Apakah Anda seorang beautypreneur yang ingin menawarkan produk skincare untuk mencerahkan wajah kepada pelanggan Anda? Jika iya, maka penting bagi Anda untuk memahami bahan-bahan aktif yang terbukti dapat mencerahkan kulit.
Banyak orang mengalami masalah kulit kusam, noda hitam, dan pigmentasi yang tidak merata. Masalah-masalah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti paparan sinar matahari yang berlebihan, penuaan, dan ketidakseimbangan hormon. Jika tidak ditangani dengan benar, masalah kulit ini dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang dan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan penampilan mereka.
Ada berbagai bahan aktif skincare yang dapat membantu mengatasi masalah-masalah ini dan memberikan kulit yang lebih cerah, merata, dan bercahaya. Dengan memahami bahan-bahan ini dan bagaimana cara kerjanya, Anda dapat menawarkan solusi yang efektif kepada pelanggan Anda dan membantu mereka mencapai kulit yang lebih sehat dan lebih cerah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 17 bahan aktif skincare yang terbukti efektif dalam mencerahkan wajah. Anda akan mempelajari tentang kandungan, cara kerja, dan manfaat dari setiap bahan, serta bagaimana menggunakannya dengan aman dan efektif dalam produk skincare. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih produk untuk bisnis kecantikan Anda dan memberikan hasil yang memuaskan bagi pelanggan Anda.
Table of Contents
Apa itu Bahan Aktif Skincare?
Bahan aktif skincare adalah bahan-bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit dan secara aktif bekerja untuk mengatasi masalah kulit tertentu, seperti jerawat, pigmentasi, garis halus, atau dehidrasi (female daily). Kandungan bahan aktif dalam skincare ini dapat memberikan manfaat nyata dan perubahan yang terlihat pada kulit.
Beberapa ciri-ciri bahan aktif skincare adalah sebagai berikut:
- Telah melalui pengujian di laboratorium untuk membuktikan efektivitasnya dalam mengubah kondisi kulit.
- Memiliki data ilmiah yang menunjukkan efisiensinya sehingga manfaatnya bisa dirasakan jika digunakan dalam rutinitas perawatan kulit.
- Sering menjadi bahan utama atau highlight dalam suatu produk skincare dan disebutkan di urutan pertama hingga kelima dalam daftar kandungan produk.
- Konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi biasanya terdapat dalam produk dengan resep dokter, tetapi produk yang dijual bebas juga mengandung bahan aktif
Misalnya, Anda berkeinginan untuk memasarkan produk dengan manfaat mencerahkan wajah atau mengatasi flek hitam di wajah. Maka, anda bisa order maklon produk skincare anti acne memiliki bahan aktif salicylic acid di perusahaan maklon seperti Adev. Bahan aktifsalicylic acid ini yang akan bekerja menangani permasalahan jerawat.
Bagi Anda yang berencana menjalankan bisnis kosmetik perawatan kulit, penting sekali untuk mengetahui beragam jenis bahan-bahan aktif dalam skincare untuk formulasi produk Anda sendiri.
Selain untuk mencerahkan, anda sebaiknya juga mengetahui beberapa bahan aktif skincare untuk anti aging.
17 Jenis Bahan Aktif Skincare Untuk Mencerahkan Wajah
Vitamin C
Vitamin C, atau asam askorbat, merupakan salah satu bahan aktif yang populer dalam produk skincare karena kemampuannya yang efektif dalam mencerahkan kulit. Vitamin C bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam proses sintesis melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Dengan mengurangi produksi melanin, vitamin C dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan bintik hitam, serta meratakan warna kulit (mom’s money kontan dan nivea).
Kadar vitamin C dalam produk skincare biasanya berkisar antara 2% hingga 20%, tergantung pada formulasi dan tujuan penggunaan. Menurut BPOM, produk yang mengandung vitamin C harus memenuhi standar keamanan dan efektivitas sebelum dapat diedarkan di Indonesia.
Penggunaan vitamin C disarankan pada pagi atau siang hari karena sifatnya sebagai antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi (cnn).
Niacinamide
Niacinamide, atau vitamin B3, adalah bahan aktif yang memiliki berbagai manfaat untuk kulit, termasuk mencerahkan kulit. Niacinamide bekerja dengan mengurangi transfer melanin ke lapisan epidermis, sehingga membantu memudarkan noda hitam dan hiperpigmentasi. Baca panduan adev tentang niacinamide.
