Bahan Aktif Kosmetik yang Aman & Aturan Pencampuran

Bahan Aktif Kosmetik Dan Skincare
Konten ini membahas: hide

Halo Mitra Adev! 👋

Kami tahu, sebagai seorang beauty preneur atau pengusaha di bidang kecantikan, Anda pasti ingin menghadirkan produk yang tidak hanya menarik secara visual tapi juga efektif memberikan hasil nyata.

Nah, salah satu kunci dari keberhasilan itu adalah bahan aktif kosmetik — komponen yang bekerja langsung pada permasalahan kulit seperti jerawat, flek hitam, hingga penuaan dini.

Tapi, nggak bisa sembarangan lho memilih dan mencampur bahan aktif dalam kosmetik ini. Kita harus hati-hati supaya formulasi tetap aman, stabil, dan tentunya memberikan manfaat optimal bagi konsumen.

Mari kita bahas bersama apa saja bahan aktif kosmetik yang aman, serta aturan pencampurannya agar produk Anda selalu jadi andalan pasar!

Apa itu Bahan Aktif Kosmetik?

Bahan Aktif Kosmetik Dan Skincare

Bahan aktif kosmetik adalah zat-zat dalam formula produk kosmetik yang memiliki fungsi spesifik untuk merawat dan mengobati masalah kulit, seperti jerawat, hiperpigmentasi, kerutan, dan dehidrasi. Berbeda dengan bahan dasar/baku, bahan aktif bekerja “di dalam” untuk memberikan dampak terapeutik. Bahasa Inggris bahan aktif adalah active ingredients.

Contohnya:

  • Vitamin C mencerahkan kulit
  • Niacinamide menyamarkan pori-pori
  • Asam salisilat mengatasi jerawat

Kombinasi bahan aktif yang tepat bisa membuat produk Anda lebih diminati pasar. Tapi ingat, kita juga harus selalu menjaga keamanan dan stabilitas formulasi.

Menariknya, survei menunjukkan bahwa sekitar 96% konsumen kosmetik di Indonesia lebih suka produk dengan bahan alami seperti minyak kelapa, lidah buaya, kemiri, dan air mawar karena dianggap lebih aman dan lebih sesuai dengan budaya Indonesia.

Beberapa bahan aktif alami yang populer:

  • Bakuchiol – alternatif alami retinol untuk anti-aging
  • Centella asiatica – menenangkan kulit dan membantu penyembuhan
  • Aloe vera – melembapkan dan meringankan kulit terbakar matahari

Namun, meski cenderung lebih lambat bekerja dibanding sintetis, bahan aktif sintetis seperti retinol dan niacinamide tetap digemari karena hasilnya lebih cepat dan terbukti secara ilmiah.

Baca juga ulasan kami tentang bahan aktif skincare untuk anti aging.

Kategori & Jenis Bahan Aktif Kosmetik yang Aman

Bahan Aktif Skincare Dan Fungsinya

⚡ Vitamin & Antioksidan

1. Vitamin C

Maklon Produk Serum Vitamin C

Vitamin C adalah bahan aktif yang efektif mencerahkan kulit. Vitamin C adalah bahan yang ampuh dalam mempercepat penyembuhan luka dan pergantian sel kulit yang baru.

Kandungan antioksidan pada vitamin C juga terbukti efektif dalam melawan garis-garis halus, bekas jerawat, dan meningkatkan produksi kolagen.

Selain itu, vitamin C juga dapat melindungi kulit dan mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV.

Yuk pelejari lebih lanjut tentang vitamin C dalam formula kosmetik.

2. Vitamin E

Vitamin e

Selain vitamin C, aktivitas antioksidan terdapat dalam vitamin E.

Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak dan berfungsi menciptakan penghalang alami untuk menjaga kelembapan kulit. Bahan Aktif dalam Kosmetik ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan di seluruh tubuh kita.

Dalam produk pelembap (moisturizer), vitamin E memiliki sejumlah manfaat berikut.

  • Mencegah kulit kehilangan kelembapan
  • Melindungi skin barrier
  • Melindungi sel dari kerusakan
  • Melembutkan kulit
  • Melindungi kulit dari radiasi sinar UV

Baca juga ulasan kami tentang bahan alami dalam pembuatan sabun.

3. Niacinamide / Vitamin B3

Niacinamide

Bahan aktif kimia yang merupakan bentuk vitamin B3 ini semakin populer dalam produk kosmetik perawatan kulit.

Niacinamide bekerja dengan cara meningkatkan pembentukan sintesis protein, keratin, dan ceramide. Proses ini dapat membantu menghasilkan kulit yang lebih lembut dan terhidrasi.

Selain menghidrasi kulit, niacinamide mampu mencerahkan wajah, mengatasi masalah jerawat, menyamarkan dan mengencangkan pori-pori kulit, serta meningkatkan elastisitas kulit.

Ingin membuat produk krim wajah anti acne? Di ADEV bisa kok! Untuk lebih mengenal bahan tersebut, yuk baca penjelasan kami tentang niacinamide.

4. Retinol

Retinol Adalah

Retinol atau retinoid merupakan molekul turunan Vitamin A yang disebut-sebut sebagai bahan aktif terbaik untuk mengatasi anti aging. Retinol bekerja dengan cara membantu pergantian sel kulit dan mendorong pembentukan kolagen.

Bahan ini mampu menebalkan lapisan kulit dalam sehingga dapat menahan kelembapan kulit, memperbaiki garis-garis halus dan kerutan, serta mencerahkan kulit wajah.

Dalam Medicinenet, retinol juga bekerja untuk mengatasi masalah kulit berikut ini.

  • Kulit berminyak dan berjerawat, retinol bekerja dengan cara mengontrol kelenjar minyak dan folikel wajah
  • Kulit belang atau kulit dengan bintik-bintik hitam, retinol berperan dalam meringankan hiperpigmentasi dan meratakan warna kulit

Namun, di sisi lain, Bahan Aktif dalam Kosmetik ini dapat menyebabkan iritasi bagi pemilik kulit sensitif. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan bahan alami seperti bakuchiol yang memiliki fungsi yang sama dengan retinol.

