Bisnis Kosmetik

5 Persiapan Usaha untuk Pemula & Sebelum Pensiun

Published:

Updated:

Ros Diyanti

No Comments

Kegagalan dalam membangun usaha merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Bahkan, apakah Anda tahu bahwa tidak sedikit pengusaha pemula mengalami kegagalan dalam membangun usahanya?

Dilansir dari experience.dropbox.com, terdapat 20% usaha yang mengalami kegagalan dalam dua tahun pertama, 45% usaha gagal dalam lima tahun pertama, dan 65% usaha gagal dalam sepuluh tahun pertama.

Kegagalan tersebut umumnya disebabkan karena tidak adanya rencana usaha yang matang, kurangnya sumber modal, hingga eksekusi yang buruk dalam membangun usaha.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan persiapan usaha guna meminimalisir risiko kegagalan dalam membagun usaha. Persiapan usaha yang matang, dapat membuat usaha yang Anda jalankan berjalan lancar, efisien, dan menguntungkan.

Oleh karena itu, yuk simak uraian berikut tentang 5 persiapan usaha yang wajib diketahui oleh pemula.

1. Buat Business Plan

Credit Image

Hal pertama yang harus Anda lakukan dalam persiapan usaha adalah membuat business plan.

Business plan merupakan suatu dokumen yang berisi tentang rangkuman operasional bisnis secara keseluruhan dan biasanya menjelaskan tentang tujuan, strategi, hingga rencana usaha yang akan dijalankan.

Business plan, dapat membantu Anda dalam menentukan langkah-langkah dan arah usaha Anda, serta mengukur kemajuan dan keberhasilan usaha Anda.

Selain itu, business plan juga dapat membantu Anda mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan, seperti investor, bank, mitra, atau pelanggan.

Terdapat beberapa elemen penting yang harus ada dalam pembuatan suatu business plan, diantaranya yaitu:

  • Ringkasan Eksekutif: Bagian ini merupakan gambaran singkat tentang keseluruhan rencana bisnis. Dalam ringkasan eksekutif, Anda harus merangkum secara komprehensif tentang usaha yang Anda jalankan, termasuk tujuan, visi, misi, serta gambaran umum tentang produk atau layanan yang ditawarkan. [dailysocial.id].
  • Rincian Produk atau Layanan: Anda dapat menjelaskan detail produk atau layanan yang akan Anda tawarkan kepada pasar. Termasuk di dalamnya adalah deskripsi fitur, manfaat, keunikan, dan nilai tambah yang akan diberikan kepada konsumen. [ocbcnisp.com].
  • Strategi Pemasaran dan Penjualan: Pada bagian ini, Anda dapat menjelaskan tentang bagaimana strategi yang akan digunakan untuk memasarkan produk atau layanan serta bagaimana rencana penjualan akan dijalankan. [ocbcnisp.com].
  • Proyeksi Keuangan: Merupakan bagian ini, Anda dapat menguraikan proyeksi pendapatan dan pengeluaran bisnis dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi ini meliputi estimasi pendapatan, biaya produksi, biaya operasional, serta proyeksi laba dan rugi. Tujuannya adalah untuk melihat kelayakan keuangan bisnis dalam jangka panjang. [ocbcnisp.com].
  • Analisis Pasar dan Pesaing: Elemen ini mencakup penelitian pasar yang mendalam, termasuk identifikasi target pasar, tren pasar, serta analisis pesaing. [dailysocial.id].
  • Tim Manajemen: Bagian ini menjelaskan siapa saja anggota tim yang terlibat dalam bisnis yang Anda jalankan, berisi tentang latar belakang, pengalaman, dan peran masing-masing individu. [glints.com].
  • Struktur Organisasi: Jika bisnis yang Anda jalankan melibatkan beberapa departemen atau bagian, Anda dapat menyertakan gambaran mengenai struktur organisasi bisnis. Hal ini dapat membantu dalam memahami bagaimana alur komunikasi dan tanggung jawab diatur dalam perusahaan [glints.com].
  • Rencana Operasional: Bagian ini berisi tentang rincian bagaimana operasional sehari-hari bisnis akan berjalan. Ini meliputi lokasi bisnis, infrastruktur yang diperlukan, serta proses produksi atau penyediaan layanan [dailysocial.id].
  • Risiko dan Strategi Pengelolaan Risiko: Pada bagian ini Anda harus mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin dihadapi, dan jelaskan bagaimana rencana Anda untuk menghadapi atau mengurangi dampak risiko tersebut. [dailysocial.id].

Baca juga artikel kami tentang pengalaman Nurhayati Subakat membuka usaha kosmetik.

2. Tentukan Sumber Modal Awal yang Tepat

Credit Image

Dalam persiapan usaha selanjutnya, Anda perlu menentukan sumber modal awal yang tepat untuk menjalankan usaha Anda.

Modal awal adalah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Modal awal ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tabungan pribadi, investor, pinjaman dari keluarga atau teman, hingga pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Dalam menentukan sumber modal awal yang tepat, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan, antara lain:

  • Syarat dan ketentuan dari setiap sumber modal awal, seperti bunga, jangka waktu, atau jaminan.
  • Keuntungan dan kerugian dari setiap sumber modal awal, seperti fleksibilitas, ketersediaan, hingga resiko gagal bayar.
  • Kemampuan untuk mengembalikan modal awal sesuai dengan kesepakatan

Nah, sebagai bahan pertimbangan Anda dalam menentukan sumber modal awal yang tepat, berikut kami tampilkan tabel perbandingan terkait dengan kelebihan dan kekurangan dari beberapa sumber modal awal yang umumnya digunakan oleh para pengusaha.

Sumber Modal Awal
Kelebihan
Kekurangan
Tabungan Pribadi
Tidak ada hutang atau bunga yang harus dibayarkanTidak perlu melibatkan pihak lainTidak ada bunga atau biaya tambahan
Terbatasnya jumlah dana yang tersediaMungkin tidak mencukupi untuk usaha besarRisiko kehilangan tabungan pribadi
Pinjaman Keluarga/Teman
Mudah didapatkan tanpa proses yang rumitBunga mungkin lebih rendah atau bahkan tidak adaFleksibel dalam hal pembayaran dan persyaratan
Potensi merusak hubungan personalTerbatasnya jumlah dana yang dapat dipinjamRisiko ketidaksepakatan dalam masa depan
Pinjaman Bank atau lembaga keuangan lainnya
Jumlah pinjaman yang lebih besar dibandingkan sumber lainBiasanya memiliki jangka waktu yang jelasBanyak pilihan produk kredit
Proses pengajuan yang lebih kompleks, persyaratan ketat dan proses persetujuan yang rumitBunga dan biaya tambahan yang mungkin tinggiMemerlukan jaminan atau agunan
Modal dari Investor
Dapat memberikan modal besarPotensial untuk mendapatkan bantuan dan saranBisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari investor
Kehilangan sebagian kepemilikan dan kendali atas bisnisHarus membagi keuntungan dengan investor

Sumber:

  1. 10 Pilihan Sumber Dana Untuk Modal Usaha via dbs.com
  2. Cara Menghitung Modal Awal dan Rumusnya via majoo.id
  3. 5 Cara Mencari Modal Awal untuk Bisnismu via julo.co.id
  4. Sumber Modal Usaha Kewirausahaan Yang Harus Diketahui via bisnisan.id

3. Tentukan Tempat Operasional Usaha

Credit Image

Tempat operasional usaha dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan usaha Anda.

Tempat operasional usaha adalah lokasi di mana Anda menjalankan aktivitas usaha. Tempat operasional usaha bisa berupa rumah, kantor, toko, gudang, pabrik, ataupun tempat lainnya.

Dalam menentukan tempat operasional usaha, pastikan Anda memilih lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.

Lokasi strategis dan mudah dijangkau konsumen ini kemungkinan besar bisa menarik lebih banyak pelanggan, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan dan keuntungan usaha yang Anda jalankan.

Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa Anda memiliki anggaran dana yang cukup untuk menyewa atau membeli tempat operasional usaha yang Anda pilih. Kemudian, jangan lupa juga untuk membuat penataan interior dan eksterior yang menarik dan nyaman bagi konsumen.

4. Cari Vendor yang Terpercaya

Credit Image

Hal selanjutnya yang perlu Anda persiapkan dalam memulai usaha adalah menentukan vendor yang terpercaya.

Vendor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan dalam usaha Anda. Vendor ini dapat berupa produsen, distributor, agen, konsultan, ataupun supplier.

Dalam persiapan usaha ini, Anda perlu mencari vendor yang terpercaya untuk mendukung kelancaran operasional usaha Anda. Namun, tahukah Anda bagaimana sih ciri-ciri dari vendor yang terpercaya?

Nah, untuk mencari vendor yang terpercaya ada beberapa ciri yang dapat Anda perhatikan, antara lain:

  • memiliki track record atau reputasi yang baik
  • memberikan kualitas barang atau jasa yang sesuai dengan standar dan kriteria yang Anda tetapkan
  • memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional
  • memberikan garansi, retur, atau klaim jika terjadi masalah dengan barang atau jasa yang disediakan

5. Susun Strategi Pemasaran yang efektif

Credit Image

Dalam melakukan persiapan usaha, Anda juga untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif.

Strategi pemasaran merupakan sebuah rencana untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan usaha kepada konsumen.

Dengan menyusun strategi pemasaran yang efektif, dapat membantu Anda untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), loyalitas pelanggan, hingga dapat meningkatkan penjualan usaha Anda.

Strategi pemasaran bisa Anda lakukan secara online (melalui internet) maupun offline (tanpa internet). Berikut beberapa contoh strategi pemasaran online dan offline yang dapat Anda terapkan.

Strategi pemasaran online

  1. Search Engine Optimization (SEO): SEO adalah strategi pemasaran online yang fokus pada optimasi konten agar muncul lebih tinggi di hasil pencarian mesin telusur seperti Google. Strategi ini melibatkan penggunaan kata kunci yang relevan, konten berkualitas, dan struktur situs yang baik agar lebih mudah ditemukan oleh calon pelanggan serta dapat meningkatkan peringkat pencarian Anda. [ocbcnisp.com]
  2. Search Engine Marketing (SEM): SEM adalah strategi iklan berbayar di mesin pencari dengan tujuan untuk meningkatkan visibilitas bisnis. Ini termasuk iklan berbayar per klik (PPC) yang dapat membantu situs Anda muncul di bagian atas halaman hasil pencarian. [idcloudhost.com]
  3. Media Sosial: Dalam strategi ini, Anda dapat melakukan pemasaran melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube dan Twitter (saat ini bernama “X”). Melalui sosial media, Anda dapat membuat konten menarik, berinteraksi dengan audiens, dan menggunakan iklan berbayar untuk mencapai target pasar yang lebih spesifik. [idcloudhost.com]
  4. Email Marketing: Email marketing merupakan strategi pemasaran yang melibatkan pengiriman pesan melalui email kepada daftar pelanggan. Email marketing dapat menjadi cara yang efektif untuk mengirimkan informasi tentang produk, penawaran, dan berita terbaru kepada audiens. [ocbcnisp.com]
  5. Content Marketing: Strategi pemasaran ini melibatkan pembuatan dan berbagi konten yang bermanfaat dan relevan untuk audiens, seperti artikel, blog, video, dan infografis. [ocbcnisp.com]

Strategi pemasaran offline

  1. Event dan Pameran: merupakan cara pemasaran offline untuk menampilkan produk atau layanan kepada khalayak secara langsung. Dengan berpartisipasi dalam pameran atau mengadakan acara khusus, Anda dapat langsung berinteraksi dengan konsumen dan membangun hubungan yang lebih personal. [idcloudhost.com]  
  2. Iklan di Media Tradisional: Iklan dalam bentuk cetak seperti koran, majalah, brosur, dan pamflet masih efektif dalam menjangkau audiens lokal. Iklan radio dan televisi juga dapat digunakan untuk mencapai audiens yang lebih luas. [qiscus.com]
  3. Kemitraan dan Sponsorship: Melakukan kemitraan dengan bisnis lain atau menjadi sponsor acara tertentu dapat membantu meningkatkan eksposur merek Anda di komunitas lokal.
  4. Word-of-Mouth: Rekomendasi dari mulut ke mulut tetap menjadi faktor penting dalam pemasaran offline. Memberikan pengalaman positif kepada pelanggan akan mendorong mereka untuk merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain.

Itulah beberapa contoh strategi pemasaran online maupun offline. Kedua jenis strategi pemasaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Pemasaran online dapat menjangkau audiens yang lebih luas secara global dan memiliki fleksibilitas yang tinggi, sementara pemasaran offline dapat memberikan interaksi langsung dan kepercayaan yang lebih besar dari pelanggan lokal. 

Anda dapat mengkombinasikan kedua strategi pemasaran ini agar memberikan hasil yang lebih efektif dalam mempromosikan produk atau layanan usaha Anda.

Kesimpulan

Credit Image

Bagi pemula, kegagalan dalam membangun usaha merupakan suatu hal yang umum. Kegagalan biasanya disebabkan oleh rencana usaha yang belum matang, sumber modal yang tidak cukup, dan eksekusi yang buruk dalam pengelolaan usaha.

Untuk menghindari kegagalan tersebut, maka para pengusaha pemula harus mengetahui bagaimana cara melakukan persiapan usaha yang matang.

Setidaknya terdapat lima langkah persiapan usaha yang wajib diketahui oleh pengusaha pemula, diantaranya yaitu membuat business plan; menentukan sumber modal awal; memilih tempat operasional usaha yang strategis dan mudah dijangkau; menemukan vendor yang terpercaya untuk mendukung kelancaran operasional; serta menyusun strategi pemasaran yang efektif baik secara online maupun offline.

Dengan melakukan persiapan usaha yang matang, pengusaha pemula memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan dalam usaha mereka.

Kini, Anda sudah tahu tentang apa saja hal yang harus dilakukan dalam persiapan usaha. Selanjutnya, yuk baca juga konten kami tentang strategi memulai usaha.

Tentang

Ros Diyanti

Penulis merupakan pribadi yang gemar menulis artikel tentang bisnis dan enterpreneurship. Ia telah berupaya memberikan informasi terbaik dan akurat di artikel ini berdasarkan literasi dan penelitiannya.

Namun artikel ini dibuat hanya untuk tujuan informasi dan tidak ditujukan sebagai saran profesional atau konsultasi bisnis. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan informasi dalam artikel ini dan penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan dalam bentuk apa pun yang diduga timbul dari kesalahan, kelalaian, atau kelalaian dalam menyusun artikel ini.

adev maskot

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev