Mitra adev, jika Anda sedang mencari cara punya bisnis skincare sendiri, sekarang adalah momentum terbaik.
Menurut laporan Statista (2024), pasar skincare global diperkirakan akan tumbuh hingga USD 207,2 miliar pada tahun 2025, didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap bahan aktif dan tren perawatan kulit yang lebih personal.
Di Indonesia sendiri, data dari Euromonitor menunjukkan bahwa brand lokal terus mencuri perhatian, terutama yang menonjolkan nilai clean beauty, natural formulation, dan halal-certified.
Hal ini membuktikan bahwa peluang untuk membangun brand skincare yang unik dan relevan terbuka lebar, bahkan untuk Anda yang baru memulai.
Namun, untuk bisa bersaing di pasar yang dinamis ini, Anda tidak cukup hanya punya ide produk yang bagus.
Diperlukan strategi menyeluruh, mulai dari menentukan konsep dan target pasar, memilih antara maklon atau produksi sendiri, membangun identitas merek yang kuat, mengurus legalitas seperti BPOM, menjaga kualitas produksi, hingga menerapkan strategi pemasaran yang efektif.
Dalam artikel ini, adev akan membimbing Anda langkah demi langkah agar impian punya brand skincare sendiri bisa terwujud secara profesional dan berkelanjutan.
Mari, simak sampai tuntas!
1. Menentukan Konsep dan Target Pasar Skincare Anda
Mitra adev, riset terbaru menunjukkan perubahan cepat dalam preferensi konsumen skincare. Data dari Future Market Insights memperkirakan pasar skincare global akan tumbuh dari USD 196,8 miliar menjadi USD 440,9 miliar pada 2035 dengan CAGR 8,4 %.
Selain itu, tren clean beauty dan produk berbasis bahan alami semakin diminati, khususnya oleh Gen Z dan milenial.
Jika Anda berminat untuk memulai bisnis dengan cara maklon, Klik Gambar di bawah ini untuk terhubung dengan CS Kami melalui Chat Whatsapp.
Artinya, sebelum merintis bisnis skincare sendiri, penting bagi anda memahami niche mana yang paling relevan, apakah fokus pada skincare vegan remaja, serum brightening wanita karier, atau rangkaian anti-aging untuk usia 35 ke atas, agar brand Anda bisa menggaet konsumen tepat dan berdaya saing.
a. Tentukan Konsep dan Ceruk Pasar yang Spesifik
Memilih niche spesifik akan membuat brand Anda lebih mudah dikenali dan beresonansi dengan target konsumen.
Misalnya, skincare organik untuk remaja yang peduli lingkungan; atau serum brightening berkualitas untuk wanita karier yang membutuhkan solusi cepat.
Dengan niche yang jelas, Anda bisa menyusun formulasi, branding, dan pemasaran secara lebih tepat sasaran, bukan sekadar mengikuti tren massal.
b. Gunakan Data Tren untuk Validasi Ide
Mitra adev, manfaatkan data dari Google Trends atau riset pasar untuk mengenali kebutuhan nyata konsumen.
Contohnya, minat terhadap “hydrating mist” tinggi di kalangan remaja, sementara wanita dewasa mulai mencari istilah seperti “anti-aging serum”.
Selain itu, survei kecil atau focus group juga dapat membantu Anda memahami problem utama yang ingin diselesaikan konsumen, apakah jerawat, kusam, atau tanda penuaan, sehingga produk dan messaging Anda tidak hanya emosional, tapi juga relevan dan berdampak.
Dengan pendekatan ini, Mitra adev dapat menyusun strategi bisnis skincare yang matang, tepat segmen, dan memiliki pijakan yang kuat, sebuah fondasi yang sangat krusial sebelum melanjutkan ke formulasi, branding, dan peluncuran produk selanjutnya.
Jika Anda ingin menggali lebih dalam soal menyusun strategi bisnis skincare dari nol, jangan lewatkan artikel kami tentang cara merintis usaha kosmetik dan konsep bisnis skincare.
2. Opsi Formulasi: Maklon vs Produksi Sendiri
Mitra adev, sebelum meluncurkan bisnis skincare, salah satu keputusan paling penting yang harus Anda buat adalah memilih metode formulasi: apakah menggunakan jasa maklon (OEM) atau membangun proses produksi sendiri (in-house).
Riset terkini dari in-cosmetics dan Euromonitor menunjukkan bahwa brand-brand skincare yang mampu bergerak cepat mengikuti tren, seperti produk clean beauty, vegan formula, dan sustainable packaging, cenderung lebih kompetitif.
Di sinilah peran strategi formulasi menjadi sangat krusial. Jalur maklon kini semakin populer karena efisien dari sisi waktu, legalitas, dan operasional, sementara produksi sendiri menawarkan fleksibilitas dan kontrol total atas inovasi produk.
Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Jika Anda ingin cepat go-to-market dengan risiko minimal dan tetap mengikuti standar BPOM serta sertifikasi halal, maklon bisa menjadi solusi paling strategis.
Di sisi lain, produksi in-house memberikan ruang kreatif dan margin lebih besar, namun menuntut investasi besar dan kesiapan SDM serta regulasi yang matang.
Berikut ini adalah perbandingan dua opsi tersebut untuk membantu Anda menentukan pilihan terbaik:
Aspek | Maklon (OEM) | Produksi Sendiri (In-House) |
Kecepatan Produksi | Lebih cepat karena formulasi dan fasilitas sudah tersedia | Butuh waktu lebih lama karena harus membangun sistem produksi dari nol |
Kontrol Formulasi | Terbatas sesuai kapasitas mitra maklon | Kontrol penuh atas bahan dan proses formulasi |
Biaya Awal | Lebih ringan (tanpa investasi R&D dan pabrik) | Lebih besar (investasi lab, SDM, alat, dan legalitas) |
Legalitas & Sertifikasi | Ditangani oleh pihak maklon (BPOM, Halal, dll.) | Harus diurus sendiri, lebih kompleks |
Skalabilitas | Cocok untuk bisnis yang ingin langsung produksi dengan volume kecil-sedang | Ideal untuk bisnis jangka panjang dengan skala produksi besar |
Margin Keuntungan | Lebih kecil karena biaya per batch relatif lebih tinggi | Lebih besar jika volume tinggi dan proses efisien |
Dengan mempertimbangkan kekuatan dan tantangan masing-masing jalur, Mitra adev dapat merancang strategi yang paling sesuai dengan visi, anggaran, dan kecepatan eksekusi bisnis Anda.
Jika Anda ingin fokus pada branding dan pemasaran, adev siap mendampingi Anda melalui opsi maklon dari awal hingga produk siap dipasarkan.
3. Proses Branding: Nama, Logo, Kemasan
Mitra adev, berdasarkan laporan terbaru dari Brand Finance (2025), 73 % konsumen kecantikan mengakui bahwa nama brand, logo, dan kemasan menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian pertama.
Di pasar yang semakin jenuh, branding bukan sekadar estetika, tapi sebuah strategi komunikasi yang memperkuat posisi produk Anda.
Karena itu, memahami langkah praktis dalam menentukan nama, mengembangkan identitas visual, dan merancang kemasan yang menarik sangat penting agar brand skincare Anda langsung terlihat profesional dan dapat dipercaya sejak pertama kali tampil.
a. Memilih Nama Brand
Memilih nama brand bukan sekadar kreativitas, tetapi juga strategi. Nama yang mudah diingat, singkat, dan mencerminkan konsep akan memperkuat daya ingat calon pelanggan serta memudahkan pemasaran di media sosial dan mesin pencari.
Pastikan nama tersebut mudah diucapkan oleh audien target Anda dan tersedia domain .com atau .id serta akun media sosial utama seperti Instagram dan TikTok. Ini akan mempermudah konsistensi digital dan meminimalkan kemungkinan pembajakan nama.
Lebih jauh, Anda harus memeriksa legalitas nama melalui pengecekan merek dagang di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk menghindari konflik di masa depan.
Mitra adev sering membantu klien kami dalam proses ini, bahkan mengajukan nama yang telah diverifikasi agar nantinya brand Anda bisa berkembang tanpa hambatan hukum.
Nama brand yang tepat juga membantu memudahkan asosiasi visual, storytelling, dan diferensiasi di benak konsumen.
b. Logo dan Identitas Visual
Logo adalah wajah visual dari brand Anda, ia berbicara tanpa kata. Desain logo dan palet warna harus disesuaikan dengan target pasar.
Misalnya, serum anti-aging yang menyasar wanita dewasa akan lebih efektif dengan font serif elegan dan warna natural seperti beige, krem, atau pastel hangat.
Sebaliknya, produk skincare remaja bisa menggunakan font bold, modern, dan palet warna cerah seperti mint, peach, atau lavender.
Konsistensi visual ini harus diterapkan ke semua aset brand: dari media sosial, website, hingga kemasan produk dan materi promosi. Konsumen akan mengenali estetika brand Anda di mana pun.
Jika Anda bingung mulai dari mana, Mitra adev bisa membantu dalam membangun guideline visual awal yang profesional, termasuk aplikasi logo, pemilihan tipografi, dan tone komunikasi agar citra brand tetap kohesif di semua channel.
c. Desain Kemasan Produk
Kemasan bukan hanya penutup produk, melainkan media komunikasi mikro. Gunakan desain kemasan yang menarik, informatif, dan praktis sesuai fungsi.
Misalnya, toner dalam kemasan botol pump agar mudah digunakan, atau tabung travel-size yang ideal untuk serum on-the-go.
Penting juga memilih material yang aman, sesuai standar BPOM, dan memberi kesan premium saat disentuh, misalnya, finishing matte lembut, emboss logo, atau tutup metalik.
Selain estetika, kemasan juga harus mencakup informasi wajib sesuai regulasi: komposisi bahan, klaim manfaat (yang tidak menyesatkan), tanggal kedaluwarsa, serta nomor BPOM dan produsen.
Label yang lengkap dan akurat tidak hanya melindungi Anda dari risiko hukum, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen.
Mitra adev siap mendampingi Anda dalam merancang kemasan yang fungsional, menarik, dan sesuai regulasi untuk memaksimalkan first impression dan kenyamanan penggunaan.
Dengan fondasi branding yang kokoh, nama yang kuat, logo yang konsisten, dan kemasan yang informatif serta estetis, Anda akan lebih mudah menarik perhatian dan meninggalkan kesan positif pada konsumen.
Selanjutnya, mari Anda pertimbangkan tahapan berikutnya dalam membangun bisnis skincare sukses: mengurus izin BPOM dan legalitas lainnya.
4. Mengurus Izin BPOM dan Legalitas Lainnya
Mitra adev, tahukah Anda bahwa menurut data BPOM kuartal pertama 2025, lebih dari 45% penolakan produk kosmetik terjadi karena dokumen izin edar yang tidak lengkap atau label yang tidak memenuhi standar?
Selain itu, tren kosmetik halal semakin signifikan, LPPOM MUI mencatat lonjakan permohonan sertifikasi halal hingga 30% pada akhir 2024.
Kedua fakta ini menegaskan bahwa mengurus izin BPOM dan legalitas lain bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi penting agar produk skincare Anda dipercaya dan bisa bersaing di pasar.
a. Mengurus NIB dan Izin Edar BPOM
Langkah pertama dalam perjalanan legalitas adalah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui platform OSS sebagai tanda bahwa usaha Anda resmi terdaftar.
Setelah NIB, Anda perlu mengajukan notifikasi atau registrasi formulasi produk ke BPOM melalui sistem e-notification mereka.
Proses ini meliputi pengecekan bahan baku, formula, serta uji keamanan dasar. Dengan izin edar resmi dari BPOM, produk Anda akan mendapatkan legitimasi yang meningkatkan kepercayaan konsumen dan mempermudah distribusi, baik online maupun offline.
Selain itu, Anda wajib menjaga konsistensi antara dokumen yang diajukan dan label yang tertera di kemasan.
Ketidaksesuaian informasi seperti komposisi bahan atau metode penggunaan sering menjadi alasan penolakan ulang tahun 2024, sehingga mengulas ulang sebelum submit sangat penting.
b. Menyiapkan Dokumen Teknis: CoA, Uji Stabilitas, dan Label Regulatif
Setelah formulasi final, Anda harus menyertakan Certificate of Analysis (CoA) dari setiap bahan baku utama yang digunakan, guna menunjukkan keaslian dan kemurnian bahan.
Berikutnya, uji stabilitas laboratorium (uji suhu, cahaya, serta umur simpan) wajib dilakukan untuk memastikan formula aman dan efektif selama periode penggunaan yang ditentukan.
Label produk juga harus memuat informasi wajib seperti daftar bahan, nomor BPOM, tanggal produksi & kedaluwarsa, petunjuk penggunaan, dan kemungkinan kontraindikasi.
Ingat, label yang tidak lengkap atau menyesatkan dapat memicu sanksi keras, seperti penarikan produk atau denda administratif, serta merusak reputasi brand Anda sejak awal.
c. Sertifikasi Halal (Opsional tapi Strategis)
Jika Anda menarget konsumen Muslim, sertifikasi halal dari MUI melalui LPPOM bisa menjadi pembeda yang signifikan. Selain produk halal, proses pengolahan dan kebersihan fasilitas juga diperiksa secara ketat.
Permintaan kosmetik halal di Indonesia melambung +25% sepanjang 2024, menjadikannya peluang besar untuk memperluas pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Proses ini mencakup audit bahan, produksi, pengemasan, dan pendokumentasian komitmen halal.
Walau memerlukan waktu dan biaya tambahan, sertifikasi halal bisa membuka akses ke retailer syariah dan meningkatkan legitimasi brand terkait nilai spiritual dan budaya konsumen Indonesia.
Mengurus legalitas memang memakan waktu, tapi hasilnya sangat berharga: produk Anda akan resmi, aman untuk digunakan, dan mudah dipercaya oleh konsumen modern.
Mitra adev siap menemani Anda dari pengurusan NIB, BPOM, hingga sertifikasi halal, agar Anda bisa fokus membangun merek dan strategi pemasaran tanpa kebingungan regulasi.
Ingin tahu lebih detail? Baca panduan lengkap kami di artikel izin usaha industri kosmetik.
5. Strategi Produksi dan Kontrol Kualitas
Mitra adev, tren industri menunjukkan bahwa teknologi kini sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan skincare.
Menurut media Vogue Business, inovasi biotech dan AI menjadi pendorong utama di 2025, mendorong personalisasi dan efisiensi produksi melalui sistem digital.
Selain itu, laporan AVN Footsteps dan FasterCapital menyebutkan praktik seperti smart manufacturing, penggunaan software formulasi, ERP, dan kontrol kualitas digital semakin menjadi standar global.
Ini menegaskan bahwa Mitra adev perlu mengadopsi teknologi untuk meningkatkan konsistensi, kecepatan, dan kualitas produksi skincare.
Dengan pemanfaatan teknologi ini, Anda tidak hanya mempersiapkan produk agar siap diproduksi secara masif, tetapi juga menciptakan brand yang tanggap terhadap perubahan tren dan kebutuhan konsumen.
Di bagian berikut, kita akan bahas bagaimana teknologi bisa menjadi pendorong utama solusi untuk meningkatkan skalabilitas bisnis skincare Anda.
a. Digitalisasi Proses Manajemen
Pertama, implementasi sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dan inventory automation sangat penting.
Ini memungkinkan Anda melacak setiap batch produk secara real-time, memantau stok, menghindari overstock atau expired, dan mempercepat produk dari gudang ke pelanggan.
Automation dan sistem ERP kini sudah banyak digunakan oleh brand global serta dipercaya mampu meningkatkan efisiensi logistik dan produksi .
Selain itu, CRM (Customer Relationship Management) modern membantu mengelola data preferensi pelanggan, riwayat pembelian, dan kampanye personalisasi.
Dengan ini, Anda bisa mengirimkan promosi yang relevan secara otomatis, meningkatkan engagement dan retensi pelanggan.
b. Formulasi dan QC Berbasis Teknologi
Mitra adev, adevmenerapkan software formulasi dan quality control digital yang berbasis data.
Setiap formula diuji melalui modul QC digital, mulai dari stability test, microbiological test, hingga heavy metal analysis, sebelum diproduksi massal.
Pendekatan ini memastikan setiap batch memenuhi standar kualitas dan keamanan, mengurangi risiko recall dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Teknologi ini sejalan dengan tren global yang menekankan smart manufacturing dan biotech dalam cosmetic OEM, seperti AI customization, sustainable practices, dan waterless beauty.
Dengan mengadopsi ini, brand Anda bisa mempercepat time-to-market, mengontrol biaya produksi, sekaligus menjaga kualitas yang konsisten.
Dengan teknologi sebagai fondasi utama, Anda dapat meningkatkan skalabilitas bisnis skincare secara signifikan, mulai dari efisiensi operasional hingga pengembangan produk inovatif.
Jika Anda ingin mengembangkan strategi formulasi, integrasi sistem, dan kontrol kualitas digital, lihat katalog adev dan mari wujudkan produksi skincare yang unggul dan terpercaya!
6. Pemasaran dan Penjualan Produk Skincare Anda
Mitra adev, dunia skincare tidak hanya tentang kualitas produk, tapi juga bagaimana Anda menjual dan memasarkan dengan cerdas.
Menurut Business Insider (2025), brand skincare seperti Rhode sukses mencapai valuasi USD 1 miliar hanya dalam tiga tahun, berkat strategi pemasaran digital yang solid dan desain branding yang konsisten di Instagram dan TikTok.
Di saat yang sama, tren belanja digital di sektor kecantikan terus naik, didorong oleh fitur-fitur baru seperti live shopping, shoppable reels, hingga peningkatan pencarian di Google untuk kata kunci seperti “skincare terbaik untuk kulit sensitif” atau “serum anti-aging terbaik”.
Melihat perubahan ini, kami di adev percaya bahwa Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu saluran pemasaran.
Menggabungkan strategi digital dan offline yang saling melengkapi, dari SEO dan media sosial, hingga acara mini dan komunitas pelanggan, akan memperkuat visibilitas merek Anda.
Dengan pendekatan holistik ini, brand skincare Anda bukan hanya dikenal, tapi juga dipercaya.
a. Strategi Digital
1) Website & SEO
Langkah pertama yang harus Anda tempuh adalah memastikan bahwa situs web Anda sudah SEO-friendly.
Buatlah artikel yang menjawab kebutuhan calon konsumen, seperti “cara memilih serum untuk kulit berminyak” atau “urutan pemakaian skincare yang benar”.
Dengan konten berkualitas, Anda dapat meningkatkan peringkat pencarian Google dan mengarahkan trafik organik secara konsisten.
Mitra adev, brand yang konsisten dengan strategi ini bahkan bisa mengalami peningkatan traffic hingga 50% dalam tiga bulan.
2) Media Sosial
Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts kini menjadi panggung utama untuk brand kosmetik.
Gunakan konten visual yang engaging seperti before-after, demo pemakaian, atau review dari konsumen asli.
Konsumen modern ingin melihat hasil nyata, bukan sekadar klaim. Konten yang relatable dan otentik lebih mudah viral dan mengundang kepercayaan.
3) Influencer Marketing
Mitra adev, Anda tidak perlu selalu menggandeng selebriti mahal.
Justru micro-influencer (10–50 ribu followers) seringkali punya engagement yang lebih tinggi karena mereka dianggap lebih jujur dan dekat dengan audiensnya.
Kolaborasi berupa review jujur, tutorial, atau tantangan TikTok bisa jadi kunci konversi yang efektif.
d. Email Marketing
Bangun database email dari pengunjung website atau peserta giveaway. Kemudian kirimkan newsletter berkala yang berisi promo, tips kecantikan, atau sneak peek produk baru.
Email marketing yang personal dan relevan bisa meningkatkan repeat order dan menjaga loyalitas pelanggan.
b. Strategi Offline
1) Mini Workshop & Demo Produk
Event kecil seperti skincare demo di café atau booth di coworking space sangat efektif untuk memperkenalkan produk secara langsung.
Interaksi tatap muka memberi pengalaman emosional yang tak tergantikan oleh digital, sekaligus meningkatkan kepercayaan calon pelanggan.
2) Tester & Travel Size
Tawarkan produk dalam kemasan kecil atau travel size di toko fisik, salon, atau event. Ini mengurangi risiko pembelian bagi konsumen baru, sekaligus memperluas jangkauan pasar Anda.
3) Program Loyalitas
Mitra adev, tahukah Anda bahwa menurut riset, 70% pendapatan brand skincare berasal dari 30% pelanggan setia?
Bangun program loyalitas yang menarik seperti poin belanja, referral program, atau diskon khusus untuk pelanggan tetap. Ini bukan hanya soal penjualan, tapi menjaga hubungan jangka panjang.
4) Komunitas VIP
Bentuk komunitas eksklusif pelanggan di WhatsApp atau Telegram. Gunakan grup ini untuk sneak peek produk, diskusi seputar skincare, atau edukasi ingredients.
Komunitas ini bisa menjadi brand ambassador tanpa biaya besar, karena mereka merasa memiliki kedekatan dengan brand Anda.
Kesimpulan & CTA
Mitra adev, dalam menerapkan cara punya bisnis skincare sendiri ini memang menantang, tetapi bukan hal yang tak mungkin.
Dengan menentukan konsep yang tepat, memilih opsi maklon, membangun brand kuat, lengkap secara legal, menjaga kualitas, serta memasarkan dengan strategi digital dan offline yang terukur, Anda bisa mengubah ide menjadi bisnis skincare yang sukses dan berkembang.
Jika Anda ingin fokus membangun branding dan penjualan, adev siap mendampingi proses produksi, validasi formulasi, dan pengurusan izin BPOM.
Cek katalog dan layanan lengkap kami sekarang juga, dan wujudkan rencana skincare brand Anda bersama adev!
Apabila anda tertarik memulai bisnis dengan cara maklon, maka kami rekomendasikan melihat katalog produk maklon atau promo paket maklon kami sehingga Anda mendapatkan harga dan penawaran terbaru bulan ini Juli 2025!