Kandungan niacinamide dalam produk skincare biasanya berkisar antara 2% hingga 5%, yang telah terbukti efektif tanpa menyebabkan iritasi. BPOM mengatur bahwa produk yang mengandung niacinamide harus terdaftar dan mendapatkan notifikasi sebelum beredar di pasaran.
Niacinamide dapat digunakan baik di pagi maupun malam hari dan memiliki sifat anti-inflamasi yang membuatnya cocok untuk kulit berjerawat.
Yuk baca penjelasan lengkap kami tentang niacinamide.
Alpha Arbutin
Alpha arbutin adalah bahan aktif yang berasal dari tanaman bearberry dan digunakan dalam skincare untuk mencerahkan kulit. Alpha arbutin menghambat aktivitas tirosinase, mengurangi pembentukan melanin, dan membantu mengatasi masalah hiperpigmentasi (klik dokter dan halodoc).
Kadar alpha arbutin dalam produk skincare biasanya tidak lebih dari 2%, karena konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan iritasi. BPOM mengatur bahwa produk yang mengandung alpha arbutin harus memenuhi persyaratan keamanan dan efektivitas sebelum diizinkan untuk dijual di Indonesia.
Alpha arbutin aman digunakan dua kali sehari dan cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.
Hyaluronic Acid
Hyaluronic acid (HA) adalah molekul yang secara alami terdapat dalam tubuh dan memiliki kemampuan untuk menarik dan menahan air, sehingga sangat efektif dalam melembapkan kulit. Meskipun bukan bahan pencerah secara langsung, kelembaban yang disediakan oleh HA dapat meningkatkan penampilan kulit yang lebih cerah dan sehat. Produk skincare yang mengandung HA biasanya digunakan sebagai serum atau pelembab dengan konsentrasi yang bervariasi.
BPOM mengatur bahwa produk yang mengandung HA harus terdaftar dan memenuhi standar keamanan sebelum dijual di Indonesia. HA dapat digunakan bersamaan dengan bahan aktif lain seperti retinol dan vitamin C untuk meningkatkan efektivitas dan toleransi kulit terhadap produk (kompas).
Yuk baca penjelasan lengkap kami tentang Hyaluronic acid.
Retinol
Retinol adalah turunan dari vitamin A yang sangat efektif dalam meremajakan kulit. Retinol bekerja dengan cara mempercepat proses pergantian sel kulit, yang tidak hanya membantu mengurangi garis halus dan kerutan tetapi juga membantu dalam mencerahkan kulit dengan mengurangi pigmentasi dan meningkatkan produksi kolagen.
Kadar retinol dalam produk skincare bervariasi, mulai dari 0.01% hingga 1% atau lebih, tergantung pada kekuatan dan tujuan penggunaan produk. BPOM mengatur penggunaan retinol dalam kosmetik dan memastikan bahwa produk yang mengandung retinol aman untuk digunakan oleh konsumen.
Retinol biasanya digunakan pada malam hari karena sensitif terhadap sinar UV dan dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap matahari, sehingga penggunaan sunscreen di siang hari menjadi sangat penting.
Kojic Acid
Kojic acid adalah bahan yang berasal dari jamur tertentu atau fermentasi beras yang digunakan dalam pembuatan sake. Bahan ini bekerja dengan menghambat tirosinase, yang merupakan kunci dalam pembentukan melanin, sehingga efektif dalam mengurangi bintik hitam dan hiperpigmentasi.
Kadar kojic acid dalam produk skincare biasanya berkisar antara 1% hingga 4%. BPOM mengatur penggunaan kojic acid dalam produk kosmetik dan memastikan bahwa produk tersebut aman dan tidak mengandung kadar kojic acid yang berlebihan.
Kojic acid dapat digunakan satu atau dua kali sehari dan sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti hydroquinone atau vitamin C untuk meningkatkan efektivitasnya.
Licorice Extract
Ekstrak licorice mengandung glabridin dan liquiritin, yang keduanya memiliki sifat pencerah kulit. Glabridin membantu menghambat tirosinase, sedangkan liquiritin membantu mendispersikan melanin yang ada di kulit.
Produk skincare yang mengandung ekstrak licorice biasanya memiliki konsentrasi yang bervariasi dan sering digunakan dalam kombinasi dengan bahan aktif lain untuk meningkatkan efektivitas pencerahan kulit.
BPOM mengawasi produk yang mengandung ekstrak licorice untuk memastikan keamanan bagi konsumen. Licorice extract umumnya dianggap aman untuk digunakan setiap hari dan cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit yang sensitif.
Azelaic Acid
Azelaic acid adalah asam di-carboxylic yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, rye, dan barley. Azelaic acid efektif dalam mengurangi hiperpigmentasi dengan menghambat pertumbuhan sel-sel melanin yang berlebihan dan juga memiliki sifat antibakteri yang efektif terhadap bakteri penyebab jerawat.
Konsentrasi azelaic acid dalam produk skincare biasanya adalah 10% hingga 20%, yang telah terbukti efektif dan aman untuk penggunaan jangka panjang. BPOM mengatur penggunaan azelaic acid dalam produk kosmetik dan memastikan bahwa produk tersebut telah teruji keamanannya.
Azelaic acid dapat digunakan baik pagi maupun malam hari dan sering direkomendasikan untuk individu dengan kulit sensitif atau yang rentan terhadap jerawat.
Ferulic Acid
Ferulic acid adalah antioksidan yang ditemukan secara alami dalam dinding sel tanaman dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan stabilitas dan efektivitas vitamin C dan E dalam produk skincare. Ferulic acid bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan mempercepat proses penuaan.
Kadar ferulic acid dalam produk skincare biasanya berkisar antara 0.5% hingga 1%. BPOM memastikan bahwa produk yang mengandung ferulic acid memenuhi standar keamanan sebelum diizinkan untuk dijual di pasaran.
Ferulic acid sering digunakan dalam serum dan produk perawatan kulit lainnya yang dirancang untuk digunakan di pagi hari untuk melindungi kulit dari kerusakan lingkungan sepanjang hari.
Mandelic Acid
Mandelic acid adalah jenis alpha hydroxy acid (AHA) yang berasal dari ekstrak almond pahit. Mandelic acid memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan dengan AHA lain seperti glycolic acid, sehingga penetrasi ke dalam kulit lebih lambat dan lebih lembut, menjadikannya pilihan yang baik untuk kulit sensitif.
Mandelic acid membantu mengelupas lapisan atas kulit, yang dapat mengurangi penampilan noda hitam dan meratakan warna kulit. Konsentrasi mandelic acid dalam produk skincare biasanya berkisar antara 5% hingga 10%. BPOM mengatur penggunaan mandelic acid dalam produk kosmetik untuk memastikan keamanan pengguna.
Mandelic acid biasanya digunakan dalam produk eksfoliasi yang direkomendasikan untuk digunakan beberapa kali seminggu, tergantung pada sensitivitas kulit.
Salicylic Acid
Salicylic acid adalah beta hydroxy acid (BHA) yang terkenal dengan kemampuannya untuk menembus pori-pori dan membersihkan sumbatan. Ini sangat efektif dalam mengatasi jerawat dan komedo.
Selain itu, salicylic acid juga memiliki sifat pencerah karena dapat membantu mengelupas kulit dan mempercepat pergantian sel kulit, sehingga membantu mengurangi pigmentasi dan memperbaiki tekstur kulit. Konsentrasi salicylic acid dalam produk skincare biasanya berkisar antara 0.5% hingga 2%.
BPOM memastikan bahwa produk yang mengandung salicylic acid aman untuk digunakan dan tidak melebihi konsentrasi yang diizinkan. Salicylic acid sering digunakan dalam pembersih wajah, toner, dan perawatan spot untuk jerawat.
Glycolic Acid
Glycolic acid adalah AHA yang dikenal dengan kemampuannya untuk mengelupas kulit secara efektif. Glycolic acid memiliki molekul terkecil di antara semua AHA, yang memungkinkannya menembus kulit dengan sangat efektif.
Ini membantu menghilangkan sel-sel kulit mati, mempercepat regenerasi sel, dan mencerahkan kulit. Konsentrasi glycolic acid dalam produk skincare bisa sangat bervariasi, mulai dari 5% untuk penggunaan harian hingga 30% atau lebih untuk perawatan yang lebih intensif di bawah pengawasan profesional.
BPOM mengawasi produk yang mengandung glycolic acid untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya efektif tetapi juga aman untuk digunakan. Glycolic acid sering ditemukan dalam produk eksfoliasi dan masker wajah yang direkomendasikan untuk digunakan beberapa kali seminggu.
