Tinosorb S (Bis-ethylhexyloxyphenol methoxyphenyl triazine)

Industri kecantikan saat ini dihadapkan dengan konsumen yang semakin melek pengetahuan. Mereka tak hanya mencari produk yang menawan, tapi juga yang efektif dalam melindungi kulit. Perlindungan matahari menjadi prioritas utama, dan tabir surya Anda harus bisa menjawab tantangan tersebut.

Pernahkah Anda merasa produk tabir surya Anda kurang maksimal dalam menangkal sinar UV? Konsumen mungkin mengeluhkan perlindungan yang kurang tahan lama atau tekstur yang kurang nyaman.

Tinosorb S hadir sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Bahan aktif revolusioner ini menawarkan perlindungan spektrum luas (UVA dan UVB) yang sangat efektif dan tahan lama. Ini artinya, dengan menggunakan Tinosorb S, produk Anda dapat memberikan perlindungan menyeluruh dan tahan air, bahkan saat berkeringat atau berenang.

Pelajari lebih dalam tentang Tinosorb S dan bagaimana bahan aktif mutakhir ini dapat meningkatkan performa tabir surya Anda, memberikan kepuasan lebih bagi konsumen, dan membawa bisnis kecantikan Anda ke era perlindungan matahari yang lebih canggih.

Yuk, baca penjelasan lengkap kami tentang Tinosorb S pada pembuatan kosmetik. Mulai dari pengertian, karakteristik, sifat, manfaat, hingga penggunaannya dalam berbagai jenis produk kosmetik.

Apa itu Tinosorb S?

Tinosorb S

Tinosorb S adalah bahan aktif tabir surya sebagai penyerap sinar UV spektrum luas yang sangat photostable dan efektif dalam mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Senyawa organik yang larut dalam minyak ini lazim ditambahkan ke tabir surya untuk menyerap sinar UV, dengan puncak serapan pada panjang gelombang 310 nm hingga 340 nm (Wikipedia).

Tinosorb S dipasarkan dengan berbagai nama, seperti Parsol Shield, Bemotrizinol, Tinosorb S, dan Escalol S. Meskipun belum mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration) untuk digunakan dalam tabir surya, Tinosorb S sudah digunakan di Uni Eropa sejak tahun 2000 dan beberapa wilayah lain di dunia.

Tinosorb S memiliki efek sinergis yang kuat ketika diformulasikan dengan bahan aktif tabir surya lainnya seperti bisoctrizole, ethylhexyl triazone, atau iscotrizinol. Berdasarkan SPF (Sun Protection Factor), Tinosorb S dianggap sebagai penyerap UV paling efektif yang tersedia di pasaran.

Selain itu, Tinosorb S aman digunakan untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit yang sensitif. Hal itu karena zat ini tidak menyebabkan iritasi, alergi, atau efek samping lainnya pada kulit.

Spesifikasi Tinosorb S

  • Nama kimia: Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine
  • Nomor CAS: 187393-00-6
  • EINECS: 425-950-7
  • Wujud: Serbuk putih
  • Stabil pada pH: < 12,7
  • Stabil pada suhu: 35°C

Baca juga penjelasan kami tentang bahan tabir surya lainnya, yaitu shea butter.

Sifat Fisikokimia Tinosorb S

Dibawah ini beberapa sifat fisikokimia Tinosorb S, yaitu:

  • Padat serbuk putih. Tinosorb S berbentuk butiran serbuk kecil berwarna putih, sehingga membuatnya mudah dicampur dengan bahan kosmetik lainnya.
  • Kelarutan. Tinosorb S tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti alkohol dan minyak. Sifat ini membuatnya tahan terhadap air dan keringat, sehingga cocok untuk digunakan sebagai tabir surya.
  • Stabil. Tinosorb S stabil dalam kondisi normal dan tidak mudah terurai ketika terpapar sinar matahari (phamix). Sifat ini penting untuk memastikan efektivitas senyawa dalam melindungi kulit dari sinar UV.
  • Penyerapan UV. Tinosorb S menyerap sinar UVA dan UVB dengan panjang gelombang maksimum pada 360 nm. Panjang gelombang tersebut menunjukkan bahwa Tinosorb S efektif dalam melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB yang berbahaya.
  • Kompatibel dengan bahan aktif lain seperti Mexoryl XL and Mexoryl SX

Kegunaan dan Manfaat Tinosorb S

Melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV

Sebagai filter UV, Tinosorb S memiliki manfaat untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV yang berbahaya, baik UVA maupun UVB.

