Kenapa Memilih Bisnis Skincare? Ini Alasan Pengusaha

Alasan memilih bisnis skincare

Selamat datang, Mitra Adev!

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk terjun ke dunia bisnis kosmetik atau skincare? Jika iya, artikel ini akan memberikan wawasan mendalam tentang mengapa industri skincare menjadi pilihan yang sangat menarik bagi para pebisnis seperti Anda.

Industri skincare tidak hanya menjanjikan profit besar, tetapi juga memberikan peluang untuk berinovasi dan membangun merek yang kuat.

Mari kita bahas lebih dalam beberapa alasan utama mengapa banyak business owner dan entrepreneur memilih bisnis skincare sebagai ladang penghasilan mereka.

Mengapa Memilih Bisnis Skincare? Ini Alasan Pengusaha

1. Permintaan Pasar Skincare yang Tinggi dan Potensi Pertumbuhan Besar

Permintaan Pasar Skincare yang Tinggi dan Potensi Pertumbuhan Besar adalah alasan pengusaha memilih bisnis skincare

Industri skincare telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, penjualan produk skincare berhasil melampaui penjualan makeup, terutama karena meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya perawatan diri (self-care) dan kesehatan kulit. Tren ini semakin dipercepat oleh pandemi COVID-19, di mana banyak orang mulai fokus pada rutinitas perawatan kulit di rumah.

Tidak hanya wanita, pria juga semakin sadar akan pentingnya merawat kulit. Hal ini menciptakan permintaan yang stabil dan potensi pasar yang sangat besar. Bagi Mitra Adev, ini adalah kesempatan emas untuk masuk ke industri yang terus berkembang!

Data dan fakta:

Industri skincare Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Nilai pasar skincare diperkirakan mencapai US$3,5 miliar pada akhir 2025, naik signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 5,8% hingga 2027.

Bahkan, industri kecantikan secara keseluruhan bernilai sekitar US$7 miliar dan diproyeksikan mencapai US$10 miliar pada 2027, didorong oleh pertumbuhan ekonomi, populasi muda, dan kelas menengah yang terus meningkat.

Pada 2022, segmen skincare menyumbang pasar sebesar USD2,05 miliar, sementara personal care mencapai USD3,18 miliar. Dalam satu tahun saja, industri kosmetik nasional tumbuh sebesar 21,9%, dari 913 perusahaan (2022) menjadi 1.010 perusahaan (2023).

Angka-angka ini menunjukkan betapa besar potensi pasar skincare di Indonesia, terutama bagi Mitra Adev yang ingin memulai bisnis di bidang ini.

2. Profitabilitas dan Pendapatan Berulang

Salah satu daya tarik utama dari bisnis skincare adalah tingginya margin keuntungan. Produk skincare, terutama yang eksklusif atau berlabel pribadi (private label), sering kali memiliki harga jual yang tinggi dengan biaya produksi yang relatif rendah.

Lebih menarik lagi, produk skincare bersifat recurring purchase. Artinya, ketika pelanggan menemukan produk yang cocok untuk kulit mereka, mereka cenderung membelinya secara berulang. Ini memberikan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan bagi bisnis Anda.

Anda pun bisa menggunakan sistem affiliate skincare untuk meningkatkan penjualan produk. Yuk baca ulasan lengkap cara membuat sistem affiliate skincare.

Dengan kemampuan untuk menciptakan merek eksklusif, Anda juga dapat membedakan diri dari kompetitor dan menetapkan harga premium. Hasilnya? Profitabilitas yang lebih tinggi dan loyalitas pelanggan yang kuat.

3. Kemudahan Memulai Bisnis dan Model Bisnis Skincare yang Fleksibel

Dulu, memulai bisnis skincare mungkin terdengar sulit karena harus merumuskan dan memproduksi sendiri. Namun, sekarang hal itu sudah tidak lagi menjadi kendala.

Melalui kerja sama dengan perusahaan maklon, seperti PT Adev Natural Indonesia, Anda bisa menggunakan layanan private-label atau white-label. Artinya, Anda tinggal memberi merek Anda sendiri pada produk siap pakai yang berkualitas tinggi.

Model bisnis ini sangat cocok bagi UMKM dan pemula, karena memungkinkan Anda masuk ke industri dengan MOQ (Minimum Order Quantity) yang rendah. Selain itu, perkembangan e-commerce membuat distribusi produk menjadi lebih mudah dan murah. Anda bisa menjangkau pelanggan di seluruh dunia tanpa perlu membuka toko fisik.

Selain itu, perkembangan e-commerce membuat distribusi produk menjadi lebih mudah dan murah. Anda bisa menjangkau pelanggan di seluruh dunia tanpa perlu membuka toko fisik. Dengan modal yang lebih kecil, bahkan startup kecil pun bisa bersaing dengan pemain besar.

4. Tren Konsumen yang Localize dan Personalize

Saat ini, konsumen semakin menyukai merek lokal yang transparan dan otentik. Mereka menghargai kejelasan bahan-bahan yang digunakan, serta cerita di balik merek tersebut. Sebagai beauty preneur, Anda memiliki keunggulan untuk menghadirkan sentuhan personal dan lokal yang tidak dimiliki oleh merek internasional.