Tranexamic Acid
Tranexamic acid adalah derivatif dari asam amino lisin yang telah terbukti efektif dalam mengatasi melasma dan hiperpigmentasi. Bahan ini bekerja dengan menghambat interaksi antara melanosit dan keratinosit serta mengurangi peradangan yang dapat memicu produksi melanin.
Konsentrasi tranexamic acid dalam produk skincare biasanya berkisar antara 2% hingga 5%. BPOM memastikan bahwa produk yang mengandung tranexamic acid memenuhi standar keamanan dan efektivitas sebelum diizinkan untuk dijual di pasaran.
Tranexamic acid sering digunakan dalam serum dan krim yang dirancang untuk digunakan baik di pagi maupun malam hari, dan sangat efektif ketika digunakan bersamaan dengan bahan lain seperti niacinamide dan vitamin C.
Vitamin E
Vitamin E, atau tokoferol, adalah antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV. Selain itu, vitamin E juga membantu dalam memperbaiki dan memperkuat barrier kulit, yang dapat membantu dalam mencerahkan dan menyamarkan noda.
Konsentrasi vitamin E dalam produk skincare bisa bervariasi, tetapi sering kali ditemukan dalam kisaran 0.5% hingga 5%. BPOM mengatur penggunaan vitamin E dalam kosmetik untuk memastikan bahwa produk tersebut aman dan efektif.
Vitamin E sering digunakan dalam kombinasi dengan vitamin C untuk meningkatkan efektivitasnya dalam melindungi kulit dari kerusakan lingkungan.
Mulberry Extract
Ekstrak mulberry mengandung arbutin dan oxyresveratrol, yang keduanya memiliki sifat pencerah kulit. Arbutin, seperti alpha arbutin, bekerja dengan menghambat tirosinase dan mengurangi produksi melanin. Oksiresveratrol juga memiliki efek pencerah dan antioksidan yang kuat.
Konsentrasi ekstrak mulberry dalam produk skincare biasanya tidak secara spesifik diatur, tetapi efektivitasnya tergantung pada formulasi keseluruhan produk. BPOM memantau produk yang mengandung ekstrak mulberry untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Ekstrak mulberry sering digunakan dalam serum dan krim yang ditujukan untuk mencerahkan kulit dan mengurangi pigmentasi.
Bearberry Extract
Bearberry extract mengandung alpha arbutin alami, yang membantu dalam mencerahkan kulit dengan cara yang sama seperti alpha arbutin sintetis.
Selain alpha arbutin, bearberry juga mengandung antioksidan lain yang membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif. Konsentrasi bearberry extract dalam produk skincare bervariasi, dan efektivitasnya tergantung pada kualitas ekstrak dan formulasi produk.
BPOM mengatur penggunaan bearberry extract dalam kosmetik untuk memastikan bahwa produk tersebut aman untuk digunakan. Bearberry extract sering digunakan dalam produk yang dirancang untuk mencerahkan kulit dan mengurangi tampilan noda hitam.
Papaya Extract
Papaya extract mengandung enzim papain, yang memiliki sifat eksfoliasi alami. Papain membantu mengelupas sel-sel kulit mati dan mempercepat regenerasi sel, yang dapat membantu dalam mencerahkan kulit dan meratakan warna kulit.
Konsentrasi papaya extract dalam produk skincare biasanya tidak spesifik, tetapi efektivitasnya tergantung pada formulasi produk. BPOM memantau produk yang mengandung papaya extract untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Papaya extract sering digunakan dalam masker wajah dan eksfoliator yang dirancang untuk memberikan kulit yang lebih cerah dan lebih halus.
Penutup
Sebagai seorang beautypreneur, memahami bahan-bahan ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih produk untuk bisnis kecantikan Anda.
Dengan menawarkan produk yang mengandung bahan aktif yang efektif, Anda dapat memberikan solusi nyata bagi masalah kulit pelanggan Anda dan membantu mereka mencapai kulit yang lebih cerah, merata, dan sehat.
Baca juga penjelasan kami tentang bahan aktif kosmetik yang boleh dan tidak boleh dicampur dengan bahan lainnya.
Bila Anda pengusaha di bidang kosmetik dan menjajaki peluang usaha dengan brand sendiri, maka silahkan melihat katalog produk maklon terbaru Adev untuk inspirasi usaha Anda.