA/BHA, bahan aktif niacinamide tidak cocok dicampur dengan vitamin C.

Nah, itulah bahan-bahan aktif yang tidak boleh dicampur. Maksud pencampuran bahan aktif ini adalah dipakai layering bersamaan ya, Sahabat Adev.

Calon Pebisnis Skincare Jangan Asal Formulasi 

Bahan aktif Skincare Kosmetik

Bahan aktif kosmetik memang tak bisa asal pilih dan asal diaplikasikan pada produk kecantikan. Kamu perlu mengetahui bahan-bahan aktif yang banyak diminati di pasaran dan bahan yang terjamin keamanannya. 

Tak berhenti sampai di situ, kamu juga perlu mengedukasi konsumen bahwa tidak ada produk yang 100% natural, tidak semua bahan aktif cocok untuk setiap kulit, dan tidak semua bahan aktif boleh atau bisa dicampur. 

Informasi ini penting bagi calon pebisnis kosmetik agar tak salah dalam memformulasikan produknya. Jangan sampai memberikan dampak buruk atau berbahaya bagi pengguna produk skincare merekmu.

Lagi pula, calon pebisnis memang tak perlu repot-repot memikirkan formulasi skincare atau khawatir salah menentukan komposisi bahan aktif skincare.

Kenapa begitu? Jawabannya, karena ada Adev yang siap membantu calon pebisnis kosmetik mewujudkan produk impiannya. Kamu tinggal bilang ingin membuat produk apa dengan bahan aktif yang mana. 

Soal formulasi, komposisi dan konsentrasinya biar menjadi urusan kami. Nah, selain bahan-bahan aktif skincare yang telah disebutkan, yuk, lihat bahan aktif lainnya yang tersedia di Adev.

Bahan Aktif Kosmetik yang Tersedia di ADEV

Setelah mengetahui bahan-bahan aktif kosmetik yang banyak diminati konsumen dan aman digunakan pada produk skincare, rasanya kurang lengkap kalau kamu belum mengetahui bahan aktif yang tersedia di ADEV. 

Ini dia, daftar bahan aktif yang bisa jadi pilihan untuk produk skincare brand kamu sendiri. 

Manfaat Produk SkincareBahan Aktif
Moisturizers (Melembapkan)Emolien, Oklusif, Humektan, Hyaluronic Acid, Sodium Hyaluronate, Aloe Vera Extract, Gmoist Sea Gel
Brightening (Mencerahkan)Vitamin C, Niacinamide, Licorice Extract, Fermented Honey, Kojic Acid, Glycolic Acid, AHA Blend
Anti Acne (Membantu mencegah jerawat)Actosome Centella, Biostine Galasate, Salicylic Acid, Tea Tree Extract, Actibiome
Anti Aging (Membantu mencegah penuaan dini)
Retinol, Collagen, Snail Extract, DNA Salmon, Yoghurt Extract
Anti Inflammatory (Membantu mencegah peradangan)
Ceramide, Syricalm, Nut Peel Extract, Allantoin
Daftar Bahan Aktif Kosmetik ADEV

Jika ada bahan lain yang ingin kamu hadirkan dalam produk skincare impianmu, tak perlu khawatir, ADEV akan mencoba mewujudkannya. 

Bisnis Kosmetik Mudah Bersama ADEV

Adev sebagai jasa maklon kosmetik berkualitas menyediakan beberapa bahan aktif kosmetik yang populer dan banyak diminati seperti yang telah kami jelaskan di atas. 

Formulasi produk yang dibuat Adev juga terjamin kualitas dan mutunya, kamu tidak perlu khawatir ada kesalahan pencampuran bahan aktif atau kesalahan formulasi. Adev telah memiliki sertifikat CPKB A dari BPOM dan Halal dari LPPOM MUI. 

Khawatir soal biaya maklon kosmetik dan syarat maklon? Tenang saja, semua proses maklon di Adev sangat mudah! Business Consultant Adev siap untuk membantu dan memberikan informasi yang kamu butuhkan dengan cepat dan tanggap.

Tertarik membuat produk dengan bahan aktif kosmetik skincare populer seperti yang telah diulas di atas? Silakan klik tombol di bawah ini untuk berkonsultasi tentang pembuatan produk skincare brand sendiri. 

5/5 - (1 vote)

Penulis merupakan pribadi yang gemar menulis artikel tentang bisnis dan enterpreneurship. Ia telah berupaya memberikan informasi terbaik dan akurat di artikel ini berdasarkan literasi dan penelitiannya.

Namun artikel ini dibuat hanya untuk tujuan informasi dan tidak ditujukan sebagai saran profesional atau konsultasi bisnis. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan informasi dalam artikel ini dan penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan dalam bentuk apa pun yang diduga timbul dari kesalahan, kelalaian, atau kelalaian dalam menyusun artikel ini.

Tinggalkan komentar


Index