Merek lokal juga sering kali menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan merek impor. Ini menjadi nilai tambah bagi konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Selain itu, konsumen Indonesia semakin cerdas dan kritis dalam memilih produk skincare. Mereka lebih memprioritaskan ingredients (kandungan bahan aktif) dibandingkan sekadar nama merek. Produk yang menenangkan kulit, memperbaiki skin barrier, dan mengatasi jerawat sangat diminati.

Berikut beberapa tren konsumen yang patut Mitra Adev perhatikan:

  • 67% konsumen lebih memilih produk berbahan alami, bebas paraben, dan cruelty-free. Bahan-bahan lokal seperti kunyit, lidah buaya, bengkoang, dan minyak kelapa tetap populer.
  • 56% konsumen milenial menyukai produk dengan solusi spesifik seperti serum anti-aging, krim jerawat, dan sunscreen berteknologi tinggi.
  • 42% konsumen lebih percaya pada brand skincare lokal karena harga kompetitif dan formulasi yang sesuai dengan kulit Indonesia.
  • Survei Nielsen menunjukkan bahwa 73% konsumen siap beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan, dan 41% lebih memilih produk berbahan alami.

5. Peluang Inovasi Terbuka Lebar

Industri skincare adalah bidang yang sangat dinamis, di mana tren dan preferensi konsumen bisa berubah dengan cepat. Namun, ini juga berarti ada banyak peluang untuk berinovasi. Anda bisa menciptakan produk yang ditujukan untuk pasar niche atau mengatasi masalah spesifik yang belum disentuh oleh merek-merek besar.

Misalnya, Anda bisa mengembangkan produk untuk kulit sensitif, anti-penuaan, atau bahkan solusi ramah lingkungan. Dengan inovasi dalam formula, kandungan bahan, hingga desain kemasan, Anda bisa membedakan merek Anda dari kompetitor.

6. Industri Skincare yang Terbukti Bertahan di Masa Krisis

Industri kecantikan dan skincare telah membuktikan ketahanannya, bahkan di masa-masa sulit seperti resesi ekonomi. Selama pandemi, misalnya, industri ini tetap tumbuh berkat adaptasi ke platform digital. Faktanya, banyak konsumen yang tetap memprioritaskan perawatan kulit meskipun kondisi ekonomi sedang menantang.

Ini menunjukkan bahwa bisnis skincare bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah industri yang memiliki landasan kuat dan prospek jangka panjang.

7. Investasi Awal Skincare yang Rendah dan Risiko Usaha yang Terkendali

Memulai bisnis skincare melalui kerja sama private-label atau white-label jauh lebih hemat biaya dibandingkan mengembangkan produk dari nol. Anda tidak perlu khawatir tentang risiko besar di tahap awal, karena Anda bisa fokus pada branding, pemasaran, dan pengalaman pelanggan.

Dengan dukungan dari mitra maklon seperti PT Adev Natural Indonesia, Anda bisa menjalankan bisnis dengan risiko yang lebih terkendali. Ini sangat cocok bagi Anda yang baru memulai atau ingin menguji pasar terlebih dahulu.

8. Legalitas dan Regulasi yang Berpihak pada Pengusaha Lokal

Regulasi impor skincare semakin ketat pada 2025: produk impor harus memenuhi standar BPOM, sertifikasi halal, label berbahasa Indonesia, dan dokumen bea cukai lengkap.

Pada Februari 2025, BPOM menarik 91 merek skincare ilegal senilai Rp31,7 miliar. Legalitas BPOM menjadi syarat mutlak untuk membangun kepercayaan konsumen dan menghindari sanksi hukum.

95% industri kosmetik lokal merupakan Industri Kecil dan Menengah (IKM), menyerap hampir 60.000 tenaga kerja pada 2022. Oleh karena itu, pastikan produk Anda memenuhi semua persyaratan legalitas agar dapat bersaing dengan aman.

9. Hadirnya AI yang Menunjang Inovasi dan Teknologi

Inovasi adalah kunci sukses dalam bisnis skincare. Personalisasi produk dengan bantuan teknologi AI menjadi tren baru, memungkinkan konsumen memilih produk sesuai kebutuhan kulit mereka secara lebih presisi.

Selain itu, tren skincare minimalis dan produk multifungsi juga semakin diminati, seiring keinginan konsumen untuk rutinitas yang sederhana namun efektif.

Untuk membedakan diri dari kompetitor, Mitra Adev dapat memanfaatkan bahan lokal unik seperti rempah-rempah dan tanaman khas Indonesia. Kolaborasi dengan influencer dan edukasi konsumen tentang kandungan dan manfaat produk juga menjadi strategi penting.

Kesimpulan

Bisnis skincare adalah pilihan yang menjanjikan bagi para pebisnis yang ingin mendapatkan pertumbuhan tinggi, risiko yang terkendali, dan peluang untuk membangun merek yang kuat. Dengan permintaan pasar yang tinggi, peluang inovasi yang luas, dan model bisnis yang fleksibel, tidak heran jika semakin banyak entrepreneur yang tertarik untuk terjun ke industri ini.

Jika Mitra Adev tertarik untuk memulai bisnis skincare, PT Adev Natural Indonesia siap membantu Anda mewujudkan mimpi tersebut. Dari formulasi produk hingga branding, kami akan mendampingi setiap langkah Anda menuju kesuksesan.

Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah perjalanan bisnis skincare Anda hari ini dan saksikan bagaimana merek Anda tumbuh bersama permintaan pasar yang terus berkembang!

whatsapp-adev