Industri kecantikan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu dapat dilihat dari semakin banyak orang yang tertarik menjalankan bisnis kosmetik.
Dilansir dari SoloPos, peningkatan minat bisnis kosmetik untuk pemula tersebut terlihat dari peningkatan jumlah produk terdaftar di BPOM yang signifikan .
Salah satu tantangan bisnis adalah memenangkan persaingan. Oleh karena itu, inovasi produk-produk perawatan kulit (skincare) hingga riasan wajah atau make up terus bermunculan.
Para pengusaha pemula perlu memahami jenis model bisnis kecantikan dan menganalisis peluang di dalamnya agar bisa sukses.
Tertarik untuk memulai bisnis kecantikan? Sangat tepat untuk Anda membaca artikel ini hingga tuntas!
Jenis Model Bisnis Kosmetik untuk Pemula
Sumber: Freepik
Bisnis kosmetik sudah semakin banyak diminati banyak orang yang ingin memulai usaha di industri kecantikan.
Termasuk para pebisnis pemula atau mereka yang belum pernah berbisnis sama sekali.
Nah, untuk para pebisnis pemula, ada dua jenis model bisnis minim modal dan resiko yang mungkin bisa dicoba yakni dropship dan reseller.
a. Dropshipper
Para pebisnis pemula biasanya masih khawatir atau ragu untuk menyimpan stok produk yang banyak.
Biasanya, hal ini terjadi karena mereka ingin melakukan tes pasar terlebih dahulu dan khawatir jika ternyata produk yang dijual kurang diminati.
Karena itulah, bisnis model dropship mungkin cocok untuk dicoba para pebisnis pemula. Bisnis kosmetik untuk para pemula pun bisa dimulai dengan model bisnis yang satu ini.
Dalam berbisnis dengan model dropshipper, penjual tidak perlu memiliki stok produk.
Penjual cukup mempromosikan produk-produk dari supplier atau produsen, dan jika terjadi pembelian, pihak supplier atau produsen langsung yang akan mengurus pengirimannya untuk pembeli.
Model bisnis ini bisa dimulai dengan modal yang sangat minim bahkan tidak ada sama sekali.
Tentu saja risiko kerugian karena barang yang menumpuk juga tidak ada.
Sehingga pebisnis pemula pun bisa lebih fokus kepada strategi pemasaran tanpa harus bermasalah dengan stok barang.
Hanya saja, para pebisnis muslim harus lebih jeli dengan model bisnis ini.
Secara umum, dalam islam bisnis dengan model dropship tidak diperbolehkan karena barang yang dijual tidak berada di tangan penjual melainkan ada pada orang lain.
Namun, ada solusi yang tidak jauh berbeda skemanya dengan dropship. Solusi ini dikemukakan oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.
Dilansir dari website rumaysho, pebisnis bisa menjadi wakil dari pembeli atau menjalin kerjasama resmi dengan supplier atau produsen, dan siap menerima komplain dari konsumen.
Sementara aspek-aspek lainnya pebisnis boleh berperan seperti dropship pada umumnya, misalnya tidak memiliki stok produk, mengiklankan produk dan mendapatkan fee, menerima pembayaran, dan pengiriman dilakukan langsung dari supplier ke konsumen.
b. Reseller
Selain model dropship, bisnis kosmetik untuk pemula juga bisa dimulai dengan model reseller. Kesamaan dropship dan reseller adalah sama-sama menjual produk milik orang lain.
Namun, berbeda dengan dropshipper, penjual memang harus membeli produk dalam jumlah tertentu dari produsen untuk menjadi reseller. Namun, biasanya harganya jauh lebih rendah karena Anda membelinya dengan harga grosir.
Meskipun model bisnis yang satu ini memerlukan modal, tetapi Anda tetap bisa mengendalikan stok dan harga produk.
Agar Anda semakin memahami skema dua jenis model bisnis ini, berikut rinciannya:
Reseller | Dropship |
Penjual perlu memiliki stok barang meskipun sedikit | Penjual tidak perlu memiliki/menyimpan stok produk yang ingin dijual |
Ketika ada pembelian, produk langsung dikirimkan dari penjual sebagai reseller dari supplier | Ketika ada pembelian, penjual meminta supplier untuk mengirimkan barang ke pembeli |
Cara Menghitung Untung Rugi Bisnis Kosmetik untuk Pemula
Sumber:Freepik
Setelah menentukan jenis model bisnis yang akan dicoba, pebisnis pemula perlu menganalisis peluang dari model bisnis tersebut. Salah satunya adalah menganalisis atau menghitung untung ruginya.
