Ada beberapa langkah awal yang perlu Anda perhatikan dalam memulai bisnis skincare. Seperti memilih model bisnis, melakukan riset pasar, menentukan target pasar, dan mempromosikan produk.
Dilansir dari Compas Dashboard, tercatat bahwa penjualan produk skincare pada paruh pertama tahun 2022 mencapai Rp1,4 triliun. Sedangkan, produk skincare yang
terjual sebanyak 19 juta produk.
Wow….cukup fantastis bukan?
Produk skincare di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai inovasi jenis produk skincare terus bermunculan di pasaran.
Bagi Anda yang ingin memulai bisnis skincare, yuk baca lebih lanjut penjelasan kami tentang jenis produk skincare serta langkah-langkah membangun bisnis skincare untuk pemula.
Mengapa Bisnis Skincare Menjanjikan untuk Pemula?
Credit Image
Bisnis skincare termasuk salah satu bisnis yang sedang tren di Indonesia saat ini. Dengan menggunakan berbagai rangkaian produk skincare, banyak orang berkeinginan memiliki kulit wajah sehat, cerah dan glowing.
Bisnis skincare juga mempunyai pangsa pasar yang luas. Tidak hanya digunakan oleh wanita, tetapi juga pria. Sehingga, bisnis skincare terbilang bisa menjanjikan keuntungan besar bagi pemula bisnis seperti Anda.
Pada laporan databoks.katadata.co.id, tercatat bahwa pendapatan di pasar kecantikan dan perawatan diri mencapai Rp111,83 triliun pada tahun 2022. Pendapatan industri tersebut juga diperkirakan akan meningkat 7,26% sebesar US$8,6 miliar pada 2023.
Dalam memulai bisnis skincare, pemula perlu tahu tentang jenis produk skincare yang tersedia di pasaran. Berikut 6 jenis produk skincare yang dapat Anda pilih untuk dijual, yaitu:
- Face wash
- Toner
- Moisturizer
- Sunscreen
- Serum
- Masker wajah
Baca juga artikel kami tentang Model Bisnis Skincare Menjanjikan.
Jenis Produk Skincare yang Cocok untuk Pebisnis Pemula
Face Wash
Credit Image
Face wash merupakan salah satu produk skincare yang banyak dicari oleh konsumen. Sehingga, peluang penjualan face wash dapat dikatakan cukup menjanjikan untuk Anda coba.
Face wash adalah produk skincare yang dapat membersihkan wajah dari debu, kotoran, minyak, hingga make-up.
Dalam memulai bisnis face wash, Anda dapat membuat brand face wash sendiri atau menjual produk face wash dari brand-brand populer.
Ada berbagai variasi produk face wash yang beredar tergantung kebutuhan dan jenis kulit. Seperti untuk kulit berjerawat, kulit kering, kulit berminyak, dan kulit sensitif. Menurut Compas.co.id, berikut 5 brand face wash yang populer di Indonesia, yaitu:
- Cetaphil
- Garnier
- Wardah
- Senka Perfect Whip
- Erha
Modal
Modal bisnis face wash bervariasi, tergantung jenis bisnis yang akan Anda jalankan. Jika Anda memutuskan untuk menjual face wash dari brand yang sudah ada, maka Anda perlu modal untuk membeli persediaan/stok barang dari supplier, biaya promosi, dan biaya operasional lain.
Selanjutnya, jika Anda memulai bisnis dengan membuat face wash sendiri maka modal yang dibutuhkan pun lebih besar. Anda perlu modal untuk biaya bahan baku, biaya produksi, distribusi, dan pemasaran.
Lantas, bagaimana analisis SWOT bisnis face wash?
Analisis SWOT
Berikut adalah analisis SWOT penjualan face wash yang dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memulai bisnis:
- Strengths (Kekuatan)
– Memiliki banyak variasi jenis dan aroma menarik, sesuai dengan kebutuhan konsumen
- Weaknesses (Kelemahan)
– Kemasan dalam produk face wash kurang menarik, sehingga kurang mampu menarik perhatian. Kebanyakan face wash menggunakan tube sebagai kemasannya.
- Opportunities (Peluang)
– Dapat menjangkau banyak konsumen. Hal ini karena, produk Face wash digunakan setiap hari dan dibutuhkan oleh konsumen, baik pria atau wanita.
- Threats (Ancaman)
– Adanya persaingan yang ketat. Anda harus bisa bersaing dengan berbagai kompetitor yang menjual face wash di pasaran.
Toner
Credit Image
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit, membuat bisnis toner berpeluang menghasilkan keuntungan besar.
Ada berbagai jenis dan manfaat toner, hingga membuat bisnis ini menarik banyak konsumen. Seperti hydrating toner, exfoliating toner, calming toner, dan pH balancing toner.
Lantas, apa peran toner terhadap kesehatan kulit?
Toner adalah produk skincare yang berperan untuk membersihkan sisa kotoran dan minyak yang tidak terangkat oleh face wash, menyeimbangkan pH kulit, serta menyiapkan kulit untuk menyerap rangkaian produk skincare selanjutnya.
Berdasarkan Compas Dashboard, berikut tabel nilai penjualan beberapa brand toner dari e-commerce Indonesia periode 1-15 September 2022 :
No | Brand | Nilai Penjualan (Rp) |
1 | Avoskin | 1.8 miliar |
2 | Skintific | 1.2 miliar |
3 | Some By Mi | 1.2 miliar |
4 | Skin1004 | 464.9 juta |
5 | N Pure | 461.6 juta |
6 | Somethinc | 382.9 juta |
Sebelum memilih jenis toner yang akan dijual, Anda harus mempertimbangkan jenis kulit dan masalah kulit yang dialami konsumen. Hal ini akan membantu Anda memilih toner yang tepat untuk konsumen dalam merawat kulitnya.
Modal
Modal bisnis toner bergantung pada beberapa faktor, seperti seperti skala usaha, jenis produk, bahan baku, kemasan, peralatan, pemasaran, dan izin usaha.
Jika Anda ingin memproduksi toner sendiri dengan bahan-bahan alami (air mawar), maka modal yang dibutuhkan lebih terjangkau.
Namun, Anda harus mempersiapkan modal lebih besar, jika Anda memilih memproduksi toner dengan bahan-bahan kimia (alkohol, air suling, gliserin, asam salisilat).
Analisis SWOT
Berikut adalah Analisis SWOT bisnis toner yang dalam menjadi referensi Anda dalam memulai bisnis:
- Strengths (Kekuatan)
– Dibuat dari bahan alami dan berkualitas serta terbukti efektif dalam membersihkan kulit wajah
- Weaknesses (Kelemahan)
– Kurangnya variasi produk toner
– Desain kemasan produk yang monoton dan kurang menarik
- Opportunities (Peluang)
– Adanya kesadaran merawat kulit wajah, sehingga membuat permintaan akan produk perawatan kulit, termasuk toner menjadi meningkat
– Penjualan yang luas dan mudah dijangkau, baik online atau offline
- Threats (Ancaman)
– Munculnya kompetitor yang menawarkan harga terjangkau atau kualitas lebih baik
Moisturizer
Credit Image
Bagi Anda yang baru memulai bisnis, membuka bisnis moisturizer mungkin cocok untuk Anda.
Moisturizer atau pelembab adalah salah satu produk skincare yang sangat dibutuhkan banyak orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa peluang penjualan moisturizer sangat menjanjikan.
Kira-kira, apa sih peran moisturizer sehingga sangat dibutuhkan?
Moisturizer termasuk hal yang penting dalam menjaga kesehatan kulit, sehingga sangat dibutuhkan. Moisturizer berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit, mencegah dehidrasi, melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar matahari, polusi, dan radikal bebas.
Selain itu, moisturizer juga dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit seperti kulit kusam, kering, berminyak, berjerawat, hingga kulit sensitif.
