fbpx

Kandungan Sabun

sejarah sabun

Pada dasarnya, kandungan sabun cair atau sabun batang itu sama. Kandungan sabun yang utama adalah minyak/lemak (terutama komponen fatty acid) dan alkali (basa) kuat.

Kandungan sabun yang utama/baku/dasar adalah lemak/minyak dan alkali, sedangkan kandungan sabun tambahan adalah gliserin, asam stearat, pewangi, pewarna, dll

Reaksi yang terjadi ketika minyak dan alkali dicampurkan disebut dengan reaksi penyabunan. Oleh karena itu, dalam satu molekul sabun tersusun atas komponen polar (basis air) dan komponen non polar (basis minyak).

Kandungan Sabun Secara Kimia

Sabun mampu membersihkan kotoran dan kuman yang menempel di kulit. Mekanisme atau cara kerja sabun dalam membersihkan kotoran itu simpel. Sabun Molekul penyusun sabun terdiri atas bagian kepala dan ekor.

Struktur molekul sabun

Molekul sabun tersusun atas 2 bagian, yakni gugus polar (-COO-Na +) dan gugus non-polar (bagian R-hidrokarbon). Gugus polar disebut kepala dan gugus non-polar disebut ekor. Dengan demikian, molekul sabun memiliki kepala polar dan ekor hidrokarbon non polar. Kepala polar bersifat hidrofilik (mencintai air) dan ekor non polar bersifat hidrofobik (penolak air) di alam.

Kemampuan sabun dalam mengangkat dan mengikat kotoran (berupa debu dan lemak) itu disebabkan oleh struktur molekulnya yang unik. Setiap molekul sabun tersusun atas komponen polar dan non polar. Komponen polar bersifat hidrofilik (suka air) dan komponen non polar bersifat hidrofobik (benci air).

struktur molekul sabun

Mekanisme sabun membersihkan kotoran

Fungsi utama sabun mandi adalah sebagai pembersih diri dari kotoran yang berupa debu dan atau minyak lemak yang menempel di permukaan kulit.

Sabun merupakan bahan pembersih yang tersusun atas komponen utama (bahan dasar) berupa minyak dan larutan alkali (air plus alkali). Bisa dikatakan bahwa sabun adalah campuran antara minyak-air (hidrofobik-hidrofilik) yang stabil. Lalu bagaimana mekanisme sabun dalam membersihkan kotoran?

Cara kerja sabun dalam membersihkan kotoran tergolong unik. Kotoran yang umumnya berupa partikel lemak, keringat, dan debu yang menempel di permukaan kulit akan terikat pada bagian hidrofobik dan akan terbilas pada saat disiram dengan air.

mekanisme sabun membersihkan kotoran

Gambar ilustrasi mekanisme sabun membersihkan kotoran

Pada saat sabun dilarutkan dengan air, maka molekul sabun akan memecah kotoran (umumnya hidrofobik) menjadi ukuran yang lebih kecil (tahap dekomposisi). Dalam hal ini, ekor berfungsi untuk mengikat kotoran. Selanjutnya, supaya kotoran tidak bergabung kembali maka digunakan tambahan bahan kimia (de-koagulasi).

Bahan Baku untuk Membuat Sabun

Bahan pembuatan sabun transparan yang baku adalah minyak kelapa dan larutan hidroksida (NaOH). Selain itu juga dapat diformulasikan dengan zat aktif herbal seperti sereh, nilam, minyak kelapa murni (Virgin coconut oil, VCO), madu, lengkuas, green tea, lidah buaya, papaya atau pepaya, rumput laut dan bahan alami lainnya sehinggga jadilah sabun herbal.

Penggunaan sabun transparan sekarang sudah meluas dan sudah keluar dari fungsi dasarnya sebagai pembersih badan. Anda dapat menggunakan sabun transparan sebagai souvenir atau gift untuk teman anda.

