Pengawet Kosmetik Skincare yang Aman Diizinkan BPOM

Bahan Pengawet Kosmetik

Hai, Mitra Adev! 👋

Kalau Anda seorang beauty preneur, pengusaha skincare, atau sedang merintis bisnis kosmetik, pasti pernah dengar istilah “pengawet” dalam formulasi produk kecantikan.

Tapi, apa sih sebenarnya pengawet kosmetik itu? Kenapa penting banget untuk ada di setiap produk skincare? Dan yang paling penting, bagaimana memilih pengawet yang aman tapi tetap efektif?

Di artikel kali ini, kita akan bahas semuanya dengan santai, jelas, dan lengkap. Jadi, simak sampai akhir ya!

🧴 Apa Itu Pengawet Kosmetik?

Pengawet kosmetik adalah bahan alami maupun sintetis yang ditambahkan ke dalam produk kecantikan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan ragi. Fungsi utamanya adalah menjaga agar produk tetap awet, aman digunakan, dan tidak rusak selama masa penyimpanan.

Tanpa pengawet, produk skincare Anda bisa berubah warna, berbau nggak enak, atau bahkan jadi sarang bakteri yang berbahaya buat kulit.

Jadi, kalau Anda ingin produk kosmetik yang tahan lama dan tetap berkualitas dari hari pertama hingga terakhir pemakaian, pengawet adalah salah satu kunci utamanya.

❓Kenapa Pengawet Dibutuhkan dalam Produk Skincare?

Bayangkan saja, banyak produk skincare seperti krim, serum, atau toner mengandung air. Nah, air adalah lingkungan ideal bagi mikroba untuk berkembang biak. Tanpa pengawet, produk tersebut bisa terkontaminasi hanya dalam hitungan hari.

Akibatnya?

  • Produk jadi cepat rusak (kadaluarsa lebih cepat)
  • Efek samping berupa iritasi atau infeksi kulit
  • Kehilangan manfaat karena bahan aktif sudah terurai
  • Tidak memenuhi standar keamanan BPOM

Selain itu, pengawet juga membantu menjaga stabilitas fisik dan kimia produk—seperti tekstur, aroma, dan pH—sehingga konsistensi produk tetap bagus dari awal sampai habis dipakai.

👩‍🔬 Siapa Saja yang Menggunakan Pengawet Kosmetik?

Semua produsen kosmetik menggunakan pengawet, terutama mereka yang membuat produk berbasis air, seperti:

  • Krim wajah dan tubuh
  • Serum dan toner
  • Shampo dan kondisioner
  • Masker wajah
  • Pelembap dan sabun cair
  • Make-up berbentuk krim atau cair

Pokoknya, kalau produk itu bisa “berjamur”, maka dia butuh pengawet. Termasuk juga produk dari bahan alami, natural atau organik, meskipun jenis pengawetnya bisa berbeda.

⏰ Kapan Pengawet Ditambahkan?

Pengawet harus ditambahkan saat proses formulasi awal, biasanya ketika fase pendinginan produk (setelah campuran utama selesai dibuat). Ini dilakukan agar distribusi pengawetnya merata dan aktivitas antimikrobanya optimal.

Yang perlu dicatat adalah:

  • Semakin tinggi kadar air dalam produk, semakin besar risiko kontaminasi mikroba → semakin dibutuhkan pengawet
  • Produk dengan umur simpan panjang (12–24 bulan) wajib punya sistem pengawetan yang kuat
  • Produk yang sering terpapar udara dan tangan pemakai (misalnya masker pot atau krim wajah dalam wadah terbuka) juga membutuhkan perlindungan ekstra

🌐 Produk Kosmetik Apa Saja yang Mengandung Pengawet?

Pengawet bisa Anda temukan di hampir semua produk kosmetik berbasis air, seperti:

  • Moisturizer
  • Facial cleanser
  • Body lotion
  • Hair conditioner
  • Sunscreen
  • Makeup cair (foundation, concealer, dll.)
  • Serum dan essence

Jadi, kalau Anda lihat daftar komposisi di belakang kemasan produk skincare, dan ada nama-nama seperti Phenoxyethanol, Sodium Benzoate, atau Methylparaben, itu artinya produk itu mengandung pengawet. Tapi tenang, selama sesuai aturan BPOM, itu aman kok!

🔬 Bagaimana Cara Kerja Pengawet Kosmetik?

Pengawet bekerja dengan cara menyerang mikroba yang mencoba hidup di dalam produk Anda. Beberapa mekanisme kerja pengawet kosmetik adalah:

  • Merusak membran sel mikroba
  • Mengganggu metabolisme mikroba
  • Menghambat reproduksi mikroba

Pemilihan pengawet sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Jenis produk (leave-on atau rinse-off)
  • pH produk
  • Tekstur (krim, cair, gel, dll.)
  • Metode pengemasan
  • Target pasar (anak-anak, ibu hamil, kulit sensitif, dll.)

Misalnya, pengawet seperti Paraben efektif di pH rendah (asam), sedangkan Phenoxyethanol cocok untuk produk dengan pH netral.

📋 Daftar Bahan Pengawet Kosmetik yang Aman

Melalui Peraturan BPOM No. 17 tahun 2022, BPOM Indonesia punya daftar resmi pengawet yang boleh digunakan beserta batas konsentrasinya. Beberapa yang umum digunakan dan diizinkan antara lain:

Nama PengawetJenisBatas MaksimalCatatan
Methyl parabenParaben0.8% (asam)Paling umum, sering dipakai bersama propylparaben
PhenoxyethanolGlikol Eter1%Aman untuk produk bayi dan dewasa
Sodium BenzoateAsam Benzoat0.1%Cocok untuk produk berbasis air
Potassium SorbateAsam Sorbat0.3%Sering dipakai di produk food-grade dan skincare
EthylhexylglycerinGliserida5%Selain sebagai pengawet, juga berfungsi sebagai pelembap
Glyceryl CaprylateAlami1%Alternatif pengawet alami dari minyak kelapa
Levulinic Acid / Sodium LevulinateOrganikSampai 0.6%Cocok untuk produk organik dan eco-friendly

⚠️ Perlu Anda Ingat:

  • Hanya gunakan pengawet yang terdaftar di BPOM
  • Jangan melebihi batas maksimum yang diizinkan
  • Perhatikan jenis produk (leave-on vs rinse-off)
  • Pastikan uji challenge test untuk memastikan efektivitas pengawet

Berikut adalah penjelasan detail dari beberapa pengawet.

🧪 1. Sodium Benzoate

Sodium benzoate

Sodium Benzoate adalah salah satu pengawet yang paling umum digunakan dalam formula produk skincare. Fungsinya adalah melindungi produk dari pertumbuhan bakteri dan jamur, serta memperpanjang masa simpan produk.

Bahan ini adalah garam dari asam benzoat, yang secara alami bisa ditemukan di beberapa buah-buahan seperti cranberry dan aprikot.

Menarik ya? Tapi biasanya, dalam industri kosmetik, sodium benzoate dibuat secara sintetis agar efektivitas dan konsistensinya terjaga.

🔍 Di mana Sodium Benzoate biasa diaplikasikan?

  • Moisturizer
  • Serum
  • Sunscreen
  • Cleanser
  • Baby wipes

Pokoknya, semua produk yang mengandung air sangat cocok menggunakan sodium benzoate sebagai pengawet.

⚠️ Perlu Diperhatikan:

Walaupun aman dan ramah kulit, ada satu hal yang harus Anda hindari: jangan gunakan sodium benzoate bersama vitamin C (ascorbic acid). Kenapa? Karena kombinasi keduanya bisa membentuk senyawa benzene — zat karsinogenik yang berbahaya.

Jadi, kalau Anda bikin serum vitamin C, jangan pakai pengawet ini ya. Pilih alternatif lain seperti phenoxyethanol atau ethylhexylglycerin.

✅ Keamanan:

Regulator seperti FDA dan BPOM Indonesia menyatakan bahwa sodium benzoate aman digunakan selama sesuai dosis yang ditentukan. Efek samping berupa reaksi alergi sangat jarang terjadi, tapi tetap perlu uji sensitivitas dulu sebelum produksi massal.

🧴 2. Potassium Sorbate

Potassium sorbate

Kalau Anda mencari pengawet yang lembut tapi tetap efektif, Potassium Sorbate bisa jadi jawabannya. Bahan ini adalah garam dari asam sorbat, dan bekerja sangat baik melawan jamur, ragi, dan kapang.

🔍 Cocok untuk produk apa?

  • Krim wajah
  • Lotion tubuh
  • Shampo
  • Makeup cair
  • Masker gel

Karena sifatnya yang ringan, potassium sorbate sering dipakai di produk-produk yang ditujukan untuk kulit sensitif atau bayi.