Menurut Anessa (2021), sinar UVA yang tembus ke lapisan dalam kulit dapat menimbulkan kerusakan kolagen, menyebabkan kulit kendur, hingga kanker kulit. Sementara, sinar UVB yang menembus lapisan luar kulit juga berisiko menyebabkan eritema, luka bakar, hiperpigmentasi, hingga kanker kulit.

Dengan perlindungan Tinosorb S pada kosmetik, maka resiko kerusakan kulit akibat sinar UV berbahaya dapat dikurangi secara signifikan.

Mencegah penipisan lapisan kulit

Paparan radiasi sinar UV yang berbahaya dan tak terkendali dapat memicu terjadinya penipisan lapisan kulit atau yang dikenal dengan thin skin syndrome. Kondisi tersebut ditandai dengan berkurangnya jumlah kolagen dan rusaknya berkas serat elastin (Kemenkes, 2022). Hal itu membuat kulit terlihat kendur, tipis, transparan, mudah berkerut dan rawan terluka.

Tingkat keparahan thin skin sendiri bervariasi, mulai dari tipe ringan di lapisan epidermis hingga rasa sakit akibat hilangnya lapisan lemak subkutan dan otot. Thin skin syndrome sering terjadi pada seseorang yang secara terus menerus terpapar sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai.

Disinilah senyawa Tinosorb S berperan sebagai filter UV untuk mencegah risiko thin skin syndrome. Senyawa ini akan bekerja dengan cara menyerap dan meminimalkan radiasi sinar UVA dan UVB berbahaya sebelum mengenai kulit. 

Mengurangi resiko penyakit kulit

Kemampuan Tinosorb S dalam menyerap radiasi sinar UV sangat bermanfaat untuk mengurangi potensi munculnya berbagai penyakit dan kelainan pada kulit. Yang mana hal itu disebabkan oleh paparan berlebihan sinar UV.

Senyawa ini akan melindungi lapisan epidermis dan dermis dari kerusakan UV. Beberapa kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh sinar UV, seperti melasma, lentigo solaris, eritema, hingga penuaan dini (Pratama dkk, 2020).

Jadi, penggunaan Tinosorb S dapat memberikan perlindungan pada kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya.

Mencegah penuaan dini

Dilansir dari laman skin, Senyawa Tinosorb S bermanfaat dalam memperlambat proses penuaan kulit akibat sinar UV yang berlebihan. Hal itu akan menyebabkan kulit terlihat lebih awet muda.

Mekanisme kerjanya adalah dengan memberikan perlindungan pada kulit dari paparan sinar UVA maupun UVB yang berbahaya. Perlindungan tersebut dapat mempertahankan kekenyalan, elastisitas dan tekstur kulit agar terlihat lebih muda (Guardian).

Dengan demikian, zat Tinosorb S dapat membantu pria atau wanita dewasa hingga usia lanjut dalam menjaga penampilannya agar tetap awet muda.

Persentase Maksimum Penggunaan Tinosorb S yang Dibolehkan dalam Kosmetik

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selalu mengutamakan keamanan dan kesehatan konsumen dalam setiap regulasi yang diterbitkannya. Salah satunya terkait penggunaan Tinosorb S dalam produk kosmetik.

Melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, BPOM menetapkan batasan maksimum penggunaan Tinosorb S (Bis-Ethylhexyl oxyphenol Methoxyphenyl Triazine) dalam kosmetik, yaitu sebesar 10%. Hal ini tercantum dalam lampiran IV halaman 241 peraturan tersebut.

Pembatasan ini bukan tanpa alasan. Penggunaan Tinosorb S yang berlebihan mungkin dapat menimbulkan efek samping pada konsumen. Efek samping tersebut, seperti iritasi kulit, kulit kering, bersisik, alergi, hingga kanker kulit.

Bahan Kosmetik yang Boleh Dikombinasikan dengan Tinosorb S

  • Homosalate, aman dicampur dengan Tinosorb S karena memiliki sifat yang sama. Pencampuran keduanya dapat meningkatkan efektivitas perlindungan UVB dan SPF.
  • Avobenzone, cocok untuk dicampurkan dengan Tinosorb S karena mampu memberikan perlindungan spektrum lebih luas terhadap UVA dan UVB.
  • Octisalate, dan Tinosorb S aman untuk dicampurkan karena dapat meningkatkan efektivitas perlindungan UVB serta daya tahan terhadap air dan keringat.
  • Titanium dioxide, yang dikombinasikan dengan Tinosorb S mampu meningkatkan efektivitas perlindungan sinar UV dan memberikan efek anti-inflamasi.
  • Mexoryl SX, aman dicampurkan dengan Tinosorb S karena dapat meningkatkan efektivitas perlindungan kulit dari sinar UVA dan UVB.
  • Octocrylene, dan Tinosorb S aman untuk dikombinasikan karena mampu menstabilkan bahan serta meningkatkan daya tahannya terhadap air dan keringat.
  • Octinoxate, cocok dicampurkan dengan Tinosorb S karena dapat meningkatkan efektivitas perlindungan dari sinar UVB.

