Tahukah Anda bahwa di Indonesia ini, ada banyak kisah inspiratif dari para pengusaha sukses yang benar-benar memulai usahanya dari nol, lho…
Namun, jangan salah, kesuksesan yang mereka miliki tersebut tidak datang begitu saja. Mereka harus melalui banyak rintangan dan tantangan dalam perjalanannya menjadi pengusaha.
Lantas, siapa saja sih pengusaha sukses di Indonesia yang memulai usahanya dari Nol? dan kira-kira bagaimana ya kisah perjuangan mereka dalam menjadi pengusaha?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, inilah 10 pengusaha sukses yang merintis dari nol di Indonesia.
10 Pengusaha Sukses Yang Memulai dari Nol di Indonesia
1. Chairul Tanjung
Credit Image
Salah satu pengusaha sukses di Indonesia yang merintis dari nol adalah Chairul Tanjung.
Kesuksesan Chairul Tanjung dalam dunia bisnis tidak didapatkan dengan mudah. Ia harus melewati perjalanan yang penuh dengan rintangan, tantangan, dan kegagalan.
Chairul Tanjung memulai usahanya dengan menjual berjualan buku, kaos, hingga membuka jasa fotokopi di bawah tangga kampus saat masih berkuliah untuk membiayai pendidikannya.
Berdasarkan informasi dari gramedia.com, pada tahun 1987 Chairul Tanjung bersama tiga rekannya mendirikan PT Pariarti Shindutama. Mereka memproduksi sepatu anak-anak dan berhasil mendapatkan pesanan besar dari Italia. Namun, karena perbedaan visi, Chairul Tanjung memilih untuk berpisah dari rekannya dan mendirikan usaha sendiri.
Kemampuan Chairul Tanjung dalam membangun jaringan bisnis membawanya menuju kesuksesan dengan mengarahkan bisnisnya ke dalam konglomerasi.
Pada tahun 1987, Chairul Tanjung mendirikan bisnis sendiri yang diberi nama Para Group. Perusahaan ini mampu mengambil alih Bank Karman pada tahun 1996 dan mengubahnya menjadi Bank Mega. Tak hanya itu, Chairul Tanjung juga memiliki berbagai bisnis di bidang properti, media, investasi, dan finansial di bawah naungan Para Group.
Salah satu prestasi besar Chairul Tanjung di bidang media adalah pendirian Trans TV pada tahun 1998 dan akuisisi TV7 yang kemudian menjadi Trans7 pada tahun 2006.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Para Group berubah nama menjadi CT Corp, yang terdiri dari tiga perusahaan sub holding yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang bergerak dalam layanan finansial, ritel, media, hiburan, gaya hidup, dan sumber daya alam.
Baca juga artikel kami tentang cara membuka usaha yang baik.
2. Nurhayati Subakat
Credit Image
Nurhayati Subakat merupakan Founder dan Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation, salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia yang memproduksi beberapa merek terkenal seperti Wardah, Make Over, hingga Emina.
Dilansir dari haluanharian.com, Nurhayati Subakat sempat mengalami kesulitan mencari pekerjaan dan pernah bekerja menjadi apoteker honorer dengan gaji sebesar Rp20.000 per bulan.
Kemudian, dengan berbekal pengalaman Nurhayati Subakat memutuskan untuk memulai usaha sendiri. Ia mencoba memproduksi kosmetik rumahan yang diberi nama Putri.
Usahanya ini mendapat respon yang positif dari masyarakat. Namun, setelah 5 tahun berjalan, usaha kosmetik rumahan Nurhayati Subakat hampir hancur ketika pabriknya terbakar.
Akan tetapi, dengan ketekunan dan dukungan suami, Nurhayati Subakat kembali bangkit dan memulai usahanya dari nol.
Pada tahun 1995, Nurhayati Subakat mencoba meluncurkan produk kosmetik muslimah dengan merek Wardah. Produk Wardah ternyata dapat cepat diterima oleh masyarakat, terutama kaum muslimah, karena mengedepankan prinsip halal, aman, dan berkualitas.
Produknya menjadi salah satu pilihan utama bagi muslimah di Indonesia dan berhasil menembus pasar internasional, seperti Malaysia.
Bisnis Nurhayati Subakat terus berkembang, hingga pada tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu miliknya berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation, yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan yang sangat pesat.
Keberhasilan dan ketekunan Nurhayati Subakat membawa dirinya meraih penghargaan sebagai salah satu CEO terbaik di Indonesia. Kesuksesannya menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi yang Ia persembahkan dalam perjalanan bisnisnya.
Baca artikel kami tentang pengalaman Nurhayati Subakat hingga sukses membangun Wardah.
3. Bob Sadino
Credit Image
Bob Sadino, atau akrab dipanggil “om Bob”, adalah seorang tokoh pengusaha sukses Indonesia yang dikenal karena keberhasilannya di bidang pangan dan peternakan.
Sebelum meraih kesuksesan di bidang pangan dan peternakan, Bob Sadino pernah menjadi karyawan unilever, membuka usaha sewa mobil, menjadi supir, bahkan menjadi kuli bangunan, lho…
Sebagai seorang pengusaha sukses, Bob Sadino menunjukkan bahwa kesuksesan tidak harus diawali dari latar belakang pendidikan yang tinggi atau gelar-gelar akademis.
Meskipun tidak melanjutkan kuliah setelah SMA, beliau mampu membuktikan bahwa tekad, keuletan, dan keberanian dalam mengambil peluang adalah kunci penting dalam meraih kesuksesan.
Perjalanan hidup Bob Sadino tidak selalu mulus. Setiap kegagalan dan kesulitan tidak pernah membuatnya menyerah. Sebaliknya, beliau selalu belajar dari setiap pengalaman dan terus berusaha mencari peluang baru.
Menurut informasi dari gramedia.com, berikut rangkuman bisnis yang pernah dimiliki Bob Sadino, diantaranya yaitu:
- Supermarket Kem Chicks: Didirikan pada tahun 1970, supermarket ini menyediakan produk impor untuk eksplisit dan masyarakat kelas menengah ke atas di Jakarta.
- Perusahaan Kemfood: Perusahaan pengolahan daging milik Bob Sadino yang didirikan pada tahun 1975. Berlokasi di Jakarta Timur, perusahaan ini memproduksi daging dan sosis.
- Kem Farm: Perkebunan sayur milik Bob Sadino dengan fokus pada agribisnis sayuran dan buah-buahan. Produknya dijual untuk ekspor, termasuk ke Jepang, dengan metode hidroponik.
- The Mansion at Kemang: Bisnis properti milik Bob Sadino yang berkonsep apartemen, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Berlokasi dekat dengan perusahaan Kem Chicks miliknya.
4. Eka Tjipta Widjaja
Credit Image
Eka Tjipta Widjaja adalah pendiri dan pemilik Sinar Mas, sebuah brand dari perusahaan yang bergerak melalui tujuh pilar bisnis: pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta layanan kesehatan.
Walaupun memiliki pendidikan formal hanya sampai SD, namun pengalaman praktis dan keuletan Eka Tjipta Widjaja membawanya menuju kesuksesan. Eka Tjipta Widjaja mengawali karirnya dengan berjualan permen dan biskuit keliling di kota Makassar dengan sepeda.
Tidak selalu mulus, Eka Tjipta Widjaja mengalami beberapa kali kebangkrutan dalam perjalanan bisnisnya. Namun, setiap kegagalan tidak mematahkan semangatnya untuk bangkit dan mencari peluang baru.
Dengan kepercayaan yang kuat pada dirinya dan kemampuan beradaptasi, Eka Tjipta Widjaja berhasil berbisnis di berbagai sektor, termasuk perkebunan kopi dan karet, pabrik minyak kelapa, dan industri telekomunikasi.
Berdasarkan informasi dari sinarmas.com, berikut adalah sejarah singkat terbentuknya perusahaan Sinar Mas yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja:
Tahun | Peristiwa |
1938 | Eka Tjipta Widjaja memulai perjalanan kewirausahaannya di Makassar pada usia 15 tahun |
1968 | Eka Tjipta Widjaja mendirikan kilang minyak goreng kopra pertamanya, Bitung Manado Oil Ltd. di Sulawesi Utara |
1972 | Memulai bisnis pengembang dan real estate dengan PT Duta Pertiwi; di tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja mendirikan paprika soda kimia, Tjiwi Kimia yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas |
1982 | PT Internas Artha Leasing Company didirikan dan berkembang menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi |
1986 | Sinar Mas Forestry mulai mengelola hutan tanaman pertamanya |
1996 | PT Dian Swastika Sentosa didirikan untuk memfasilitasi listrik ke pabrik Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas |
2005 | Bank Shinta diakuisisi yang kemudian secara resmi menjadi Bank Sinarmas pada tahun 2006 |
2006 | PT Smart Telecom berdiri |
2018 | Sinar Mas merayakan ulang tahun ke-80 |
2020 | Sinar Mas mulai mengembangkan perusahaan yang bergerak melalui tujuh pilar bisnis, yaitu pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta layanan kesehatan. |
5. Susi Pudjiastuti
Credit Image
Pengusaha sukses Indonesia selanjutnya yang memulai usahanya dari nol adalah Susi Pudjiastuti.
Idxchannel.com, menyebutkan bahwa Susi Pudjiastuti memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 1983 sebagai penyalur ikan dengan modal Rp 750 ribu hasil penjualan perhiasan miliknya.
Meskipun sempat mengalami berbagai penolakan, Susi Pudjiastuti akhirnya berhasil menjalin kerja sama dengan beberapa restoran untuk memasok ikan segar berkualitas.
Bahkan, dalam waktu satu tahun, Susi Pudjiastuti berhasil menjadi penyalur ikan untuk restoran-restoran di Jawa Barat dan mendapat permintaan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri.
Untuk memenuhi permintaan yang semakin banyak tersebut, pada tahun 1996, Susi mendirikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product atau Susi Brand dengan fokus pada produk utamanya yaitu lobster segar. Kesuksesan bisnis ini membawa masalah baru dalam hal pengiriman dan kesegaran hasil laut.
Untuk mengatasi kendala pengiriman hasil laut yang harus cepat, Susi Pudjiastuti memiliki ide untuk membeli pesawat sendiri.
Meskipun butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan pinjaman dari bank, akhirnya ia berhasil membangun landasan udara di Pangandaran dan mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air.
Kisah perjalanan bisnis Susi Pudjiastuti ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi Anda tentang pentingnya ketekunan dan kegigihan dalam meraih kesuksesan.
Dengan memulai dari modal yang sederhana, Susi Pudjiastuti mampu membangun bisnis ikan yang sukses dan bahkan berhasil mengekspor produknya ke pasar internasional.
6. Rangga Umara
Credit Image
Rangga Umara merupakan seorang pengusaha sukses di bidang kuliner, yaitu pemilik restoran Pecel Lele Lela.
Pada awalnya, Rangga Umara adalah seorang Manajer di sebuah perusahaan swasta. Setelah mengalami PHK, Rangga Umara berkeinginan untuk membuka usaha sendiri di bidang kuliner.
Pada 2007, Rangga Umara mendirikan rumah makan Lele di Pondok Bambu, Jakarta Timur, dengan bantuan resep dari kerabatnya. Namun, karena minimnya pengunjung, Rangga Umara memutuskan untuk mencari lokasi baru yang lebih strategis.
Keputusan yang diambil Rangga Umara tersebut berhasil, bisnisnya pun mulai berkembang dengan menu andalan seperti lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Dilansir dari bisnika.hops.id, modal awal yang digunakan Rangga Umara untuk memulai usahanya hanya sebesar 3 juta rupiah, lhoo…
Bisnis milik Rangga Umara ini terus berkembang pesat, hingga pada tahun 2009, Pecel Lele Lela sudah memiliki lebih dari 90 cabang lainnya.
Bahkan saat ini, Pecel Lele Lela menghasilkan omzet miliaran rupiah per bulan dengan total produksi sekitar 5.000 kg lele setiap harinya menurut informasi idxchannel.
7. William Tanuwijaya
Credit Image
William Tanuwijaya adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang merupakan pendiri Tokopedia, sebuah platform e-commerce terbesar di Indonesia.
William Tanuwijaya tumbuh dari keluarga sederhana di Pematang Siantar. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, ia merantau ke Jakarta untuk mengejar impian dan melanjutkan studi di bidang ilmu komputer di Universitas Bina Nusantara (BINUS).
Namun, di tahun kedua perkuliahan, ayah William mengalami sakit parah, dan keadaan ini membuatnya kesulitan dalam membiayai pendidikan. Untuk mengatasi kesulitan finansial tersebut, William mencari pekerjaan sampingan dan menjadi penjaga warnet pada malam hari.
Pekerjaan sampingan William sebagai penjaga warnet membuka kesempatan baru baginya untuk semakin mengenal dunia internet dan e-commerce.
Melalui perjuangan yang tidak mudah, William Tanuwijaya akhirnya berhasil mendirikan Tokopedia pada tahun 2009. Tokopedia tumbuh dengan pesat dan menjadi platform jual beli online yang sukses di Indonesia.
Dilansir dari katadata, keuletan dan inovasi William dalam membangun perusahaan ini membuatnya berhasil mencatatkan Tokopedia sebagai startup unicorn, dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
8. Johnny Andrean
Credit Image
Johnny Andrean merupakan seorang pengusaha sukses Indonesia yang dikenal sebagai pendiri tiga bisnis besar di Indonesia, yaitu Johnny Andrean Salon, J.CO Donuts and Coffee, dan BreadTalk.
Johnny Andrean memulai karir bisnisnya dari sebuah salon potong rambut pada tahun 1980-an di Jakarta Utara. Kondisi bisnis salonnya sempat mengalami kesulitan, akibat krisis moneter pada tahun 1998 yang membuatnya mengalami kerugian.
Namun, Johnny tidak menyerah dan terus berinovasi. Johnny memperluas bisnisnya ke bidang kuliner dengan membawa brand BreadTalk dari Singapura ke Indonesia dan mendirikan J.CO Donuts and Coffee pada tahun 2005 dengan sistem open kitchen.
Kini, ketiga bisnisnya telah menjadi bisnis besar yang sukses di Indonesia dan bahkan telah tersebar ke beberapa negara di Asia, seperti China, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Kisah sukses Johnny Andrean membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan inovasi, siapa pun dapat meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.
9. Sudono Salim
Credit Image
Sudono Salim, juga dikenal sebagai Liem Sioe Liong, adalah pendiri Salim Group, sebuah konglomerat yang memiliki banyak anak perusahaan, seperti Indofood, Salim Ivomas, Indomobil, Bank Central Asia (BCA), dan Indocement.
Sudono Salim dilahirkan pada 19 Juli 1916 di Fuqing, Republik Tiongkok. Masa kecilnya diwarnai dengan peperangan antara Tiongkok dan Jepang serta konflik politik dalam negeri. Kondisi ini membuat banyak penduduk Tiongkok hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk keluarga Sudono.
Pada usia 15 tahun, Sudono putus sekolah dan membantu keluarganya dengan berjualan mie di Tiongkok. Namun, rasa ingin meraih kehidupan yang lebih baik membawa Sudono untuk merantau ke Indonesia pada tahun 1939, mengikuti jejak kakaknya.
Setibanya di Indonesia, Sudono Salim memulai perjalanannya sebagai seorang buruh pabrik tahu dan kerupuk di daerah Kudus, Jawa Tengah. Namun, tekadnya untuk mencari peluang bisnis yang lebih baik tidak pernah padam. Ia mencoba peruntungannya dalam bisnis cengkeh dan tembakau, yang ternyata berhasil dan berkembang pesat.
Dari usaha cengkeh dan tembakau-nya yang sukses, Sudono Salim mulai membangun bisnisnya yang lebih besar dan akhirnya mendirikan Salim Group.
Perusahaan ini tumbuh dan mengelola berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk makanan, otomotif, keuangan, dan distribusi. Salah satu prestasinya yang menonjol adalah memprakarsai berdirinya Bank Central Asia (BCA) yang menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Kisah sukses Sudono Salim adalah contoh inspiratif bagi Anda para pengusaha pemula. Dengan perjuangan dan tekad yang kuat, Sudono Salim berhasil membangun bisnis dari nol dan menciptakan Salim Group sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
10. Jogi Hendra Atmadja
Credit Image
Jogi Hendra Atmadja adalah pendiri Mayora Group, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produk-produk makanan ringan dan minuman kemasan, seperti biskuit Roma, permen Kopiko, dan teh Pucuk Harum.
Jogi Hendra Atmadja mengawali karirnya dengan mengembangkan bisnis biskuit rumahan milik orang tuanya. Kemudian, bersama dengan Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo, Jogi mendirikan PT Mayora Indonesia pada tahun 1977 yang dimulai dengan pabrik biskuit di Tangerang, Banten.
Berdasarkan informasi bisnis.tempo.co, berkat kesuksesan Mayora Group, Jogi Hendra Atmadja masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan menempati peringkat ke-9 pada daftar 50 orang terkaya versi majalah Forbes pada Desember 2021. Wow…keren!
Bahkan, kekayaan Jogi Hendra Atmadja mencapai 4,1 miliar dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp 58,85 triliun. Sebagian besar kekayaan ini berasal dari kepemilikan saham dan peran utamanya sebagai pendiri PT Mayora Indah Tbk.
Nah, itulah 10 pengusaha sukses di Indonesia yang memulai bisnisnya dari nol. Semoga kisah-kisah mereka dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Anda dalam proses menjadi pengusaha.
Kesimpulan
Di Indonesia, tidak sedikit pelaku usaha yang berhasil meraih kesuksesan dengan memulai usaha dari nol, tanpa modal besar dan pendidikan tinggi.
Beberapa contoh pengusaha yang telah sukses merintis usahanya dari nol, diantaranya ada Chairul Tanjung, Nurhayati Subakat, Bob Sadino, Eka Tjipta Widjaja, Susi Pudjiastuti, Rangga Umara, William Tanuwijaya, Johnny Andrean, Sudono Salim, dan Jogi Hendra Atmadja.
Kesuksesan mereka tentu tidak datang begitu saja, pasti ada rintangan dan tantangan yang harus mereka hadapi dalam perjalanannya menjadi pengusaha. Sehingga, diperlukan kerja keras, inovasi, dan keberanian untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.
Sekarang, Anda sudah tahu tentang pengalaman membuka usaha dari beberapa pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol. Selanjutnya, yuk baca juga konten kami tentang kisah Nurhayati Subakat.