Berdasarkan cara/reaksi pembuatan sabun dan bahan yang digunakan dalam pembuatan, maka sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari rantai panjang trigliserida (tersusun atas asam lemak). Perlu anda tahu bahwa reaksi kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun disebut dengan reaksi saponifikasi (penyabunan).

Sabun cuci tangan biasanya diformulasikan dengan kombinasi antara lemak cair dan sodium hydroxide melalui proses ‘saponifikasi’. Sabun mandi terbuat dari bahan yang sama, hanya saja menggunakan potassium hydroxide, bukan sodium hydroxide.  Lemak cair membuat sabun lebih kaya akan efek melembabkan. Salah satu contoh lemak cair adalah glycerin.

Menurut beberapa sumber, sabun mandi biasa dan sabun cuci tangan terbuat dari bahan yang sama. Biasanya, perbedaan terletak pada kadar bahan baku yang mempengaruhi sifat ‘keras’ sabun, konsentrasinya, dan pewangi atau aromanya. Kandungan cuci tangan biasanya lebih ‘keras’ dibandingkan sabun mandi karena tangan lebih sering kotor dibanding bagian tubuh lainnya.

Minyak dan Lemak

Perlu anda ketahui bahwa, bahan dasar alami dalam pembuatan sabun adalah minyak/lemak. Jika anda membuat sabun untuk umat muslim, kami rekomendasikan untuk menggunakan minyak yang halal. Jangan gunakan lemak babi karena hukumnya haram dalam Islam.

Bahan baku untuk membuat sabun mandi cair dan batang itu sama, yakni minyak/lemak dan alkali. Pun begitu juga dengan sabun transparan, bahan baku yang digunakan pun tidak banyak berbeda dengan sabun jenis lainnya. Perbedaannya terletak pada bahan penolong (pewarna, pewangi). Selain itu, alkali yg digunakan untuk membuat sabun padat adalah NaOH, sedangkan alkali untuk membuat sabun cair adalah KOH.

Dengan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa bahan dasar sabun adalah bahan alami berupa trigliserida (asam lemak) dan bahan kimia berupa alkali kuat. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga membentuk garam.

Minyak atau lemak merupakan bahan alami pembuatan sabun. Sebenarnya komponen penyusun lemak/minyak yang berupa asam lemak adalah bahan baku alami pembuatan sabun.

Asam lemak bersama gliserol membentuk trigliserida. Trigliserida inilah yang direaksikan dengan alkali membentuk garam (berupa sabun). Reaksi ini merupakan reaksi penggaraman atau penetralan. Karena tujuan reaksi adalah membentuk sabun, maka reaksinya disebut dengan reaksi penyabunan.

Dalam kasus pembuatan sabun, jenis asam yang digunakan adalah asam lemak, baik hewani maupun nabati. Asam lemak tersebut umumnya dikategorikan sebagai asam yang bersifat lemah. Anda dapat menjumpai asam lemak tersebut dalam minyak goreng (frying oil), minyak kelapa (coconut oil), minyak sawit (palm oil), minyak jarak (ricinnus oil), lemak sapi, lemak babi (haram bagi umat Islam), dll. Minyak merupakan bahan alami dalam pembuatan sabun.

Minyak adalah trigliserida yang umumnya diperoleh dari tanaman, sedangkan lemak adalah trigliserida yang diekstrak dari hewan. Jenis minyak yang dapat digunakan pada proses pembuatan sabun adalah minyak kedelai, minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak, minyak jagung, dan minyak lainnya. Berikut ini adalah tabulasi jenis minyak nabati dan asam lemak yang dominan di dalamnya. Minyak menjadi bahan baku dalam formulasi dan komposisi bahan pembuat sabun transparan.

Tabel Kandungan asam lemak yang dominan pada beberapa jenis minyak

No
Jenis Minyak
Asam Lemak yang Dominan
Jumlah
1
Minyak Kelapa
Asam Laurat
44 – 53 %
2
Minyak Sawit
Asam Palmitat

 

Asam Oleat

40 – 46 %

 

39 – 45 %

3
Minyak jarak
Asam Risinoleat
86 %
4
Minyak jagung
Asam Linoleat

 

Asam Oleat

56,3 %

 

30,1 %

5
Minyak Kedelai
Asam Linoleat

 

Asam Oleat

15 – 64 %

 

11 – 60 %

Perbedaan minyak dan lemak

Anda dapat membedakan lemak dan minyak secara fisik. Dalam suhu ruangan, lemak akan berbentuk padat dan minyak berbentuk cair.

Perbedaan Lemak Nabati dan Lemak Hewani

Perbedaan mendasar antara lemak nabati dan lemak hewani adalah :

  • Lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol
  • Kadar lemak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil daripada lemak nabati

Warna minyak

Zat warna dalam minyak dan lemak dibedakan menjadi dua yaitu warna alamiah dan warna akibat oksidasi atau degradasi komponen kimia yang terdapat dalam minyak. Zat warna alamiah terdapat secara alamiah dalam bahan dan ikut terekstraksi bersama minyak dalam proses ekstraksi, zat warna tersebut antara lain alfa dan beta karoten, xanthofil dan anthosianin. Zat warna ini menyebabkan warna kuning , kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. Warna akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia yang terdapat pada minyak antara lain: warna gelap disebabkan oleh oksidasi tokoferol (vitamin E).

Bau (odor dan flavor) Minyak

Bau amis pada minyak atau lemak disebabkan oleh interaksi trimetil amin oksida dengan ikatan rangkap dari minyak tak jenuh. Trimetil amin berasal dari pemecahan ikatan C-N dari cholin dalam molekul lesitin kemudian ikatan C-N ini diuraikan oleh zat pengoksidasi seperti gugus peroksida dalam lemak, sehingga menghasilkan trimetil-amin.

Odor dan flavor pada minyak umumnya disebabkan oleh komponenbukan minyak, misalnya bau khas dari minyak kelapa sawit disebabkan oleh beta-ionone, sedangkan bau khas dari minyak kelapa disebabkan oleh nonyl methylketon (Ketaren, 1986). Selain terdapat secara alami odor dan flavor juga terjadi karena pembentukan asam-asam lemak berantai pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan minyak atau lemak.

Perbedaan minyak dan lemak terletak pada segi bentuk fisiknya. Pada suhu ruang, lemak cenderung berbentuk padat (solid) sedangkang minyak berbentuk cair (liquid). Perbedaan lainnya terletak pada asal bahan tersebut berasal. Lemak umumnya diperoleh dari hewan (animal), sedangkan minyak diekstrak dari tanaman.

Kandungan sabun

Gambar ilustrasi bahan alami pembuatan sabun

Menurut pediaa.com, perbedaan minyak dan lemak ditinjau dari struktur asam lemaknya (secara kimia) adalah komponen utama minyak berupa asam lemak jenuh (saturated fatty acid) sedangkan komponen utama lemak adalah asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid).

Tabel 1. Perbedaan lemak dan minyak

Perbedaan
Lemak
Minyak
Penjelasan
Lemak adalah ester asam lemak dari gliserol dan penimbunan energi utama pada hewan
Minyak berfungsi untuk mencari kolesterol yang menyubat arteri pada aliran darah dan membawanya ke hati (liver) untuk selanjutnya diproses
Asal kata
Middle English, from Old English fǣtt, past participle of fǣtan to cram; akin to Old High German feizit fat
Middle English oile, from Anglo-French, from Latin oleum olive oil, from Greek elaion, from elaia olive
Kapan ditemukan
Abad ke-12
Abad ke-13
Kondisi pada suhu ruang
Padat
Cair
Diperoleh dari
Hewan
Tanaman
Jenis
Lemak trans
lemak tidak jenuh tunggal
 
Lemak tidak jenuh
lemak tidak jenuh ganda
 
Lemak jenuh
 
 
Lemak total
 
Fungsi
Derajat jenuh
Cadangan energi
 
Panjang struktur asam lemak
Melindungi organ vital dan pelindung panas
 
Konfigurasi Cis-trans
Media transport untuk vitamin larut minyak
 
Struktur kristal
Hunger suppressor
Contoh
Animal fats –
Vegetable fats –
 
Butter
Olive oil
 
Cream
Peanut oil
 
Lard
Seed oil

Referensi differencebetween.info

Minyak kelapa, bahan baku sabun transparan

bahan untuk membuat sabun

Dalam pembuatan sabun bening minyak yang digunakan adalah minyak kelapa. Minyak kelapa tersusun atas asam lemak (rantai hidrokarbon) dengan panjang rantai karbon yang pendek, secara umum dibawah 18.

Beberapa produsen sabun membuat sabun transparan dari minyak kelapa murni atau VCO (virgin coconut oil). VCO adalah jenis minyak kelapa yang kaya nutrisi. Harga jual sabun bening dari VCO tentu lebih mahal dibandingkan sabun yang dibuat dari minyak kelapa biasa.

Apa pun jenis sabun, apakah itu sabun cair atau sabun batang bahan bakunya sama yakni minyak (lemak) dan alkali (basa, lye).  Perbedaan sabun cair dan sabun batang adalah penggunaan jenis alkali yang digunakan dalam reaksi penyabunan.

Alkali: KOH, NaOH

bahan pembuatan sabun batang berupa NaOH (Sodium Hidroksida)

Natrium hidroksida (NaOH) seringkali disebut dengan soda kaustik atau soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dengan sifat cepat menyerap kelembapan. Natrium hidroksida bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang disebut dengan saponifikasi. bahan soda api ini merupakan bahan utama dalam Formulasi dan komposisi bahan pembuat sabun transparan.

Untuk basa/alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun adalah bahan kimia berupa NaOH (Natrium atau Sodium hidroksida) atau KOH (Potassium or Kalium Hidroksida) yang bersifat kuat (pH nya diatas 10). Bahan kimia ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air dan korosif (menyebabkan karat). Oleh karenanya perlu berhati-hati menggunakan bahan kimia ini.

Sabun cair dan sabun padat (batang) itu berbeda. Untuk membuat sabun padat digunakan alkali berupa sodium hidroksida (NaOH). sedangkan untuk membuat sabun cair digunakan kalium hidroksida (KOH). Namun, seiring perkembangan jaman, sabun mengalami metamorfosis dalam hal warna dan bentuk sediaan.

Sabun juga tersedia dalam bentuk serbuk. Masyarakat mengenalnya dengan deterjen. Deterjen terbuat dari bahan yang disebut dengan surfaktan atau surfactant (surface active agent, bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis jika diterapkan dalam aplikasi pembuatan produk pembersih.

Bahan-bahan untuk membuat sabun cair maupun sabun batang pada dasarnya sama. Yang membedakan adalah soda api (alkali) yang digunakan. KOH (potassium hidroksida) digunakan untuk membuat sabun cair. NaOH (Sodium Hidroksida) digunakan untuk membuat sabun batang.

Untuk membuat sabun cair digunakan alkali berupa KOH (Kalium atau potasium hidroksida, sedangkan dalam pembuatan sabun batangan digunakan alkali berupa NaOH (Natrium atau sodium hidroksida).

Alkali berupa basa kuat (NaOH dan KOH) merupakan bahan kimia utama yang digunakan dalam pembuatan sabun. Untuk membuat sabun cair digunakan alkali berupa KOH (Kalium atau potasium hidroksida, sedangkan dalam pembuatan sabun batangan digunakan alkali berupa NaOH (Natrium atau sodium hidroksida).

Tahukah anda bahwa alkali berasal dari bahasa Arab al-qali yang bermakna abu? Elemen ini jika bereaksi dengan air akan terurai menjadi ion hidroksida dan membentuk larutan alkali (alkaline solution). Referensi alkali berasal dari bahasa Arab adalah vanderkrogt.netlibretexts.org, dan stepfeed.com.

KOH

Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Dikutip dari Wikipedia berikut adalah beberapa informasi terkait KOH.

Rumus: KOH
Nama IUPAC: Potassium hydroxide
Massa molar: 56,1056 g/mol
Kepadatan: 2,12 g/cm³
Titik didih: 1.327°C
Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol

Lihat skrinsut berikut ini.

alkali

NaOH

Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.

Karakteristik NaOH menurut Wikipedia

Karakteristik
Nilai
Rumus
NaOH
Massa molar
39,997 g/mol
Terkait
Litium hidroksida; Kalium hidroksida; Rubidium hidroksida; Sesium hidroksida
Kebasaan (pKb)
-2,43
NFPA 704
0 3 1
Nama IUPAC
Sodium oxidanide, Sodium hydroxide

Bahan Tambahan dalam Pembuatan Sabun

Sejatinya, kamu bisa menonjolkan manfaat sabun dengan menambahkan bahan aktif atau bahan penolong ke dalam formula sabun. Misalnya saja bahan herbal, pemutih kulit, atau pelembab kulit.

Bahan tambahan/pendukung dalam pembuatan sabun adalah jenis bahan selain bahan baku/utama. Bahan tambahan sabun digunakan untuk meningkatkan kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik.

Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya adalah:

  • natrium klorida
  • natrium karbonat
  • natrium fosfat
  • parfum
  • pewarna

Telah diuraikan sebelumnya bahwa bahan yang digunakan untuk membuat sabun transparant adalah minyak dan alkali (lye). Untuk memperbaiki kualitas sabun seperti supaya lebih bening/transparan atau lebih wangi anda dapat menambahkan bahan lain. Inilah yang disebut dengan bahan tambahan sabun.

Umumnya dalam pembuatan sabun transparan berbasis alkohol digunakan adalah:

  • etanol
  • gliserin
  • gula pasir
  • pewarna
  • pewangi
  • pengawet

Asam Stearat

Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam stearat dapat berbentuk cairan atau padatan. Pada proses pembuatan sabun, asam stearat berfungsi untuk mengeraskan dan menstabilkan busa.

Etanol

Etanol (etil alkohol) berbentuk cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol pada proses pembuatan sabun digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak.

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kandungan antiseptik dimiliki oleh sabun cuci tangan antibakteri. Kandungan tersebut, di dalam kadar yang sesuai terbukti mampu membunuh beberapa jenis mikroorganisme seperti kuman, bakteri dan virus. Salah satu bentuk antiseptik adalah kandungan alkohol.

Sabun cuci tangan antiseptik atau antibakteri mengandung beberapa bahan kimia tidak ditemukan dalam sabun biasa. Kandungan ini ditambahkan untuk mengurangi dan mencegah infeksi bakteri.  Meskipun begitu, sabun biasa pun juga memiliki senyawa yang dapat melawan mikrobiologis berbahaya. Hanya saja, kandungan tersebut jauh lebih kuat dalam sabun antiseptik. Sabun biasa biasanya tidak mengandung antimicrobial agents.

Berdasarkan data dari Wikipedia berikut data tentang etanol.

Karakteristik
Nilai
Rumus
 C2H6O
Titik didih
 78,37°C
Titik nyala
 13 °C (55.4 °F)
Viskositas
 1,200 cP (20 °C)
Rumus molekul
 C2H5OH
Kelarutan dalam air
 tercampur penuh

Gliserin/Gliserol

Gliserol/gliserin adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida.

Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Pada kondisi atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.

Selain garam berupa sabun, dalam reaksi saponifikasi juga dihasilkan gliserin. Dalam industri pembuatan sabun skala besar, gliserin yang berlebih umumnya dipisahkan dari sabun karena gliserin memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Sebagai humektan atau pelembab, gliserin banyak digunakan pada produk kecantikan lainnya seperti moisturizer, cream, dan lotion. Gliserin akan mempertahankan air terikat pada kulit dan tidak mudah menguap karena cuaca panas.

Karakteristik Gliserin menurut Wikipedia

Karakteristik
Nilai
Rumus
C3H8O3
Kepadatan
1,26 g/cm³
Nama IUPAC
propane-1,2,3-triol
Massa molar
92,09382 g/mol
Titik lebur
17,8°C
Titik didih
290°C

Coco dietanolamida (Coco-DEA)

Coco-DEA merupakan dietanolamida yang terbuat dari minyak kelapa. Dalam formula sediaan kosmetik, DEA berfungsi sebagai surfaktan dan penstabil busa. Surfaktan adalah senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang bermanfaat untuk menyatukan fasa minyak dengan fasa air.

Natrium Klorida (NaCl)

Natrium klorida (garam) merupakan bahan berbentuk kristal putih, tidak berwarna dan bersifat higroskopik rendah. Penambahan NaCl selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk meningkatkan konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada kahir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap seimbang selama proses pemanasan. Garam juga dikenal sebagai bahan yang menekan pertumbuhan mikroorganisme dalam Formulasi dan komposisi bahan pembuat sabun transparan.

Gula Pasir

Gula pasir berbentuk kristal putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun.

Asam Sitrat

Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai agen pengelat (chelating agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet dan pengatur pH.

Pewarna

Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun yang beraneka warna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk kosmetik grade. Pewarna adalah bahan tambahan dalam Formulasi dan komposisi bahan pembuat sabun transparan.

Pewangi

Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain). Pewangi adalah bahan aditif dalam Formulasi dan komposisi bahan pembuat sabun transparan.

Surfaktan

Sabun cuci tangan diformulasikan dengan surfaktan ringan yang mencegah iritasi kulit. Beberapa produk juga ditambahkan pelembab supaya tidak menyebabkan tangan menjadi kering. Namun, sabun cuci tangan biasanya tidak menghasilkan busa yang terlalu banyak karena tidak digunakan untuk permukaan tubuh yang luas dan lebih sering digunakan. Busa kadang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.

Bahan herbal

Beberapa bahan alami yang berkhasiat obat (herbal) dapat ditambahkan ke dalam formula sabun. Misalnya saja serai dengan kandungan geraniol dan sitral yang berfungsi sebagai antibakteri (antiseptik).

PT. ADEV Natural Indonesia adalah produsen sabun yang menawarkan jasa pembuatan sabun dengan merk sendiri. Anda akan dibantu membuatkan sabun yang terdaftar BPOM sehingga legal untuk dipasarkan.

5/5 - (28 votes)

Slamet Purwanto adalah seorang profesional yang menggabungkan pengetahuan mendalam tentang pengetahuan ketika kuliah di jurusan Teknologi Industri Pertanian dengan keterampilan pemasaran digital. Ia meraih gelar S1 dan S2 di IPB University dan pernah menjadi peneliti di Lembaga Riset LPPM IPB.

Selain berperan sebagai peneliti, Mas Pur (sapan) juga memiliki pengalaman mengajar sebagai dosen di kampus swasta di Ponorogo, di mana ia juga menjabat sebagai Ketua Program Studi di salah satu prodi.

Namun, ketertarikan Mas Pur tidak hanya dalam dunia akademik. Ia mendalami ilmu tentang pemasaran digital, terutama dalam bidang SEO. Ia mengasah keterampilannya melalui kursus-kursus seperti HubSpot Academy dan pelatihan dari Google tentang Google Analytics dan Google Tag Manager.

Scroll to Top