Bahan Kosmetik yang Tidak Boleh Dikombinasikan dengan Tinosorb S

  • Oxybenzone, dan Tinosorb S tidak cocok untuk dicampurkan karena dapat menghasilkan reaksi kimia negatif dan radikal bebas yang berbahaya. Reaksi tersebut dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan penuaan dini.
  • Benzophenone-1, tidak cocok dicampurkan dengan Tinosorb S karena akan menghasilkan senyawa yang beracun untuk sel kulit. Senyawa ini akan meningkatkan risiko alergi dan iritasi kulit.
  • Octyl methoxycinnamate, tidak aman untuk dicampurkan dengan Tinosorb S karena dapat menurunkan efektivitas bahan dan perlindungan kulit dari sinar UV.
  • 4-Methylbenzylidene camphor (4-MBC), dan Tinosorb S tidak dapat dikombinasikan karena dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan masalah kesehatan.
  • Cinoxate, yang dikombinasikan dengan Tinosorb S tidaklah aman karena dapat mengurangi keefektivitasan bahan dan perlindungan kulit dari sinar UV.
  • Dioxybenzone, tidak aman dicampurkan dengan Tinosorb S karena dapat menyebabkan formulasi kosmetik menjadi tidak stabil. Hal itu akan membuat tekstur produk kosmetik menjadi kasar dan mudah pecah.
  • Meradimate, dan Tinosorb S tidak cocok dikombinasikan karena dapat menghasilkan senyawa yang dapat menyebabkan iritasi kulit.

Rekomendasi Produk Kosmetik Berbahan Tinosorb S

Berikut rekomendasi produk kosmetik berbahan Tinosorb S, yaitu:

  • Krim tabir surya, yang mengandung Tinosorb S dapat melindungi kulit dari spektrum luas sinar UV. Sinar UV ini dapat merusak DNA kulit, menyebabkan eritema, dan kanker kulit.
  • Lotion pelindung wajah, dengan Tinosorb S bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, menjaga kelembapan, dan merawat kesehatan kulit wajah.
  • Foundation, yang diperkaya dengan Tinosorb S mampu memberikan perlindungan ekstra dari sinar matahari dan mencegah munculnya noda hitam.
  • Lipstik, dengan kandungan Tinosorb S berfungsi untuk melindungi bibir dari sinar UV yang dapat menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah.
  • Krim pemutih, yang mengandung Tinosorb S dapat membantu untuk mencerahkan kulit dan mencegah timbulnya hiperpigmentasi atau noda hitam.
  • Masker wajah, dengan Tinosorb S bermanfaat untuk merawat dan melindungi kulit saat bersantai di luar ruangan.
  • Concealer, dengan kandungan Tinosorb S dapat membantu menutupi noda hitam dan melindungi area sensitif, seperti bawah mata dari sinar UV.
  • Bedak tabur, yang diperkaya dengan Tinosorb S mampu memberikan perlindungan tambahan dari sinar matahari dan mengontrol minyak berlebih.
  • Krim malam, yang mengandung Tinosorb S dapat membantu melindungi kulit dari efek negatif sinar UV dan meregenerasi kulit saat tidur.

Bersama PT Adev Natural Indonesia, mari wujudkan produk kosmetik inovatif dengan kandungan Tinosorb S untuk bisnis kosmetik Anda.

Buat anda yang tertarik dengan bisnis kecantikan brand sendiri, yuk lihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.

FAQ tentang Tinosorb S

Apakah Tinosorb S merupakan tabir surya mineral?

Bukan, Tinosorb S adalah senyawa organik yang termasuk dalam kategori tabir surya kimia. Tabir surya kimia bekerja dengan cara menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi energi panas yang tidak berbahaya untuk kulit.

Apakah Tinosorb S aman?

Ya, Tinosorb S aman digunakan sebagai bahan dalam produk kosmetik. Senyawa ini telah disetujui oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk digunakan dalam produk kosmetik. Hal itu tertuang dalam Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

Apa efek samping Tinosorb S?

Efek samping Tinosorb S umumnya jarang terjadi dan tergolong ringan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit, kulit kering dan bersisik, alergi, hingga kanker kulit.

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev