Strategi Bisnis Mustika Ratu, Purbasari, dan Sariayu

Strategi Bisnis Mustika Ratu Purbasari Dan Sariayu

Halo Mitra Adev!

Di tengah persaingan ketat industri kecantikan yang semakin berkembang pesat, brand lokal seperti Mustika Ratu, Purbasari, dan Sariayu Martha Tilaar berhasil mempertahankan eksistensinya.

Ketiga brand tersebut tidak hanya menjadi pelopor dalam industri kosmetik dan skincare di Indonesia, tetapi juga terus berinovasi untuk mengikuti tren pasar modern tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Artikel ini akan membahas strategi bisnis yang mereka terapkan sehingga tetap relevan hingga hari ini. Mari kita simak lebih dalam!

Strategi Bisnis Mustika Ratu, Purbasari, dan Sariayu

1. Mustika Ratu: Melestarikan Tradisi Nusantara dengan Sentuhan Modern

Didirikan pada tahun 1975 oleh B.R.A. Mooryati Soedibyo, Mustika Ratu lahir dari visi melestarikan tradisi kecantikan Nusantara. Dengan menggabungkan bahan alami seperti jamu dan rempah-rempah ke dalam produknya, Mustika Ratu berhasil menciptakan identitas unik sebagai brand yang mengutamakan warisan budaya Indonesia.

Strategi Bisnis Utama Mustika Ratu:

  • Ekspansi Global dan Diversifikasi Bisnis:
    Mustika Ratu tidak hanya fokus pada pasar domestik. Mereka aktif menjalin kerjasama internasional, seperti kolaborasi dengan mitra Korea Selatan dan ekspansi ke pasar Eropa. Selain itu, mereka juga mengembangkan lini bisnis non-kosmetik seperti franchise spa (House of Mustika Ratu) dan produk kesehatan berbasis jamu.
  • Inovasi Produk Premium:
    Salah satu inovasi terbaru Mustika Ratu adalah pengembangan produk hybrid yang menggabungkan manfaat kecantikan dan perawatan kulit. Contohnya adalah Beauty Queen Series, yang dirancang untuk memberikan hasil maksimal bagi konsumen.
  • Branding Melalui Event Nasional:
    Mustika Ratu secara konsisten memperkuat citra merek melalui dukungan terhadap acara besar seperti Puteri Indonesia dan Paskibraka. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas merek, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai simbol tradisi dan kecantikan Indonesia.
  • Aktif di Platform Online:
    Selama pandemi, Mustika Ratu meluncurkan kampanye digital seperti #maskmakeupchallenge dan virtual makeup class untuk menjaga hubungan dengan konsumen. Langkah ini membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.

2. Purbasari: Strategi Harga Terjangkau dengan Kualitas Tinggi

Berdiri pada tahun 1993, Purbasari awalnya dikenal melalui produk lulur mandi berbahan alami yang menjadi market leader. Seiring waktu, Purbasari berhasil memperluas portofolio produknya ke segmen makeup dekoratif, seperti lipstik matte yang sangat populer di kalangan generasi muda.

Strategi Bisnis Utama Purbasari:

  • Fokus pada Harga Kompetitif:
    Salah satu keunggulan utama Purbasari adalah strategi harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini membuat mereka menjadi pilihan utama di segmen menengah-bawah.
  • Inovasi Produk Populer:
    Purbasari selalu mengikuti tren pasar lokal, seperti peluncuran lipstik matte, BB Cushion, dan lip tint. Mereka juga sering menawarkan bundling produk dan diskon untuk menarik konsumen baru.
  • Minim Ekspansi Internasional:
    Berbeda dengan Mustika Ratu, Purbasari lebih fokus pada pasar domestik. Namun, hal ini tidak mengurangi popularitas mereka di kalangan konsumen lokal.
  • Memperkuat Penjualan Online:
    Selama pandemi, Purbasari memperkuat kehadiran digitalnya melalui platform e-commerce. Mereka aktif memberikan promosi seperti giveaway dan diskon besar-besaran, yang berhasil meningkatkan penjualan.

3. Sariayu Martha Tilaar: Menggabungkan Tradisi dan Teknologi Modern

Sebagai bagian dari Martha Tilaar Group, Sariayu didirikan pada tahun 1983 oleh Martha Tilaar. Brand ini dikenal karena memadukan tradisi kecantikan Indonesia dengan teknologi modern. Produk Sariayu sering menggunakan bahan-bahan alami khas Nusantara seperti lidah buaya, kunyit, dan inspirasi budaya daerah dalam tema produknya.

Strategi Bisnis Utama Sariayu:

  • Kampanye Berbasis Tradisi Lokal:
    Sariayu mempertahankan identitasnya sebagai brand berbasis bahan alami khas Indonesia. Misalnya, mereka meluncurkan koleksi warna yang terinspirasi dari kekayaan budaya daerah tertentu, seperti Sariayu Trend Warna Nusantara.
  • Pendekatan Konsumen Hybrid:
    Sariayu menggabungkan kehadiran online dan offline untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Selama pandemi, mereka aktif mengadakan tantangan media sosial dan konsultasi produk via e-commerce untuk menjaga loyalitas konsumen.
  • Riset dan Inovasi Produk:
    Dengan dukungan dari Martha Tilaar Innovation Center (MTIC), Sariayu terus melakukan riset untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan modern.
  • Penguatan Kehadiran Digital:
    Sariayu sangat aktif di platform online, termasuk media sosial dan marketplace. Mereka juga memanfaatkan momen pasca-pandemi untuk meningkatkan engagement melalui konten interaktif seperti tantangan kecantikan.

Kesamaan Strategi Bisnis Ketiga Brand Kosmetik Legendaris di Indonesia

Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, Mustika Ratu, Purbasari, dan Sariayu memiliki beberapa kesamaan dalam strategi bisnis mereka:

  1. Mengikuti Preferensi Konsumen:
    Ketiga brand ini selalu berusaha memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Misalnya, Mustika Ratu mengembangkan produk berbasis bahan alami, Purbasari menawarkan lipstik matte yang populer, dan Sariayu memadukan unsur tradisional dengan tren modern.
  2. Memanfaatkan Momen Penting:
    Ketiganya memanfaatkan momen tertentu untuk meningkatkan visibilitas merek. Mustika Ratu mendukung acara nasional, Purbasari menawarkan bundling produk selama pandemi, dan Sariayu aktif memanfaatkan momen pasca-pandemi untuk meningkatkan engagement.
  3. Aktif di Platform Online:
    Semua brand ini memaksimalkan kehadiran digital untuk menjangkau konsumen. Mulai dari kampanye online hingga promosi di e-commerce, mereka berhasil menjaga loyalitas konsumen di era digital.

Kesimpulan

Mustika Ratu, Purbasari, dan Sariayu Martha Tilaar adalah contoh nyata bagaimana brand lokal dapat tetap relevan di tengah dinamika pasar. Dengan kombinasi inovasi produk, branding yang kuat, dan adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen, ketiganya berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri kecantikan Indonesia.

Bagi Anda yang sedang membangun atau mengelola bisnis maklon kosmetik dan skincare, ada banyak pelajaran berharga dari strategi ketiga brand ini. Fokuslah pada inovasi, pahami kebutuhan konsumen, dan jangan takut untuk beradaptasi dengan tren baru.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi bagi Mitra Adev untuk terus berkembang dan sukses di industri kecantikan!

whatsapp-adev