Permintaan yang terus meningkat dan tak pernah sepi menciptakan kesempatan bisnis kosmetik untuk terus berkembang. Berbisnis di ranah kosmetik memang merupakan peluang yang menjanjikan dan layak untuk dicoba oleh para pelaku usaha, tak terkecuali founder brand sabun Klinskin, Akbar Tanjung.
Ditemui di Marketing Office PT ADEV Natural Indonesia pada Jumat (26/3), Akbar Tanjung berbagi cerita sukses sekaligus tantangan dalam berbisnis dan membangun brand sabun Klinskin.
Tak hanya itu, Akbar juga memberikan tips bagi Anda yang turut ingin memulai bisnis kosmetik. Apa saja? Yuk, simak cerita sukses founder brand Klinskin selengkapnya dalam artikel bertema motivasi bisnis di bawah ini.
Awal Memulai Bisnis Sabun Klinskin
Beberapa tahun belakangan, masyarakat semakin memperhatikan penampilan dan ingin terus tampil menarik. Hal ini membuat industri kosmetik, terutama produk perawatan tubuh, punya peluang dan ide bisnis yang cukup menjanjikan.
Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2017, industri kosmetik nasional tumbuh mencapai 6,35 persen dan naik menjadi 7,36 persen di awal 2018. Kinerja sektor kosmetik mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sejalan dengan pertumbuhan start-up dan kebutuhan konsumen yang kian meningkat.
Menyadari peluang tersebut, Akbar akhirnya memutuskan untuk terjun berbisnis di dunia kosmetik dan membangun brand Klinskin di tahun 2018. Sempat mengalami kesulitan dalam menawarkan sabun Klinskin, siapa sangka kini cerita sukses Akbar bisa turut menginspirasi calon pebisnis seperti Anda di luar sana.
“Kita memulai ini karena demand-nya banyak, ‘eh mau dong, mau dong’ banyak yang berteriak seperti itu.” ungkap Akbar.
“Yang saya pikirkan adalah market-nya wanita. Wanita itu punya anggaran khusus untuk perawatan. Apalagi wanita produktif di Indonesia juga cukup besar jumlahnya, mereka mampu menganggarkan 200-300 ribu per bulannya untuk membeli produk yang dapat merawat kecantikannya. Selama wanita masih pengen cantik, di situ market kosmetik akan terus ada. Pertanyaannya apakah produk kita diterima market atau tidak? Nah, itu kuasa dan rezeki Tuhan.” lanjut Akbar.
Tak hanya asal melihat peluangnya saja, Akbar juga melakukan riset pasar terlebih dahulu sampai akhirnya Ia memutuskan untuk memilih mengembangkan produk sabun bar kecantikan.
“Bisnis ini sih sebenarnya pertamanya niat dulu, lalu kita pilih niche-nya di kosmetik sabun kecantikan. Ketika sudah niat buat produk di kecantikan terus riset pasar apa yang mau dibuat, saya datang ke ADEV. Pengen memulai (bisnis kosmetik), ya datang ke ADEV.” ujar Akbar.
Setelah menghabiskan beberapa waktu berdiskusi terkait pembuatan produk, pendaftaran legalitas, pemilihan aroma sakura, hingga desain kemasan dengan ADEV selaku pihak penyedia jasa maklon kosmetik, Klinskin Beauty Soap pun akhirnya siap dipasarkan.
Yuk baca penjelasan kami terkait proses maklon di Adev.
Suka Duka yang Dihadapi Kala Berbisnis
Permintaan yang Tinggi, Permintaan Sabun Klinskin Raup Untung Miliaran Rupiah
Sabun Klinskin memiliki manfaat utama untuk membantu kulit menjadi bersih, terlihat cerah dan terasa segar seharian.
Dengan kandungan ekstrak vitamin C, collagen, dan minyak zaitun, sabun Klinskin dapat mencerahkan kulit termasuk bagian lipatan-lipatan dan area-area kulit yang mudah menggelap akibat sinar matahari.
Selain itu, sabun Klinskin juga dilengkapi dengan vitamin E, glutathione, dan asam glikolat (glycolic acid).
Karena manfaatnya tersebut, produk sabun Klinskin berhasil menarik minat masyarakat dan sangat laris di pasaran. Tak tanggung-tanggung, penjualan sabun Klinskin bisa meraih keuntungan ratusan juta rupiah perbulannya.
“Ya, Alhamdulillah, ratusan juta rupiah perbulan, padahal modalnya kurang dari 100 juta.” ungkap Akbar.
Namun, cerita sukses dan larisnya sabun Klinskin di pasaran ternyata juga membawa duka bagi Akbar dan manajemen.
Pasalnya, permintaan sabun Klinskin yang begitu tinggi ini turut dimanfaatkan oleh oknum-oknum pemalsu tak bertanggung jawab.
Hadapi Pemalsuan Produk yang Merugikan
Produk kosmetik palsu ternyata tak hanya memiliki dampak merugikan untuk konsumen, tetapi juga merugikan bagi pihak pebisnis. Akbar mengungkapkan dirinya merasa sangat kecewa terhadap pemalsuan yang terjadi.
“Tanggapan pertama yang jelas kecewa. Kita membangun bisnis, terus ada yang memalsukan itu ambyar. Adanya pemalsuan ini tentu sangat merugikan buat kita, apalagi (terjadi) saat kita juga sedang berjuang membangun suatu produk yang kita banggakan supaya menjadi produk yang diterima sama masyarakat. Kalau dipalsukan juga kan bahaya untuk orang yang memakainya.” kata Akbar.
Sebagai pemilik brand Klinskin, Akbar dan tim manajemen pun langsung melakukan tindakan dengan menempuh jalur hukum.
“Pertama, ketika kami mendapatkan kerugian karena pemalsuan produk, sudah jelas kita tuntut berdasarkan hukum. Kalau tidak dituntut secara hukum tentu produk palsu tersebut akan terus beredar luas dan itu berbahaya. Kita tempuh jalur hukum supaya ada efek jera bagi para pemalsu.” tegas pria kelahiran tahun 1987 itu.
Akbar dan seluruh manajemen Klinskin juga rutin melakukan edukasi untuk konsumen. Pihaknya tak ingin konsumen merasakan kerugian akibat produk palsu yang memiliki kandungan berbahaya tersebut.
“Kalau konsumen mendapat produk palsu, pasti mereka komplain. Mereka tidak sadar kalau membeli produk palsu kan? Nah, untuk menghadapinya kita melakukan edukasi. Kita edukasi bahwa ada pemalsuan yang dilakukan oleh oknum tertentu di luar sana.”
Selain mengedukasi soal keaslian produknya, Akbar dan tim Manajemen Klinskin juga turut memberikan solusi kepada para konsumennya.
“Kita juga mengedukasi konsumen dimana dia bisa mendapatkan produk asli, supaya mendapatkan produk yang terjamin mutu dan kualitasnya, tentu ketika mereka mendapatkan produk palsu kita tarik barangnya lalu kita kasih yang asli.” lanjut Akbar.
Dalam pertemuannya bersama ADEV, Akbar menegaskan bahwa konsumen harus berhati-hati dalam membeli produk dan cek keaslian produk buatan Adev yang diterima dengan menggunakan ADEV Authentic Tools yang beralamat di cek.adevnatural.co.id.
“Sudah pasti kandungan yang palsu itu sangat berbahaya, karena dia (pemalsu) hanya ngeracik yang penting mirip, tidak melalui standar badan pengawas obat dan makanan atau BPOM di Indonesia. Dia kan pasti langsung buat-buat saja, itu sangat berbahaya.” jelasnya.
Pesan Bagi Pebisnis yang Ingin Memulai Bisnis Kosmetik
Hampir semua orang dapat membuka sebuah bisnis, tapi tak semua bisa mempertahankannya hingga bisa menorehkan cerita sukses. Butuh jiwa entrepreneur agar bisnis bisa tetap berjalan dan berkelanjutan.
Di balik cerita sukses sabun Klinskin, terdapat beberapa sikap yang Akbar ambil dalam menghadapi segala tantangan berbisnis.
“Fleksibel, nggak terlalu baper, nggak terlalu stres. Ketika (penjualan) naik ya kita harus bisa mempertahankan, ketika turun kita harus bisa mengevaluasi, kan? Kita harus punya inovasi, membaca pergerakan zaman, karena zaman perbedaannya sudah jauh sekali. Nah, sebagai owner dan manajemen harus bisa berpikir ke arah sana.” jelas Akbar.
Menurut Akbar, modal untuk menjadi pebisnis kosmetik tak cukup hanya karena ingin ikut-ikutan saja. Butuh niat yang sungguh-sungguh dan rencana yang matang sebab pasti ada tantangan dalam berbisnis. Tak sekedar manisnya menghasilkan keuntungan saja.
“Yakinkan dalam hati dulu, Anda akan memulai bisnis untuk ranahnya kosmetik dan bener-bener di konsep dengan bagus. Inovasinya apa? Marketing plan-nya seperti apa? Harus benar-benar matang. Terutama siapkan budget-nya, ketika sudah cukup, channel marketing-nya sudah ada, bagaimana cara memasarkannya sudah yakin, datang ke ADEV dijamin pasti produknya laris. Karena saya yang merasakan sendiri loh, pengalamannya baik di ADEV. Good” tutur Akbar.
Nah, itu lah sekilas cerita sukses Akbar Tanjung sebagai pebisnis kosmetik dan founder dari brand Klinskin.
Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi saat memulai bisnis.
Tertarik mengikuti jejak Akbar dan menjadi pebisnis kosmetik sukses? Yuk, hubungi ADEV sekarang juga!