Bisnis Kosmetik

Perkembangan Bisnis Kosmetik Halal di Indonesia

Published:

Updated:

Afifah Nur Fariha

No Comments

Pada sektor industri kecantikan di Indonesia, produk kosmetik halal diperkirakan masih punya potensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan jenis kosmetik lainnya. 

Para ‘pemain lama’ di industri kecantikan yang ingin berinovasi dan memperluas pasar maupun para pemula yang baru mau memulai bisnisnya, sangat perlu untuk mendalami dan memanfaatkan peluang bisnis kosmetik yang satu ini. 

Bermula dari sebuah tren, kosmetik halal di Indonesia bisa dibilang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Kehalalan menjadi sesuatu yang dicari, termasuk pada produk kosmetik. 

Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya kehalalan pada produk yang mereka konsumsi dan gunakan sehari-hari, maka semakin tinggi demand kosmetik halal.

Selain itu, kehalalan juga sudah seakan-akan menjadi standar mutu “aman” bagi produk kosmetik. 

Bisa dikatakan, memulai bisnis kosmetik halal bukan lagi sekadar ‘ikut-ikutan tren’ tetapi juga memanfaatkan peluang besar di industri kecantikan. 

Bisnis kosmetik halal bukan hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga membawa nilai-nilai kebaikan. Selain itu, tidak hanya karena peminatnya yang meningkat, peraturan pemerintah terkait kehalalan produk kosmetik juga membuat peluang bisnisnya semakin besar. 

Mulai tertarik untuk berbisnis kosmetik halal? Nah, agar Anda semakin yakin dan memahami pasarnya, yuk,  simak pembahasan tentang perkembangan bisnis kosmetik halal di Indonesia di bawah ini? 

Perkembangan Bisnis Kosmetik Halal

bisnis kosmetik halal

Sumber: Pexels

Jumlah muslim di Indonesia yang memang sudah banyak sejak dulu, ditambah dengan meningkatnya kesadaran tentang halal haramnya produk yang digunakan sehari-hari, menjadi faktor utama berkembangnya bisnis kosmetik halal.

Perkembangan ini mencakup inovasi dalam variasi produk serta potensi pasar yang ada. 

Perkembangan Inovasi dan Variasi Produk 

Perkembangan variasi produk kosmetik halal di Indonesia mengalami pertumbuhan  dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya jenis dari berbagai merek kosmetik yang sudah mengantongi sertifikat halal. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya menggunakan produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal dalam Islam. 

Melihat hal tersebut, para produsen kosmetik di Indonesia pun semakin fokus pada pengembangan produk yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mengikuti standar-standar kehalalan. 

Coba perhatikan, saat ini kita dapat menemukan beragam produk kosmetik halal, mulai dari perawatan kepala hingga kaki. 

Semuanya tersedia dalam produk yang sudah dipastikan tidak mengandung bahan-bahan yang haram.

Tentu saja, jaminan tersebut terlihat dari adanya label atau logo halal pada kemasan yang semakin membuat konsumen percaya untuk membelinya. 

Selain itu, perkembangan teknologi juga berperan besar dalam inovasi produk kosmetik halal di Indonesia.

Kemajuan teknologi kian memudahkan para produsen kosmetik yang mulai mengutamakan penggunaan bahan alami dan organik untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi formula produk-produk inovatif. 

Bahan-bahan alami, terlebih yang berasal dari tanaman, memang paling mudah untuk dicari dan disesuaikan dengan prinsip kehalalan produk kosmetik. 

Karena itu, perkembangan variasi produk kosmetik halal di Indonesia bisa dibilang merupakan kombinasi antara peningkatan kesadaran konsumen akan kehalalan produk, inovasi teknologi, dukungan dari pemerintah. 

Variasi produk kosmetik pun semakin memperkaya pilihan untuk konsumen Muslim di Indonesia. Tidak salah jika potensi pasar kosmetik halal diprediksi akan terus berkembang di masa depan.

Seiring dengan perkembangan inovasi dan variasinya, produk kosmetik halal juga ikut berkembang dari segi kualitas. 

Para produsen kosmetik halal terus melakukan riset untuk mencari bahan baku yang berkualitas dan aman sekaligus bersertifikat halal secara global, dan menerapkan proses produksi yang benar-benar menjaga produk bebas dari kontaminasi bahan non halal. 

Produsen kosmetik juga berusaha untuk mengikuti syarat kosmetik yang aman untuk digunakan untuk ibadah. Seperti dilansir dari suara.com jogja, yakni melakukan uji tembus air untuk produk dengan klaim waterproof. 

Perkembangan Pasar dan Potensinya 

Tahun 2022, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Dilansir dari Kompasiana, berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), penduduk muslim di Indonesia mencapai jumlah 237,56 juta jiwa. 

Bahkan saat ini, dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan The State of the Global Islamic Economy Report 2022, Indonesia sudah menjadi konsumen terbesar keempat di dunia di sektor kosmetik halal.  

Terlebih, kesadaran tentang pentingnya menggunakan produk kosmetik halal meningkat. Tidak heran, kosmetik bersertifikat halal menjadi sebuah daya tarik terutama untuk para perempuan muslim. 

Bagi umat Islam perempuan muslim, produk-produk berlabel halal pasti lebih memudahkan mereka memilih dan menggunakan kosmetik dengan bahan dan proses yang tidak menyalahi aturan dalam agama. 

Label halal pun semakin meyakinkan mereka untuk melakukan pembelian. 

Secara tidak langsung, label tersebut memberi rasa aman untuk konsumen. 

Selain minat, perkembangan dan potensi pasar produk kosmetik halal juga terlihat dari daya beli konsumennya.

Dilansir dari ekon.go.id, pengeluaran masyarakat muslim untuk produk dan layanan halal di Indonesia mencapai 184 US Dollar dan diperkirakan akan meningkat hingga 281.6 US Dollar di tahun 2025. Tentu saja ini menunjukkan pasar yang besar. 

Tidak hanya itu, dikutip dari Kumparan, Indonesia menduduki posisi ke-2 jumlah konsumsi kosmetik terbesar setelah India.

Ditambah lagi pada tahun ini (2023), pangsa pasar kosmetik diperkirakan akan meningkat sebesar 6,9 persen menjadi 90 miliar US Dollar.

Bahkan, dilansir dari Kata Data, satu-satunya sektor produk halal yang menunjukkan pertumbuhan pada saat pandemi hanyalah sektor kosmetik halal.

Selain menetapkan aturan label halal, dilansir dari suara.com jogja, perkembangan produk halal juga didukung BPJPH dengan memperbanyak Lembaga Pemeriksa Halal, memperluas kerjasama internasional, sampai menciptakan sistem sertifikasi halal yang terintegrasi.

Lalu, apakah produk kosmetik benar-benar wajib bersertifikat halal?

Dikutip dari Kemenperin, UU Nomor 33 Tahun 2013 tentang Jaminan Produk Halal mewajibkan seluruh produk yang beredar di Indonesia memiliki sertifikat halal.

Kewajiban bersertifikat halal untuk kosmetik sudah diberlakukan sejak 17 Oktober 2021.

Diperkuat oleh pernyataan Kemenag, peraturan ini juga didasari Pasal 141 PP Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. 

Munculnya peraturan ini juga merupakan bentuk dukungan untuk upaya pengembangan produk kosmetik halal di Indonesia.

Baca juga artikel kami tentang inspirasi bisnis kosmetik rumahan.

Syarat Kosmetik Halal

bisnis kosmetik halal 2

Sumber: Freepik

Sebuah produk kosmetik tidak serta merta bisa dilabeli “Halal” hanya dengan menggunakan bahan baku yang halal secara fisik atau pernyataan dari produsen.

Produk-produk kosmetik yang dilabeli halal setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini. 

Mendapatkan sertifikat halal dari MUI

Hal yang paling mudah dilihat dari sebuah produk kosmetik yang mengaku “Halal” adalah adanya sertifikat halal dari MUI. 

Produsen kosmetik yang ingin mendapatkan sertifikasi halal harus mengajukan permohonan kepada BPJPH.

Proses sertifikasi melibatkan audit dan pemeriksaan produk termasuk bahan-bahan yang digunakan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar halal yang ditetapkan.

Baru setelah produk lulus sertifikasi, produsen diberikan hak untuk menggunakan label halal resmi yang telah disetujui oleh BPJPH.

