Halo, Mitra Adev! 😊
Selamat datang kembali di blog PT Adev Natural Indonesia.
Kali ini, kami ingin mengajak Mitra Adev berbicara lebih dalam tentang peluang bisnis yang sedang naik daun di industri kecantikan di Indonesia yaitu bisnis sabun cair.
Sebagai seorang pengusaha atau beauty preneur, tentu Anda penasaran apakah bisnis ini layak untuk dijalankan atau tidak. Nah, kali ini kita akan membahasnya secara lengkap melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) usaha sabun cair.
Mari kita mulai dari awal, ya!
Analisis SWOT Bisnis Sabun Cair di Indonesia

1. Strengths / Kelebihan Bisnis Sabun Cair
Bisnis sabun cair memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik untuk ditekuni. Berikut adalah beberapa poin penting:
- Permintaan Pasar Sabun Cair yang Stabil.
Sabun cair digunakan hampir setiap hari oleh banyak orang di Indonesia. Baik untuk mencuci tangan, mandi, maupun membersihkan wajah, produk ini selalu dibutuhkan. Artinya, pasar untuk sabun cair sangat luas dan stabil. Nilai pasar sabun dan deterjen Indonesia diperkirakan mencapai USD 6,8 miliar pada 2033 dengan pertumbuhan tahunan 5,12%. - Ketersediaan Bahan Baku Sabun yang Melimpah di Indonesia.
Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, yang merupakan bahan utama sabun cair. Hal ini menekan biaya produksi dan memastikan pasokan bahan baku stabil. - Modal Usaha yang Terjangkau.
Bisnis sabun cair bisa dimulai dari rumah dengan modal relatif kecil, tanpa perlu biaya sewa tempat usaha yang besar. - Varian Produk yang Beragam.
Sabun cair bisa dikreasikan dengan berbagai varian aroma, warna, manfaat dan fungsi, kemasan. Misalnya, sabun cair antibakteri, sabun cair dengan ekstrak alami, atau bahkan sabun cair premium dengan harga jual tinggi. Fleksibilitas ini memberikan ruang besar untuk inovasi. - Produk Mudah Diproduksi Secara Massal.
Sabun cair relatif mudah diproduksi dengan teknologi modern. Jika Anda bekerja sama dengan mitra maklon seperti PT Adev Natural Indonesia, proses produksi bisa berjalan lancar tanpa perlu repot memikirkan peralatan atau bahan baku. - Margin Keuntungan yang Menjanjikan.
Harga bahan baku sabun cair umumnya terjangkau, tetapi jika Anda mampu menambahkan nilai unik pada produk (seperti menggunakan bahan premium atau branding yang kuat), margin keuntungan bisa sangat menggiurkan.
Baca juga ulasan kami tentang keuntungan bisnis sabun batang.
2. Weaknesses / Kekurangan Bisnis Sabun Cair
Meskipun memiliki banyak keunggulan, bisnis ini juga memiliki beberapa tantangan yang harus dipertimbangkan:
- Persaingan yang Ketat.
Pasar sabun cair sudah cukup jenuh dengan kehadiran merek-merek besar. Pasar sabun cair di Indonesia didominasi oleh merek-merek besar seperti Lifebuoy (88,9% pangsa pasar), Nuvo (76,9%), dan Lux (75,5%). Merek besar memiliki keunggulan distribusi, pemasaran, dan loyalitas konsumen.
Untuk bersaing, Mitra Adev membutuhkan diferensiasi yang kuat, baik dari segi kualitas, branding, maupun strategi pemasaran. - Fluktuasi Harga Bahan Baku.
Harga minyak nabati dan bahan kemasan dapat berfluktuasi, sehingga memengaruhi biaya produksi dan margin keuntungan - Ketergantungan pada Distribusi.
Produk sabun cair membutuhkan jalur distribusi yang efektif agar dapat menjangkau konsumen. Jika distribusi tidak optimal, produk bisa sulit ditemukan oleh calon pembeli. - Keterbatasan Modal untuk Pengembangan Usaha.
Pelaku usaha kecil sulit bersaing dalam hal harga dan promosi karena keterbatasan modal dan belum mencapai skala produksi besar - Tantangan Brand Awareness.
Membangun brand awareness untuk produk baru butuh waktu dan biaya. Terutama bagi pemula, ini bisa menjadi salah satu kendala utama. - Regulasi dan Sertifikasi.
Di Indonesia, produk kosmetik termasuk sabun cair harus mematuhi regulasi BPOM. Proses mendapatkan sertifikasi ini bisa memakan waktu dan biaya tambahan.
Baca juga ulasan kami tentang perbandingan usaha sabun cair vs bisnis sabun batang.
3. Opportunities / Peluang Bisnis Sabun Cair
Meski ada tantangan, peluang dalam bisnis sabun cair tetap sangat besar. Berikut beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan:
- Peningkatan Kesadaran akan Kebersihan.
Pandemi global telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan. Ini berdampak positif pada permintaan sabun cair, terutama sabun cuci tangan dan sabun antibakteri. - Tren Gaya Hidup Akan Konsumsi Produk Alami dan Ramah Lingkungan.
Banyak konsumen saat ini lebih peduli terhadap produk yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan alami. Jika Mitra Adev bisa menawarkan sabun cair dengan bahan-bahan alami, ini bisa menjadi daya tarik tersendiri. - Peluang Inovasi Produk.
Pengembangan varian baru, seperti sabun antiseptik, sabun herbal, atau refill station, dapat menarik segmen pasar baru - Perkembangan E-commerce.
Platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada semakin populer di Indonesia. Anda bisa memanfaatkan platform ini untuk menjual produk Anda secara online tanpa perlu membuka toko fisik.
Menurut catatan kami, data penjualan online terus tumbuh; pada 2024, diperkirakan 20,1% konsumen Indonesia berbelanja secara online, dan akan naik menjadi 23% pada 2027. Platform seperti Shopee dan Tokopedia menjadi saluran utama pemasaran sabun cair. - Ekspansi Pasar B2B
Permintaan dari hotel, restoran, spa, rumah sakit, dan institusi lainnya membuka peluang penjualan dalam jumlah besar dan berkelanjutan - Potensi Ekspor Sabun Cair.
Produk sabun cair juga memiliki potensi ekspor ke negara-negara tetangga, terutama jika Anda mampu menawarkan kualitas premium dengan harga kompetitif.
FYI, saat ini Indonesia merupakan eksportir sabun terbesar kedua ke Mesir, dengan nilai ekspor USD 4,48 juta pada 2023 dan pertumbuhan ekspor yang signifikan.
Baca juga ulasan kami tentang peluang bisnis sabun mandi.
4. Threats / Ancaman Bisnis Sabun Cair
Selain peluang, ada juga beberapa ancaman usaha sabun cair yang perlu diwaspadai:
- Kompetisi dengan Merek Besar:
Merek-merek besar seperti Lifebuoy, Lux, atau Cussons sudah memiliki pangsa pasar yang kuat. Perusahaan multinasional yang memiliki merek tersebut dapat menawarkan harga lebih murah berkat skala produksi besar, menekan margin pelaku usaha kecil. Untuk bertahan, Mitra Adev harus benar-benar fokus pada diferensiasi produk. - Mudah Ditiru dan Hambatan Masuk yang Rendah
Teknologi dan resep sabun cair relatif mudah diadopsi, sehingga pesaing baru dapat bermunculan dengan cepat. - Fluktuasi Harga Bahan Baku.
Harga bahan baku seperti surfaktan, minyak esensial, atau pewarna bisa berfluktuasi. Hal ini bisa memengaruhi biaya produksi dan margin keuntungan. - Perubahan Tren Konsumen.
Selera konsumen bisa berubah sewaktu-waktu. Jika Mitra Adev tidak sigap mengikuti tren, produk bisa kehilangan daya tarik di pasar. Anda harus selalu berinovasi agar tetap relevan. - Isu Lingkungan.
Penggunaan plastik sebagai kemasan sabun cair sering kali menjadi sorotan karena dampaknya terhadap lingkungan. Mitra Adev perlu mempertimbangkan alternatif kemasan yang lebih ramah lingkungan untuk menghindari isu ini. - Regulasi yang Ketat.
Kewajiban sertifikasi BPOM dan SNI serta perubahan regulasi kosmetik dapat menjadi hambatan bagi pelaku usaha kecil
Contoh Analisis Untung Rugi atau Cost-Benefit Analysis Usaha Sabun Cair

Kali ini, kami akan memberikan contoh cost-benefit (CBA) analysis yang lebih spesifik untuk bisnis sabun cair dengan menggunakan skema maklon.
Dengan skema maklon, Anda tidak perlu memikirkan proses produksi secara detail karena semuanya dikelola oleh mitra maklon, seperti PT Adev Natural Indonesia. Fokus utama Anda hanya pada branding, pemasaran, dan distribusi produk.
Mari kita mulai dengan skenario berikut:
- Produk: Sabun cair ukuran 250ml
- Target Produksi Awal: 10.000 botol/bulan
- Tujuan Penjualan: Grosir dan eceran melalui online marketplace
1. Biaya Produksi Total dengan Skema Maklon
Dalam skema maklon, biaya produksi mencakup biaya maklon (termasuk bahan baku, kemasan, dan proses produksi) serta biaya tambahan lainnya seperti sertifikasi dan branding.
A. Biaya Maklon
Biaya maklon adalah biaya yang dibayarkan kepada pihak maklon untuk memproduksi produk Anda. Berikut rinciannya:
- Biaya maklon per botol (sudah termasuk bahan baku, kemasan, dan proses produksi): Rp 9.000/botol
Total biaya maklon untuk 10.000 botol = Rp 9.000 x 10.000 = Rp 90.000.000
Perlu dicatat bahwa biaya maklon tersebut adalah estimasi. Angka sebenarnya bisa berbeda. Cek informasi tentang biaya maklon kami.
B. Biaya Legalitas
Untuk menjual produk sabun cair secara legal di Indonesia, Anda memerlukan sertifikasi BPOM. Biaya ini biasanya ditanggung oleh pemilik brand, meskipun pihak maklon dapat membantu proses pengurusannya. Berikut rincian biayanya:
- Biaya pengurusan BPOM (sekali bayar): Rp 2.500.000
- Biaya uji laboratorium keamanan produk: Rp 1.500.000
Total biaya legalitas = Rp 4.000.000
C. Biaya Branding
Branding adalah elemen penting untuk membedakan produk Anda dari kompetitor. Berikut rincian biayanya:
- Desain logo dan branding produk: Rp 3.000.000 (sekali bayar)
- Cetak label dan desain kemasan: Rp 2.000.000
Total biaya branding = Rp 5.000.000
D. Biaya Pemasaran dan Promosi
Pemasaran adalah kunci untuk membangun brand awareness. Berikut rincian biayanya:
- Iklan di media sosial (Facebook Ads, Instagram Ads): Rp 5.000.000/bulan
- Promosi influencer (micro-influencer): Rp 3.000.000/bulan
- Biaya platform e-commerce (fee marketplace): Rp 2.000.000/bulan
Total biaya pemasaran = Rp 10.000.000
E. Biaya Distribusi
Jika produk Anda dijual secara online, biaya distribusi meliputi biaya pengiriman ke konsumen. Berikut estimasinya:
- Biaya pengiriman per botol: Rp 2.000
- Total biaya pengiriman untuk 10.000 botol = Rp 2.000 x 10.000 = Rp 20.000.000
2. Total Biaya Keseluruhan
Setelah menghitung semua komponen biaya di atas, berikut total biaya keseluruhan untuk memproduksi 10.000 botol sabun cair dengan skema maklon:
Komponen Biaya | Total Biaya (Rp) |
---|---|
Biaya maklon | Rp 90.000.000 |
Biaya legalitas | Rp 4.000.000 |
Biaya branding | Rp 5.000.000 |
Biaya pemasaran | Rp 10.000.000 |
Biaya distribusi | Rp 20.000.000 |
Total Biaya Keseluruhan | Rp 129.000.000 |
3. Potensi Pendapatan
A. Harga Jual Produk
Dengan skema maklon, harga jual produk dapat disesuaikan berdasarkan target pasar. Berikut estimasi harganya:
- Harga jual grosir: Rp 15.000/botol
- Harga jual eceran: Rp 20.000/botol
B. Total Penjualan
- Penjualan grosir: Rp 15.000 x 10.000 = Rp 150.000.000
- Penjualan eceran: Rp 20.000 x 10.000 = Rp 200.000.000
4. Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya. Berikut hasilnya:
Skenario Penjualan | Total Pendapatan (Rp) | Total Biaya (Rp) | Keuntungan Bersih (Rp) |
---|---|---|---|
Penjualan grosir | Rp 150.000.000 | Rp 129.000.000 | Rp 21.000.000 |
Penjualan eceran | Rp 200.000.000 | Rp 129.000.000 | Rp 71.000.000 |
5. Break-Even Point (Titik Impas)
Break-even point adalah jumlah penjualan minimum yang harus dicapai agar biaya produksi tertutup. Berikut cara menghitungnya:
Biaya Tetap (sekali bayar):
- Biaya legalitas: Rp 4.000.000
- Biaya branding: Rp 5.000.000
Total biaya tetap = Rp 9.000.000
Biaya Variabel per Botol:
- Biaya maklon + distribusi: Rp 9.000 + Rp 2.000 = Rp 11.000/botol
Harga Jual per Botol: Rp 15.000 (grosir)
Rumus Break-Even Point:
Break-Even Point= (Biaya Tetap​)/(Harga Jual per Botol−Biaya Variabel per Botol)
Break-Even Point=9.000.000​/(15.000−11.000)
=9.000.000​/4.000
=2.250 botol
Artinya, Anda perlu menjual 2.250 botol untuk mencapai titik impas.
Dari analisis cost-benefit di atas, bisnis sabun cair dengan skema maklon sangat layak untuk dijalankan karena memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama jika Anda fokus pada diferensiasi produk dan strategi pemasaran yang efektif.
Dengan modal awal sekitar Rp 129 juta, Anda bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp 71 juta per bulan jika produk Anda berhasil dijual di harga eceran.
Kesimpulan: Apakah Bisnis Sabun Cair Layak Dijalankan?
Berdasarkan analisa SWOT dan data terbaru di Indonesia, bisnis sabun cair sangat prospektif dan layak dijalankan. Permintaan pasar yang terus meningkat, ketersediaan bahan baku lokal, peluang ekspor, dan tren gaya hidup sehat menjadi faktor pendukung utama.
Namun, untuk sukses, pelaku usaha harus mampu berinovasi, membangun merek, menjaga kualitas, serta memanfaatkan pemasaran digital agar bisa bersaing dengan pemain besar dan menyesuaikan diri dengan tren pasar yang dinamis
Kami juga menyarankan agar Mitra Adev memperhatikan beberapa hal berikut:
- Fokus pada Diferensiasi: Buatlah produk yang unik, entah dari segi bahan, manfaat, atau branding. Misalnya, sabun cair dengan bahan organik atau formula anti-iritasi.
- Bangun Brand Awareness: Gunakan media sosial, influencer marketing, atau kolaborasi dengan platform e-commerce untuk memperkenalkan Anda kepada calon konsumen.
- Manfaatkan Peluang Digital: Jangan lupa untuk memanfaatkan perkembangan e-commerce dan digital marketing untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
- Kerja Sama dengan Mitra Maklon Profesional: Agar proses produksi berjalan lancar dan sesuai standar, pastikan Anda bekerja sama dengan mitra maklon terpercaya seperti PT Adev Natural Indonesia.
- Bangun jaringan distribusi dan kerjasama B2B
Jika Mitra Adev memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi tentang kerja sama maklon, jangan ragu untuk menghubungi tim kami.