Berdasarkan data Euromonitor International, tercatat bahwa nilai penjualan moisturizer di Indonesia mencapai 2,7 triliun rupiah pada tahun 2020, naik 8% dari tahun sebelumnya.
Berikut daftar 5 brand lokal dengan penjualan moisturizer terlaris di e-commerce pada periode 16–31 Desember 2022 menurut Compas.co.id:
Brand | Pendapatan (Rp) | Market Share (%) |
MS Glow | 2.2 miliar | 21.16% |
Wardah | 1.6 miliar | 15.45% |
Emina | 1.3 miliar | 12.35% |
Safi | 1 miliar | 9.64% |
Whitelab | 829 juta | 7.94% |
Lantas, bagaimana dengan modal bisnis moisturizer ini? yuk simak penjelasan kami berikut ini.
Modal
Modal yang harus Anda siapkan untuk memulai bisnis moisturizer bervariasi, tergantung pada skala bisnis Anda.
Jika ingin memulai bisnis dengan skala kecil seperti menjadi reseller, maka Anda mungkin membutuhkan modal Rp5 juta hingga Rp10 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli persedian produk moisturizer dari supplier dan untuk biaya operasional lain.
Kemudian, jika Anda ingin memulai bisnis dengan skala besar misalnya membuat produk moisturizer sendiri mungkin membutuhkan modal sekitar Rp50 juta hingga Rp100 juta lebih.
Analisis SWOT
Analisis SWOT dapat membantu Anda untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Dibawah ini adalah analisis SWOT bisnis moisturizer, yaitu:
- Strengths (Kekuatan)
– Mempunyai variasi produk dengan formula, aroma, atau kandungan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan konsumen
– Produk moisturizer dikemas desain yang menarik serta dijual dalam berbagai ukuran dan varian, sehingga dapat menarik konsumen
- Weaknesses (Kelemahan)
– Memerlukan biaya produksi dan distribusi yang cukup tinggi, terutama untuk bahan baku, kemasan, iklan, dan promosi.
- Opportunities (Peluang)
– Memiliki peluang untuk memperluas pasar dan distribusi produk melalui kerjasama dengan berbagai pihak, seperti toko-toko offline, e-commerce, agen-agen resmi, atau membuka toko online di marketplace.
- Threats (Ancaman)
– Adanya persaingan yang ketat dengan brand yang sudah populer atau produk sejenis yang menawarkan harga lebih murah
Sunscreen
Credit Image
Sunscreen bisa menjadi pilihan yang menjanjikan untuk Anda yang ingin memulai bisnis. Kesadaran akan bahaya sinar UV membuat produk sunscreen semakin banyak dibutuhkan masyarakat. Sehingga, bisnis sunscreen memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang.
Penggunaan sunscreen dapat melindungi Anda dari bahaya sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini, keriput, dan penyakit kulit, termasuk kanker kulit.
Hasil riset Grand View Research, melaporkan bahwa pasar global untuk sunscreen diperkirakan mencapai USD 24,9 miliar pada tahun 2025, dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 5,5% dari tahun 2019 hingga 2025.
Lantas, bagaimana tren penjualan sunscreen di Indonesia?
Penjualan sunscreen di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2022. Dilansir dari Compas.co.id, berikut Top Brand Sunscreen di e-commerce periode April – Juni 2022:
- Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF45 PA++++ dan Azarine Hydramax-C Sunscreen Serum SPF50 PA++++
- L’Oreal Paris UV Defender UV Protector SPF50+ / PA++++
- Banana Boat Protect Sunscreen Continuous Spray SPF50 UVB 170 gram
- NIVEA Sun Face Serum Oil Control 30 ml
- Somethinc Glowing Up Sunscreen Stick SPF 50+ PA++++
- Skin Aqua – UV Moisture Gel, UV Moisture Milk, UV Whitening Milk dan UV Mild Milk
- Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF50+ PA++++
Modal
Jika Anda bertanya berapa jumlah modal untuk memulai bisnis sunscreen, maka jawabannya adalah tergantung pada banyak faktor. Salah satunya model bisnis yang Anda pilih.
Jika Anda memilih menggunakan sistem dropship, maka modal yang dibutuhkan tidak besar. Anda tidak perlu membeli persedian produk sunscreen terlebih dahulu.
Namun, jika Anda ingin memproduksi sunscreen sendiri, maka jumlah modal tergantung pada bahan baku yang digunakan, biaya produksi hingga pemasaran, serta jumlah produk sunscreen yang ingin diproduksi.
Analisis SWOT
Dengan melakukan analisis SWOT bisnis sunscreen, Anda dapat merencanakan strategi bisnis dengan tepat. Berikut adalah analisis SWOT bisnis sunscreen, yaitu:
- Strengths (Kekuatan)
– Memiliki variasi jenis dan kemasan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti gel, lotion, spray, atau stick.
- Weaknesses (Kelemahan)
– Biaya produksi tinggi, untuk biaya riset hingga biaya produksi dengan bahan-bahan berkualitas
- Opportunities (Peluang)
– Memiliki potensi pasar yang besar di Indonesia dan menjangkau semua kalangan (anak-anak hingga dewasa)
- Threats (Ancaman)
– Terdapat efek samping produk yang dapat merusak citra bisnis
Tertarik memulai bisnis dengan brand sunscreen sendiri? Yuk, lihat penawaran kami tentang layanan jasa maklon sunscreen.
Serum
Credit Image
Sebagai pemula, memulai bisnis serum dapat dikatakan cukup menjanjikan. Serum merupakan produk skincare yang sedang populer saat ini. Produk ini menjanjikan manfaat yang beragam.
Lantas, apa saja manfaat penggunaan serum?
Serum dapat mencerahkan dan melembabkan kulit. Selain itu, serum juga dapat membantu Anda mengatasi berbagai masalah kulit seperti, jerawat, kulit kering/kusam, flek hitam hingga menghilangkan kerutan.
Permintaan produk serum wajah mengalami peningkatan, seiring dengan banyaknya orang yang mencari solusi untuk masalah kulit mereka.
Grand View Research, melaporkan bahwa pasar global serum diprediksi akan mencapai USD 25,5 miliar tahun 2025, dengan 7,4% laju pertumbuhan tahunan.
Dalam memulai bisnis ini, pastikan Anda punya pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat serum wajah.
Perlu Anda ketahui bahwa, bisnis serum merupakan bisnis yang kompetitif. Jual-lah produk serum yang berkualitas dan unik agar bisa bersaing dengan brand lain di pasaran.
Membuat serum mungkin termasuk hal yang cukup rumit. Lantas, kira-kira bagaimana modal dalam memulai bisnis serum?
Modal
Modal dalam bisnis serum tergantung pada model bisnis yang akan Anda jalankan. Apakah membuat brand serum sendiri atau menjual brand lain.
Anda dapat membeli produk serum wajah dari pemasok kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Namun, jika Anda memutuskan untuk membuat produk serum sendiri, maka modal yang dibutuhkan cukup besar. Anda harus menyiapkan modal untuk biaya riset, biaya produksi hingga pemasaran, dan biaya administrasi.
Analisis SWOT
Dengan analisis SWOT, Anda dapat memulai bisnis dengan lebih terarah. Berikut analisis SWOT bisnis serum, yaitu:
- Strengths (Kekuatan)
– Memiliki banyak pilihan produk sesuai dengan kebutuhan, seperti serum anti-aging, serum vitamin C, serum whitening, dan serum acne.
- Weaknesses (Kelemahan)
– Biaya produksi tinggi, karena biaya bahan baku yang mahal dan proses pembuatan rumit. Sehingga menyebabkan harga produk yang relatif tinggi dibandingkan produk skincare lainnya.
- Opportunities (Peluang)
– Hadirnya tren kulit sehat, cerah, dan glowing, hingga banyak konsumen yang sadar akan pentingnya merawat kulit
- Threats (Ancaman)
– Harga bahan baku serum yang meningkat atau tidak stabil
Bila anda berminat memulai bisnis serum dengan merek sendiri, maka yuk lihat penawaran Adev tentang jasa maklon serum wajah .
Masker Wajah
Credit Image
Memulai bisnis masker wajah bisa menjadi peluang menarik bagi pemula seperti Anda.
Masker wajah adalah salah satu produk skincare yang banyak diminati oleh banyak orang. Masker wajah berperan untuk membersihkan, menutrisi, dan merawat kulit wajah agar tetap sehat.
Dilansir dari euromonitor.com, laporan pasar masker wajah 2021 dari Research and Markets, pasar masker wajah global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 20,5% dari 2021 hingga 2028.
Terdapat banyak jenis masker wajah di pasaran yang dapat Anda pilih dalam memulai bisnis. Seperti, masker organik, clay mask, masker peel-off, scrub mask dan sheet mask.
Lantas, bagaimana modal membuat masker wajah?
Modal
Bisnis masker wajah bisa Anda mulai dengan modal yang terjangkau.
Anda bisa memulainya dengan memproduksi masker organik yang menggunakan bahan-bahan alami, seperti kopi, susu, lidah buaya, teh hijau, oatmeal, stroberi, alpukat, madu, dan lemon.
Analisis SWOT
Pertumbuhan bisnis dapat Anda tingkatkan dengan melakukan analisis SWOT. Berikut analisis SWOT bisnis masker wajah, yaitu:
- Strengths (Kekuatan)
– Menggunakan bahan alami dan berkualitas yang aman dan efektif mengatasi masalah kulit
– Memiliki kemasan yang menarik dan praktis (sachet, standing pouch, jar, tube ataupun botol)
- Weaknesses (Kelemahan)
– Memiliki masa kadaluarsa yang relatif singkat karena menggunakan bahan-bahan alami
- Opportunities (Peluang)
– Meningkatnya permintaan untuk produk dengan bahan alami dan organik (termasuk masker), seiring dengan kesadaran konsumen akan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk berbahan kimia
– Media promosi bisnis yang mudah dan bermacam-macam, misalnya dengan memanfaatkan media sosial, kerja sama dengan influencer atau beauty vlogger
- Threats (Ancaman)
– Persaingan yang ketat, karena sudah banyak bisnis masker wajah di pasaran
Itulah 6 jenis produk skincare yang dapat Anda pilih untuk memulai bisnis. Selanjutnya, berikut penjelasan kami tentang langkah-langkah membangun bisnis skincare untuk pemula.
Langkah-langkah Membangun Bisnis Skincare untuk Pemula
Credit Image
Bisnis skincare terbilang cukup menjanjikan. Terlebih lagi, adanya peningkatan akan permintaan produk perawatan kulit di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil riset knowledge-sourcing.com, pasar skincare global pada tahun 2027 diperkirakan akan tumbuh pada CAGR 6,95% mencapai ukuran pasar US$310,920 miliar dari US$194,300 miliar pada tahun 2020.
Namun, membangun bisnis skincare tidaklah mudah. Pemula seringkali gagal dalam menjalankan bisnis ini.
Berikut 4 langkah membangun bisnis skincare untuk pemula, yaitu:
1. Memilih model bisnis skincare
Credit Image
Langkah pertama dalam membangun bisnis skincare adalah memilih model bisnis.
Model bisnis skincare merupakan cara atau strategi yang digunakan untuk mendapatkan dan memasarkan produk skincare kepada konsumen.
Ada 5 model bisnis yang dapat Anda pilih, yaitu:
- Bisnis skincare dengan sistem MLM
- Bisnis skincare dengan brand sendiri
- Bisnis skincare secara online
- Bisnis skincare dengan menjadi reseller
- Bisnis skincare dengan sistem dropship
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Bisnis skincare dengan sistem MLM
Bisnis skincare dengan sistem (Multi-Level Marketing) merupakan model bisnis yang menjual produk skincare melalui model pemasaran jaringan.
Pada model bisnis ini, komisi dan bonus didapatkan dari penjualan produk yang Anda lakukan dan dari jaringan perekrutan agen-agen baru di bawah Anda.
Namun, Anda harus berhati-hati ketika memilih model bisnis ini. Maraknya produk yang tidak berkualitas, membuat citra bisnis ini kurang baik. Sehingga, pastikan Anda memilih produk yang berkualitas, efektif, dan aman digunakan konsumen.
Bisnis skincare dengan brand sendiri
Dalam menciptakan brand skincare sendiri, Anda bertanggung jawab penuh atas seluruh proses produksi, branding, pemasaran, hingga penjualan produk skincare tersebut.
Anda harus memiliki pengetahuan tentang industri kecantikan dan perawatan kulit (skincare) dalam membuat brand sendiri. Seperti halnya pemahaman terkait bahan-bahan dan formula skincare, proses produksi, regulasi, strategi pemasaran, hingga penjualan.
Membuat brand skincare sendiri, dapat Anda lakukan secara mandiri atau melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Seperti, jasa maklon skincare.
Bisnis skincare secara online
Dalam model bisnis ini, Anda (pemilik bisnis) akan menawarkan dan menjual skincare secara online.
Platform digital yang digunakan dalam bisnis skincare online, seperti sosial media, marketplace dan website perusahaan.
Bisnis skincare online sangat fleksibel. Pemilik bisnis dapat mengelola bisnis dari mana saja dan kapan saja.
Selain itu, bisnis skincare online juga dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dan mempunyai peluang mendapatkan penghasilan lebih besar.
Bisnis skincare dengan menjadi reseller
Dengan menjadi reseller, Anda menjual produk skincare milik produsen. Sehingga, Anda tidak perlu membuat produk sendiri.
Sebagai reseller, Anda perlu modal untuk membeli dan menyimpan persediaan produk dari supplier. Namun, modal yang dibutuhkan tidaklah besar.
Sebelum join menjadi reseller, kenali syarat dan ketentuannya dulu. Pastikan produk skincare yang akan Anda jual sudah terdaftar BPOM dan efektif mengatasi masalah kulit.
Reseller dapat memanfaatkan berbagai platform online seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Blibli.
Bisnis skincare dengan sistem dropship
Model bisnis skincare dengan sistem dropship membuat Anda tidak perlu membeli, menyimpan, dan mengirimkan produk kepada pelanggan.
Lalu, bagaimana alur sistem dropship skincare?
Dropshipper skincare akan meneruskan pesanan pelanggan ke supplier. Kemudian supplier mempersiapkan dan mengirimkan barang ke alamat pelanggan.
Namun, ketika menjalankan sistem dropship Anda harus hati-hati dalam memilih supplier. Hal ini karena reputasi bisnisnya tergantung pada kualitas barang yang dikirim oleh supplier.
2. Riset Pasar
Credit Image
Setelah memilih model bisnis, langkah selanjutnya yaitu melakukan riset pasar.
Riset pasar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi Anda (pebisnis skincare) untuk mengetahui tren produk skincare populer dan diminati oleh pasar.
Kira-kira, apa saja tren produk skincare yang populer saat ini?
Berikut 3 contoh tren produk skincare yang sedang menjadi favorite pasar, yaitu:
- Tren produk skincare dengan bahan alami
- Tren produk skincare dengan fokus pada kelembapan kulit
- Tren produk skincare dengan fokus pada kesehatan kulit
Berikut penjelasan lengkapnya:
Tren produk skincare dengan bahan alami
Credit Image
Produk skincare dengan bahan alami menjadi tren saat ini. Hal ini karena adanya kekhawatiran terhadap efek samping dari produk skincare yang mengandung bahan kimia. Selain itu, juga banyak orang yang ingin menggunakan produk skincare yang aman, terbukti efektif merawat dan mengatasi masalah kulit.
Berdasarkan laporan Zion Market Research, pasar produk skincare alami global diperkirakan mencapai USD 22,3 miliar pada tahun 2024 dengan CAGR sebesar 8,8% dari tahun 2018 hingga 2024. Lalu, apa saja contoh bahan alami yang digunakan dalam produk skincare?
Bahan alami yang dipakai, seperti aloe vera, green tea, chamomile, bakuchiol, jojoba oil dan daun baru cina (Mugwort). Contoh produk skincare dengan kandungan bahan-bahan tersebut, yaitu cleanser, toner, serum, dan masker wajah.
Tren produk skincare dengan fokus pada kelembapan kulit
Credit Image
Produk skincare yang melembabkan kulit menjadi tren selanjutnya. Hal ini karena kulit yang lembab dapat mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini dan dapat menjaga kesehatan kulit.
Produk skincare yang dapat melembabkan biasanya terdapat kandungan hyaluronic acid, ceramide, glycerin, aloe vera, dan squalane. Sedangkan bahan-bahan tersebut biasanya dapat ditemukan pada produk skincare serum, toner, moisturizer, dan facial oil.
Tren produk skincare dengan fokus pada kesehatan kulit
Credit Image
Tren ini semakin populer karena banyak orang sadar akan pentingnya penggunaan skincare untuk menjaga kesehatan kulit.
Beberapa bahan efektif dalam menjaga kesehatan kulit seperti antioksidan, probiotik, vitamin C, asam salisilat, dan SPF. Produk skincare yang mengandung bahan-bahan tersebut seperti serum, toner, moisturizer, cleanser, exfoliator, dan sunscreen.
Itulah 3 contoh tren produk skincare yang banyak dicari pelanggan. Selanjutnya, apakah Anda tahu metode apa saja yang digunakan untuk mengetahui tren produk skincare? yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Dengan menggunakan metode riset pasar yang sesuai, Anda dapat mengetahui tren produk skincare dan menciptakan produk skincare yang efektif, berkualitas, serta disukai pelanggan.
Berikut 4 metode riset pasar yang dapat Anda gunakan dalam memulai bisnis skincare:
- Survei konsumen, yaitu dengan memberikan kuesioner kepada konsumen. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi kebutuhan mereka terhadap produk skincare. Survei ini dapat dilakukan secara online atau offline.
- Wawancara konsumen, yaitu dengan mewawancarai konsumen secara langsung. Tujuannya untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman mereka akan produk skincare.
- Analisis data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai tren dan kondisi pasar skincare dari sumber-sumber sekunder seperti laporan riset pasar, publikasi industri, dan database online.
- Observasi langsung, yaitu dengan mengamati konsumen saat berbelanja atau menggunakan produk skincare. Dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai preferensi mereka terhadap produk skincare.
Keempat metode tersebut dapat membantu Anda memperoleh informasi terkait tren, kebutuhan, minat, hingga ulasan konsumen terhadap produk skincare.
3. Tentukan Target Pasar
Credit Image
Dengan mengetahui target pasar, dapat membantu Anda dalam menyesuaikan produk skincare sesuai dengan preferensi konsumen.
Yang dimaksud target pasar adalah kelompok konsumen yang menjadi sasaran utama dari produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Lalu, apa saja faktor yang diperhatikan dalam menentukan target pasar?
Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan target pasar, yaitu:
- Usia
- Jenis kulit
- Masalah kulit
- Budget
Berikut penjelasan lengkapnya:
Usia
Usia menjadi salah satu faktor yang penting dalam menentukan target pasar. Hal ini dapat dilihat dari produk skincare untuk usia remaja yang berbeda dengan produk skincare usia dewasa.
Umumnya, para remaja menggunakan produk skincare yang berfokus untuk mencegah jerawat dan mengendalikan minyak.
Sedangkan, orang dewasa biasanya membutuhkan produk skincare yang berguna untuk mencegah penuaan dini dan mengurangi kerutan.
Jenis kulit
Faktor selanjutnya yang perlu dipertimbangkan yaitu jenis kulit. Jenis kulit kering biasanya membutuhkan produk skincare yang dapat melembabkan.
Sedangkan, untuk kulit berminyak membutuhkan produk skincare yang dapat mengontrol produksi minyak dan dapat membersihkan pori-pori.
Masalah kulit
Ada berbagai masalah kulit, seperti kulit kusam, kulit berminyak, jerawat, flek hitam, milia, komedo, atau kerutan. Masalah kulit menjadi faktor penting untuk Anda dalam menentukan produk skincare yang tepat.
Sebagai contoh, untuk konsumen yang memiliki masalah kulit berjerawat akan tertarik dengan produk skincare serum anti-acne.
Sedangkan, konsumen yang memiliki kerutan di wajah lebih tertarik dengan produk serum anti aging.
Budget
Produk skincare yang tersedia di pasar memiliki variasi harga yang berbeda. Umumnya, produk skincare mahal lebih menarik bagi konsumen yang memiliki budget besar.
Sedangkan, untuk konsumen dengan budget terbatas biasanya mencari produk skincare dengan harga terjangkau namun tetap efektif.
4. Promosi
Credit Image
Dengan promosi yang efektif, Anda dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan bisnis skincare.
Ada beberapa media yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan bisnis skincare Anda.
Berikut 3 contoh media promosi bisnis skincare yang dapat Anda coba, diantaranya:
- Sosial media
- Website
- Influencer marketing
Penjelasannya sebagai berikut:
Sosial media
Sosial media merupakan media promosi yang populer dan efektif di era digital ini. Beberapa sosial media yang dapat Anda manfaatkan, seperti instagram, tiktok, facebook, atau twitter.
Anda dapat mempromosikan produk skincare melalui postingan di sosial media, dalam bentuk foto maupun video. Dengan sosial media, Anda juga dapat melakukan interaksi dengan pelanggan melalui komentar, pesan, atau live chat.
Website
Anda dapat membuat website sebagai media promosi. Melalui website, Anda juga bisa memperkenalkan produk skincare Anda secara lengkap dan profesional. Selain itu, juga dapat memberikan informasi penting seperti harga, manfaat, testimoni, cara pemesanan, dan kontak Anda.
Influencer marketing
Dalam mempromosikan produk skincare, bisa juga dengan influencer marketing. Influencer marketing adalah strategi promosi yang melibatkan orang-orang yang memiliki pengaruh besar di sosial media.
Ketika Anda menggunakan influencer marketing, pastikan influencer tersebut memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar Anda.
Anda dapat bekerja sama dengan influencer kecantikan yang populer di sosial media. Kemudian, mereka biasanya akan mereview dan merekomendasikan produk skincare Anda kepada pengikut mereka.
Itulah 3 contoh media promosi yang dapat Anda manfaatkan. Kemudian, bagaimana cara promosi bisnis skincare yang baik?
Agar menarik perhatian pelanggan, buatlah konten promosi yang menarik dan informatif. Misalnya video testimoni, artikel edukasi skincare, tutorial penggunaan produk skincare dan tips kecantikan.
Kesimpulan
Credit Image
Seiring dengan adanya keuntungan yang menjanjikan, bisnis skincare dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Anda dalam memulai bisnis.
Namun nyatanya, membangun bisnis skincare tidak mudah. Tidak jarang banyak pemula yang gagal dalam menjalankan bisnis ini.
Sebelumnya mulai berbisnis skincare, pastikan Anda memilih jenis produk skincare yang akan Anda jual dengan tepat. Ada banyak jenis produk skincare yang dapat Anda pilih, seperti face wash, toner, moisturizer, sunscreen, serum, dan masker wajah.
Kemudian, ada empat langkah yang perlu anda perhatikan dalam memulai bisnis. Diantaranya, memilih model bisnis, melakukan riset pasar, menentukan target pasar, dan mempromosikan produk.
Sekarang, Anda telah memahami langkah awal membangun bisnis skincare bagi pemula. Selanjutnya, yuk baca juga konten kami tentang bisnis skincare menjanjikan.