< Sebelumnya
Navigasi:

Enzim

Dalam industri kosmetik, menjaga produk kosmetik agar tetap segar dan tahan lama adalah tantangan yang dihadapi oleh setiap Beauty Enthusiast, mungkin Anda. Oksidasi yang disebabkan oleh paparan udara, cahaya, dan panas dapat menyebabkan kerusakan pada bahan aktif dalam produk kosmetik.

Proses oksidasi ini tidak hanya menurunkan kualitas dan efektivitas produk, tetapi juga dapat mempersingkat masa simpan serta membuat produk kosmetik menjadi kurang menarik dan berbahaya untuk kulit konsumen.

Sayangnya, penggunaan bahan antioksidan sintetis untuk mengatasi masalah ini sering kali menjadi sumber kekhawatiran untuk konsumen yang semakin sadar akan pentingnya produk alami dan ramah lingkungan.

Konsumen menginginkan produk kosmetik yang aman, efektif, serta terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan enzim dalam formulasi produk kosmetik. Enzim adalah biomolekul yang dapat melindungi produk dari kerusakan oksidatif, sehingga memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas produk.

Tidak hanya itu, enzim juga memiliki manfaat tambahan seperti membantu untuk mengangkat sel kulit mati, mencerahkan kulit, dan memperbaiki tekstur kulit.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai enzim pada proses produksi kosmetik, maka teruskanlah membaca artikel ini sampai selesai. Anda akan memperoleh pemahaman tentang pengertian, fungsi, jenis, hingga penggunaan enzim dalam produk kosmetik.

Apa itu Enzim?

Enzim adalah senyawa kimia protein dengan kandungan antioksidan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk kosmetik

Menurut Agustina, enzim umumnya larut dalam air, namun enzim juga dapat larut dalam pelarut organik tertentu, seperti alkanol, aseton, Dimetil Sulfoksida, dan heksana. Sifat kelarutan enzim ini memungkinkan enzim untuk digunakan dalam berbagai jenis sediaan kosmetik, baik yang mengandung air maupun minyak. 

Meskipun bermanfaat, enzim memiliki karakteristik yang perlu diperhatikan saat digunakan dalam produk kosmetik.

Enzim rentan terhadap perubahan suhu dan pH (Gramedia). Suhu yang terlalu tinggi seperti diatas 37°C dapat menyebabkan denaturasi atau kerusakan struktur enzim sehingga kehilangan aktivitasnya (Kompas dan Creative Enzymes).

Sementara itu, perubahan pH yang signifikan di luar rentang pH optimum yaitu 7 juga dapat mengurangi efektivitas kerja enzim (Digilib UNILA danBBC).

Fungsi dan Kegunaan Enzim pada Kosmetik

Sebagai antioksidan alami

Dalam industri kosmetik, enzim sering digunakan sebagai bahan aktif yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan stres oksidatif (Jurnal UNPAD).

Radikal bebas dapat terbentuk secara alami dalam tubuh maupun berasal dari lingkungan seperti polusi, asap rokok, dan sinar UV. Akumulasi radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan penuaan dini pada kulit.

Enzim bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas sehingga mencegah kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Selain itu, enzim juga dapat meningkatkan produksi antioksidan alami dalam tubuh seperti glutathione dan katalase untuk melawan radikal bebas (Yuliana, 2015).

Baca juga ulasan kami tentang enzim katalase dalam kosmetik dan skincare.

Penggunaan enzim sebagai antioksidan dalam kosmetik dianggap lebih aman dibandingkan antioksidan sintetis karena berasal dari bahan alami dan tidak menimbulkan efek samping. Enzim juga memiliki kestabilan yang baik sehingga aktivitas antioksidannya dapat bertahan lama dalam sediaan kosmetik.

Untuk memperlambat proses penuaan

Menurut penelitian Shannaz (2021), penuaan kulit merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari yang ditandai dengan munculnya keriput, kulit kering, dan hilangnya elastisitas.

Salah satu faktor utama yang mempercepat proses penuaan adalah paparan radikal bebas dan penurunan produksi kolagen oleh sel-sel kulit.

Enzim dapat berperan dalam memperlambat proses penuaan kulit melalui aktivitas antioksidan dan stimulasi produksi kolagen.

Enzim bromelin terbukti memiliki efek anti-penuaan pada kulit. Bromelin bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim elastase yang dapat mendegradasi elastin (Hellosehat).

Selain itu, bromelin juga meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi keriput dengan cara merangsang produksi asam hialuronat dan kolagen (Alodokter). Asam hialuronat berperan dalam mempertahankan kelembaban kulit, sedangkan kolagen memberi struktur dan kekenyalan pada kulit.

Enzim papain juga memiliki manfaat serupa dalam mengurangi tanda-tanda penuaan kulit.

Dilansir dari Ozcosmetics, papain berfungsi sebagai eksfolian alami yang dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan mencerahkan kulit. Proses eksfoliasi ini merangsang regenerasi sel-sel kulit baru sehingga kulit tampak lebih muda dan bercahaya.

Untuk meningkatkan produksi kolagen

Kolagen adalah protein utama yang membentuk struktur dan kekuatan pada kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen oleh sel-sel kulit akan menurun secara alami yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan muncul kerutan (Jurnal UNPAD). 

Enzim bromelin dapat meningkatkan sintesis kolagen dengan cara mengaktifkan faktor pertumbuhan TGF-β yang merangsang proliferasi fibroblas, sel penghasil kolagen. Bromelin juga menghambat aktivitas enzim kolagenase yang dapat mendegradasi kolagen.

Dengan meningkatnya produksi kolagen dan menurunnya degradasi kolagen, maka kulit akan tampak lebih kenyal dan awet muda.

Selain bromelin, enzim papain juga terbukti dapat meningkatkan kadar kolagen pada kulit.

Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan topikal enzim papain secara signifikan meningkatkan ketebalan dan densitas kolagen di lapisan dermis kulit (Ozcosmetics). Peningkatan kolagen ini membuat kulit lebih lembut, kenyal, dan terhidrasi dengan baik. 

Macam-Macam Enzim pada Kosmetik

Enzim papain

Enzim papain yang berasal dari buah pepaya telah lama digunakan dalam industri kosmetik karena sifat eksfoliasinya yang efektif. Enzim papain mampu membantu dalam pengelupasan sel kulit mati, memperbaiki tekstur kulit, dan meningkatkan kecerahan kulit secara keseluruhan. 

Enzim papain bekerja dengan cara memecah protein yang tidak aktif dan sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit, yang jika tidak dibersihkan, dapat menyebabkan kulit kusam dan penyumbatan pori-pori (Liputan6.com).

Selain itu, enzim papain juga memiliki anti-inflamasi yang membuatnya bermanfaat dalam perawatan kulit yang cenderung berjerawat atau memiliki kondisi inflamasi seperti rosacea atau sensitivitas kulit. Dilansir dari Alodokter, produk kosmetik yang mengandung papain dapat membantu untuk mengurangi kemerahan dan inflamasi serta memberikan kulit yang lebih tenang dan terkontrol.

Enzim papain juga digunakan dalam formulasi produk kosmetik untuk mengatasi hiperpigmentasi. Enzim papain membantu dalam memudarkan noda hitam dan meratakan warna kulit dengan cara menghilangkan lapisan sel kulit mati yang lebih tua dan mempercepat regenerasi sel kulit baru. 

Enzim bromelin

Enzim bromelin yang diekstrak dari buah nanas sering digunakan dalam produk kosmetik karena kemampuannya yang serupa dengan papain dalam hal eksfoliasi. Bromelin efektif dalam menghilangkan sel-sel kulit mati dan membantu dalam pemurnian tekstur kulit. 

Penggunaan bromelin dalam kosmetik dikaitkan dengan peningkatan kelembutan dan kehalusan kulit, sehingga membuat Bromelin cocok untuk produk kosmetik seperti masker wajah, scrub, dan krim eksfoliasi (Repository IPB).

Bromelin juga memiliki anti-inflamasi kuat yang sangat berguna dalam mengobati kondisi kulit seperti jerawat dan eksim. Enzim Bromelin mampu membantu untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan iritasi yang sering terkait dengan kondisi kulit inflamasi. 

Selain itu, enzim bromelin dapat mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi pembentukan bekas luka. Hal ini karena kemampuannya untuk mempercepat proses alami tubuh dalam mengganti jaringan yang rusak dengan jaringan baru.

Superoxide dismutase

Superoxide dismutase merupakan enzim dengan kandungan antioksidan yang berperan dalam melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas

Dilansir dari ScienceDirect.com, Superoxide dismutase bekerja dengan mengkatalisis reaksi dismutasi radikal superoksida menjadi oksigen dan hidrogen peroksida yang lebih stabil. Seiring bertambahnya usia, kadar Superoxide dismutase dalam tubuh akan menurun sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap stres oksidatif dan tanda-tanda penuaan.

Dalam kosmetik, Superoxide dismutase dapat digunakan sebagai bahan pencegah penuaan kulit karena kemampuannya dalam mengurangi dan memperbaiki kerusakan kulit akibat radikal bebas. 

Superoxide dismutase yang digunakan dalam formulasi kosmetik biasanya diperoleh dari ragi alami atau fermentasi bahan baku nabati (Swiss line Cosmetics). Menurut Inci Decoder menunjukkan bahwa penggunaan topikal Superoxide dismutase lebih efektif sebagai antioksidan dibandingkan vitamin E, ekstrak teh hijau, dan Magnesium Ascorbyl Phosphate.

Enzim katalase

Dilansir dari My Skin Recipes, enzim katalase berperan dalam memecah ikatan kimia hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim katalase dapat membantu untuk melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh hidrogen peroksida yang bersifat toksik dalam konsentrasi tinggi.

Dalam industri kosmetik, enzim katalase dapat digunakan untuk mengurangi rambut beruban yang disebabkan oleh produksi hidrogen peroksida berlebih dalam tubuh. Selain itu, enzim katalase juga dapat dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit untuk menangkal efek buruk hidrogen peroksida. 

Enzim katalase dapat diproduksi melalui fermentasi mikroba dan/atau ragi. Enzim katalase kompatibel dengan bahan kosmetik lainnya dan dapat diformulasikan ke dalam berbagai produk perawatan kulit dan rambut.

Glutathione peroxidase

Glutathione peroxidase adalah enzim antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif dengan mengkatalisis reduksi hidrogen peroksida menjadi air. Glutathione peroxidase bekerja bersama dengan katalase dalam sistem pertahanan antioksidan seluler untuk mengatur kadar hidrogen peroksida.

Dalam kosmetik, Glutathione peroxidase dapat digunakan untuk melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar ultraviolet dan menurunkan stres oksidatif penyebab penuaan kulit.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Edith dkk (2011) menunjukkan Glutathione peroxidase mampu menghambat produksi melanin pada sel melanoma B16F10.

Glutathione peroxidase juga efektif dalam menghilangkan warna melanin tanpa menyebabkan iritasi, sehingga berpotensi dimanfaatkan dalam produk pemutih kulit.

Enzim Glutathione peroxidase tidak bersifat sitotoksik namun efektif dalam menghilangkan pigmentasi kulit, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam kosmetik.

Coenzyme Q10

Manfaat utama dari Coenzyme Q10 untuk kulit adalah sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab penuaan dini (Female Daily).

Coenzyme Q10 juga dapat merangsang produksi kolagen, meningkatkan elastisitas kulit, melembabkan kulit kering, serta melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Selain itu, Coenzyme Q10 mampu memperbaiki pigmentasi kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

Menurut Making Cosmetics, Coenzyme Q10 yang digunakan dalam kosmetik biasanya diformulasikan dalam bentuk liposom atau nanoemulsi untuk meningkatkan penetrasi dan potensinya. 

Coenzyme Q10 juga sering dikombinasikan dengan antioksidan lain seperti vitamin E dan vitamin C untuk hasil yang optimal. Kadar penggunaan CoQ10 dalam kosmetik berkisar 2-6%.

Glutathione

Dilansir dari ScienceDirect.com, Glutathione terdiri dari tiga asam amino yaitu glutamat, sistein, dan glisin. Glutathione berperan penting dalam melindungi sel dari stres oksidatif dan detoksifikasi racun.

Dalam kosmetik, glutathione sering digunakan dalam produk pencerah kulit karena kemampuannya menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam produksi melanin (Siloam Hospital, 2023).

Glutathione juga dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet dan polusi. Selain itu, glutathione mampu meningkatkan hidrasi kulit, memperbaiki elastisitas, dan mengurangi kerutan.

Glutathione dapat diformulasikan dalam berbagai bentuk sediaan kosmetik seperti serum, krim, masker, dan lotion.

Jenis Produk Kosmetik dengan Kandungan Enzim

1. Pembersih wajah

Pembersih wajah sering diformulasikan dengan enzim papain dari pepaya dan enzim bromelin dari nanas. Enzim papain dan bromelin bekerja dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran di wajah secara lembut, tanpa mengiritasi kulit.

Pembersih wajah berbahan enzim papain atau bromelin biasanya dijual dalam bentuk gel, busa, atau bubuk yang harus dicampur dengan air. Ukuran kemasannya pun bervariasi, mulai dari 50ml hingga 200ml. 

Produk pembersih wajah ini cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit sensitif dan berjerawat, karena sifatnya yang lembut. Selain itu, produk pembersih wajah dengan enzim papain atau bromelin juga dapat mencerahkan wajah, menyamarkan noda, dan meningkatkan hidrasi kulit.

Yuk, lihat penawaran jasa maklon pembersih wajah terbaru Adev.

2. Masker wajah

Masker wajah berbahan enzim juga menjadi tren di dunia kosmetik. Enzim yang umum ditemukan dalam masker wajah adalah papain dan bromelin. Masker berbahan enzim papain dan bromelin bekerja dengan mengeksfoliasi kulit secara lembut, mengangkat sel kulit mati, sekaligus melembabkan dan menutrisi kulit.

Produk masker wajah ini biasanya dikemas dalam bentuk bubuk, gel, atau sheet mask. Bubuk masker enzim perlu dicampur dengan hidrogen peroksida sebelum digunakan. Sementara masker gel dan sheet lebih praktis. 

Berat produk masker wajah dengan enzim ini umumnya berkisar antara 50-100 gram untuk masker bubuk atau gel, dan 20-30 gram untuk sheet mask. 

Yuk, lihat penawaran jasa maklon masker wajah terbaru Adev.

3. Serum wajah

Serum wajah biasanya ditambahkan dengan enzim koenzim Q10, superoxide dismutase, dan glutathione. 

Koenzim Q10 berperan sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas dan mencegah penuaan dini.

Superoxide dismutase juga merupakan antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet. Sementara glutathione memiliki efek mencerahkan dan meratakan warna kulit.

Produk serum wajah dengan enzim koenzim Q10, superoxide dismutase, atau glutathione umumnya dikemas dalam botol dengan pipet atau pump, dengan ukuran mulai dari 10ml hingga 50ml. 

Yuk, lihat penawaranjasa maklon serum wajah terbaru Adev.

4. Pelembap

Pelembap dengan tambahan enzim juga semakin populer belakangan ini. Beberapa enzim yang cocok untuk diformulasikan dalam pelembap antara lain papain, bromelin, dan glutathione. Enzim papain, bromelin, dan glutathione dapat membantu untuk meningkatkan hidrasi kulit, menjaga kelembaban, sekaligus mencerahkan dan meratakan warna kulit.

Produk pelembab berbahan enzim umumnya tersedia dalam berbagai bentuk seperti gel, krim, atau lotion dengan kemasan jar atau tube berukuran 30-100ml. 

Pelembap dengan kandungan enzim papain, bromelin, atau glutathione cocok untuk semua jenis kulit, namun memberikan manfaat lebih untuk kulit kering, kusam, dan tidak merata warnanya. 

Yuk, lihat penawaran jasa maklon pelembab terbaru Adev.

5. Krim mata

Krim mata dengan tambahan enzim juga mulai banyak ditemukan. Enzim yang sering digunakan antara lain enzim Superoxide Dismutase dan Glutathione. Kedua enzim ini merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi area mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar ultraviolet.

Produk krim mata dengan enzim umumnya dikemas dalam tube atau jar mini berukuran 10-15ml. Selain itu, produk krim mata berbahan enzim ini pun memiliki tekstur yang ringan dan tidak lengket. 

Yuk, lihat penawaranjasa maklon krim mata terbaru Adev.

Bersama PT Adev Natural Indonesia, kembangkan produk kecantikan yang menginspirasi dengan memanfaatkan Enzim.

Jika Anda ingin memiliki bisnis kecantikan dengan brand pribadi, maka silakan menjelajahikatalog produk maklon kosmetik dari Adev.

FAQ terkait Enzim

Apakah Enzim yang ditambahkan dalam kosmetik aman digunakan pada semua jenis kulit?

Enzim yang ditambahkan dalam produk kosmetik umumnya dianggap aman untuk digunakan pada semua jenis kulit. Namun, penting untuk dicatat bahwa reaksi individu terhadap enzim bisa berbeda, tergantung pada sensitivitas kulit masing-masing orang.

Enzim bekerja dengan cara yang lembut untuk mengelupas sel kulit mati dan mempercepat regenerasi sel baru, sehingga cocok untuk kulit sensitif (Liputan6.com).

Selain itu, sebelum memasarkan produk kosmetik dengan kandungan enzim juga harus sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar produk kosmetik yang terjamin keamanannya.

Apakah ada alternatif alami selain Enzim sebagai antioksidan dalam kosmetik?

Ada berbagai alternatif alami yang dapat digunakan sebagai antioksidan dalam kosmetik selain enzim. Menurut penelitian Inggris dan Santosa (2014), beberapa bahan alami yang kaya antioksidan termasuk vitamin C, ekstrak teh hijau, dan berbagai jenis buah dan sayuran seperti kiwi dan kunyit.

Apakah Enzim dapat digunakan bersamaan dengan bahan-bahan aktif lainnya pada kosmetik?

Enzim dapat digunakan bersamaan dengan bahan-bahan aktif lain dalam produk kosmetik. Namun, penting untuk memperhatikan kombinasi bahan-bahan tersebut untuk menghindari iritasi atau reaksi negatif pada kulit.

Misalnya, enzim sering dikombinasikan dengan bahan seperti vitamin C atau asam hialuronat untuk meningkatkan efektivitas produk dalam mencerahkan dan menghidrasi kulit (Loreal Paris).

Namun, penggunaan enzim bersamaan dengan bahan aktif yang sangat kuat seperti retinol mungkin perlu dihindari atau dilakukan di bawah pengawasan profesional kecantikan untuk mengurangi risiko iritasi (Liputan6.com).

Selanjutnya, yuk baca ulasan kami tentang enzim superoxide dismutase dalam kosmetik dan skincare.

Tinggalkan komentar


Daftar Isi
whatsapp-adev