Menjalankan bisnis kosmetik di masa pandemi merupakan sebuah tantangan untuk para pebisnis. Bagaimana tidak? Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 lalu menjadi pukulan telak bagi sebagian besar pelaku bisnis.
Hal tersebut dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pendapatan 84% pelaku Usaha Menengah Kecil (UMK) mengalami penurunan di tengah pandemi. Penurunan pendapatan juga dirasakan oleh sekitar 82% Usaha Menengah Besar (UMB).
Walaupun terjadi penurunan, Anda sebagai pebisnis tentu tak ingin bisnis yang sudah dibangun berhenti beroperasi, bukan? Anda tentu tetap ingin mempertahankan bisnis di masa pandemi ini.
Namun, tentunya butuh cara tertentu agar bisnis di masa pandemi tetap bisa beroperasi. Yuk, simak artikel tentang satu strategi bisnis ini untuk mengetahui bagaimana cara mempertahankan bisnis di masa pandemi.
Cara Pertahankan Bisnis di Masa Pandemi
Pandemi COVID-19 menjadi kejadian yang tak disangka-sangka akan menimbulkan dampak signifikan oleh banyak pihak, termasuk pelaku usaha kecil maupun pelaku usaha besar.
Akibatnya, banyak pelaku usaha yang tak bisa mempertahankan jalannya bisnis di masa pandemi dan terpaksa menutup bisnisnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan agar bisnis bisa tetap bertahan dan terus berjalan? Ini di antaranya:
Membuat Business Continuity Plan
Business Continuity Plan (BCP) adalah pedoman prosedural untuk membuat rencana yang mencegah, mempersiapkan, menanggapi, mengelola, dan memulihkan bisnis dari gangguan apapun.
BCP akan digunakan apabila bisnis berada dalam situasi krisis, misalnya krisis yang diakibatkan oleh bencana alam, krisis moneter, termasuk kondisi krisis kesehatan saat ini yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
BCP juga bisa menjadi pedoman yang bertujuan untuk memperkecil risiko dampak akibat krisis yang bersifat mengganggu operasional bisnis Anda, termasuk di antaranya minimalisasi risiko kerugian finansial maupun non-finansial dan citra bisnis di masa pandemi.
Namun ternyata, banyak perusahaan belum menyadari bahwa BCP penting untuk kelangsungan bisnis mereka. Sebagaimana data dari Euromonitor menyebutkan hanya 22% perusahaan yang memiliki Business Continuity Plan.
Padahal BCP dapat berperan sangat penting dalam hal meningkatkan kemampuan bisnis untuk pulih sesegera mungkin dari suatu peristiwa krisis yang mengganggu. Itu lah sebabnya BCP disebut sebagai salah satu komponen terpenting dari strategi pemulihan.
Lalu, bagaimana cara membuat BCP untuk bisnis di masa pandemi?
Dilansir dari laman berita FEB Universitas Indonesia, rencana BCP menekankan pada empat proses kegiatan, yaitu:
- Analisis dampak (impact analysis)
- Strategi penanganan (recovery strategy)
- Rencana pengembangan (plan development)
- Uji coba (testing) & pemeliharaan (maintenance).
Keempat proses kegiatan tersebut dikoordinasikan oleh empat faktor, diantaranya:
- Sumber daya manusia: Meliputi bagaimana suatu bisnis mengelola dan melindungi karyawannya.
- Proses: Adanya kebijakan physical distancing terkadang membuat proses produksi perlu menyesuaikan.
- Lokasi: Meliputi tempat kerja semasa krisis, apakah memungkinkan diterapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
- Teknologi: Mengandalkan teknologi untuk kelangsungan bisnis seperti berkomunikasi melalui aplikasi daring.
Anda sebagai pelaku usaha harus mempertimbangkan keempat faktor tersebut untuk menghindari krisis dalam menjalankan bisnis di masa pandemi ini walaupun sebenarnya tidak ada panduan khusus tentang BCP. Karena setiap bisnis memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda.
Sejauh ini, dari berbagai studi, penjelasan atau literatur mengenai penerapan BCP di perusahaan kecil, menengah, dan besar masih belum banyak diketahui. Anda dapat membuat BCP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis agar tetap berjalan di masa pandemi ini.
Mengoptimalkan Platform Digital
Cara mempertahankan bisnis di masa pandemi selanjutnya adalah dengan mengoptimalkan platform digital.
Menurut riset Euromonitor, pandemi mengubah perilaku konsumen dan menyebabkan meningkatnya aktivitas berbelanja secara online. Maka dari itu, pebisnis harus dapat menyesuaikan perilaku baru ini dan beralih ke platform digital.
Perilaku berbelanja online ini bahkan diprediksi akan tetap ada pasca pandemi COVID-19.
Hasil survei yang dilakukan UOB juga melaporkan bahwa langkah untuk mengoptimalkan platform digital ini ternyata sudah dilakukan oleh sebanyak 65% bisnis skala kecil di Indonesia. Mereka memilih memprioritaskan investasi teknologi digital pada 2020.
Beralih ke Bisnis yang Menjanjikan
Menurut data BPS, terdapat 3 sektor bisnis yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Ketiganya adalah sektor akomodasi, makanan, dan minuman; sektor jasa lainnya; serta sektor transportasi dan pergudangan.
Bisnis kosmetik dan perawatan termasuk bisnis yang berjalan secara normal, bahkan masih sangat menjanjikan di masa pandemi ini. Data Kementerian Perindustrian menyebutkan total konsumsi masyarakat Indonesia untuk kosmetik mencapai USD 6,03 miliar atau sebesar Rp 86 triliun.
Hal ini merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan, bukan? Bisnis kecantikan kosmetik dan perawatan tubuh merupakan bisnis di masa pandemi yang menguntungkan karena kini masyarakat cenderung membeli produk untuk kesehatan, termasuk kesehatan kulit dan tubuh.
Ingin memulai bisnis kosmetik brand sendiri? Percayakan saja pada jasa maklon kosmetik ADEV.
ADEV sebagai jasa maklon kosmetik berstandar BPOM menyediakan berbagai produk kosmetik dan personal care mulai dari sabun, skincare, haircare, bodycare, parfum, kosmetik lainnya. Berikut ulasan selengkapnya.
Bisnis Produk Perawatan Kulit
Dibandingkan kosmetik dekoratif, produk perawatan kulit atau yang lebih dikenal dengan skincare lebih banyak diminati dan menjadi tren ketika pandemi.
Temuan baru dari The NPD Group, sebuah perusahaan riset Amerika, mengungkapkan bahwa pandemi telah mengubah rutinitas perawatan kulit menjadi lebih baik. Hampir 40% wanita di Amerika lebih sering menggunakan produk skincare dibanding tahun sebelumnya.
Bahkan sepertiganya telah memperluas rutinitas mereka dan memasukkan lebih banyak produk perawatan.
Sejak pandemi, banyak orang menjadi lebih sadar tentang apa yang mereka dan keluarga mereka gunakan pada kulit. Banyak orang mencari cara yang lebih aman dan efektif untuk memastikan kesehatan mereka melalui pemilihan produk perawatan kulit dan tubuh.
“Perawatan kulit telah menjadi salah satu kategori kecantikan paling tangguh tahun ini,” kata Larissa Jensen, Penasihat Industri Kecantikan NPD.
“Dibandingkan dengan industri kecantikan secara keseluruhan, produk perawatan kulit (skincare) berhasil memperoleh pangsa pasar yang menghasilkan volume penjualan tertinggi dari semua kategori.” lanjut Jensen seperti dikutip dari laman Cosmetics Business.
Efek pandemi COVID-19 yang mengharuskan orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, telah membuat mereka lebih fokus pada perawatan diri dan perawatan kulit yang penuh manfaat.
Tren penggunaan skincare tersebut kemungkinan besar akan terus berlanjut bahkan ketika orang-orang kembali ke kehidupan yang stabil.
Nah, melihat data di atas, ini lah saatnya Anda beralih ke bisnis di masa pandemi yaitu berjualan skincare. Untuk memulai bisnis skincare, Anda dapat mempercayakannya pada ADEV.
ADEV bisa bantu kamu menciptakan dan memproduksi beragam produk skincare (perawatan kulit) yang legal, aman, halal, serta kaya akan manfaat. Berikut di antaranya:
- Facial Wash Cream
- Micellar Water
- Toner
- Serum
- Day Cream
- Night Cream
- Peel Off Mask
- Wash Off Mask
- Face Mist
Bisnis Produk Perawatan Tubuh
Tak jauh berbeda dari skincare, produk perawatan tubuh atau bodycare juga merupakan pilihan bisnis di masa pandemi yang bisa Anda coba. Pandemi COVID-19 memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, secara khusus kebiasaan higienis juga terpengaruh.
Penelitian dalam Journal of Cosmetics Dermatology, menyatakan peningkatan cuci tangan dan mandi setelah pulang dan setelah menggunakan transportasi.
Penggunaan kosmetik dekoratif juga cenderung menurun, tetapi di lain sisi meningkatkan penggunaan krim tangan (hand cream). Hampir setengah dari responden menyatakan bahwa mereka akan mempertahankan kebiasaan higienis ini setelah pandemi berakhir.
Tertarik mencoba peluang di atas menjadi bisnis yang menguntungkan? Yuk, mulai bisnis produk perawatan tubuh (bodycare) bersama ADEV! Produk perawatan tubuh yang tersedia di antaranya adalah:
- Sabun
- Bar Soap (Transparan/Translucent)
- Liquid Soap (SLES/Non-SLES)*
- Haircare
- Shampoo
- Conditioner
- Hair Serum
- Hair Tonic
- Hair Mask
- Hair Oil
- Pomade
- Beard Oil
- Bodycare
- Body Lotion
- Body Serum
- Soothing Gel
- Body Scrub
- Massage Oil
- Perfume
Nah, itu lah beberapa cara mempertahankan bisnis di masa pandemi, dari membuat rencana kelanjutan bisnis / business continuity plan hingga beralih ke sektor bisnis yang menjanjikan, yaitu bisnis produk perawatan kulit.
Maklon kosmetik ADEV akan membantu Anda memulai bisnis skincare dan bodycare dengan brand sendiri. Dengan syarat maklon yang mudah dan biaya maklon yang terjangkau, Anda hanya perlu berfokus pada penjualan produk tanpa perlu memikirkan rumitnya proses produksi. Tunggu apa lagi? Yuk, mulai usaha skincare dan bodycare bersama ADEV.
Klik tombol di bawah ini untuk berkonsultasi bersama Business Consultant ADEV!