5. Squalane

Manfaat: Pelembab alami, antioksidan ringan

Cocok digunakan semua jenis kulit

6. Bakuchiol

Bakuchiol

Bakuchiol merupakan ekstrak tanaman babchi (Psoralea corylifolia) asal India. Bahan aktif alami bakuchiol ini dikenal sebagai alternatif dari retinol. Bahan aktif ini memiliki sifat sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri.

Bakuchiol memiliki manfaat utama dalam mencegah tanda-tanda penuaan dini pada kulit, karena sifatnya sebagai antioksidan. Bakuchiol bisa menjadi bahan aktif serum anti aging.

Bahan aktif ini juga bisa membantu mencerahkan kulit wajah, melembutkan tekstur kulit, merangsang sel kulit baru dan meningkatkan produksi kolagen di kulit.

Sifat antiinflamasi dan antibakteri di dalam bakuchiol, bisa membantu menyembuhkan jerawat, mengurangi peradangan kulit, menghilangkan luka dan mencegah munculnya jerawat baru.

BahanFungsi UtamaPopuler di IndonesiaCatatan Regulasi
Vitamin C (L-ascorbic acid)Mencerahkan kulit, antioksidan kuat~62% konsumen menggunakan produk iniDiperbolehkan; harus sesuai panduan BPOM
Vitamin E (Tocopherol)Melembutkan kulit, melindungi dari radikal bebasCocok semua jenis kulitStabil jika dikombinasikan dengan vitamin C
Niacinamide (Vitamin B3)Menyamarkan noda, memperkuat skin barrierViral akibat influensi K-beautyDiperbolehkan; banyak dipakai di serum
RetinolAnti-aging, meningkatkan regenerasi kulitSedang naik daun di kalangan anak mudaAda batasan konsentrasi dari BPOM
BakuchiolAlternatif alami retinol untuk anti-agingSemakin populer karena naturalLebih mudah diregistrasi BPOM

💡 Tips Formulasi:
Jika ingin mencampur retinol + niacinamide, gunakan teknologi stabilisasi agar tidak menyebabkan iritasi.

Apakah bakuchiol boleh dicampur dengan salicylic acid? Ya, bakuchiol boleh dicampur dengan salicylic acid. Bahkan, kombinasi ini sering disebut sebagai pasangan yang “saling melengkapi”, terutama untuk kulit berjerawat atau rentan iritasi.

Berikut adalah alasan mengapa kombinasi kedua bahan ini aman dan efektif:

AspekPenjelasan
Kompatibilitas KimiaTidak ada reaksi negatif antara bakuchiol dan salicylic acid. Keduanya stabil jika diformulasikan dengan benar.
Sinergi ManfaatBakuchiol → menenangkan dan memperbaiki tekstur kulit; Salicylic acid → membersihkan pori-pori dan mencegah jerawat.
Aman untuk Kulit SensitifBerbeda dengan retinol, bakuchiol tidak menyebabkan pengelupasan atau kemerahan, sehingga cocok digunakan bersama salicylic acid.
Dukungan Produk NyataContoh: Somethinc’s BAKUCHIOL Skinpair Oil Serum — produk lokal yang BPOM-certified dan halal, menggunakan kombinasi ini untuk perawatan jerawat dan anti-inflamasi.

💡 Tips Formulasi:
Biasanya, bakuchiol yang berbentuk oil-based diaplikasikan setelah salicylic acid (yang umumnya water-based) agar terserap optimal dan tidak mengganggu proses eksfoliasi.

Apakah bakuchiol boleh dicampur dengan ceramide?

Ya, bakuchiol boleh dicampur dengan ceramide — bahkan sangat direkomendasikan! Kombinasi ini sering ditemukan di banyak produk perawatan kulit karena saling melengkapi manfaatnya.

Berikut adalah alasan utama mengapa kombinasi bakuchiol dan ceramide aman dan efektif:

AspekPenjelasan
Kompatibilitas KimiaBakuchiol (lipofilik) dan ceramide (lipid) tidak saling bertentangan. Justru mereka bekerja bersama untuk menembus lapisan kulit.
Sinergi ManfaatBakuchiol → anti-aging & peremajaan kulit; Ceramide → hidrasi & perlindungan kulit. Bersama, mereka membuat kulit tampak lebih muda dan terasa lebih lembut.
Aman untuk Semua Jenis KulitTerutama cocok untuk kulit sensitif, kering, dan mulai menua.
Dukungan Produk NyataContoh: Cosmic Bakuchiol + Ceramide Lightweight Acne-Care MoisturizerByrana Bakuchiol Ceramide Peptide Cream, dan Sans Skincare Bakuchiol Serum with Ceramide 3 — semua menggunakan kombinasi ini untuk manfaat nyata pada kulit.

💡 Tips Formulasi:
Karena bakuchiol dan ceramide sama-sama berbasis minyak/lipid, formulasi biasanya dirancang agar terserap optimal tanpa membuat kulit terasa lengket atau berminyak.

Apakah bakuchiol boleh dicampur dengan vitamin C?

Ya, bakuchiol boleh dicampur dengan vitamin C — bahkan sangat direkomendasikan! Kombinasi ini sering disebut sebagai pasangan yang “saling melengkapi”, terutama untuk kulit yang ingin tampil cerah, kencang, dan bebas tanda penuaan.

Berikut adalah alasan utama mengapa kombinasi kedua bahan ini tidak hanya aman, tapi juga efektif:

AspekPenjelasan
Kompatibilitas KimiaMeskipun memiliki pH berbeda, kedua bahan ini tidak saling merusak jika diformulasikan atau diaplikasikan secara benar.
Sinergi ManfaatVitamin C → mencerahkan & lindungi kulit; Bakuchiol → peremajaan & anti-aging. Bersama, mereka membuat kulit tampak lebih muda dan bersinar.
Aman untuk Kulit SensitifBerbeda dengan retinol, bakuchiol tidak menyebabkan pengelupasan atau kemerahan, sehingga cocok digunakan bersama vitamin C.
Dukungan Produk NyataBanyak brand lokal dan internasional sudah menggunakan kombinasi ini dalam bentuk serum atau face oil, contoh: The Ordinary Bakuchiol Serum + Vitamin C Suspension, dan beberapa produk lokal Indonesia yang BPOM-certified.

💡 Tips Formulasi:
Jika ingin mencampur dalam satu produk, pastikan formulasi sudah stabil dan dilakukan uji stabilitas karena vitamin C rentan terhadap oksidasi dan perubahan pH.

💧 Pelembab & Penghidrasi Kulit

Asam Hialuronat / Hyaluronic Acid

Bahan Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid merupakan bahan yang mampu menahan air dan menjaga kulit tetap terhidrasi (lembab). Zat alami yang terkandung dalam kulit ini juga disebut sebagai asam hialuronat atau hyaluronan.

Bahan ini tak hanya melembabkan kulit, tetapi juga dapat membantu meregenerasikan kulit, mencegah tanda-tanda penuaan, menjaga tekstur kulit, dan memperkuat lapisan pelindung kulit (skin barrier).

Yuk pelejari lebih lanjut tentang hyaluronic acid dalam formula kosmetik.

Ceramide

Ceramide Adalah Bahan Aktif Kosmetik Skincare

Bahan yang juga secara natural terkandung dalam kulit tubuh adalah ceramide. Komponen ini secara alami ditemukan di sel-sel kulit dan membentuk 50% dari lapisan kulit epidermis.

Ceramide berfungsi menjaga lapisan kulit luar agar tetap lembab dan mencegah iritasi pada kulit. Tak heran, ceramide merupakan bahan aktif yang andal dalam mempertahankan fungsi skin barrier, mengatasi kekeringan, serta mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan.

Anda bisa lho membuat produk serum dengan bahan aktif ceramide, serum pelembab yang cocok untuk kulit sensitif. Sebelum itu, yuk pelejari lebih lanjut tentang ceramide dalam formula kosmetik.

Gliserin

Hygroscopic: Menarik kelembaban dari udara
Sering dipadukan dengan asam hialuronat

BahanFungsi UtamaPopuler di IndonesiaCatatan Regulasi
Asam HialuronatMenarik air hingga 1000x beratnyaBanyak dipakai di moisturizer modernDiperbolehkan
GliserinMenarik kelembapan dari udaraUmum ditemukan di produk lokalStabil
SqualanePelembab alami, antioksidan ringanSemakin banyak produk lokal pakai ini Diperbolehkan
CeramideMemperkuat penghalang kulitCocok untuk kulit sensitif dan keringDiperbolehkan

🔁 Bahan untuk Eksfoliasi Kulit

Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Alpha hydroxy acid

AHA adalah sekelompok senyawa kimia yang dapat membantu mengatasi garis-garis halus, kerutan, dan bintik hitam sehingga seringkali digunakan dalam produk anti aging.

Selain itu, AHA juga disebut sebagai bahan kimia terbaik untuk produk eksfoliasi. Contoh AHA di antaranya glycolic acid dan lactic acid.

Asam ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati, meningkatkan tekstur dan elastisitas kulit, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Tahukah Anda? Menurut Google Year In Search, semakin banyak orang yang tertarik dengan produk eksfoliator, lho. Anda bisa nih menjadikannya ide bisnis yang menjanjikan.

Beta Hydroxy Acid (BHA) 

Beta hydroxy acid

Sama halnya dengan AHA, bahan BHA (beta hydroxy acid) juga berfungsi sebagai eksfoliator, Namun, BHA tidak berasal dari bahan alami. Bahan ini berasal dari asam salisilat.

Melansir Healthline, bahan aktif ini cocok untuk orang dengan jenis kulit berminyak dan berjerawat karena BHA larut dalam minyak, sementara itu AHA larut dalam air.

BHA dapat menembus kulit ke bagian yang lebih dalam sehingga ia mampu melarutkan kandungan minyak yang menyebabkan komedo dan tersumbatnya pori-pori wajah.

Azelaic Acid

Ramah untuk kulit sensitif
Sinergis dengan retinoid atau asam salisilat

BahanFungsi UtamaPopuler di IndonesiaCatatan Regulasi
Glycolic Acid / Lactic Acid (AHA)Mengangkat sel kulit matiBanyak dipakai di produk eksfoliasiPerlu uji stabilitas saat dicampur BHA
Salicylic Acid (BHA)Masuk ke pori-pori, baik untuk jerawatUmum di produk anti-acneAda batasan konsentrasi
Azelaic AcidRamah kulit sensitifSinergis dengan retinoid atau asam salisilatDiperbolehkan
ArbutinMencerahkan kulit, mengatasi flek hitamSering dipakai untuk permasalahan pigmentasiDiperbolehkan dengan batasan konsentrasi
Kojic AcidMenyamarkan warna kulit tidak rataSering dicari untuk kulit cerahAda pembatasan penggunaan

⚠️ Peringatan:
Penggunaan kojic acid dan hydroquinone harus hati-hati. Hydroquinone sendiri sudah dilarang oleh BPOM karena risiko efek samping jangka panjang.

🧴 Bahan untuk Atasi Jerawat & Pengontrol Minyak

✅ Asam Salisilat / Salicylic Acid

Salicylic acid
  • Fungsi Utama: Menembus pori-pori, mengurangi komedo, mengatasi jerawat
  • Cara Kerja: Sebagai BHA (Beta Hydroxy Acid), salicylic acid bersifat lipofilik (menyukai minyak), sehingga mudah masuk ke dalam pori-pori kulit dan melarutkan sebum berlebih.
  • Keunggulan: Membantu eksfoliasi kulit secara halus, mengurangi peradangan, serta mencegah pembentukan jerawat baru.
  • Tips Formulasi: Cocok dicampur dengan niacinamide untuk kontrol minyak. Hindari penggunaan terlalu sering pada kulit sensitif tanpa uji toleransi terlebih dahulu.

Asam salisilat adalah salah satu contoh BHA yang terbukti efektif membantu mengurangi minyak berlebih pada kulit. Selain itu, bahan ini juga mampu membantu mengatasi jerawat.

Bahan Aktif dalam Kosmetik ini bekerja dengan cara menembus penghalang minyak, pori-pori, kemudian menembus kelenjar kulit yang menghasilkan sebum.

Salicylic acid juga bertindak sebagai chemical exfoliator  yang mampu membantu mengelupaskan kulit mati dan kering. Efektivitas bahan ini telah dibuktikan dalam penelitian komprehensif dan studi terdahulu (ncbi).

Apakah salicylic acid boleh dicampur dengan centella allantoin?

Ya, salicylic acid boleh dicampur dengan centella asiatica (Cica) dan allantoin. Bahkan, kombinasi ini sangat direkomendasikan, terutama untuk kulit berjerawat, sensitif, atau sedang mengalami iritasi.

Berikut adalah alasan utama mengapa kombinasi ketiga bahan ini tidak hanya aman, tapi juga sangat efektif:

AspekPenjelasan
Kompatibilitas KimiaKetiganya stabil jika diformulasikan dengan benar dan tidak saling merusak aktivitas satu sama lain.
Sinergi ManfaatSalicylic acid → eksfoliasi & anti-acne; Cica + Allantoin → menenangkan dan memperbaiki kulit pasca eksfoliasi.
Aman untuk Kulit SensitifKombinasi ini cocok untuk kulit sensitif karena cica dan allantoin “menetralisir” potensi iritasi dari salicylic acid.
Dukungan Produk NyataContoh: Glad2Glow Acne-Care SerumThe Ordinary Salicylic Acid 2% Masque with Cica, dan banyak produk lokal Indonesia lainnya menggunakan formula ini untuk hasil maksimal tanpa efek samping berlebihan.

💡 Tips Formulasi:
Biasanya, salicylic acid diaplikasikan lebih dulu sebagai eksfoliator, lalu diikuti oleh cica dan allantoin untuk menenangkan dan meregenerasi kulit.

✅ Benzoyl Peroxide

  • Fungsi Utama: Membunuh bakteri penyebab jerawat (P. acnes)
  • Cara Kerja: Mengandung oksigen aktif yang membunuh bakteri anaerob seperti Propionibacterium acnes, penyebab utama jerawat.
  • Keunggulan: Efektif untuk jerawat inflamasi (merah dan bernanah). Juga membantu mengurangi produksi sebum.
  • Tips Formulasi: Tidak boleh dicampur langsung dengan retinol atau vitamin C karena bisa menyebabkan iritasi atau reaksi kimia. Gunakan malam hari saja dan pastikan produk tidak menyebabkan noda putih di pakaian.

✅ LHA (Beta-Lipohydroxy Acid)

  • Fungsi Utama: Eksfoliator lembut untuk kulit sensitif
  • Cara Kerja: Mirip dengan BHA, tapi lebih lembut karena rantai molekulnya lebih panjang dan larut dalam lipid. Ini membuatnya lebih ramah untuk kulit kemerahan atau berjerawat ringan.
  • Keunggulan: Membersihkan pori-pori tanpa mengiritasi, cocok untuk kulit rentan rosacea atau eksim.
  • Tips Formulasi: Dapat dikombinasikan dengan bahan anti-inflamasi seperti bisabolol atau aloe vera untuk hasil yang lebih menenangkan.

☀️ Bahan Pencerah Kulit / Skin Brightener

✅ Arbutin

  • Fungsi Utama: Memudarkan hiperpigmentasi dan mencerahkan kulit
  • Cara Kerja: Arbutin menghambat enzim tyrosinase, yaitu enzim yang memicu produksi melanin. Bentuk alami dari arbutin ditemukan di daun bearberry.
  • Keunggulan: Lebih stabil dan aman daripada hydroquinone, menjadikannya alternatif pencerah yang populer.
  • Tips Formulasi: Stabil dalam pH netral. Cocok dipadukan dengan vitamin C atau kojic acid untuk efek sinergis.

✅ Kojic Acid

Kojic acid adalah bahan aktif alami yang dihasilkan dari fermentasi jamur Aspergillus oryzae. Ia sering digunakan dalam kosmetik karena kemampuannya:

  • Menghambat produksi melanin → mencerahkan kulit
  • Menyamarkan noda hitam dan hiperpigmentasi
  • Memiliki efek antimikroba ringan

Manfaat Utama:

  • Mencerahkan kulit
  • Menyamarkan flek dan bekas jerawat
  • Anti-penuaan dini (bersifat antioksidan)

Namun, meskipun manfaatnya bagus, kojic acid termasuk bahan yang cukup sensitif, jadi harus hati-hati saat dikombinasikan dengan bahan aktif lain.

  • Fungsi Utama: Meratakan warna kulit dan mengurangi flek hitam
  • Cara Kerja: Dihasilkan dari fermentasi jamur, kojic acid menghambat sintesis melanin dengan cara yang mirip dengan arbutin.
  • Keunggulan: Efektif untuk pigmentasi pasca inflamasi (seperti bekas jerawat).
  • Tips Formulasi: Rentan terhadap oksidasi dan bisa menyebabkan iritasi jika digunakan terlalu tinggi. Selalu lakukan uji patch dan gunakan sunscreen saat siang hari.
⚠️ Bahan Aktif yang Sebaiknya Tidak Dicampur Langsung dengan Kojic Acid

1. Benzoyl Peroxide

  • Mengapa? Benzoyl peroxide adalah agen oksidatif kuat yang digunakan untuk mengatasi jerawat. Jika dicampur dengan kojic acid, bisa menyebabkan:
    • Iritasi berlebihan
    • Kulit merah dan kering
    • Reaksi kimia yang membuat kedua bahan menjadi kurang efektif
  • Solusi: Gunakan secara terpisah — misalnya benzoyl peroxide di pagi hari, dan kojic acid di malam hari.

2. AHA/BHA Kadar Tinggi (Glycolic Acid, Lactic Acid, Salicylic Acid)

  • Mengapa? Semua asam ini bersifat eksfoliator dan bisa meningkatkan risiko pengelupasan jika digunakan bersama kojic acid.
  • Efek samping: Kulit bisa menjadi sangat sensitif, kemerahan, bahkan iritasi.
  • Solusi: Jika ingin menggunakan bersama, pastikan kadar rendah dan formulasi sudah melalui uji toleransi kulit. Lebih aman lagi jika digunakan dalam waktu berbeda.

3. Ethanol / Alkohol

  • Mengapa? Ethanol bisa merusak stabilitas kojic acid, sehingga menurunkan efektivitasnya.
  • Solusi: Hindari mencampur kojic acid dalam formula yang mengandung alkohol tinggi.

4. Asam Kuat Lainnya Secara Bersamaan

  • Contoh: Vitamin C (L-ascorbic acid)Phytic acid, dll.
  • Mengapa? Bisa menyebabkan “acid overload” pada kulit → kulit justru semakin rusak dan sensitif.
  • Solusi: Gunakan secara bergantian atau tambahkan bahan pelindung seperti hyaluronic acid, allantoin, atau centella asiatica.
✅ Bahan Aktif yang Aman Dicampur dengan Kojic Acid

Berikut ini justru bisa melengkapi manfaat kojic acid tanpa merusaknya:

BahanAlasan Kompatibilitas
Licorice ExtractMenenangkan sekaligus mencerahkan kulit → sinergis dengan kojic acid
Centella Asiatica (Cica)Menenangkan dan meregenerasi kulit → melindungi dari iritasi
AllantoinMelembapkan dan menenangkan → cocok untuk kulit sensitif
Azelaic AcidMenyamarkan noda dan anti-inflamasi → kombinasi populer di banyak produk acne care
Hyaluronic AcidMemberikan hidrasi maksimal → melindungi skin barrier pasca pemakaian kojic acid

💡 Tips Formulasi:
Gunakan teknologi stabilisasi dan pH kontrol agar kojic acid tetap aktif dan nyaman dipakai dalam jangka panjang.

✅ Licorice Root Extract (Ekstrak Akar Manis / Glycyrrhiza Glabra)

Licorice extract adalah ekstrak alami dari akar tanaman licorice (Glycyrrhiza glabra), yang sering digunakan dalam produk kecantikan karena sifatnya yang:

  • Mencerahkan kulit
  • Menenangkan kulit
  • Anti-inflamasi (mengurangi kemerahan dan iritasi)

Kandungan utama yang memberikan manfaat ini adalah glycyrrhizin dan liquiritin, yang bekerja membantu menyamarkan noda hitam dan meredakan peradangan kulit.

  • Fungsi Utama: Mencerahkan kulit dan menenangkan
  • Cara Kerja: Mengandung glabridin, senyawa yang menghambat tyrosinase dan memiliki sifat anti-inflamasi.
  • Keunggulan: Ramah untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Memberikan efek cerah yang alami tanpa risiko iritasi tinggi.
  • Tips Formulasi: Cocok sebagai bahan pendamping arbutin atau vitamin C dalam formula pencerah harian.

Licorice Extract Tidak Boleh Dicampur dengan Apa?

Secara umum, licorice extract (ekstrak akar manis / Glycyrrhiza glabra) tidak memiliki bahan aktif tertentu yang dilarang untuk dicampurkan. Namun, untuk kulit sensitif atau saat menggunakan bahan aktif yang kuat, perlu dilakukan formulasi yang hati-hati agar tidak menyebabkan iritasi.

Licorice extract tergolong sangat kompatibel dan aman dicampur dengan banyak bahan aktif kosmetik populer, seperti:

Bahan AktifAlasan Kompatibilitas
Hyaluronic AcidMembantu melembapkan kulit → melengkapi efek menenangkan licorice
NiacinamideMenyamarkan pori-pori & mencerahkan kulit → sinergis dengan licorice
Vitamin CAntioksidan + pencerahan kulit → bisa dikombinasikan jika diatur pH-nya
AHA/BHA ringan (lactic acid, mandelic acid)Eksfoliator lembut → cocok untuk mengatasi hiperpigmentasi bersama licorice
Centella asiatica, allantoin, bisabololBahan penenang lainnya → aman dan saling melengkapi

🌿 Bahan Penyejuk dan Mengatasi Radang (Soothing & Anti-Inflammatory Agent)

✅ Bisabolol

  • Fungsi Utama: Menenangkan kulit dan memberikan efek antimikroba
  • Cara Kerja: Ekstrak dari bunga chamomile, bisabolol meningkatkan penetrasi bahan aktif lain sekaligus menenangkan kulit yang teriritasi.
  • Keunggulan: Ringan, cepat meresap, dan cocok untuk kulit setelah prosedur eksfoliasi atau laser.
  • Tips Formulasi: Bisa ditambahkan ke berbagai jenis produk, mulai dari serum hingga masker. Stabil dalam banyak kondisi.

✅ Aloe Vera Extract

  • Fungsi Utama: Melembapkan, menenangkan, dan membantu regenerasi kulit
  • Cara Kerja: Mengandung polisakarida dan asam amino yang menenangkan kulit terbakar matahari atau iritasi.
  • Keunggulan: Natural, multifungsi, dan sangat aman untuk semua jenis kulit.
  • Tips Formulasi: Cocok menjadi dasar toner, gel, atau pelembab. Harus diawetkan dengan baik agar tahan lama.

✅ Green Tea Extract (Ekstrak Teh Hijau)

  • Fungsi Utama: Antioksidan kuat dan anti-inflamasi
  • Cara Kerja: Mengandung EGCG (Epigallocatechin Gallate), antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan radikal bebas.
  • Keunggulan: Baik untuk kulit berminyak dan berjerawat. Membantu mengurangi kemerahan dan peradangan.
  • Tips Formulasi: Perlu distabilkan agar tidak mudah teroksidasi. Bisa dikombinasikan dengan ekstrak chamomile atau bisabolol untuk efek menenangkan maksimal.

🧬 Bahan Aktif Lain yang Penting / Other Notable Actives

✅ Peptida / Peptide

  • Fungsi Utama: Merangsang produksi kolagen dan elastin
  • Cara Kerja: Peptida adalah potongan-potongan protein kecil yang memberikan sinyal kepada sel kulit untuk memperbaiki diri.
  • Keunggulan: Cocok untuk anti aging, mengencangkan kulit, dan memperbaiki tekstur.
  • Tips Formulasi: Stabil dalam pH netral. Bisa dikombinasikan dengan vitamin C atau hyaluronic acid untuk efek sinergis.

Dalam produk perawatan kulit, peptide tak kalah saing dengan retinol, bahan ini populer untuk mengatasi masalah penuaan dini. Jika retinol membantu mempercepat pergantian sel kulit, peptida menghasilkan protein yang dibutuhkan kulit.

Peptide atau peptida merupakan molekul kimia yang berasal dari asam amino yang bekerja menghasilkan protein yang dibutuhkan kulit seperti kolagen, elastin, dan keratin.

Bahan ini bertanggung jawab atas tekstur, warna, elastisitas, dan kekencangan kulit–yang penting untuk fungsi dan penampilan kulit.

Menurut dr. Sommerlad dalam Vogue, bahan ini akan semakin efektif jika dikombinasikan dengan bahan-bahan aktif lainnya seperti niacinamide atau hyaluronic acid. Namun, tak hanya peptides, bahan aktif tertentu mungkin membutuhkan bahan lainnya agar bekerja dengan optimal.

✅ Caffeine

  • Fungsi Utama: Mengurangi lingkaran hitam dan bengkak di area mata
  • Cara Kerja: Meningkatkan mikrosirkulasi dan mengurangi penumpukan cairan di bawah mata.
  • Keunggulan: Efektif untuk produk eye cream dan masker wajah.
  • Tips Formulasi: Dapat disertakan dalam formula gel atau serum untuk efek pendinginan.

✅ Panthenol (Provitamin B5)

  • Fungsi Utama: Pelembab intensif dan menenangkan
  • Cara Kerja: Panthenol berubah menjadi vitamin B5 setelah terserap oleh kulit, membantu memperkuat skin barrier.
  • Keunggulan: Sangat lembut dan cocok untuk kulit bayi sampai dewasa.
  • Tips Formulasi: Bisa digunakan di semua jenis produk, termasuk shampo, sabun, dan krim wajah.

✅ Menthol & Camphor

  • Fungsi Utama: Memberikan sensasi dingin dan mengurangi iritasi
  • Cara Kerja: Stimulasi reseptor suhu dingin di kulit, memberikan efek menyegarkan.
  • Keunggulan: Cocok untuk produk masker dingin, toner refreshing, atau krim relaksasi otot.
  • Tips Formulasi: Gunakan dalam kadar rendah untuk menghindari sensasi terbakar atau iritasi berlebihan.

✅ Botanical Extracts (Ekstrak Nabati)

Contoh:

  • Arnica extract: Mengurangi bengkak dan memar
  • Chamomile extract: Menenangkan kulit teriritasi
  • Oat extract (Avena sativa): Melembapkan dan menenangkan kulit kering dan gatal
  • Centella asiatica: Membantu penyembuhan luka dan anti-inflamasi

Keunggulan: Alami, multifungsi, dan umumnya aman untuk semua jenis kulit.
Tips Formulasi: Harus diawetkan dengan benar dan distabilkan agar tidak mudah rusak. Bisa dikombinasikan untuk menciptakan efek “multi-target” dalam satu produk.

Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica)
Daun Pegagan Centella asiatica

Pegagan (Centella asiatica) atau cica merupakan tanaman yang kian populer dan banyak diminati beberapa tahun belakangan ini. Kandungan bahan aktif daun pegagan telah dipercaya bermanfaat untuk perawatan kulit.

Cica kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan phenolic acid. Antioksidan dari tanaman ini dapat mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit.

Selain kaya akan antioksidan, centella asiatica juga mengandung zat saponin yang bermanfaat untuk memberikan perlindungan pada kulit dan meredakan iritasi kulit dengan cara menghambat sel-sel yang memicu peradangan.

Ekstrak Centella asiatica biasanya digunakan di dalam produk kosmetik dengan klaim manfaat mengatasi jerawat. Selain itu, Bahan Aktif dalam Kosmetik ini juga dapat sekaligus menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.

Berikut ini adalah manfaat utama Centella asiatica yang membuatnya menjadi salah satu bahan aktif favorit dalam kosmetik:

ManfaatPenjelasan
Menenangkan kulitSangat efektif untuk kulit merah, iritasi, atau sensitif
Mempercepat penyembuhan kulitCocok untuk kulit berjerawat atau pasca-prosedur dermatologi
Meningkatkan hidrasiMembantu produksi glycosaminoglycans (GAGs), termasuk hyaluronic acid alami
Anti-penuaanMerangsang sintesis kolagen → menyamarkan garis halus
Memperkuat skin barrierMelindungi kulit dari polusi, sinar UV, dan bakteri

Centella sering ditemukan dalam berbagai jenis produk, seperti:

  • Serum → untuk regenerasi kulit
  • Moisturizer → untuk melembapkan dan menenangkan
  • Masker sheet → untuk recovery kulit stres
  • Sunscreen → untuk perlindungan ganda terhadap kerusakan lingkungan

Ia juga sering dikombinasikan dengan bahan aktif lain seperti:

  • Niacinamide
  • Hyaluronic Acid
  • Bakuchiol
  • Allantoin

Namun demikian, centella asiatica tidak boleh dicampur dengan niacinamide karena dapat menyebabkan meningkatkam risiko iritasi kulit.

Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera)
Ekstrak Daun Kelor

Tumbuh kelor atau merunggai (Moringa oleifera) telah dinobatkan sebagai tumbuhan ajaib di dunia oleh WHO karena segala khasiatnya. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Ilmuwan telah mengungkap bahwa ekstrak daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kulit antara lain kandungan antioksidan yang mampu melawan tanda-tanda penuaan dini, dan vitamin A untuk perbaikan jaringan kulit.

Tak hanya itu, vitamin E dalam daun kelor dapat melembabkan kulit, membuat kulit lebih halus, dan memiliki sifat anti-inflamasi.

✅ Marine Collagen 

Fish collagen peptide

Marine collagen adalah kolagen yang diekstraksi dari jaringan ikan atau hewan laut lainnya. Biasanya tersedia dalam bentuk hydrolyzed collagen, yaitu kolagen yang sudah dipecah menjadi molekul kecil (peptida), sehingga lebih mudah diserap kulit dan larut dalam air.

Manfaat marine collagen adalah:

  • Melembapkan kulit
  • Meningkatkan elastisitas kulit
  • Menyamarkan tanda penuaan
  • Memperbaiki tekstur kulit

Berbeda dari bahan-bahan alami lainnya yang berasal dari tumbuhan, marine collagen merupakan bahan alami yang berasal dari hewan. Kolagen ini terbuat dari peptida yang berasal dari ikan.

Marine collagen bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit, tekstur kulit, meminimalkan munculnya keriput dan menghidrasi kulit.

Dengan demikian, marine collagen dapat membantu meningkatkan dan mencegah tanda-tanda penuaan kulit yang terlihat. Cocok digunakan untuk Bahan Aktif dalam Kosmetik dengan klaim manfaat anti aging.

Bahan marine collagen tidak boleh dicampur dengan apa?

Secara umum, marine collagen tidak memiliki bahan aktif atau komponen kosmetik tertentu yang dilarang untuk dicampurkan. Namun, ada beberapa hal penting terkait suhu formulasi dan stabilitas yang perlu diperhatikan agar manfaat marine collagen tetap maksimal dalam produk akhir.

Marine collagen kompatibel dan aman dicampur dengan banyak bahan aktif kosmetik, seperti:

  • Hyaluronic Acid → untuk efek hidrasi tambahan
  • Vitamin C, Vitamin E → antioksidan yang melengkapi efek anti-aging
  • Peptides → memperkuat stimulasi produksi kolagen alami kulit
  • Niacinamide → menyamarkan noda dan memperkuat skin barrier
  • Chitosan derivatives → meningkatkan delivery kolagen ke lapisan kulit dalam
  • AHAs/BHAs (dalam kadar rendah) → eksfoliator ringan tanpa mengganggu aktivitas kolagen

💡 Kesimpulan: Tidak ada bahan aktif umum yang “tidak boleh” dicampur langsung dengan marine collagen selama formulasi dilakukan secara benar.

Mau mencoba sampel produk anti aging buatan ADEV? Anda juga bisa lho pesan anti aging dengan bahan marine collagen.

Yuk baca penjelasan kami tentang collagen dalam formulasi kosmetik dan skincare.

✅ Ekstrak Kombucha

Pernahkah Anda mendengar bahan aktif yang satu ini? Kombucha adalah minuman teh hitam atau hijau yang difermentasi.

Teh dikombinasikan dengan induk bakteri (disebut scoby) dan gula yang dibiarkan berfermentasi untuk jangka waktu tertentu membuat Kombucha kaya akan probiotik.

Ekstrak kombucha yang mengandung banyak probiotik bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan kulit dengan menyeimbangkan bakteri jahat dan memulihkan fungsi skin barrier.

Kombucha memiliki lebih dari sekadar probiotik, tetapi juga mengandung vitamin B1, B12 dan vitamin C. Vitamin-vitamin ini adalah antioksidan penting yang membantu menjaga elastisitas kulit.

Nah, itulah beberapa Bahan Aktif dalam Kosmetik natural yang bisa digunakan dalam produk kosmetik brand Anda sendiri.

Selain bahan aktif alami yang kian diminati, bahan aktif kimia tetap menunjukkan kekuatannya. Catatan penting ketika menggunakan bahan aktif kimia adalah bahan tersebut efektif dan terbukti aman digunakan.

Berikut adalah 10 bahan aktif kimia yang bisa menjadi pilihan untuk produk kosmetik Anda.

Selain itu, ada juga bahan aktif yang tidak boleh digunakan secara bersamaan karena dapat menimbulkan iritasi atau masalah kulit yang baru. Ingin tahu apa saja bahan aktif yang tidak boleh dicampur?

⚠️ Aturan Aman dalam Mencampur Bahan Aktif Kosmetik

Bahan Aktif Skincare Yang Tidak Boleh Dicampur

1. Perhatikan pH

Beberapa bahan aktif sangat sensitif terhadap pH. Contoh:

  • Vitamin C (L-ascorbic acid): pH ideal <3.5
  • Asam salisilat: pH antara 3–4
  • Niacinamide: pH netral (5–7)

Kalau pH tidak sesuai, maka bahan aktif bisa menjadi tidak efektif atau bahkan rusak.

2. Uji Kompatibilitas

Jangan campur bahan aktif secara asal-asalan. Contoh:

  • Retinol + Asam salisilat → bisa menyebabkan iritasi tinggi jika tidak diformulasikan tepat
  • Vitamin C + Niacinamide → bisa menyebabkan warna kuning dan penurunan stabilitas jika tidak dibuat dalam teknologi yang benar (stabilized delivery system)

Solusinya adalah menggunakan sistem delivery seperti liposom atau mikroenkapsulasi agar bahan aktif tetap stabil dan efektif.

3. Gunakan Teknologi Mikroenkapsulasi

Untuk menjaga stabilitas dan bioaktivitas bahan aktif, banyak produsen menggunakan teknologi mikroenkapsulasi atau liposom. Ini membuat bahan aktif lebih awet dan diserap kulit lebih maksimal.

4. Pertimbangkan Urutan Penggunaan

Jika Anda membuat beberapa produk (misal toner, serum, cream), atur urutan aplikasi bahan aktif sesuai ukuran molekul dan polaritasnya. Umumnya:

  1. Serum dengan bahan aktif ringan (niacinamide, vitamin C)
  2. Produk dengan bahan aktif berat (retinol, asam)
  3. Pelembab untuk mengunci aktifitas

Sebagai mitra Adev, Anda nggak perlu khawatir soal ini! Kami punya tim R&D profesional yang siap membantu Anda memilih dan mencampur bahan aktif secara tepat dan aman. Semua formula kami sudah melalui uji stabilitas, uji toksisitas, dan registrasi BPOM.

Kami juga bisa bantu Anda memilih bahan aktif terbaik sesuai target pasar, apakah itu untuk kulit remaja berjerawat, kulit dewasa yang mulai menua, atau kulit sensitif yang butuh perawatan intensif.

FAQs tentang Bahan Aktif yang Boleh dan Tidak Boleh Dicampur

Collagen tidak boleh dicampur dengan apa?

Secara umum, tidak ada larangan mutlak tentang dicampurkannya collagen dengan bahan tertentu. Tapi, ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak dicampur langsung dalam satu formula atau digunakan bersamaan secara intensif, karena bisa mengurangi efektivitas atau menyebabkan iritasi.

⚠️ Bahan Aktif yang Sebaiknya Tidak Dicampur Langsung dengan Collagen

1. Asam Kuat (AHA/BHA)

Contoh: Glycolic acid, lactic acid, salicylic acid

  • Mengapa? Kolagen sensitif pada lingkungan pH rendah. Asam kuat bisa merusak struktur protein kolagen, sehingga efeknya berkurang.
  • Solusi: Gunakan AHA/BHA di pagi hari, dan kolagen di malam hari — atau buat dalam produk terpisah.

2. Vitamin C (L-ascorbic acid)

  • Mengapa? Vitamin C juga bersifat asam (pH rendah), bisa mengurangi stabilitas kolagen jika dicampur langsung.
  • Solusi: Gunakan vitamin C dalam produk terpisah, atau gunakan teknologi stabilized delivery system jika ingin dikombinasikan.

3. Retinoid (Retinol, Retinoic Acid, dll.)

  • Mengapa? Retinoid meningkatkan pergantian sel kulit dan bisa menyebabkan iritasi atau degradasi kolagen jika diformulasikan bersama.
  • Solusi: Pisahkan pemakaian — misalnya retinol di malam hari dan kolagen di pagi hari.

4. Benzoyl Peroxide

  • Mengapa? Meskipun tidak langsung merusak kolagen, benzoyl peroxide bersifat oksidatif kuat dan bisa menyebabkan iritasi serta mengurangi aktivitas bahan aktif lain.
  • Solusi: Gunakan benzoyl peroxide dan kolagen dalam produk yang berbeda atau waktu aplikasi berbeda.

5. Suhu Tinggi / Proses Formulasi Panas

  • Mengapa? Terutama untuk marine collagen, paparan suhu di atas 34–36°C bisa menyebabkan denaturasi atau kerusakan struktur protein.
  • Solusi: Gunakan metode formulasi cold processing atau tambahkan agen stabilisasi seperti genipin.

Apakah centella termasuk bahan aktif?

Ya, Centella asiatica (sering disebut Cica) termasuk bahan aktif dalam kosmetik. Ia bukan hanya bahan pelengkap atau bahan alami biasa, tapi memiliki kandungan senyawa aktif yang bekerja langsung pada kulit.

SenyawaManfaat Utama
AsiaticosideMerangsang produksi kolagen → perbaiki tekstur kulit
MadecassosideAnti-inflamasi & antioksidan → menenangkan kulit meradang
Asiatic AcidMemperkuat skin barrier → melindungi kulit dari faktor lingkungan
Madecassic AcidMembantu penyembuhan kulit → cocok untuk pasca-treatment

💡 Kesimpulan: Centella tidak sekadar “ekstrak tambahan” — ia adalah bahan aktif fungsional yang memberikan dampak terapeutik pada kulit.

Apakah salicylic acid boleh dicampur dengan AHA BHA?

Ya, salicylic acid (yang merupakan jenis BHA) boleh dicampur dengan AHA dan/atau BHA lainnya, namun harus dilakukan dengan hati-hati dan formulasi yang tepat, karena kombinasi ini bisa meningkatkan risiko iritasi, terutama pada kulit sensitif.

Berikut adalah alasan utama mengapa kombinasi ini bisa digunakan dalam satu formula atau rutinitas:

AspekPenjelasan
Sinergi ManfaatAHA + BHA memberikan eksfoliasi ganda: AHA → permukaan kulit; BHA (termasuk salicylic acid) → dalam pori-pori.
Digunakan di Banyak Produk NyataContoh: toner eksfoliasi, masker chemical peel, serum acne care — banyak menggunakan kombinasi ini.
Dapat Efektif untuk Masalah Kulit TertentuCocok untuk kulit berjerawat, tekstur tidak rata, komedo, dan pori-pori besar.

💡 Tips Formulasi:
Untuk hasil maksimal tanpa iritasi, tambahkan bahan pelembap dan menenangkan seperti hyaluronic acid, ceramide, allantoin, atau centella asiatica.

Kojic acid tidak boleh dicampur dengan apa?

Kojic acid tidak boleh dicampur langsung atau digunakan bersamaan dengan bahan aktif yang terlalu keras, seperti:

  • Benzoyl peroxide
  • Asam kuat (AHA/BHA dosis tinggi)
  • Ethanol (alkohol) karena bisa menyebabkan iritasi, kulit kering, sensitif, bahkan kerusakan skin barrier.
whatsapp-adev