Label inilah yang menjadi jaminan untuk konsumen bahwa produk tersebut telah melalui proses pengecekan dan memenuhi persyaratan kehalalan. 

Namun, berdasarkan UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) pasal 42, sertifikat halal untuk produk kosmetik memiliki masa berlaku selama 4 tahun.

Setelah masa berlaku sertifikat habis, produsen harus menjalani pengecekan berkala agar produk mereka dapat dipastikan memenuhi standar kehalalan.

Selain itu, produsen tidak dapat memalsukan label halal karena akan dikenai denda dan sanksi. Termasuk produsen yang melanggar persyaratan halal dan menggunakan label halal tanpa izin. 

Terbuat dari bahan bahan  yang halal

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik halal harus dipastikan berasal dari sumber yang halal atau didapatkan dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam. 

Jika kandungan sebuah produk berasal dari hewan, bahan tersebut bukan berasal dari hewan yang diharamkan dan diperoleh sesuai dengan aturan dalam Islam. 

Misalnya, hewan dimatikan atau disembelih sesuai dengan cara Islam.

Produsen kosmetik yang bekerjasama dengan supplier atau vendor bahan baku juga harus memastikan bahwa mereka memiliki sertifikat halal untuk bahan-bahan yang dikirimkan. 

Proses pembuatan kosmetik sesuai syariat Islam

Proses pembuatan kosmetik yang harus diperhatikan terkait dengan kehalalan adalah proses pemilihan dan penyimpanan bahan baku, proses produksi, hingga proses distribusi. 

Dalam proses pemilihan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahan baku bukan dan harus bebas dari bahan-bahan haram seperti alkohol yang berasal dari khamar, babi, dan bahan haram lainnya. 

Pada proses penyimpanan dan produksi, produk tidak boleh tercampur atau terkontaminasi dengan zat-zat haram atau yang membuat kehalalannya hilang.

Sementara dalam proses distribusi, produsen tidak boleh melakukan praktek-praktek yang tidak sesuai syariat Islam, terlebih merugikan atau menipu konsumen. 

Cara Penggunaan Produk Kosmetik Halal

Secara umum, penggunaan produk kosmetik halal sama dengan kosmetik lainnya.

Konsumen hanya perlu memastikan produk yang digunakan sudah memiliki label atau logo halal resmi pada kemasannya. 

Terkhusus untuk produk dengan klaim waterproof, konsumen sebaiknya benar-benar menghapusnya dengan micellar water, cleansing balm, atau pun mencucinya dengan sabun karena dikhawatirkan tidak hilang jika hanya dengan air.

Meskipun produk tersebut sudah lolos uji tembus air, hal tersebut lebih berhati-hati. 

Kesimpulan 

Dari pembahasan di atas, kita jadi mengetahui bahwa perkembangan bisnis kosmetik halal di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan positif.

Perkembangan ini tentu saja menciptakan peluang bisnis untuk para calon pebisnis ataupun pemain lama di industri kosmetik Indonesia .

Permintaan yang meningkat membuat bisnis kosmetik halal selalu diprediksi memiliki prospek yang cerah dan disebut sebagai bisnis yang berkelanjutan.

Terlebih, pemerintah ingin memperluas kerjasama internasional terkait industri kecantikan Indonesia, salah satunya dengan produk-produk kosmetik halal.

Saat ini, kehalalan kosmetik hampir meliputi semua jenis produk. Terutama produk-produk berbahan dasar alami seperti kosmetik-kosmetik dengan klaim herbal.

Tertarik memulai bisnis kosmetik halal?

Nah, agar nantinya Anda bisa menciptakan variasi produk, ketahui lebih banyak tentang bisnis kosmetik herbal juga, yuk!

Penulis merupakan pribadi yang gemar menulis artikel tentang bisnis dan enterpreneurship. Ia telah berupaya memberikan informasi terbaik dan akurat di artikel ini berdasarkan literasi dan penelitiannya.

Namun artikel ini dibuat hanya untuk tujuan informasi dan tidak ditujukan sebagai saran profesional atau konsultasi bisnis. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan informasi dalam artikel ini dan penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan dalam bentuk apa pun yang diduga timbul dari kesalahan, kelalaian, atau kelalaian dalam menyusun artikel ini.

adev maskot

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev