Inspirasi Bisnis Sabun

Cara Menentukan Harga Jual Sabun & Contoh Perhitungannya

Published:

Updated:

Widiyah Rahmawati

No Comments

Menentukan harga jual yang tepat untuk sabun merupakan tantangan tersendiri bagi pebisnis. Ada sejumlah tahapan perhitungan yang mesti dilakukan agar mendapatkan harga jual yang pas.

Mengapa demikian?

Pasar sabun di Indonesia sangat kompetitif. Hal itu terlihat dari banyaknya merek dan varian harga yang beragam. Adanya komponen biaya, seperti biaya bahan baku, ongkos produksi, dan biaya pemasaran yang fluktuatif seringkali menyulitkan bagi penjual untuk menentukan margin keuntungan yang optimal.

Harga jual sabun yang terlalu mahal berpotensi menghambat penjualan karena produk sulit bersaing di pasaran. Sedangkan, jika harga sabun terlalu murah akan mengurangi margin keuntungan yang didapat. Pengusaha sabun bisa merugi atau bahkan bangkrut karena ini.

Di sisi lain, harga sabun yang tidak sesuai dengan kualitas produk dapat merusak citra brand secara keseluruhan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Dalam artikel ini kami akan menjawab semua keresahan di atas sehingga anda mengetahui cara menentukan harga jual sabun lengkap dengan contoh perhitungannya. Jadi, baca artikel ini hingga tuntas, ya.

Sebagai awalan, kita mulai dengan membahas komponen apa saja yang membentuk harga.

7 Komponen Pembentuk Harga Sabun

Harga jual sabun terbentuk dari 7 komponen. Apa sajakah itu? Berikut ulasan lengkapnya!

Biaya bahan baku

Sederhananya, ini adalah biaya yang Anda keluarkan untuk membeli bahan-bahan dasar yang akan diolah menjadi produk sabun . Biaya bahan baku untuk sabun terdiri dari: 

  • Biaya bahan aktif anti

Beberapa jenis bahan aktif yang bermanfaat untuk mengatasi jerawat adalah asam salisilat, benzoyl peroxide, dan tea tree oil.

Selain sebagai eksfoliator yang membantu mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat, asam salisilat juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada kulit yang berjerawat.

Sementara itu, benzoyl peroxide efektif untuk membunuh bakteri penyebab jerawat, Propionibacterium acnes, dan membantu membuka pori-pori yang tersumbat. Bahan aktif ini juga memiliki efek pengelupasan ringan yang membantu mengangkat sel kulit mati.

Sedangkan, tea tree oil, dikenal memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang efektif melawan bakteri penyebab jerawat. Minyak esensial ini sering digunakan sebagai alternatif bahan alami untuk menggantikan benzoyl peroxide karena cenderung tidak iritatif, sehingga lebih aman untuk kulit yang sensitif.

  • Bahan dasar sabun

Dalam proses produksi sabun, bahan dasar berfungsi sebagai media pengikat bahan aktif dan bahan tambahan agar menyatu menjadi produk sabun yang dapat digunakan. Minyak nabati dan gliserin merupakan bahan dasar yang umum digunakan dalam pembuatan sabun.

Selain sebagai media pengikat, minyak nabati (minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak sawit), juga membantu memberikan tekstur yang lembut pada sabun sekaligus membantu menjaga kelembapan kulit.

Gliserin, merupakan humektan yang mampu menarik kelembaban dari udara ke dalam kulit, sehingga menjaga kulit tetap lembab dan terhidrasi. Bahan ini aman untuk kulit sensitif karena sifatnya yang tidak mengiritasi (healthline.com).

  • Bahan tambahan

Bahan tambahan berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik sabun . Bahan tambahan yang umum digunakan adalah pelembab, pengharum, dan pengawet.

Propylene glycol dan niacinamide kerap ditambahkan dalam sabun anti-acne untuk membantu meningkatkan kelembaban kulit dan mencegah kulit kering sebagai akibat dari bahan aktif anti jerawat.

Fragrance atau essential oil, merupakan pengharum yang kerap ditambahkan pada sabun. Tapi penggunaannya perlu diperhatikan karena beberapa pengharum dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

Sodium benzoate,dan propylene glycol merupakan pengawet ditambahkan pada sabun untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Dengan begitu, umur simpan produk menjadi lebih lama.

Biaya untuk pengadaan bahan aktif anti-acne cenderung lebih tinggi karena efektivitas dan kompleksitas produksinya. Selain itu, bahan dasar dan bahan tambahan juga berkontribusi signifikan terhadap biaya, terutama jika menggunakan bahan berkualitas tinggi.

Biaya produksi

Biaya produksi sabun merupakan total pengeluaran yang Anda butuhkan dalam proses pembuatan produk tersebut. Biaya ini: mencakup:

  1. Biaya tenaga kerja,

Biaya ini meliputi gaji dan tunjangan bagi karyawan yang terlibat dalam proses produksi. Di mulai dari pekerja lini produksi hingga staf pengawasan dan manajemen. Tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang konsisten dan efisien.

  • Biaya operasional pabrik

Biaya ini mencakup semua pengeluaran biaya untuk operasional pabrik, seperti menjalankan mesin produksi, menjaga lingkungan kerja tetap optimal, pemeliharaan fasilitas, kebersihan dan pengelolaan limbah. Efisiensi dalam penggunaan sumber daya ini dapat membantu mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.

  • Biaya peralatan dan mesin produksi

Biaya ini meliputi investasi awal untuk pembelian mesin dan peralatan produksi sabun , serta biaya pemeliharaan rutin dan perbaikan. Penggunaan mesin dengan teknologi terkini mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Tapi, disisi lain juga memerlukan biaya investasi yang tinggi.

Dengan mempertimbangkan ketiga komponen biaya produksi ini, Anda dapat menentukan harga yang kompetitif dengan tetap mengedepankan kualitas produk sabun yang dihasilkan.

Biaya pengemasan

Biaya pengemasan merupakan total pengeluaran yang Anda perlukan untuk membungkus dan melindungi produk, dalam hal ini sabun , sebelum dijual. Komponen biaya ini mencakup:

  • Desain dan produksi kemasan

Kemasan yang menarik dan fungsional tidak hanya melindungi produk tetapi juga meningkatkan daya tarik konsumen. Karena itu, memerlukan jasa desainer yang profesional dan material yang berkualitas. Selain itu, untuk memproduksi kemasan tersebut juga membutuhkan biaya tambahan untuk proses pencetakan, pemotongan, dan perakitan.

  • Label dan kotak kemasan

Label di sini adalah label pada kemasan produk sabun . Untuk membuat label yang menarik dan informatif membutuhkan biaya desain, pencetakan, dan aplikasi. Sementara kotak kemasan berfungsi untuk melindungi sabun selama pengiriman dan penyimpanan. Penggunaan bahan ramah lingkungan atau premium dapat meningkatkan biaya, namun di sisi lain dapat menambah nilai produk di mata konsumen

Mempertimbangkan dengan baik biaya desain, produksi, label, dan kotak kemasan, membantu Anda untuk menentukan harga yang mencerminkan kualitas dan nilai estetika sabun.

Biaya pemasaran dan distribusi

Biaya ini merupakan otal pengeluaran yang Anda perlukan untuk mempromosikan serta mendistribusikan produk, yakni sabun . Biaya ini terdiri dari:

  • Biaya iklan dan promosi (termasuk endorsement)

Biaya ini mencakup pengeluaran untuk kampanye iklan di berbagai media cetak, digital, dan sosial. Sudah bukan rahasia lagi bila endorsement oleh influencer atau selebriti juga menjadi bagian penting dari strategi pemasaran.

Itu karena influencer marketing mampu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap brand sabun Anda. Investasi dalam iklan dan promosi bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.

  • Biaya distribusi ke toko-toko atau platform e-commerce

Biaya distribusi mencakup pengeluaran untuk logistik, termasuk pengemasan, pengiriman, dan penyimpanan produk. Distribusi yang efektif memastikan produk tersedia di berbagai saluran penjualan, seperti toko ritel dan platform e-commerce. Biaya ini juga mencakup pengelolaan inventaris dan pengiriman yang tepat waktu untuk memenuhi permintaan konsumen.

Pengelolaan biaya pemasaran dan distribusi yang baik, memudahkan Anda untuk dapat menetapkan harga yang kompetitif dan tetap menguntungkan.

Biaya riset dan pengembangan produk sabun

Biaya ini merupakan total pengeluaran yang Anda perlukan untuk melakukan penelitian, pengujian, dan inovasi formula sabun. Komponen biaya ini mencakup:

  • Biaya penelitian formula baru

Semua pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan formula baru yang efektif dan aman untuk mengatasi termasuk dalam biaya ini. Penelitian ini melibatkan ahli kimia dan dermatologis yang bekerja untuk menemukan kombinasi bahan aktif yang optimal. Selain itu, penelitian juga mencakup pengujian laboratorium untuk memastikan stabilitas dan efektivitas formula.

  • Uji klinis dan keamanan produk

Biaya uji klinis mencakup pengeluaran untuk pengujian produk pada sukarelawan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, serta pengujian toksikologi dan iritasi untuk memastikan produk tidak menyebabkan efek samping yang merugikan. Pengujian ini berlangsung dalam beberapa tahap dan memerlukan waktu serta sumber daya yang signifikan

Investasi dalam dalam riset dan pengembangan penting untuk memastikan bahwa sabun yang brand Anda produksi efektif serta aman digunakan.

Biaya perizinan dan sertifikasi

Biaya ini adalah total pengeluaran yang Anda butuhkan untuk memperoleh izin edar dan sertifikasi yang diperlukan bagi produk sabun . Ini mencakup:

  • Biaya pendaftaran BPOM

Ijin edar dari BPOM penting untuk memastikan bahwa produk sabun brand Anda telah aman dan sesuai standar regulasi regulasi yang ada. Mengutip dari money.kompas.com, Biaya registrasi izin edar BPOM bervariasi, mulai dari Rp100.000 per produk untuk makanan dan obat-obatan.

Proses tersebut mencakup pengujian laboratorium dan evaluasi dokumen untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.

  • Biaya sertifikasi halal

Sertifikasi halal diperlukan untuk memastikan bahwa sabun brand Anda memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Melansir dari kemenag.go.id, biaya sertifikasi halal untuk usaha mikro dan kecil berkisar sekitar Rp300.000 hingga Rp650.000, sementara untuk usaha menengah bisa mencapai Rp8.000.000.

Proses tersebut melibatkan pemeriksaan bahan baku, proses produksi, dan penetapan kehalalan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

  • Pendaftaran merek dagang

Pendaftaran merek dagang penting untuk melindungi identitas dan hak kekayaan intelektual produk. sabun brand Anda.

Menurut dgip.go.id, biaya pendaftaran merek dagang secara elektronik untuk usaha mikro dan kecil adalah Rp500.000 per kelas, sementara untuk umum adalah Rp1.800.000 per kelas. Proses ini meliputi pengajuan permohonan, pemeriksaan, dan penerbitan sertifikat merek.

Margin keuntungan

Sederhananya, margin keuntungan menunjukkan seberapa besar porsi dari setiap rupiah penjualan yang berhasil menjadi keuntungan. Dengan kata lain, margin keuntungan merupakan persentase dari pendapatan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya yang terkait dengan produksi dan penjualan.

Berikut adalah rincian margin keuntungan yang yang berpengaruh pada harga jual produk sabun Anda.

  • Margin keuntungan untuk produsen

Sebagai prodesin, Anda mesti menetapkan margin keuntungan untuk menutupi biaya produksi, operasional, dan pengembangan produk, serta untuk memperoleh keuntungan yang layak. Margin ini bervariasi tergantung pada strategi bisnis dan target pasar, tapi biasanya berkisar antara 20% hingga 50%. Keberadaan margin ini memastikan bahwa produsen dapat terus beroperasi, berinovasi, dan meningkatkan kualitas produk.

  • Margin keuntungan untuk distributor

Distributor berperan sebagai perantara antara produsen dan pengecer. Distributor menetapkan margin keuntungan untuk menutupi biaya logistik, penyimpanan, dan distribusi produk sabun Anda

Margin keuntungan distributor biasanya berkisar antara 10% hingga 30%, tergantung pada volume penjualan dan efisiensi operasional. Margin ini penting untuk memastikan bahwa distributor dapat menjalankan operasionalnya dengan lancar dan menguntungkan.

  • Margin keuntungan untuk pengecer

Pengecer menjual produk langsung kepada konsumen akhir dan menetapkan margin keuntungan untuk menutupi biaya operasional toko, pemasaran, dan layanan pelanggan.

Margin keuntungan pengecer umumnya berkisar antara 20% hingga 40%, tergantung pada lokasi, jenis toko, dan strategi penetapan harga. Margin ini memastikan pengecer dapat menyediakan produk dengan baik dan memberikan layanan yang maksimal kepada konsumen.

Dengan menetapkan margin keuntungan untuk produsen, distributor, dan pengecer, Anda dapat menetapkan harga sabun yang kompetitif dan menguntungkan. sekaligus memastikan produk tersebut tersedia dan terjangkau oleh konsumen akhir. 

7 Langkah Cara Menentukan Harga Jual Sabun

cara menentukan harga jual sabun

Untuk mendapatkan harga jual yang tepat, berikut tahapan perhitungannya:

1. Menghitung total biaya produksi.

Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku serta biaya tenaga kerja dan biaya overhead produksi. Biaya bahan baku sendiri mencakup biaya bahan aktif anti dan bahan dasar sabun. Sementara biaya tenaga kerja meliputi gaji dan tunjangan bagi pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Lalu, biaya overhead produksi mencakup biaya operasional seperti listrik, air, pemeliharaan mesin, dan biaya sewa pabrik.

2. Melakukan analisis pasar

Tahapan ini mencakup:

a. Melakukan riset pasar untuk mengetahui harga produk sejenis dari kompetitor

Dalam riset pasar ini Anda mengumpulkan data tentang harga produk sejenis yang ditawarkan kompetitor dengan cara:

  • Mengidentifikasi merek-merek sabun yang bersaing di pasar.
  • Membandingkan harga, kualitas, dan fitur produk-produk tersebut.
  • Menganalisis strategi harga yang digunakan oleh kompetitor untuk menentukan posisi produk Anda di pasar.

b. Mengidentifikasi segmen pasar sabun yang Anda tuju

Ini penting dilakukan untuk menentukan strategi penetapan harga yang tepat. Dalam proses ini Anda:

  • Menentukan apakah produk sabun Anda akan diposisikan sebagai produk premium atau massal.
  • Menganalisis preferensi, kebutuhan, dan daya beli konsumen dalam segmen pasar yang Anda targetkan.
  • Menyesuaikan harga produk agar sesuai dengan ekspektasi dan kemampuan finansial segmen pasar yang Anda tuju.

3. Menentukan margin pricing

Margin pricing merupakan metode penetapan harga suatu produk atau jasa dengan menambahkan persentase tertentu (margin) ke atas biaya produks. Sederhananya margin pricing adalah persentase keuntungan yang ingin Anda peroleh dari setiap unit produk sabun yang terjual.

Untuk menentukan margin pricing, Anda mesti melakukan 2 hal ini:

a. Menentukan persentase keuntungan yang diinginkan di atas biaya produksi

Di tahapan ini Anda mesti menetapkan persentase keuntungan yang diinginkan di atas biaya produksi. Persentase ini harus mencerminkan target keuntungan bisnis dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya operasional, investasi dalam riset dan pengembangan, serta kondisi pasar. 

Misalnya, Anda bisa saja menetapkan markup sebesar 30% hingga 50% tergantung pada strategi bisnis yang Anda jalankan serta segmen pasar yang brand Anda tuju.

b. Menghitung margin pricing menggunakan rumus Harga Jual = Biaya Produksi + (Biaya Produksi x Persentase Markup)

Misalnya saja, jika biaya produksi tiap unit sabun adalah Rp10.000 dan persentase markup yang Anda inginkan adalah 40%, harga jualnya adalah:
Harga Jual = 10.000 + (10.000 × 0.40) = 14.000

4. Menentukan value-based pricing sabun

Value-based pricing merupakan metode penetapan harga yang berdasarkan pada persepsi pelanggan tentang nilai suatu produk atau jasa. Artinya, harga produk atau jasa ditentukan berdasarkan seberapa bernilai produk atau jasa tersebut bagi pelanggan, bukan hanya berdasarkan biaya produksi.

Berikut ini cara menentukan value-based pricing untuk sabun Anda :

a. Memahami persepsi nilai produk sabun di mata konsumen

Di sini Anda dituntut untuk memahami bagaimana konsumen memandang nilai produk Anda. Persepsi nilai produk di mata konsumen dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kualitas, efektivitas, kemasan, dan pengalaman saat menggunakan produk tersebut.

Melalui riset pasar dan survei konsumen, Anda dapat mengidentifikasi apa saja yang dianggap penting oleh konsumen dan berapa harga yang mereka bersedia bayar untuk produk sabun Anda.

b. Menyesuaikan harga berdasarkan manfaat dan keunggulan produk sabun Anda yang tidak dimiliki kompetitor

Produk yang menawarkan manfaat tambahan atau keunggulan unik, seperti bahan alami, teknologi inovatif, atau hasil klinis yang terbukti, bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi. Analisis kompetitor juga membantu Anda dalam menentukan harga yang mencerminkan nilai tambah yang sabun Anda tawarkan. 

5. Melakukan analisis break-even point (BEP)

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas dalam bisnis dimana total pendapatan yang Anda peroleh sama persis dengan total biaya yang Anda keluarkan. Dengan kata lain, pada titik BEP, bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Analisis BEP mencakup:

a. Menghitung titik impas untuk menentukan harga minimum yang dapat menutupi semua biaya

Titik impas (BEP) adalah jumlah unit produk, dalam hal ini sabun , yang harus Anda jual untuk menutupi semua biaya tetap dan variabel. Rumus untuk menghitung BEP adalah:

BEP = biaya tetap​ : (harga jual per unit − biaya variabel per unit)

Sebagai contoh, jika biaya tetap adalah Rp50.000.000, harga jual per unit Rp14.000, dan biaya variabel per unit Rp 8.000, maka BEP-nya adalah:

BEP= 50.000.000: (14.000−8.000) = 8.333 

b. Memastikan penetapan harga di atas titik impas

Pastikan harga jual yang Anda tetapkan memungkinkan bisnis Anda untuk mencapai bahkan melampaui titik impas (BEP). Harga jual sabun harus cukup tinggi untuk menutupi semua biaya dan menghasilkan keuntungan. Dengan begitu, profitabilitas bisnis Anda meningkat dan bisnis Anda pun semakin eksis

6. Melakukan penyesuaian harga dengan strategi pemasaran yang dijalankan

Anda bisa melakukannya dengan cara:

a. Menyelaraskan harga dengan strategi positioning produk

Harga sabun Anda harus mencerminkan posisi yang Anda inginkan di pasar. Jika sabun diposisikan sebagai produk premium dengan bahan alami dan teknologi terkini, Anda bisa menetapkan harga yang lebih tinggi untuk mencerminkan kualitas dan eksklusivitasnya.

Sebaliknya, bila target pasar Anda adalah konsumen massal yang sensitif terhadap harga, Anda mesti menggunakan strategi harga yang lebih kompetitif untuk menarik lebih banyak pembeli.

Tak ada salahnya bila Anda menetapkan harga yang lebih tinggi untuk mencerminkan kualitas dan eksklusivitas produk Anda. Ini berarti Anda menyasar target pasar untuk produk-produk premium. 

Namun sebaliknya, jika target pasar adalah konsumen massal yang sensitif terhadap harga, Anda membutuhkan strategi harga yang lebih kompetitif untuk menarik lebih banyak pembeli.

b. Mempertimbangkan untuk melakukan strategi penetrasi pasar (penetration pricing) atau skimming pricing

  • Penetration Pricing

Strategi ini menetapkan harga rendah agar cepat menguasai pangsa pasar dan meningkatkan volume penjualan. Strategi ini cocok, bila sabun Anda memang didesain sebagai produk yang ingin cepat dikenal dan diterima oleh konsumen. 

  • Skimming Pricing

Pada strategi ini, Anda menetapkan harga tinggi pada awal peluncuran sabun untuk memaksimalkan keuntungan dari segmen pasar yang bersedia membayar lebih. Selanjutnya harga tersebut diturunkan secara bertahap untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

7. Melakukan evaluasi dan penyesuaian ulang

Tahapan ini meliputi:

a. Melakukan uji pasar untuk melihat respon konsumen terhadap harga yang Anda tetapkan

Uji pasar dilakukan dengan meluncurkan produk sabun dalam skala kecil untuk mengamati respon konsumen terhadap harga yang telah Anda tetapkan. Selanjutnya data – data dari penjualan awal, umpan balik konsumen, dan analisis kompetitor Anda kumpulkan untuk dianalisa. Apakah pasar dapat menerima harga tersebut atau perlu penyesuaian kembali.

b. Melakukan penyesuaian harga berdasarkan feedback pasar dan perubahan kondisi bisnis

Berdasarkan hasil uji pasar, Anda dapat melakukan penyesuaian harga agar lebih sesuai dengan ekspektasi konsumen dan kondisi pasar saat itu. Feedback dari konsumen memberikan wawasan penting tentang persepsi nilai dan daya beli mereka. 

Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan perubahan kondisi bisnis, seperti biaya bahan baku, biaya produksi, atau strategi yang digunakan kompetitor, dalam melakukan penyesuaian harga.

Dengan melakukan evaluasi dan penyesuaian ulang secara berkala, Anda dapat memastikan harga jual sabun tetap kompetitif dan sesuai dengan dinamika pasar, sehingga mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.

Simulasi Penentuan Harga Jual Sabun

Agar lebih jelas lagi, berikut langkah – langkah menentukan harga jual sabun berdasarkan 7 tahapan di atas.

Asumsi Dasar

  • Maklon di Adev, Paket All In: Rp 35.000.000 (sudah termasuk izin edar BPOM, sertifikasi merek (HAKI, sertifikasi Halal, dan desain kemasan)
  • Jumlah Produksi: 1000 pieces
  • Biaya Pengiriman Ditanggung Adev
  • Pemasaran melalui reseller dan online marketing

Berikut adalah simulasi penentuan harga jual sabun dengan asumsi yang telah diberikan:

Contoh Penentuan Harga Jual Sabun lewat Maklon

1. Perhitungan biaya produksi

Total biaya maklon: Rp 35.000.000

Jumlah produksi: 1000 pieces

Biaya Produksi per Piece: Rp 35.000.000 / 1000 = Rp 35.000

2. Analisis pasar

Meneliti harga sabun di pasaran yang berkisar antara Rp 7.900 hingga Rp 150.000 per piece.

3. Penentuan margin pricing

a. Margin keuntungan 50%:

Harga jual = biaya produksi per piece + (biaya produksi per piece x margin)

Harga Jual = Rp 35.000 + (Rp 35.000 x 50%) = Rp 35.000 + Rp 17.500 = Rp 52.500

b. Margin Keuntungan 100%:

Harga jual = biaya produksi per piece + (biaya produksi per piece x margin)

Harga jual = Rp 35.000 + (Rp 35.000 x 100%) = Rp 35.000 + Rp 35.000 = Rp 70.000

c. Margin Keuntungan 200%:

Harga jual = biaya produksi per piece + (biaya produksi per piece x margin)

Harga jual = Rp 35.000 + (Rp 35.000 x 200%) = Rp 35.000 + Rp 70.000 = Rp 105.000

4. Value-based Pricing

Menilai nilai tambah produk, seperti bahan alami dan efektifitas dalam mengatasi .

Jika sabun memiliki keunggulan yang signifikan, harga dapat disesuaikan lebih tinggi.

5. Analisis Break-even Point

a. Titik Impas untuk Margin 50%:

Titik impas = total biaya produksi / harga jual

Titik impas = Rp 35.000.000 / Rp 52.500 ≈ 667 pieces

b. Titik Impas untuk Margin 100%:

Titik Impas = Rp 35.000.000 / Rp 70.000 ≈ 500 pieces

c. Titik Impas untuk Margin 200%:

Titik Impas = Rp 35.000.000 / Rp 105.000 ≈ 334 pieces

6. Penyesuaian dengan strategi pemasaran

Menyesuaikan harga dengan strategi pemasaran, misalnya memberikan diskon awal untuk menarik reseller.

Misalnya, memberikan diskon 10% untuk reseller:

Harga jual dengan margin 50%: Rp 52.500 – 10% = Rp 47.250

Harga jual dengan margin 100%: Rp 70.000 – 10% = Rp 63.000

Harga jual dengan margin 200%: Rp 105.000 – 10% = Rp 94.500

7. Evaluasi dan penyesuaian

  • Melakukan uji pasar dengan harga yang telah ditentukan.
  • Mengumpulkan feedback dari konsumen dan reseller untuk penyesuaian harga jika diperlukan.

Dengan mengikuti tahapan di atas, harga jual sabun per piece ditentukan dengan variasi margin keuntungan sebagai berikut:

  • Harga Jual dengan Margin 50%: Rp 52.500
  • Harga Jual dengan Margin 100%: Rp 70.000
  • Harga Jual dengan Margin 200%: Rp 105.000

Penutup

Agar mendapatkan harga jual yang tepat untuk sabun , Anda mesti mempertimbangkan komponen biaya pembentuk harga jual sabun tersebut serta strategi pemasaran yang sedang dijalankan, 

Tahapan ini menjadi lebih mudah bila sejak awal Anda memutuskan untuk bermitra dengan perusahaan maklon sabun mandi padat profesional dan berpengalaman, seperti Adev.

Dengan mempercayakan proses produksi kepada ahlinya, Anda bisa lebih fokus pada pengembangan brand dan strategi pemasaran yang sedang berjalan tanpa perlu khawatir dengan kualitas dan keamanan produk.

Selain itu, strategi marketing yang efektif juga berpengaruh pada keberhasilan bisnis Anda. Salah satunya adalah Scent Marketing. Ingin tahu lebih lanjut tentang efektifitas strategi ini?

Yuk, simak ulasan kami tentang Strategi Scent Marketing di Bisnis Sabun Aromaterapi dan dapatkan informasi penting dan menarik yang Anda butuhkan!

Penulis merupakan pribadi yang gemar menulis artikel tentang bisnis dan enterpreneurship. Namun, artikel ini dibuat hanya untuk tujuan informasi dan tidak ditujukan sebagai saran profesional atau konsultasi bisnis.

adev maskot

Tinggalkan komentar


Index
whatsapp-adev