Hai, Mitra Adev! π
Anda sedang merintis bisnis skincare atau ingin memperluas lini produk ke ranah perawatan anti-aging? Pasti Anda sadar bahwa permintaan untuk formula anti-penuaan terus meningkat. Konsumen semakin cerdas dan mencari bahan aktif yang benar-benar efektif dan aman.
Sebagai partner maklon terpercaya di industri kecantikan, PT Adev Natural Indonesia ingin membantu Anda mengenal lebih dekat bahan aktif anti-aging paling populer β lengkap dengan insight pasar lokal Indonesia dan regulasi terkini dari BPOM.
Mari kita bahas satu per satu, biar Anda bisa membuat produk yang benar-benar menjawab kebutuhan pasar!
Apa itu Bahan Aktif Anti Aging?

Bahan aktif anti aging adalahΒ komponen biologis aktifΒ dalam produk perawatan kulit yang dirancang secara khusus untuk mengatasi tanda-tanda penuaan kulit. Tanda-tanda ini bisa berupa:
- Kerutan dan garis halus
- Penurunan elastisitas kulit (kulit menjadi kendur)
- Warna kulit tidak merata
- Kulit kering dan kusam
- Tekstur kulit yang tidak halus
Berbeda denganΒ bahan inaktifΒ seperti pelarut, pengental, atau bahan pengawet,Β bahan aktif memiliki pengaruh langsung pada biologi kulit. Bahan ini bekerja dari dalam, menyentuh lapisan seluler kulit, dan memberikan manfaat nyata β baik secara terapeutik maupun kosmetik.
Baca juga penjelasan kami tentang bahan aktif yang populer dalam formulasi kosmetik.
π‘Β Cara Kerja Bahan Aktif Anti Aging dalam Skincare Kosmetik
Setiap bahan aktif anti aging memiliki mekanisme kerjanya masing-masing, tapi secara umum bahan tersebut bekerja melalui beberapa cara dan mekanisme, seperti:
- Merangsang Produksi Kolagen & Elastin
Kolagen dan elastin adalah protein alami kulit yang bertanggung jawab atas struktur, kekenyalan, dan elastisitas kulit. Seiring bertambahnya usia, produksinya menurun. Bahan aktif seperti Retinol, Peptides, dan Bakuchiol membantu tubuh memproduksi kembali protein penting ini. - Mempercepat Peremajaan Sel Kulit (Cell Turnover)
Proses pergantian sel kulit melambat seiring usia. Bahan aktif seperti Retinol dan Asam Alfa Hidroksi (AHA) seperti Glycolic Acid dan Lactic Acid membantu mempercepat proses ini, sehingga kulit tampak lebih cerah dan segar. - Melindungi dari Kerusakan Lingkungan dengan Antioksidan
Paparan sinar UV, polusi, radikal bebas, dan stres bisa mempercepat penuaan kulit. Vitamin C, Niacinamide, dan Kafein adalah contoh bahan aktif yang bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari kerusakan tersebut. - Meningkatkan Hidrasi Kulit
Kulit yang lembap tampak lebih awet muda. Hyaluronic Acid, Squalane, dan Algae Extract adalah bahan aktif yang bekerja dengan menarik dan mempertahankan air dalam lapisan kulit. - Menyamarkan Noda dan Mencerahkan Kulit
Untuk mengatasi hiperpigmentasi, flek, dan warna kulit tidak rata, bahan aktif seperti Vitamin C, Arbutin, Hydroquinone, dan Niacinamide digunakan karena kemampuan mereka dalam menghambat produksi melanin berlebih. - Menguatkan Skin Barrier
Semakin tua usia, semakin rentan kulit terhadap iritasi dan infeksi. Bahan aktif seperti Ceramides, Propolis, dan Niacinamide membantu menjaga dan memperbaiki penghalang alami kulit.
Macam-macam Bahan Aktif Anti Aging dan Manfaatnya

πΒ 1. Retinol
Retinol tetap menjadi bahan andalan dalam produk anti aging. Bahan ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi kolagen, mempercepat pergantian sel kulit, serta mengurangi kerutan halus dan warna kulit tidak rata.
Selain itu, Retinol juga bisa membantu mengatasi jerawat dan mencerahkan bekas jerawat.
Namun, karena sifatnya yang cukup kuat, Anda harus hati-hati saat memformulasikannya. Rekomendasi dari kami adalah memulai dengan konsentrasi rendah dan tambahkan secara bertahap agar kulit tidak iritasi.
Untuk konsumen sensitif, Anda bisa menawarkan alternatif seperti Bakuchiol atau formulasi Retinol Encapsulated.
π‘ Tips Adev: Kombinasikan Retinol dengan Niacinamide atau Peptides untuk hasil maksimal tanpa risiko tinggi.
π 2. Vitamin C

Antioksidan yang satu ini wajib ada di hampir semua produk kosmetik anti-aging. Vitamin C melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi dan paparan sinar UV. Selain itu, ia juga membantu mencerahkan kulit, menyamarkan noda hitam, dan mendukung produksi kolagen alami kulit.
Agar tetap stabil dan efektif, Vitamin C biasanya digunakan dalam bentuk serum. Kemasannya pun harus kedap cahaya ya, Mitra Adev!
Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa Vitamin C.
π§ 3. Asam Hialuronat

Kulit yang lembap itu adalah kulit yang tampak awet muda. Itulah kenapa Hyaluronic Acid (HA) menjadi salah satu bahan penting dalam produk skincare anti aging. HA bekerja sebagai humektan, artinya HA menarik air dari lingkungan sekitar ke dalam kulit, sehingga kulit terlihat plump dan garis halus tersamarkan.
Kandungan skincare untuk anti aging ini cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit kering dan menua. Bahkan, banyak brand menggunakan variasi molekul HA (low, medium, high molecular weight) agar penetrasi lebih maksimal.
Seorang Profesor Dermatologi, Jenny Hu, dalam artikel SELF menjelaskan bahwa senyawa ini ditemukan secara alami pada kulit sehingga penggunaannya tidak menyebabkan iritasi atau alergi.
Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa hyaluronic acid.
𧬠4. Peptida
Peptida adalah rantai pendek asam amino yang bekerja seperti βsinyalβ bagi kulit untuk memproduksi lebih banyak kolagen dan elastin. Hasilnya? Kulit jadi lebih kencang, kerutan berkurang, dan proses regenerasi kulit dipercepat.
Banyak brand mulai menggabungkan beberapa jenis peptida dalam satu formula untuk efek sinergis. Misalnya, kombinasi Copper Peptide + Acetyl Hexapeptide-8 untuk efek firming dan filling.
Baca juga panduan terbaru Adev tentang ceramide dalam formula kosmetik.
π 5. Niacinamide

Niacinamide alias Vitamin B3 adalah bahan multiguna. Ia bisa mencerahkan kulit, menyamarkan hiperpigmentasi, menenangkan kulit yang meradang, serta memperkuat skin barrier. Dengan begitu, kulit jadi lebih tahan terhadap faktor lingkungan dan tetap lembap.
Bahan ini juga sangat aman digunakan bersama bahan aktif lain seperti Retinol atau Vitamin C. Cocok banget buat Anda yang ingin membuat produk multifungsi!
Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa Niacinamide.
π§Ό 6. AHA & BHA
Alpha Hydroxy Acid (AHA) seperti Glycolic Acid dan Lactic Acid bekerja di permukaan kulit untuk mengangkat sel kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit. Mereka juga membantu memudarkan noda dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Sementara Beta Hydroxy Acid (BHA), khususnya Salicylic Acid, menembus pori-pori untuk membersihkan minyak berlebih dan mengatasi komedo. Ini sangat cocok untuk konsumen dengan kulit berminyak atau acne-prone yang juga peduli pada anti-aging.
π‘οΈ 7. Ceramide

Seiring bertambahnya usia, kadar ceramides alami di kulit menurun. Inilah sebabnya banyak produk anti-aging mulai memasukkan ceramides sintetis untuk menggantikan dan memperkuat penghalang alami kulit.
Hasilnya? Kulit lebih lembap, lebih kenyal, dan lebih tahan terhadap stres lingkungan.
πΏ 8. Bakuchiol

Untuk Anda yang ingin menjangkau konsumen dengan kulit sensitif atau mereka yang mencari opsi vegan, Bakuchiol adalah jawabannya. Bahan ini memiliki mekanisme kerja mirip Retinol tapi tanpa efek iritasi.
Bakuchiol meningkatkan produksi kolagen, menghaluskan tekstur kulit, dan mengurangi garis halus β semua dengan rasa nyaman di kulit.
βοΈ 9. Sunscreen (SPF)
Jangan lupa, Mitra Adev! Tidak ada gunanya produk anti-aging jika tidak dilengkapi perlindungan sinar UV. SPF adalah elemen utama dalam rutinitas anti-aging karena UVA/UVB adalah penyumbang utama photoaging β mulai dari flek, kerutan, hingga risiko kanker kulit.
Produk dengan broad-spectrum protection dan PA+++ atau SPF 30+ sangat diminati pasar. Apalagi kalau dikombinasikan dengan bahan aktif seperti Niacinamide atau Vitamin C.
π§ͺ 10.Β Glycolic Acid, Lactic Acid, Salicylic Acid
Seperti sudah disinggung sebelumnya, ketiga bahan ini adalah andalan untuk eksfoliasi kimia. Glycolic Acid memberi hasil instan untuk kulit cerah dan halus.
Lactic acid adalah AHA yang lembut, cocok untuk kulit sensitif. Di Indonesia, ia populer karena efektif menghaluskan kulit, mencerahkan, dan mudah dipakai dalam iklim panas dan lembap.
Produk seperti Y.O.U Golden Age 2 in 1 Essence sudah membuktikan popularitasnya di pasar lokal. Jadi, ini bisa jadi pilihan tepat untuk line-up eksfoliator kimia dalam produk Anda.
Sedangkan Salicylic Acid ideal untuk kulit berminyak dan berjerawat yang juga butuh anti-aging.
π§ 11. Squalane
Squalane adalah emolien alami yang strukturnya mirip dengan minyak alami kulit. Seiring bertambahnya usia, kadar squalane kulit menurun. Oleh karena itu, penambahan bahan ini dalam formula akan membantu mempertahankan hidrasi dan kekenyalan kulit.
Teksturnya yang ringan dan cepat menyerap membuatnya cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak.
β 12. Kafein
Walaupun tidak sepopuler bahan lain, kafein memiliki manfaat unik dalam skincare. Ia meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengurangi mata bengkak atau lingkaran hitam. Selain itu, kafein juga merangsang produksi kolagen dan elastin, sehingga bagus untuk area mata dan wajah secara umum.
πͺ 13. Collagen
Kolagen dalam tubuh berhubungan langsung dengan tanda-tanda penuaan kulit.
Kolagen merupakan protein yang memiliki fungsi utama dalam berbagai jaringan ikat pada tubuh, terutama dalam tulang, tendon, sendi, dan kulit.
Bahan ini berperan dalam menjaga kulit agar tidak kendur, membuat kulit terlihat lebih padat, dan terhindar dari tanda-tanda penuaan lainnya. Seiring bertambahnya usia seseorang, produksi kolagen semakin berkurang, terlebih lagi pada wanita.
Oleh karena itu, kolagen semakin banyak digunakan dalam produk-produk skincare.
π¦ 14. Glycerin
Glycerin adalah humektan yang menarik air ke dalam kulit, membantu menjaga kelembapan kulit. Ini sangat berguna dalam formula skincare untuk mencegah kekeringan dan menjaga kulit tetap lembap dan kenyal.
Selain itu, gliserin juga berperan dalam meningkatkan sifat fisik sabun. Misalnya, penambahan gliserin dapat membuat tekstur sabun menjadi lebih lembut dan elastis, serta membantu dalam pembentukan sabun transparan yang memiliki tampilan yang menarik dan tekstur yang halus
Yuk lihat penawaran jasa maklon sabun terbaru dari Adev.
πΏΒ 15. Propolis

Propolis semakin populer di Indonesia karena kandungan antioksidan, anti-inflamasi, dan kemampuannya memperkuat skin barrier. Bahan ini sudah digunakan dalam produk lokal seperti Glad2Glow Propolis Hyaluronic Acid Barrier Toner.
Sebagai mitra maklon, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan propolis sebagai bahan utama atau pendamping dalam toner dan essence untuk kulit sensitif maupun berjerawat.
πΒ 16. Giant Sea Kelp Extract
Ekstrak ganggang laut ini mulai ramai digunakan di Indonesia, salah satunya oleh Sensatia Botanicals dalam Seastem Marine Essence. Ia diklaim mampu melawan tanda-tanda penuaan, menenangkan kulit, dan meningkatkan tekstur kulit.
Ini adalah bahan eksklusif yang bisa Anda gunakan untuk menonjolkan nilai natural dan premium dalam produk Anda.
π±Β 17. Algae Extract
Alga ekstrak kaya akan antioksidan (vitamin E, Ξ²-karoten), baik untuk mencerahkan kulit, melawan radikal bebas, dan memperlambat tanda-tanda penuaan.
Selain itu, algae extract juga mendukung hidrasi kulit dan ramah lingkungan β sesuai dengan preferensi konsumen Indonesia yang semakin peduli pada keberlanjutan dan bahan alami.
πͺ»Β 18. Oleophen (Cosmos Approved)
Oleophen adalah bahan aktif baru yang diulas di ajang Indonesia Cosmetic Ingredients 2025. Ini adalah inovasi anti-penuaan dengan efek hydrating yang luar biasa. Menariknya lagi, bahan ini telah disertifikasi Cosmos, artinya ramah lingkungan dan cocok untuk produk organik.
Jika Anda ingin menawarkan produk dengan teknologi terbaru, Oleophen bisa jadi opsi unggulan.
β¨Β Tren Konsumen & Insight Pasar Anti Aging di Indonesia





- Natural & Lokal: 67% konsumen Indonesia sekarang lebih suka skincare dengan bahan alami, bebas paraben, dan cruelty-free. Ada peningkatan 42% kepercayaan terhadap merek lokal.
- Solusi Spesifik: 56% millennial mencari produk yang bisa mengatasi masalah spesifik, seperti serum anti-aging atau sunscreen berkualitas tinggi.
- Pertumbuhan Pasar: Pasar skincare Indonesia diprediksi mencapai USD 2,3 miliar di tahun 2025, naik dari USD 1,8 miliar di tahun 2022. Ini menunjukkan antusiasme besar untuk solusi anti-aging yang inovatif dan efektif.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IMARC Group, permintaan produk anti aging diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Faktor utama yang mendorong hal ini terjadi adalah semakin meningkatnya kesadaran konsumen (usia muda dan tua) akan pentingnya penampilan fisik.
Pada tahun 2020, pasar anti aging global mencapai US$ 58,5 miliar dan pada tahun 2026 mendatang diprediksi nilainya mencapai US$ 88,30 miliar. Sejumlah brand global telah menjadi pemain kunci dalam persaingan pasar anti aging, salah satunya LβOreal.
Sebelum sampai pada level global, produk anti aging dari brandβ Anda sendiri sebaiknya segera hadir di pasar lokal. Nah, ini waktunya untuk mengenali segmentasi pasar yang tepat sasar!
Segmen Market Produk Anti Aging

Sebelum masuk pada bahasan segmentasi market produk anti aging. Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa proses penuaan kulit dimulai ketika seseorang memasuki usia 20 tahun.
Tanda-tanda penuaan kulit membang belum tampak secara nyata, namun perlahan tapi pasti, kandungan kolagen pada kulit terus berkurang. Selain itu penuaan dini atau penuaan kulit didukung oleh beberapa faktor, baik intrinsik (genetik) atau ekstrinsik (pola makan, gaya hidup, paparan sinar matahari, dsb). Bukan tidak mungkin seorang yang berusia 20 tahun tampak seperti 30 tahun.
Jadi, produk anti aging bisa untuk usia 20 tahun? Daripada menduga-duga, langsung simak penjelasannya, ya!
Usia
The Dermatology Group mengatakan bahwa produk anti aging sebenarnya dapat digunakan sejak usia 20 tahun sebagai langkah preventif. Akan tetapi, seorang dermatologis dari Delhi, dr. Priyanka Tyagi, merekomendasikan penggunaannya dimulai sejak usia 25 tahun.
Selanjutnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IMARC Group, pasar produk anti aging tersegmentasi menjadi tiga bagian, yakni:
- Usia 25 s.d. 35 tahun
- Usia 35 s.d. 55 tahun
- Usia lebih dari 55 tahun
Data tersebut juga menyatakan bahwa saat ini pasar dengan rentang usia 35 s.d. 55 tahun memimpin pasar anti aging global, menguasai lebih dari setengah total pasar global.
Menyimpulkan dari beberapa ulasan di atas, Anda bisa menargetkan audiens dengan usia β₯ 25 tahun atau langsung mengacu pada usia yang memimpin pasar anti penuaan global.
Gender atau Jenis Kelamin
Anda mungkin sering mendengar, pada usia yang sama, wanita memiliki wajah yang tampak lebih tua dari pria. Hal tersebut dibenarkan oleh para ahli kecantikan, salah satunya adalah dr. Ariana Suryadewi, beliau juga pakar dalam bidang anti aging.
Jurnal Dermato-Endocrinology menjelaskan bahwa kulit wajah pria lebih tebal dibandingkan wanita. Perbedaan ketebalannya berkisar 20-25%.
Selain itu, melansir Dermalogica, tanpa memandang usia, pria memiliki jumlah kepadatan kolagen yang lebih tinggi daripada wanita.
Pengaruhnya apa? Kolagen yang berhubungan langsung dengan tanda-tanda penuaan kulit menyebabkan wanita tampak lebih tua 15 tahun dari pria (pada usia yang sama). Kolagen juga membuat kulit wajah lebih kencang.
Bagian menariknya, kolagen pada wanita akan berkurang setiap harinya sebagian besar setelah menopause. Sementara pria, kolagen berkurang secara konstan setiap tahunnya (Dermatology Associates).
Berdasarkan penjelasan di atas, sebagai pebisnis pemula Anda akan menargetkan pria atau wanita? Ya, kemungkinan besar adalah wanita.

Wanita merupakan segmentasi pasar utama produk anti aging. Melansir Badan Pusat Statistik, persentase populasi wanita di Indonesia sebesar 49% dan 38,09% dari populasi tersebut adalah wanita berusia 25 s.d. 55 tahun.
Berdasarkan data tersebut, produk skincare anti penuaan ini memiliki prospek yang cerah. Anda bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan cara membuat produk dengan brand sendiri.
Geografi
Selain faktor intrinsik seperti genetik dan hormon, penuaan dini sangat dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik seperti paparan sinar matahari, polusi udara, dan gaya hidup yang cenderung kurang sehat.
Dengan demikian, Anda bisa memilih kota-kota metropolitan di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, dan lainnya untuk dijadikan pertimbangan segmentasi geografi.
Kota-kota besar tersebut cenderung berpengaruh pada pola hidup dan penghasilan penduduknya.
Penutup
Itu dia, Mitra Adev, daftar lengkap bahan aktif antiaging yang bisa Anda pertimbangkan untuk formulasi produk skincare Anda. Setiap bahan punya karakteristik dan manfaat unik, jadi penting untuk memilih kombinasi yang sesuai target pasar dan jenis kulit.
Di PT Adev Natural Indonesia, kami percaya bahwa kesuksesan bisnis Anda adalah kesuksesan kami juga. Kami siap membantu Anda mengembangkan produk berkualitas dengan formulasi terkini, sesuai tren pasar dan regulasi yang berlaku.
Dengan kombinasi bahan aktif anti-aging terbaik dan pemahaman tentang preferensi konsumen lokal, Anda bisa menciptakan produk yang dicintai pasar dan tahan uji kompetisi.
Selain mengenali bahan aktif skincare, Anda juga perlu mengetahui beberapa macam bahan berbahaya dalam kosmetik menurut BPOM.