Mitra Adev, krisis atau pandemi seperti COVID-19 membawa tantangan besar bagi banyak bisnis, termasuk industri kosmetik. Namun, di balik tantangan tersebut, selalu ada peluang untuk bertahan dan bahkan berkembang.
Dengan strategi yang tepat, Anda bisa menjaga bisnis kosmetik Anda tetap berjalan dan bahkan menemukan cara baru untuk sukses. Yuk, simak tips dan strategi cara bisnis kosmetik saat krisis atau pandemi berikut ini!
Cara Bertahan dan Sukses dalam Bisnis Kosmetik Saat Krisis atau Pandemi
1. Fokus pada Produk yang Dibutuhkan Saat Krisis
Mitra Adev, selama krisis atau pandemi, kebutuhan konsumen cenderung berubah. Produk yang sebelumnya laris mungkin tidak lagi diminati, sementara produk lain justru mengalami peningkatan permintaan. Fokuslah pada produk yang benar-benar dibutuhkan saat ini.
Contoh produk yang diminati saat pandemi:
- Skincare untuk perawatan kulit di rumah (cleanser, toner, moisturizer).
- Produk kebersihan seperti sabun cuci tangan atau hand sanitizer.
- Kosmetik untuk video call (foundation, lip cream, eyebrow pencil).
Tips:
- Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan konsumen saat ini.
- Sesuaikan portofolio produk Anda dengan tren yang sedang berkembang.
Untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan, maka anda bisa membuat Business Continuity Plan.
Business Continuity Plan (BCP) adalah pedoman prosedural untuk membuat rencana yang mencegah, mempersiapkan, menanggapi, mengelola, dan memulihkan bisnis dari gangguan apapun.
BCP akan digunakan apabila bisnis berada dalam situasi krisis, misalnya krisis yang diakibatkan oleh bencana alam, krisis moneter, termasuk kondisi krisis kesehatan saat ini yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
BCP juga bisa menjadi pedoman yang bertujuan untuk memperkecil risiko dampak akibat krisis yang bersifat mengganggu operasional bisnis Anda, termasuk di antaranya minimalisasi risiko kerugian finansial maupun non-finansial dan citra bisnis di masa pandemi.
Namun ternyata, banyak perusahaan belum menyadari bahwa BCP penting untuk kelangsungan bisnis mereka. Sebagaimana data dari Euromonitor menyebutkan hanya 22% perusahaan yang memiliki Business Continuity Plan.
2. Manfaatkan Pemasaran Digital
Mitra Adev, selama pandemi, konsumen lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan berbelanja secara online. Oleh karena itu, pemasaran digital menjadi kunci untuk menjangkau pelanggan.
Strategi pemasaran digital:
- Gunakan media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) untuk promosi.
- Buat konten edukatif, seperti tutorial makeup atau tips skincare.
- Manfaatkan fitur iklan berbayar untuk meningkatkan jangkauan.
- Kolaborasi dengan influencer atau beauty blogger untuk meningkatkan eksposur brand.
Hasil survei yang dilakukan UOB juga melaporkan bahwa langkah untuk mengoptimalkan platform digital ini ternyata sudah dilakukan oleh sebanyak 65% bisnis skala kecil di Indonesia. Mereka memilih memprioritaskan investasi teknologi digital pada 2020.
3. Tawarkan Promo dan Diskon Menarik
Mitra Adev, promo dan diskon adalah cara ampuh untuk menarik minat pelanggan, terutama saat krisis ketika daya beli konsumen mungkin menurun.
Ide promo:
- Diskon besar-besaran untuk produk tertentu.
- Paket bundling dengan harga lebih hemat.
- Gratis ongkos kirim untuk pembelian di atas nominal tertentu.
Tips:
- Siapkan promo yang menarik tetapi tetap menguntungkan bagi bisnis Anda.
- Komunikasikan promo dengan jelas melalui media sosial dan website.
4. Tingkatkan Layanan Pelanggan
Mitra Adev, layanan pelanggan yang baik bisa menjadi pembeda di tengah persaingan. Saat krisis, konsumen cenderung lebih selektif dan mengharapkan pengalaman belanja yang nyaman.
Tips meningkatkan layanan pelanggan:
- Respon pesan pelanggan dengan cepat dan ramah.
- Sediakan informasi yang jelas tentang produk dan kebijakan pembelian.
- Tawarkan bantuan atau solusi jika pelanggan mengalami masalah.
5. Fokus pada Produk yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Mitra Adev, selama pandemi, kesadaran konsumen akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan semakin meningkat. Produk kosmetik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bisa menjadi pilihan yang menarik.
Ide produk ramah lingkungan:
- Skincare dengan bahan alami dan kemasan daur ulang.
- Kosmetik vegan dan cruelty-free.
- Produk dengan sistem refill untuk mengurangi limbah.
Tips:
- Komunikasikan nilai keberlanjutan produk Anda kepada konsumen.
- Gunakan media sosial untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya produk ramah lingkungan.
Menurut data BPS, terdapat 3 sektor bisnis yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Ketiganya adalah sektor akomodasi, makanan, dan minuman; sektor jasa lainnya; serta sektor transportasi dan pergudangan.
Bisnis kosmetik dan perawatan termasuk bisnis yang berjalan secara normal, bahkan masih sangat menjanjikan di masa pandemi ini. Data Kementerian Perindustrian menyebutkan total konsumsi masyarakat Indonesia untuk kosmetik mencapai USD 6,03 miliar atau sebesar Rp 86 triliun.
6. Manfaatkan Platform E-commerce
Mitra Adev, platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada bisa menjadi saluran penjualan yang efektif selama krisis. Dengan memanfaatkan platform ini, Anda bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Tips menggunakan e-commerce:
- Optimalkan deskripsi produk dengan informasi yang jelas dan menarik.
- Gunakan foto produk yang berkualitas tinggi.
- Manfaatkan fitur promo atau flash sale yang disediakan platform.
7. Adopsi Strategi Content Marketing
Mitra Adev, content marketing adalah cara efektif untuk menarik perhatian calon pelanggan dan membangun kepercayaan. Dengan konten yang bermanfaat, Anda bisa mengedukasi konsumen sekaligus mempromosikan produk.
Temuan baru dari The NPD Group, sebuah perusahaan riset Amerika, mengungkapkan bahwa pandemi telah mengubah rutinitas perawatan kulit menjadi lebih baik. Hampir 40% wanita di Amerika lebih sering menggunakan produk skincare dibanding tahun sebelumnya.
Bahkan sepertiganya telah memperluas rutinitas mereka dan memasukkan lebih banyak produk perawatan.
Dibandingkan kosmetik dekoratif, produk perawatan kulit atau yang lebih dikenal dengan skincare lebih banyak diminati dan menjadi tren ketika pandemi.
Sejak pandemi, banyak orang menjadi lebih sadar tentang apa yang mereka dan keluarga mereka gunakan pada kulit. Banyak orang mencari cara yang lebih aman dan efektif untuk memastikan kesehatan mereka melalui pemilihan produk perawatan kulit dan tubuh.
“Perawatan kulit telah menjadi salah satu kategori kecantikan paling tangguh tahun ini,” kata Larissa Jensen, Penasihat Industri Kecantikan NPD.
“Dibandingkan dengan industri kecantikan secara keseluruhan, produk perawatan kulit (skincare) berhasil memperoleh pangsa pasar yang menghasilkan volume penjualan tertinggi dari semua kategori.” lanjut Jensen seperti dikutip dari laman Cosmetics Business.
Ide konten marketing:
- Artikel blog tentang tips perawatan kulit di rumah.
- Video tutorial penggunaan produk.
- Infografis tentang manfaat bahan baku kosmetik.
8. Evaluasi dan Sesuaikan Strategi Bisnis
Mitra Adev, krisis atau pandemi adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan menyesuaikan strategi bisnis Anda. Dengan melakukan evaluasi, Anda bisa menemukan cara baru untuk bertahan dan berkembang.
Langkah evaluasi:
- Analisis data penjualan dan performa pemasaran.
- Kumpulkan feedback dari pelanggan.
- Lakukan inovasi produk atau strategi berdasarkan hasil evaluasi.
Kesimpulan
Mitra Adev, bisnis kosmetik saat krisis atau pandemi memang penuh tantangan, tetapi juga menyimpan peluang besar. Dengan mengikuti tips dan strategi di atas, Anda bisa menjaga bisnis Anda tetap berjalan dan bahkan menemukan cara baru untuk sukses.
Jika Anda membutuhkan mitra produksi yang bisa membantu mewujudkan produk kosmetik berkualitas tinggi, PT Adev Natural Indonesia siap mendukung Anda. Kami menyediakan layanan maklon kosmetik dengan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang terjamin.
Yuk, mulai perjalanan bisnis kosmetik Anda bersama kami dan raih kesuksesan! 🌟