11 Bahan Aktif Skincare Untuk Anti Aging

Bahan Aktif Skincare Anti Aging

Industri kecantikan di Indonesia, khususnya di sektor skincare, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dengan total pendapatan pasar yang mencapai angka Rp 111,83 triliun pada tahun 2022, industri kosmetika tidak hanya menunjukkan potensi besar untuk investasi tetapi juga menjadi barometer tren dan inovasi global dalam perawatan kulit.

Tren kecantikan saat ini menunjukkan peningkatan permintaan terhadap produk kosmetik yang sustainable dan berbasis bahan alami. Hal ini mencerminkan kesadaran konsumen modern yang tidak hanya menginginkan efektivitas, tetapi juga keberlanjutan dan etika dalam produk yang mereka gunakan.

Dengan potensi dan tren yang terus berkembang ini, peluang untuk berinvestasi dan berinovasi dalam industri kecantikan, khususnya dalam segmen anti-aging, terbuka lebar. Produk dengan bahan aktif yang efektif untuk anti-aging tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan kepercayaan diri konsumen.

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai bahan aktif apa saja yang dapat diformulasikan dalam produk skincare anti-aging dan bagaimana bahan tersebut bekerja untuk menjaga kecantikan alami kulit.

Apa itu Bahan Aktif Skincare Untuk Anti Aging?

Bahan Aktif Skincare Anti Aging

Bahan aktif skincare untuk anti-aging adalah komponen dalam produk perawatan kulit yang dirancang untuk mencegah atau menyamarkan tanda-tanda penuaan pada kulit. Bahan anti-aging bekerja dengan berbagai mekanisme seperti memperbaiki tekstur kulit, meningkatkan elastisitas, mengurangi keriput dan garis halus, serta memperbaiki warna kulit yang tidak merata.

Secara garis besar, produk anti aging bermanfaat untuk menghambat proses penuaan kulit. Beberapa tanda-tanda penuaan kulit yang akan diatasi dengan bahan-bahan anti aging di antaranya:

  • Kulit yang mulai mengendur
  • Garis-garis halus
  • Kerutan
  • Bintik-bintik hitam
  • Lingkaran hitam di area mata

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada produk skincare (perawatan kulit) yang dapat sepenuhnya mencegah, menghentikan, atau membalikkan proses penuaan karena penuaan adalah proses yang sangat normal dan alami.

Namun, dengan menggunakan produk skincare yang mengandung bahan aktif anti-aging, dapat membantu memperlambat proses penuaan dan menjaga kulit tetap terawat (merdeka).

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, seorang pengusaha kosmetik dituntut untuk selalu inovatif, termasuk Inovasi dalam penggunaan bahan aktif skincare. Bahan-bahan seperti exosomes dan neuro cosmetics menjadi populer karena kemampuannya yang unik dalam meremajakan kulit dan memperbaiki kerusakan kulit.

Ketika menjalankan usaha kecantikan di Indonesia, setiap produk kosmetik dan skincare harus terdaftar dan mendapatkan persetujuan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sebelum dapat dijual di pasar.

BPOM memastikan bahwa semua produk kosmetik aman untuk digunakan dan bebas dari bahan-bahan yang dilarang dan berbahaya. Misalnya, BPOM telah menetapkan batasan maksimal penggunaan bahan tertentu seperti hydroquinone, mercury, dan steroids dalam produk kosmetik.

Baca juga penjelasan kami tentang bahan aktif yang populer dalam formulasi kosmetik.

Jenis Bahan Aktif Skincare Untuk Anti Aging

Bahan Aktif Skincare Terfavorit

Retinol

Retinol adalah turunan dari vitamin A yang sangat efektif dalam perawatan anti-aging. Bahan ini meningkatkan produksi sel kulit, membantu membersihkan pori-pori, dan merangsang produksi kolagen. Dengan demikian, retinol dapat mengurangi penampilan garis halus dan kerutan, serta memberikan tampilan kulit yang lebih segar dan plump.

Retinol juga dikenal dapat meningkatkan elastisitas kulit dan meratakan tekstur kulit dengan mempromosikan pergantian sel.

Namun, kunci penggunaan retinol terdapat pada formulasi. Daripada mencari retinol yang memiliki persentase yang tinggi, lebih baik menemukan retinol yang mengandung antioksidan.

Melansir dr. Dennis Gross, terdapat bahan alami anti aging yang bisa dijadikan alternatif penggunaan retinol, yakni Bakuchiol. Bahan alami ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. 

Bakuchiol dapat membantu merevitalisasi kulit, merangsang pergantian sel, dan meningkatkan produksi kolagen. Selain itu, bahan ini dapat mencegah hilangnya kelembapan kulit dan mencegah potensi iritasi.

Collagen

Kolagen dalam tubuh berhubungan langsung dengan tanda-tanda penuaan kulit. 

Kolagen merupakan protein yang memiliki fungsi utama dalam berbagai jaringan ikat pada tubuh, terutama dalam tulang, tendon, sendi, dan kulit.

Bahan ini berperan dalam menjaga kulit agar tidak kendur, membuat kulit terlihat lebih padat, dan terhindar dari tanda-tanda penuaan lainnya. Seiring bertambahnya usia seseorang, produksi kolagen semakin berkurang, terlebih lagi pada wanita.

Oleh karena itu, kolagen semakin banyak digunakan dalam produk-produk skincare.

Vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan penting dalam perawatan kulit anti-aging. Bahan ini tidak hanya memperbaiki tampilan garis halus, tetapi juga proaktif dalam mencegah masalah kulit sebelum terjadi. Vitamin C melindungi permukaan kulit dari stresor lingkungan dengan kekuatan antioksidannya yang tinggi.

Selain itu, vitamin C juga membantu mencerahkan kulit dan meratakan warna kulit yang tidak merata.

Supaya vitamin C bekerja lebih efektif, maka dapat dicampurkan atau diformulasikan dengan asam ferulat.

Peran asam ferulat adalah menetralkan radikal bebas yang menggerogoti produksi kolagen. Dengan demikian, formulasi dari vitamin C dan asam ferlulat dapat menjaga produksi kolagen dan menjaga kulit awet muda.

Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa Vitamin C.

Asam Hialuronat

Asam Hialuronat, atau hyaluronic acid, adalah molekul kunci dalam menjaga kelembapan kulit. Bahan ini memiliki kemampuan unik untuk mengikat dan mempertahankan molekul air, sehingga sangat efektif dalam menjaga hidrasi kulit.

Penggunaan asam hialuronat dapat membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan dengan cara meningkatkan kelembapan dan kekenyalan kulit.

Seorang Profesor Dermatologi, Jenny Hu, dalam artikel SELF menjelaskan bahwa senyawa ini ditemukan secara alami pada kulit sehingga penggunaannya tidak menyebabkan iritasi atau alergi.

Bahan aktif ini menjadi penting dalam produk anti aging karena ketika kulit wajah terhidrasi dan lembap akan membuatnya lebih padat dan sehat. 

Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa hyaluronic acid.

Niacinamide

Niacinamide, atau vitamin B3, adalah antioksidan yang memperbaiki tekstur dan warna kulit. Bahan ini mengurangi garis halus, kerutan, dan hiperpigmentasi, serta memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat menenangkan kulit berjerawat. Niacinamide juga meningkatkan fungsi barrier kulit dan membantu melawan kemerahan.

Baca juga panduan terbaru Adev tentang bahan kosmetik berupa Niacinamide.

Peptida dan Ceramide

Peptida dan ceramide adalah bahan yang membantu mengencangkan kulit dan mengurangi kerutan. Ceramide berperan dalam memperkuat barrier kulit dan menjaga kelembapan, sedangkan peptida merangsang produksi kolagen dan elastin, yang penting untuk menjaga kekenyalan dan kekencangan kulit.

Baca juga panduan terbaru Adev tentang ceramide dalam formula kosmetik.

Bakuchiol

Bakuchiol adalah alternatif ringan untuk retinol yang juga efektif dalam mengurangi tanda-tanda penuaan. Bahan ini bekerja dengan cara yang serupa dengan retinol dalam merangsang pergantian sel dan produksi kolagen, tetapi dengan risiko iritasi yang lebih rendah, menjadikannya pilihan yang baik untuk kulit sensitif.

Glycerin

Glycerin adalah humektan yang menarik air ke dalam kulit, membantu menjaga kelembapan kulit. Ini sangat berguna dalam formula skincare untuk mencegah kekeringan dan menjaga kulit tetap lembap dan kenyal.

Selain itu, gliserin juga berperan dalam meningkatkan sifat fisik sabun. Misalnya, penambahan gliserin dapat membuat tekstur sabun menjadi lebih lembut dan elastis, serta membantu dalam pembentukan sabun transparan yang memiliki tampilan yang menarik dan tekstur yang halus

Yuk lihat penawaran jasa maklon sabun terbaru dari Adev.

Salicylic Acid

Salicylic acid adalah beta-hydroxy acid yang membantu dalam proses eksfoliasi kulit. Dengan menghilangkan sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel baru, salicylic acid dapat memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi penampilan pori-pori yang besar.

Bisnis Anti Aging Alami

Potensi Pasar Produk Anti Aging

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IMARC Group, permintaan produk anti aging diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Faktor utama yang mendorong hal ini terjadi adalah semakin meningkatnya kesadaran konsumen (usia muda dan tua) akan pentingnya penampilan fisik.

Pada tahun 2020, pasar anti aging global mencapai US$ 58,5 miliar dan pada tahun 2026 mendatang diprediksi nilainya mencapai US$ 88,30 miliar.  Sejumlah brand global telah menjadi pemain kunci dalam persaingan pasar anti aging, salah satunya L’Oreal.

Sebelum sampai pada level global, produk anti aging dari brand-mu sendiri sebaiknya segera hadir di pasar lokal. Nah, ini waktunya untuk mengenali segmentasi pasar yang tepat sasar!

Segmen Market Produk Anti Aging

Infografis Skincare Anti Aging Market

Sebelum masuk pada bahasan segmentasi market produk anti aging. Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa proses penuaan kulit dimulai ketika seseorang memasuki usia 20 tahun. 

Tanda-tanda penuaan kulit membang belum tampak secara nyata, namun perlahan tapi pasti, kandungan kolagen pada kulit terus berkurang. Selain itu penuaan dini atau penuaan kulit didukung oleh beberapa faktor, baik intrinsik (genetik) atau ekstrinsik (pola makan, gaya hidup, paparan sinar matahari, dsb). Bukan tidak mungkin seorang yang berusia 20 tahun tampak seperti 30 tahun.

Jadi, produk anti aging bisa untuk usia 20 tahun? Daripada menduga-duga, langsung simak penjelasannya, ya!

Usia 

The Dermatology Group mengatakan bahwa produk anti aging sebenarnya dapat digunakan sejak usia 20 tahun sebagai langkah preventif. Akan tetapi, seorang dermatologis dari Delhi, dr. Priyanka Tyagi, merekomendasikan penggunaannya dimulai sejak usia 25 tahun.

Selanjutnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IMARC Group, pasar produk anti aging tersegmentasi menjadi tiga bagian, yakni:

  • Usia 25 s.d. 35 tahun
  • Usia 35 s.d. 55 tahun
  • Usia lebih dari 55 tahun

Data tersebut juga menyatakan bahwa saat ini pasar dengan rentang usia 35 s.d. 55 tahun memimpin pasar anti aging global, menguasai lebih dari setengah total pasar global.

Menyimpulkan dari beberapa ulasan di atas, Anda bisa menargetkan audiens dengan usia ≥ 25 tahun atau langsung mengacu pada usia yang memimpin pasar anti penuaan global.

Gender atau Jenis Kelamin

Anda mungkin sering mendengar, pada usia yang sama, wanita memiliki wajah yang tampak lebih tua dari pria. Hal tersebut dibenarkan oleh para ahli kecantikan, salah satunya adalah dr. Ariana Suryadewi, beliau juga pakar dalam bidang anti aging.

Jurnal Dermato-Endocrinology menjelaskan bahwa kulit wajah pria lebih tebal dibandingkan wanita. Perbedaan ketebalannya berkisar 20-25%. 

Selain itu, melansir Dermalogica, tanpa memandang usia, pria memiliki jumlah kepadatan kolagen yang lebih tinggi daripada wanita. 

Pengaruhnya apa? Kolagen yang berhubungan langsung dengan tanda-tanda penuaan kulit menyebabkan wanita tampak lebih tua 15 tahun dari pria (pada usia yang sama). Kolagen juga membuat kulit wajah lebih kencang.

Bagian menariknya, kolagen pada wanita akan berkurang setiap harinya sebagian besar setelah menopause. Sementara pria, kolagen berkurang secara konstan setiap tahunnya (Dermatology Associates).

Berdasarkan penjelasan di atas, sebagai pebisnis pemula Anda akan menargetkan pria atau wanita? Ya, kemungkinan besar adalah wanita.

Wanita merupakan segmentasi pasar utama produk anti aging. Melansir Badan Pusat Statistik, persentase populasi wanita di Indonesia sebesar 49% dan 38,09% dari populasi tersebut adalah wanita berusia 25 s.d. 55 tahun.

Berdasarkan data tersebut, produk skincare anti penuaan ini memiliki prospek yang cerah. Anda bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan cara membuat produk dengan brand sendiri. 

Geografi 

Selain faktor intrinsik seperti genetik dan hormon, penuaan dini sangat dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik seperti paparan sinar matahari, polusi udara, dan gaya hidup yang cenderung kurang sehat.

Dengan demikian, Anda bisa memilih kota-kota metropolitan di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, dan lainnya untuk dijadikan pertimbangan segmentasi geografi. 

Kota-kota besar tersebut cenderung berpengaruh pada pola hidup dan penghasilan penduduknya.

Penutup

Industri kecantikan, khususnya skincare, adalah area yang terus berkembang dan penuh dengan peluang.

Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kecantikan, pasar global menawarkan peluang yang luas untuk produk inovatif yang memenuhi standar internasional. Investasi dalam riset dan pengembangan untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan spesifik pasar global dapat menjadi langkah yang menguntungkan.

Selain mengenali bahan aktif skincare, Anda juga perlu mengetahui beberapa macam bahan berbahaya dalam kosmetik menurut BPOM.

whatsapp-adev