⚠️ Kekurangan:

Sayangnya, potassium sorbate tidak terlalu efektif melawan bakteri. Jadi, biasanya potassium sorbate dipakai bersama pengawet lain (seperti sodium benzoate atau dehydroacetic acid) untuk memberikan perlindungan yang lebih komplit.

✅ Keamanan:

BPOM Indonesia mengizinkan pemakaian potassium sorbate hingga maksimal 0.6% dalam bentuk asam. Reaksi iritasi atau alergi sangat jarang terjadi, dan bahan ini dianggap sebagai salah satu pengawet yang paling ramah dan aman.

🧼 3. Methyl Paraben

Methyl paraben

Siapa sih yang nggak kenal paraben? Salah satunya adalah Methyl Paraben, pengawet yang sudah lama menjadi andalan di industri kosmetik karena efektivitasnya tinggi dan harganya ekonomis.

🔍 Apa keunggulan Methyl Paraben?

  • Melawan bakteri dan jamur dengan efektif
  • Stabil di berbagai jenis formulasi
  • Harga relatif murah
  • Umur simpan produk bisa sampai 12–24 bulan

🔍 Methyl Paraben digunakan pada produk apa saja?

  • Krim malam
  • Body lotion
  • Hair conditioner
  • Sabun cair
  • Foundation cair

Methyl paraben sering dipakai bersama propyl paraben untuk memberikan perlindungan yang lebih luas.

Paraben Dalam Kosmetik

⚠️ Kontroversi:

Ada beberapa isu tentang paraben yang dikaitkan dengan gangguan hormon dan risiko kanker. Tapi hingga saat ini, penelitian ilmiah belum bisa membuktikan klaim tersebut jika pemakaiannya sesuai regulasi.

Bahkan, badan pengawas obat dan makanan Eropa maupun Amerika masih mengizinkan pemakaiannya hingga 0.8% dalam campuran paraben.

✅ Keamanan:

Di Indonesia, BPOM mengatur bahwa methyl paraben boleh digunakan hingga 0.4% jika sendirian, dan 0.8% jika dicampur dengan paraben lainnya. Reaksi alergi bisa terjadi pada kulit sensitif atau rusak, jadi pastikan Anda lakukan uji toksikologi dan challenge test sebelum produksi.

🛡️ Tips Memilih Pengawet yang Tepat untuk Produk Kosmetik Anda

Anda ingin membuat produk skincare yang aman, awet, dan tentunya laris di pasaran? Berikut tips memilih pengawet yang tepat:

1. Sesuaikan dengan jenis produk

  • Untuk produk berbasis air → gunakan pengawet spektrum luas seperti phenoxyethanol + caprylyl glycol
  • Untuk produk oil-based → bisa gunakan antioksidan seperti tocopherol (vitamin E)

2. Pastikan sesuai regulasi BPOM

  • Cek daftar preservatives yang diizinkan di Peraturan BPOM No. 23 tahun 2019
  • Pastikan konsentrasi tidak melebihi batas maksimal

3. Uji kombinasi pengawet

  • Kadang, kombinasi dua atau tiga pengawet memberikan hasil lebih baik daripada satu jenis saja

4. Lakukan uji stabilitas dan challenge test

  • Uji ini akan memastikan bahwa pengawet yang Anda gunakan benar-benar efektif melawan mikroba

5. Pertimbangkan segmentasi pasar

  • Kalau targetmu produk natural/organic → pilih pengawet alami seperti levulinic acid atau radish root ferment
  • Kalau ingin harga lebih ekonomis → paraben atau sodium benzoate bisa jadi pilihan

💬 Penutup

Mitra Adev, bikin produk skincare yang aman, awet, dan berkualitas itu nggak bisa asal-asalan. Salah-salah, malah justru membahayakan konsumen dan merusak reputasi brand Anda.

Di PT Adev Natural Indonesia, kami sudah berpengalaman menjadi mitra para beauty preneur dalam mengembangkan produk skincare dan kosmetik premium. Kami bisa bantu Anda memilih pengawet yang tepat, sesuai regulasi BPOM, dan tetap efektif secara teknis.

Kalau Anda masih bingung mau mulai dari mana, atau butuh rekomendasi formulasi yang cocok untuk produk impian Anda, jangan ragu untuk hubungi tim Adev. Kami siap mendengarkan ide-mu dan membantu merealisasikannya menjadi produk nyata.