Menjual skincare dapat Anda lakukan secara offline dengan membuka toko fisik maupun secara online melalui sosial media, website, atau marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada).
Dikutip dari Compas.co.id, pada semester I tahun 2022 penjualan produk skincare mencapai Rp 1,4 triliun dengan jumlah produk skincare yang terjual sebanyak 19 juta produk. Wow…
Bahkan, berdasarkan informasi Statista Market Forecast, pada tahun 2023 pendapatan segmen skincare di Indonesia diperkirakan mencapai US$2,26 miliar dan akan tumbuh sebesar 4.97% per tahun (CAGR 2023-2027).
Data tersebut menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap produk skincare di Indonesia dapat dikatakan cukup besar dan akan terus meningkat. Ini dapat menjadi peluang besar bagi Anda yang ingin memulai bisnis skincare
Keadaan pasar skincare yang sangat kompetitif mungkin saja membuat bisnis skincare Anda akan mengalami risiko kegagalan.
Namun, risiko kegagalan bisnis ini dapat Anda minimalisir dengan mengetahui tips-tips membangun bisnis. Oleh karena itu, berikut adalah 10 tips bisnis skincare yang harus Anda ketahui.
1. Pilih Model Bisnis Skincare dari Modal yang Terkecil (kalo bisa tanpa modal)
Credit Image
Memulai bisnis skincare tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Anda dapat memulainya dengan memilih model bisnis dengan modal yang kecil atau bahkan tanpa modal. Misalnya, dengan menjadi reseller atau dropshipper skincare.
Apa itu reseller dan dropshipper skincare? dan bagaimana sistem kerjanya?
Reseller skincare
Reseller skincare adalah seseorang atau perusahaan yang membeli produk skincare dari produsen untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Menjadi reseller skincare, biasanya membuat Anda harus memiliki stok produk skincare yang siap untuk dijual. Sehingga, Anda harus mengeluarkan modal yang cukup untuk membeli persediaan produk skincare tersebut dari produsen.
Selain itu, sebagai reseller skincare Anda juga bertanggung jawab atas proses pengiriman produk skincare kepada pelanggan
Dropshipper skincare
Dropshipper skincare adalah seseorang yang menjual produk skincare dari produsen atau distributor tanpa harus menyimpan stok produk skincare terlebih dahulu. Sehingga, Anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli persediaan produk skincare.
Sebagai dropshipper skincare, Anda hanya perlu mempromosikan produk skincare kepada pelanggan dan memesan produk dari produsen atau distributor jika terdapat pesanan dari pelanggan.
Dalam model bisnis ini, proses pengiriman produk skincare ke alamat pelanggan langsung dilakukan oleh produsen atau distributor skincare tersebut.
Baca penjelasan kami mengenai cara menganalisa peluang usaha skincare.
2. Bandingkan model bisnis yang memberikan keuntungan terbesar
Credit Image
Selain mempertimbangkan modal awal, Anda juga perlu membandingkan model bisnis yang memberikan keuntungan terbesar.
Misalnya, dengan modal yang kecil Anda dapat memilih untuk menjadi reseller ataupun dropshipper skincare.
Anda bisa mencari informasi terkait dengan perbedaan kedua modal bisnis tersebut, seperti jumlah modal, profit, risiko, ataupun strategi pemasarannya. Kemudian, pilihlah model bisnis yang memberikan keuntungan terbesar dengan risiko terkecil.
Sebagai contoh, berikut adalah tabel perbandingan dari model bisnis reseller dan dropshipper skincare.
Perbedaan | Dropship | Reseller |
Stok Barang | Tidak perlu memasok barang, hanya menjadi perantara antara pembeli dan produsen | Harus memasok barang terlebih dahulu dari produsen atau distributor |
Modal yang Dikeluarkan | Tidak memerlukan biaya atau modal yang besar | Memerlukan modal yang lebih besar untuk menyetok barang |
Keuntungan atau Profit | Keuntungan yang didapat tidak terlalu besar karena hanya menjadi perantara | Keuntungan yang didapat bisa lebih besar karena bisa memberikan selisih harga yang tinggi |
Strategi Pemasaran | Pemasaran dilakukan melalui media sosial, e-commerce, grup WhatsApp dan lainnya | Pemasaran dilakukan dengan direct selling atau penjualan langsung kepada konsumen |
Risiko | Resiko yang diakibatkan tidak terlalu besar karena tidak menyetok barang terlebih dahulu | Resiko yang diakibatkan lebih besar karena harus menyimpan stok barang |
Catatan: Data perbandingan reseller dan dropshipper diambil dari gramedia.com.
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, jika Anda ingin memulai bisnis dengan modal yang kecil dan resiko yang lebih rendah, maka model bisnis dropshipper skincare bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika Anda memiliki modal yang cukup dan bisa menangani risiko yang lebih tinggi, maka model bisnis reseller skincare bisa memberikan keuntungan yang lebih besar.
3. Pahamilah trend dan lakukan riset pasar skincare
Credit Image
Dengan memahami tren dan melakukan riset pasar skincare, akan membantu Anda untuk mengetahui produk skincare apa yang sedang populer dan diminati oleh konsumen, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Jangan lupa juga untuk menentukan target pasar bisnis skincare Anda, apakah ditujukan untuk jenis kulit kering, kulit berjerawat, kulit berminyak, atau semua jenis kulit.
Hal tersebut akan membantu Anda menentukan produk skincare yang tepat untuk target pasar Anda.
Dilansir dari suara.com, pada tahun 2023 terdapat 7 produk skincare yang trending, diantaranya:
- Minimalisme
- Vitamin C dan retinol
- Ceramide
- Snail mucin
- Asam hialuronat
- Niacinamide
- Kolostrum
Nah, jika Anda berkeinginan menjadi reseller atau dropshipper skincare, Anda dapat mencari produsen skincare yang menjual produk-produk skincare yang sedang populer atau ngetren di kalangan masyarakat.
Menurut informasi dari tokopedia, berikut adalah daftar produk skincare yang viral di tahun 2023 beserta rentang harganya.
No. | Produk Skincare | Rentang Harga |
1. | Lacoco Dark Spot Essence | Rp 135.000 – Rp 220.000 |
2. | Avoskin Miraculous Retinol Toner | Rp 84.150 – Rp 199.000 |
3. | N’pure Face Toner Centella Asiatica | Rp 94.999 – Rp 150.000 |
4. | Somethinc Ceramic Skin Savior | Rp 139.900 – Rp 269.100 |
5. | Whitelab Hydrating Face Essence | Rp 60.467 – Rp 71.400 |
6. | The Aubree Niacinamide Skin Booster | Rp 78.408 – Rp 84.150 |
7. | Joylab Skin’o’tic Moisture Gel | Rp 199.000 – Rp 250.000 |
8. | Skintific 5X Ceramide Barrier Repair Moisturizer Gel | Rp39.900 – Rp136.000 |
9. | Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45+++ | Rp35.000 – Rp59.000 |
10. | The Originote Hyalucera Moisturizer | Rp39.000 – Rp42.000 |
4. Pastikan menjual skincare yang aman, legal dan halal
Credit Image
Anda harus memastikan bahwa produk skincare yang Anda jual aman atau tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang bisa merusak kulit.
Menjadi seorang reseller atau dropshipper juga mengharuskan Anda untuk mencari produsen skincare yang terpercaya dan terbukti menghasilkan produk skincare yang berkualitas.
Selain itu, sebelum memasarkan produk skincare pastikan produk tersebut sudah teruji efektivitasnya. Produk skincare juga harus sudah terdaftar BPOM agar terjamin legalitasnya dan memiliki sertifikat halal MUI (jika ingin menjangkau pasar Muslim).
Menurut informasi dari katadata yang dikutip dari Dinar Standard, pada tahun 2020 konsumsi produk kosmetik halal di Indonesia mencapai US$4,19.
Bahkan, Indonesia menempati posisi kedua setelah India dimana jumlah konsumsi kosmetik halal nya mencapai US$5,88 miliar.
Dengan menjual produk skincare yang aman, legal, dan halal tentunya dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis skincare Anda.
5. Tentukan Strategi Pemasaran yang Tepat
Strategi pemasaran yang tepat dapat membantu Anda untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan produk skincare.
Strategi pemasaran dapat Anda lakukan baik secara online maupun offline. Anda bisa memanfaatkan berbagai media sosial, blog, marketplace, atau platform lainnya untuk mempromosikan produk skincare yang Anda jual.
Misalnya, dengan membuat konten yang berkaitan dengan produk skincare. Buatlah konten yang informatif namun menarik. Misalnya, konten berupa foto produk skincare di sosial media dengan desain yang menarik disertai manfaat dan kandungan bahan skincarenya. Coba lihat contohnya seperti dibawah ini.
Credit Image
Disamping foto produk serum yang menarik, pada gambar tersebut juga terdapat beberapa informasi yang bermanfaat bagi pelanggan.
Hal tersebut dapat mempermudah pelanggan untuk mengetahui apa kandungan utama produknya, ditujukan untuk jenis kulit apa, dan apa saja keunggulan atau manfaat dari produk skincare ini.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan kerja sama dengan meng-endorse atau menunjuk influencer, selebriti, ataupun publik figure untuk menjadi Brand Ambassador produk skincare Anda.
Credit Image
Berdasarkan contoh di atas, terdapat Han So Hee, publik figure dari Korea Selatan yang dipilih menjadi Brand Ambassador dari Somethinc.
Menurut marketeers.com, alasan dipilihnya Han So Hee menjadi brand ambassador karena memiliki value yang selaras dengan Somethinc.
Namun, jika Anda menjadi reseller atau dropshipper, Anda tidak perlu khawatir mengeluarkan biaya besar membayar publik figure untuk menjadi Brand Ambassador skincare.
Hal tersebut karena Brand Ambassador ditunjuk dan dibayar oleh produsen skincare.
6. Berikan Pelayanan Terbaik
Tips selanjutnya yaitu jangan lupa untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini karena dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap bisnis skincare Anda.
Memangnya seperti apa sih contoh pelayanan yang baik itu?
Contoh pelayanan yang baik di bisnis skincare antara lain:
- Mengerti kebutuhan pelanggan: Mengetahui jenis dan kondisi kulit yang dimiliki oleh pelanggan dan memberikan rekomendasi produk serta perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, berikan juga informasi yang lengkap dan akurat tentang produk skincare mengenai kandungan bahan, manfaat, dan cara pemakaian skincare.
- Memberikan edukasi yang baik: Memberikan edukasi tentang pentingnya perawatan kulit yang baik dan menjelaskan kandungan pada produk yang ditawarkan sehingga pelanggan dapat memahami manfaat dari produk dan perawatan yang diberikan.
- Memberikan pengalaman yang bersih dan nyaman: Menjaga kebersihan area kerja dan instrumen perawatan agar pelanggan merasa nyaman dan tidak was-was akan kebersihan alat-alat perawatan.
- Memberikan pelayanan pasca-penjualan: Melakukan follow up terhadap keadaan kulit pelanggan setelah menggunakan produk yang ditawarkan serta memberikan solusi apabila ada keluhan dari pelanggan. Nah, jika terdapat pertanyaan atau keluhan dari pelanggan, Anda harus segera meresponsnya dengan baik dan menyelesaikannya dengan memberikan solusi yang terbaik.
- Memberikan layanan yang ramah dan profesional: Selalu memberikan pelayanan yang ramah, sopan serta profesional kepada pelanggan yang datang sehingga pelanggan merasa nyaman dan senang dalam melakukan bisnis skincare. Pelayanan yang baik dapat Anda lakukan dengan memberikan pelayanan yang ramah dan responsif kepada pelanggan.
- Pastikan produk yang Anda jual berkualitas dan sesuai dengan apa yang dijanjikan. Hal ini akan membuat konsumen merasa puas dan kembali membeli produk skincare yang Anda jual.
Dengan memberikan pelayanan yang baik, bisnis skincare dapat membangun hubungan yang baik dengan pelanggan serta meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan yang dijalankan.
Hal-hal tersebut dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis skincare Anda.
7. Lakukan Evaluasi Bisnis secara Berkala
Credit Image
Evaluasi bisnis juga merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan secara rutin.
Tujuan evaluasi ini yaitu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis skincare yang telah Anda jalankan, baik dalam hal kualitas produk, pemasaran, hingga pelayanan.
Anda dapat meminta feedback, berupa ulasan atau testimoni dari pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka.
Ulasan pelanggan sangat penting bagi penjual karena dapat mempengaruhi reputasi dan omset mereka.
Credit Image
Gambar di atas merupakan contoh bentuk ulasan positif yang diberikan oleh pelanggan terhadap kualitas produk dan pelayanan telah diberikan pada sebuah toko skincare di marketplace.
Namun, tidak semua ulasan yang diterima selalu positif. Ada kalanya, Anda sebagai pelaku bisnis menerima ulasan negatif dari pelanggan.
Salah satu penyebabnya bisa saja terjadi karena adanya kekecewaan pelanggan terhadap produk skincare atau pelayanan yang mereka terima.
Misalnya, adanya keterlambatan pengiriman karena salah alamat atau kesalahan mengirim jenis produk skincare kepada pelanggan. Berikut contohnya.
Credit Image
Nah, kemungkinan mendapatkan ulasan buruk dari pelanggan dapat Anda minimalisir dengan melakukan evaluasi bisnis secara rutin terhadap kualitas produk skincare dan pelayanan yang telah diberikan.
Kesimpulan
Credit Image
Memulai bisnis skincare memang tidak mudah, tetapi menjanjikan keuntungan yang besar jika Anda dapat menjalankannya dengan baik dan sukses.
Untuk meminimalisir resiko kegagalan dalam membangun bisnis skincare, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan.
Diantaranya yaitu, memilih model bisnis dengan modal rendah, membandingkan model bisnis dengan keuntungan besar, memahami tren dan melakukan riset pasar, menjual produk skincare yang aman, menentukan strategi pemasaran yang tepat, memberikan pelayanan yang terbaik, serta rutin melakukan evaluasi bisnis.
Nah, dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan dapat meningkatkan peluang sukses Anda dalam menjalankan bisnis skincare hingga mendapatkan keuntungan yang besar.Sekarang Anda sudah tahu tentang tips bisnis skincare.
Selanjutnya, yuk baca juga konten kamu tentang bisnis online.