Memulai bisnis kosmetik mungkin merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi mitra ADEV sekalian. Namun, dalam hal memasarkan produk kosmetik hingga laris di pasaran tentu punya berbagai tantangannya tersendiri.
Maka dari itu, selain mengedepankan kualitas produk, di tahun ini pebisnis juga harus memahami bagaimana cara, langkah, bahkan tren marketing 2022 yang akan membuat pelanggan berdatangan!
Artikel kali ini akan membahas tren marketing 2022 yang dikutip dari hasil survei Hubspot yang melibatkan 1.067 marketer profesional dari seluruh dunia yang bekerja di perusahaan B2B dan B2C.
Bahkan 51% marketer B2C di Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan anggaran pemasaran mereka untuk tren baru ini, lho. Penasaran apa saja tren yang diprediksi berkembang di 2022? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Influencer marketing akan tetap menjadi kunci utama
Tren marketing 2022 yang diprediksi paling berpengaruh datangkan pendapatan adalah influencer marketing! Mendapat posisi tertinggi, strategi ini tentunya layak kamu pertimbangkan.
Apalagi sebagian besar brand mungkin sudah familiar dengan kekuatan influencer sebagai salah satu strategi pemasaran.
Meski begitu, brand perlu memperhatikan fokus yang berbeda di masa mendatang, yaitu dalam memilih tipe influencer yang akan diajak bekerja sama.
Beberapa tahun belakangan, brand kosmetik cenderung berfokus pada influencer besar dan populer untuk bermitra. Namun, beberapa data menunjukkan bahwa micro–influencer dengan pengikut di bawah 100 ribu mungkin lebih efektif.
Walaupun bermitra dengan micro-influencer membawa keuntungan dari segi harga atau rate yang lebih terjangkau, strategi satu ini tak bisa sembarang dijalankan, lho.
Kamu sebagai pebisnis perlu mengetahui apa saja tips optimalkan influencer marketing agar brand-mu berhasil menerapkannya.
Video pendek akan menjadi prioritas
Berawal di tahun 2020, tren pemasaran produk menggunakan format video berdurasi pendek terus menunjukan tanda-tanda peningkatan di 2022!
Tren ini pertama kali populer di TikTok, yang kini menjadi tempat nomor satu untuk konten video berdurasi pendek. Saat ini, Instagram Reels dan YouTube Shorts juga bersaing untuk menarik perhatian pengguna.
Nah, semakin banyaknya media sosial yang menyediakan fitur video berdurasi pendek ini merupakan kabar baik untuk brand-mu, lho.
Karena kamu bisa berinvestasi pada konten video pendek di berbagai platform yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan pendapatan. Terlebih lagi, media sosial memimpin dalam investasi pemasaran untuk bisnis.
Video pendek juga sifatnya lebih personal dan menarik, sehingga mudah untuk menggaet minat para pengguna media sosial.
Bagaimana? Sudahkah brand-mu mulai membuat konten dengan format video pendek?
Konten audio mulai mengalami perkembangan
Data memang menunjukkan bahwa video memimpin dalam hal content marketing. Namun, konten berbentuk audio juga perlahan merangkak meningkat.
Menurut survei, hanya 19,1% pemasar B2C yang menggunakan podcast atau konten audio lainnya dalam pemasaran mereka. Dari mereka yang menggunakannya, 37,4% menganggapnya sebagai salah satu tren paling efektif untuk brand mereka.
Meskipun tampak rendah pada tahun 2021, data menunjukkan bahwa lebih banyak pemasar B2C akan menambahkan konten audio ke upaya pemasaran mereka di tahun 2022.
Sekitar 43% dari pemasar B2C berencana untuk meningkatkan investasi mereka di podcast pada tahun 2022 sementara 38,4% berencana untuk tetap sama. Fakta menarik lainnya adalah bahwa data khusus ini hampir sama untuk pemasar B2B.
Ini menunjukkan bahwa di semua industri, brand mulai mengakui kekuatan konten audio. Mungkin brand-mu bisa mencoba konten audio ini dengan bentuk story telling atau bercerita.
Tanggung jawab sosial akan lebih penting
Tak melulu soal cara menjual produk, tren marketing 2022 juga menekankan brand untuk mengambil sikap tertentu. Misalnya sekarang, konsumen lebih menginginkan dan mengharapkan suatu brand memiliki tanggung jawab sosial dan mengambil sikap positif.
Konsep tanggung jawab sosial menyatakan bahwa suatu bisnis harus turut menjadi warga negara yang baik, menjalankan operasional dibarengi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, baik dalam skala lokal, nasional, atau global.
Tanggung jawab sosial dalam pemasaran melibatkan upaya menarik konsumen yang ingin membuat perbedaan positif dengan pembelian mereka. Misalnya, dengan membeli 1 produk sunscreen dari brand-mu, konsumen sama dengan mendonasikan 10% uang mereka untuk pengobatan di yayasan kanker kulit.
Banyak perusahaan telah mengadopsi elemen tanggung jawab sosial dalam strategi pemasaran mereka sebagai sarana untuk membantu komunitas melalui layanan dan produk yang bermanfaat.
Didukung dari hasil survei Edelman Trust Barometer 2020 yang mengungkapkan bahwa banyak konsumen melihat kepercayaan sebagai faktor utama dalam keputusan pembelian mereka.
Brand akan terus menerapkan strategi inbound marketing
Tren marketing 2022 yang diprediksi akan berpengaruh adalah inbound marketing.
Pernahkah kamu mendengar tentang istilah ini? Inbound marketing sebenarnya merupakan pendekatan yang fokus untuk menarik konsumen melalui konten dan interaksi yang relevan sesuai dengan kemauan konsumen.
Inbound marketing memiliki keunggulan karena dapat membangun hubungan bermakna dan langgeng dengan konsumen. Inbound marketing juga unggul karena strategi ini menghargai dan memberdayakan konsumen untuk mencapai tujuan mereka.
Karena keunggulannya, Hubspot menyebutkan bahwa lebih dari 80% pemasar berencana untuk mempertahankan anggaran yang sama atau menambahkan lebih banyak untuk strategi ini.
Contoh inbound marketing antara lain adalah SEO, content marketing, dan optimasi media sosial.
Nah, itu lah 5 tren marketing 2022 yang tak boleh dilewatkan oleh pebisnis seperti kamu. Sebelum menerapkannya, lakukan riset terlebih dahulu agar strategi yang diterapkan sejalan dengan tujuan brand-mu.
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, mitra ADEV!