Dalam model dropship, perhatikan selisih antara harga yang Anda bayarkan kepada supplier dengan harga jual.. Selisih tersebut adalah keuntungan Anda.
Sedangkan dalam model reseller, hitung selisih antara harga grosir yang Anda bayarkan dengan harga jual kepada pelanggan.
Nah, dalam menentukan harga jual, ada beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan, diantaranya seperti ongkos kirim, biaya operasional, target penjualan, target pasar, sehingga harga jual pesaing.
Produsen atau supplier juga biasanya sudah menentukan harga dropship atau reseller dan membuat saran harga jual. Penjual bisa menyesuaikan harga jual dengan harga yang disarankan tersebut.
Indikator Kesuksesan Pemula Menjalankan Bisnis Kosmetik
Sumber: Freepik
Setelah menjalankan bisnis sebagai pemula, tentu Anda ingin bisnis yang dijalani terus berkembang, kan? Oleh karena itu Anda harus rutin melakukan evaluasi untuk melihat apakah strategi dan cara Anda dalam memulai bisnis sudah tepat.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi indikator kesuksesan seorang pebisnis pemula dalam menjalankan bisnis kosmetik, di antaranya adalah:
1. Peningkatan Volume Penjualan
Sama seperti bisnis lainnya, peningkatan penjualan yang signifikan dan terus menerus adalah salah satu tanda bahwa bisnis tersebut bertumbuh.
Peningkatan penjualan tentu saja merupakan indikasi pertumbuhan bisnis yang positif. Melalui strategi pemasaran yang efektif, Anda dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omset penjualan.
2. Brand Kosmetik yang Dijual Menjadi Viral
Salah satu faktor meningkatnya penjualan sangat mungkin dikarenakan brand atau produk kosmetik yang dijual menjadi booming atau viral di kalangan target pasar yang tepat.
Contohnya brand The Falsya yang produknya sempat viral di Tiktok dan sampai saat ini produknya masih banyak diminati. Setelah viral, penjualannya melesat dan produknya seringkali habis dalam waktu singkat.
Tentu saja setelah itu semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba. Bahkan, tidak sedikit yang ingin ikut memasarkan produk The Falsya karena menjual produk yang sedang tren tentu dapat meningkatkan daya tarik bisnis seseorang di mata konsumen.
3. Repeat Order Semakin Naik
Volume penjualan meningkat, tentu saja karena jumlah repeat order atau pemesanan juga meningkat. Baik dari konsumen yang baru ataupun konsumen lama.
Peningkatan jumlah pemesanan dari konsumen lama bisa menjadi bukti jika konsumen puas dengan produk tersebut.
Sementara, peningkatan jumlah pesanan dari konsumen baru mungkin terjadi karena strategi pemasaran yang efektif, atau konsumen lama yang merasa puas mulai dengan sukarela mempromosikan produk tersebut ke orang-orang agar mereka bisa merasakan manfaat yang sama.
Peningkatan pemesanan juga dapat terjadi dengan cara mempelajari kompetitor, lho. Menganalisis kompetitor dapat membantu
Anda sebagai pebisnis membuat strategi atau menawarkan produk dengan lebih baik. Cara seperti itu bahkan tidak menutup kemungkinan konsumen kompetitor akan berpindah menjadi konsumen Anda.
4. Wilayah Penjualannya Semakin Luas
Setelah berhasil menjangkau target pasar di suatu wilayah, pebisnis kosmetik yang sukses biasanya akan segera membuat strategi untuk bisa menjangkau wilayah-wilayah lainnya. Hal ini disebut juga sebagai ekspansi bisnis.
Kesimpulan
Salah satu yang dibutuhkan dalam membangun bisnis kosmetik untuk pemula adalah pemahaman jenis model bisnis yang sesuai dan kemampuan untuk menganalisis peluang usahanya.
Dengan model bisnis dan kemampuan memanfaatkan peluang yang tepat, seorang pemula pun sangat mungkin meraih kesuksesan dalam bisnis kosmetik.
Namun, baik pemula ataupun bukan, seorang pebisnis harus terus belajar, terus mengasah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, dan terus berusaha memberikan produk atau layanan yang berkualitas untuk konsumen.
Nah, para pebisnis pemula, sudah siap memulai bisnis kosmetik Anda? Bisnis kosmetik untuk pemula tidak harus langsung dalam bentuk perusahaan yang besar, lho.
Setelah mempelajari model dan peluang bisnis, yuk pelajari contoh bisnis kosmetik rumahan dan modal yang diperlukan.