Mengurus Izin Usaha Sabun Cuci Piring untuk Skala Rumahan dan Industri

Izin Usaha Sabun Cuci Piring

Mitra adev, tahukah Anda bahwa izin usaha sabun cuci piring kini menjadi perhatian serius pemerintah? 

Berdasarkan laporan resmi Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, lebih dari 600 produk sabun cuci piring rumahan ditarik dari pasaran karena tidak memiliki izin edar atau mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan pewarna tekstil. 

Temuan ini menjadi sorotan publik, terutama karena produk-produk tersebut kerap dipasarkan secara online tanpa verifikasi keamanan. 

Di sisi lain, BPOM juga telah mengumumkan bahwa mulai tahun 2025, pengawasan terhadap produk bahan kimia rumah tangga (PKRT) akan diperketat, termasuk terhadap pelaku usaha mikro yang sebelumnya cenderung luput dari pantauan regulasi.

Kondisi ini menguatkan satu pesan penting: izin bukan lagi sekadar formalitas, tapi kebutuhan mendesak. 

Jika Anda berencana menjual sabun cuci piring, baik melalui toko fisik, e-commerce, maupun reseller, maka legalitas produk harus menjadi prioritas utama. 

Tanpa izin usaha yang jelas, Anda tidak hanya berisiko dikenakan sanksi, tetapi juga berpotensi kehilangan kepercayaan pasar. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap dan sistematis jenis izin yang dibutuhkan, standar keamanan produk, hingga prosedur pengajuan izin edar yang wajib Anda pahami. 

Mari pastikan produk Anda tak hanya bersih mencuci, tapi juga bersih secara hukum.

Apakah Bisnis Sabun Cuci Piring Rumahan Perlu Izin?

Mitra adev, kesadaran terhadap pentingnya izin usaha produk rumah tangga makin meningkat seiring banyaknya temuan sabun cuci piring ilegal yang tidak sesuai standar kesehatan.

Jika Anda berminat untuk memulai bisnis dengan cara maklon, Klik Gambar di bawah ini untuk terhubung dengan CS Kami melalui Chat Whatsapp.

 

Promo Makloon Terus 2025

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan tahun 2024, terdapat lebih dari 600 produk sabun cuci piring rumahan yang ditarik dari pasar karena tidak memiliki izin edar atau mengandung bahan kimia berbahaya. 

Hal ini diperkuat dengan data BPOM yang menyebutkan bahwa pengawasan terhadap produk bahan kimia rumah tangga (PKRT) akan diperketat di tahun 2025, termasuk untuk pelaku usaha mikro dan rumahan yang sebelumnya kurang tersentuh regulasi. 

Maka, legalitas bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan mendesak jika Anda ingin produk dipercaya dan beredar secara luas.

Jawabannya jelas: Ya, bisnis sabun cuci piring rumahan tetap memerlukan izin. Meskipun produksi dilakukan dalam skala kecil, selama produk tersebut dikomersialkan, baik dijual langsung ke konsumen, dititipkan ke toko, atau dijual secara online, maka wajib memenuhi ketentuan perizinan dari pemerintah. 

Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 1176/Menkes/Per/VIII/2010 yang menyebutkan bahwa semua produk PKRT wajib memiliki izin edar sebagai bentuk jaminan mutu dan keamanan bagi konsumen.

Tanpa izin yang sah, Anda tidak hanya melanggar hukum, tapi juga menempatkan bisnis Anda dalam posisi rentan. 

Produk bisa ditarik dari peredaran, akun toko online Anda bisa diblokir, bahkan reputasi brand yang sedang Anda bangun bisa rusak seketika. 

Oleh karena itu, mengurus izin sejak awal merupakan strategi penting untuk memastikan keberlanjutan dan kepercayaan pasar. 

Mitra adev, mari kita kupas lebih lanjut jenis-jenis izin apa saja yang Anda perlukan untuk memulai bisnis sabun cuci piring secara legal dan profesional.

Jenis Izin Usaha untuk Produksi Sabun Cuci Piring

Mitra adev, maraknya bisnis sabun cuci piring rumahan mendorong pemerintah untuk memperjelas regulasi perizinan agar konsumen terlindungi dari produk berisiko. 

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/BKPM dan Kemenkes tahun 2024, lebih dari 4.000 pelaku UMKM telah mengurus izin edar produk rumah tangga melalui sistem OSS dan aplikasi SiCantik. 

Tren ini menunjukkan bahwa legalitas bukan hanya tuntutan regulasi, tapi juga menjadi standar kepercayaan pasar. 

Bahkan beberapa marketplace besar seperti Tokopedia dan Shopee telah mewajibkan NIB dan izin edar Kemenkes sebagai syarat pencantuman produk di platform mereka sejak akhir 2023.

Jika Anda ingin memproduksi sabun cuci piring secara profesional dan legal, ada dua jenis izin utama yang wajib Anda siapkan: 

  • legalitas usaha melalui IUMK atau NIB
  • Izin edar dari Kementerian Kesehatan untuk produknya. 

Dua dokumen ini akan menjadi fondasi yang memudahkan Anda memasarkan produk, mengembangkan bisnis, bahkan menjalin kerja sama dengan lembaga retail atau distributor nasional. Mari kita bahas satu per satu secara lebih rinci.

1. Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau NIB melalui OSS

Bagi Anda yang baru memulai dari rumah, IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) bisa menjadi pintu masuk formal agar usaha Anda diakui secara hukum. 

IUMK kini terintegrasi dalam sistem OSS (Online Single Submission), sehingga proses pengajuannya relatif cepat dan dapat dilakukan secara online. 

Saat mendaftar, Anda juga akan otomatis memperoleh NIB (Nomor Induk Berusaha) yang berfungsi sebagai identitas resmi badan usaha Anda di mata pemerintah.

Dengan NIB, usaha Anda akan tercatat di database nasional dan dapat menikmati banyak keuntungan seperti akses ke pembiayaan KUR, pelatihan UMKM, kemudahan impor bahan baku, serta kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan vendor besar. 

Mitra adev, meskipun tampak administratif, legalitas ini adalah fondasi penting agar usaha Anda memiliki struktur yang siap berkembang, dari rumahan menjadi bisnis yang profesional.

2. Izin Edar dari Kementerian Kesehatan RI

Sabun cuci piring termasuk kategori Produk Rumah Tangga (PRT) yang wajib memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Pengajuan izin ini dilakukan melalui portal resmi dengan serangkaian syarat teknis, seperti formula produk, keamanan bahan, label yang sesuai ketentuan, serta hasil uji efektivitas dan uji iritasi kulit. 

Jika disetujui, Anda akan mendapatkan nomor izin edar PRT yang wajib dicantumkan di kemasan produk sebelum dipasarkan.

Mitra adev, selain untuk kepatuhan hukum, izin edar Kemenkes juga sangat berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan produk Anda. 

Konsumen saat ini semakin selektif dan cenderung membeli produk yang memiliki nomor izin resmi. Bahkan, supermarket, toko retail, dan e-commerce besar kini menjadikan izin edar sebagai syarat wajib untuk memasukkan produk ke etalase mereka. 

Dengan mengantongi izin ini, Anda tidak hanya mengamankan legalitas tapi juga membuka pintu ke lebih banyak peluang distribusi dan ekspansi pasar.

Apabila masih ingin mempertimbangkan seperti apa prospek bisnis sabun cuci piring, Anda bisa membaca artikel kami tentang keuntungan usaha sabun cuci piring.

Standar Keamanan dan Bahan yang Diperbolehkan

Mitra adev, isu keamanan bahan kimia rumah tangga menjadi sorotan publik sepanjang 2024. Berdasarkan laporan BPOM dan hasil investigasi Kompas.com, ditemukan lebih dari 230 produk sabun cuci piring rumahan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan pewarna tekstil, yang seharusnya tidak digunakan dalam produk harian. 

Kondisi ini mendorong Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk memperketat pengawasan terhadap komposisi bahan dan standar produksi. 

Bahkan, per 1 Januari 2025, produk tanpa sertifikasi bahan aman tidak akan mendapat izin edar baru.

Jika Anda ingin memasuki pasar sabun cuci piring yang legal dan kompetitif, memahami bahan yang diperbolehkan bukan sekadar opsi, tapi keharusan. 

Legalitas produk Anda sangat tergantung pada formula yang digunakan, proses produksi yang higienis, dan kelengkapan dokumen keamanan. 

Maka dari itu, mari bahas beberapa poin penting yang harus Anda patuhi agar sabun cuci piring buatan Anda lolos verifikasi dan dipercaya pasar.

1. Tidak Mengandung Bahan Berbahaya seperti Formalin, Merkuri, atau Zat Pemutih Keras

Salah satu syarat utama yang ditetapkan oleh Kemenkes dan BPOM adalah larangan penggunaan bahan berbahaya yang bisa merusak kesehatan manusia. 

Formalin, merkuri, dan zat pemutih keras seperti sodium hypochlorite konsentrasi tinggi sangat dilarang karena dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga keracunan jika tertelan sisa residunya.

Mitra adev, meskipun bahan-bahan tersebut mungkin terlihat “efektif” untuk kebersihan, risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat jangka pendeknya. 

Pemerintah juga mulai rutin melakukan pengawasan dan uji sampel di pasar tradisional maupun e-commerce. 

Jika produk Anda terbukti mengandung zat terlarang, bukan hanya izin edar yang ditolak, Anda juga bisa menghadapi sanksi hukum dan penarikan produk secara paksa.

2. Menggunakan Bahan Aktif Surfaktan yang Aman seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Sabun cuci piring membutuhkan bahan aktif utama berupa surfaktan untuk mengangkat lemak dan kotoran. 

Salah satu jenis yang umum digunakan adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Namun, penggunaannya harus dalam konsentrasi yang aman, biasanya tidak melebihi 15–20% tergantung formula. 

BPOM juga mengatur bahwa surfaktan yang digunakan harus mudah dibilas dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

Mitra adev, pemilihan surfaktan yang tepat akan sangat menentukan hasil uji iritasi dan efektivitas dalam proses perizinan. 

Hindari penggunaan campuran surfaktan ilegal atau bahan pengganti murah yang belum lolos uji klinis. 

Jika Anda bekerja sama dengan produsen maklon seperti adev, kami pastikan setiap bahan telah diuji dan disesuaikan dengan standar keamanan terbaru.

3. Pewangi, Pewarna, dan Pengawet Harus Food-Grade dan Terdaftar

Meskipun sabun cuci piring tidak untuk dikonsumsi, banyak residu yang mungkin tertinggal di piring, gelas, atau alat makan. 

Karena itu, semua komponen tambahan seperti pewangi, pewarna, dan pengawet wajib food-grade dan terdaftar secara resmi. 

Bahan aditif ini harus bisa ditelusuri asal-usulnya dan tercantum dalam formulasi saat Anda mengajukan izin edar.

Mitra adev, produk yang menggunakan aditif non-food-grade bisa langsung ditolak saat evaluasi formulasi di Kemenkes. 

Selain itu, konsumen saat ini semakin peka, mereka membaca label, mencari nomor registrasi, bahkan mengecek komposisi bahan sebelum membeli. 

Maka, pastikan semua bahan tambahan dalam produk Anda telah tersertifikasi dan digunakan sesuai dosis yang diperbolehkan.

4. Proses Produksi, Sanitasi, dan Kemasan yang Memenuhi Standar

Selain formula, proses produksi juga menjadi bagian krusial dalam penilaian izin edar. Anda harus memastikan bahwa semua peralatan bersih, air yang digunakan bebas kontaminan, serta ruang produksi memenuhi standar sanitasi. 

Produk juga harus dikemas dalam botol atau pouch yang bersih, tidak mudah bocor, dan mencantumkan informasi penting seperti nama produk, komposisi, nomor izin edar, serta petunjuk penggunaan.

Mitra adev, dalam proses audit untuk izin edar, tim verifikasi dari Kemenkes akan mengecek langsung fasilitas produksi Anda atau pabrik maklon yang digunakan. 

Oleh karena itu, bekerja sama dengan produsen maklon bersertifikasi seperti adev bisa sangat menghemat waktu dan tenaga. 

Kami menyediakan sistem produksi sesuai CPKRT (Cara Produksi Kosmetika Rumah Tangga) dan memastikan kemasan Anda aman serta menarik di pasaran.

Prosedur Pengajuan Izin

Mitra adev, pemerintah kini semakin mempercepat proses perizinan produk rumah tangga, termasuk sabun cuci piring, melalui sistem digital OSS (Online Single Submission).

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/BKPM tahun 2024, lebih dari 78% pelaku usaha skala kecil berhasil mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dalam waktu kurang dari 7 hari kerja. 

Namun, yang sering menjadi hambatan justru pada tahap izin edar karena kurangnya pemahaman soal dokumen pendukung dan standar teknis yang dibutuhkan. 

Jika tidak disiapkan dengan benar sejak awal, prosesnya bisa tertunda hingga berbulan-bulan.

Untuk itu, memahami prosedur pengajuan izin secara menyeluruh adalah langkah penting agar usaha Anda berjalan legal dan efisien. 

Dalam bagian ini, kami akan memandu Anda langkah demi langkah, mulai dari pendaftaran usaha hingga mendapatkan nomor izin edar resmi dari Kemenkes yang wajib dicantumkan pada label produk.

1. Mendaftarkan NIB melalui OSS

Langkah pertama adalah mendaftarkan bisnis Anda melalui OSS di oss.go.id. Di sini, Anda perlu mengisi profil usaha secara lengkap, termasuk nama usaha, alamat produksi, jenis produk (produk rumah tangga), dan cakupan distribusi (lokal, nasional, atau ekspor). 

Setelah pendaftaran, Anda akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha Mikro/Kecil jika sesuai skala produksi.

Mitra adev, NIB ini akan menjadi identitas legal usaha Anda di mata hukum dan pemerintah.

Tanpa NIB, Anda tidak bisa melanjutkan proses ke tahap perizinan produk, membuka rekening bank atas nama usaha, atau menjalin kerja sama resmi dengan marketplace dan retailer besar. Maka, pastikan semua data yang Anda input sudah sesuai dan akurat.

2. Mengajukan Permohonan Izin Edar ke Dinas Kesehatan atau Kemenkes

Setelah memiliki NIB, tahap berikutnya adalah mengajukan izin edar untuk sabun cuci piring Anda. Jika distribusi hanya di satu kabupaten/kota, Anda cukup mengajukannya ke Dinas Kesehatan setempat. 

Namun jika Anda ingin menjual secara nasional, maka permohonan harus diajukan langsung ke Kementerian Kesehatan RI melalui sistem e-PRT atau platform pengajuan lainnya.

Izin edar ini akan memastikan bahwa formula, kemasan, dan produksi produk Anda telah memenuhi standar keamanan. 

Mitra adev, tanpa izin edar resmi, Anda tidak diizinkan mencantumkan label produk untuk dijual di toko retail atau marketplace, bahkan dapat dikenakan sanksi jika terbukti beredar tanpa legalitas.

3. Menyiapkan dan Melampirkan Dokumen Pendukung

Agar permohonan izin berjalan lancar, Anda harus menyiapkan beberapa dokumen penting yang akan diminta oleh pihak regulator. Dokumen tersebut meliputi:

  • Hasil uji laboratorium, seperti efektivitas pembersih dan potensi iritasi kulit,
  • Komposisi bahan dan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk membuktikan keamanan zat aktif,
  • Desain label dan kemasan, termasuk informasi komposisi, nama produk, dan cara penggunaan,
  • Foto lokasi produksi yang menunjukkan kebersihan dan standar sanitasi tempat Anda memproduksi.

Mitra adev, dokumen-dokumen ini menjadi penentu utama disetujui atau tidaknya permohonan izin Anda. 

Banyak pengajuan ditolak bukan karena produk tidak aman, tetapi karena dokumen pendukungnya tidak lengkap atau tidak sesuai dengan format yang diwajibkan.

4. Verifikasi dan Inspeksi Lapangan oleh Petugas

Dalam beberapa kasus, terutama jika produksi dilakukan dari rumah, Dinas Kesehatan akan melakukan inspeksi langsung ke lokasi produksi untuk memastikan standar kebersihan, pengolahan, dan penyimpanan bahan baku sudah sesuai. 

Mereka juga akan mengecek apakah label dan dokumen yang Anda kirimkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Mitra adev, pastikan lokasi produksi Anda bersih, bebas hama, memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup, serta dilengkapi dengan peralatan yang higienis. 

Bila perlu, siapkan SOP sederhana untuk menunjukkan bahwa proses produksi Anda sudah terstruktur dan mengikuti prosedur yang aman.

5. Mendapatkan Nomor Izin Edar Resmi

Jika semua dokumen lengkap dan lokasi produksi Anda dinyatakan layak, maka Anda akan mendapatkan nomor izin edar resmi dari Kemenkes. 

Nomor ini wajib dicantumkan di label produk sebelum dipasarkan secara luas. Biasanya, izin ini berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.

Mitra adev, nomor izin ini akan menjadi bukti bahwa produk Anda telah lolos verifikasi dan aman digunakan oleh masyarakat. 

Dengan memiliki izin edar, Anda dapat memperluas distribusi, meningkatkan kredibilitas di mata konsumen, bahkan membuka peluang masuk ke jaringan retail besar.

Proses ini umumnya memakan waktu 30–60 hari kerja, tergantung kelengkapan dokumen dan kesiapan fasilitas Anda. Maka, menyiapkan segala sesuatunya sejak awal secara terstruktur akan sangat membantu mempercepat proses.

Ingin proses perizinan Anda lebih mudah dan efisien? Adev siap menjadi mitra maklon sabun cuci piring yang tidak hanya memproduksi secara legal dan higienis, tetapi juga membantu Anda mengurus seluruh dokumen perizinan hingga desain label yang sesuai regulasi.

Lihat katalog layanan adev dan mulai perjalanan bisnis Anda dengan fondasi legal yang kuat.

Penutup

Mitra adev, izin usaha sabun cuci piring bukan hanya kewajiban regulasi, tapi juga investasi untuk pertumbuhan jangka panjang. 

Produk yang legal, aman, dan dipercaya akan lebih mudah menembus pasar dan diterima konsumen. 

Jika Anda ingin fokus pada pengembangan merek dan penjualan, serahkan proses produksi dan legalitas kepada pihak berpengalaman seperti adev.

Sebagai perusahaan maklon kosmetik dan produk homecare bersertifikasi, adev siap membantu Anda mulai dari formulasi, pengemasan, hingga pengurusan izin edar.

Kunjungi katalog layanan adev dan temukan solusi terbaik untuk bisnis sabun cuci piring Anda.

Apabila anda tertarik memulai bisnis dengan cara maklon, maka kami rekomendasikan melihat katalog produk maklon atau promo paket maklon kami sehingga Anda mendapatkan harga dan penawaran terbaru bulan ini Juli 2025!