Asam Salisilat
Setiap pengusaha kosmetik, mungkin Anda, pasti selalu mencari bahan-bahan terbaik untuk menjamin kualitas produk kosmetik Anda. Salah satu bahan yang patut Anda pertimbangkan adalah Asam Salisilat.
Asam Salisilat diketahui memiliki sifat keratolitik yang kuat, sehingga dapat membantu untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan mengecilkan pori-pori. Selain itu, Asam Salisilat juga memiliki kemampuan untuk mengontrol produksi minyak berlebih dan mencegah terjadinya peradangan kulit.
Dengan memanfaatkan Asam Salisilat dalam formulasi produk perawatan kulit Anda, maka Anda dapat menawarkan solusi untuk mengatasi masalah seperti jerawat, komedo, kulit berminyak, dan noda hitam.
Produk kosmetik Anda akan menjadi pilihan utama untuk konsumen yang mencari perawatan kulit yang efektif dan alami.
Nah, untuk Anda yang ingin mengembangkan produk perawatan kulit yang berkualitas dan efektif, maka artikel ini akan memberikan wawasan secara lengkap tentang Asam Salisilat.
Disini, Anda akan mendapatkan pengetahuan yang luas, mulai dari pengertian, fungsi, ketentuan, kelebihan, hingga penerapannya pada berbagai produk kosmetik.
Apa itu Asam Salisilat?
Asam salisilat adalah bahan kimia organik tidak berwarna yang sering digunakan dalam industri kosmetik sebagai zat aktif untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan pada kulit (Garnier).
Asam salisilat memiliki beberapa nama lain, seperti salicylic acid, asam ortohidroksibenzoat, Salicylic acid collodion, Salonil, dan Acido salicilico.
Dilansir dari Toppr, Bahan yang populer dengan nama lain salicylic acid termasuk dalam golongan senyawa Beta-Hydroxy Acid (BHA) yang secara kimia memiliki struktur molekul yang terdiri dari sebuah gugus karboksil (-COOH) dan sebuah cincin aromatik.
Dalam hal kelarutan, asam salisilat larut dalam alkohol, minyak, dan pelarut organik lainnya. Namun, senyawa ini kurang larut dalam air. Sementara, ketahanan asam salisilat terhadap cahaya dan panas bergantung pada formulasi produk kosmetiknya.
Dalam industri kosmetik, asam salisilat umumnya berasal dari ekstrak kulit pohon willow (Naturmed Scientific). Bahan alami ini kemudian diolah melalui proses kimia untuk menghasilkan asam salisilat yang siap digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit.
Data tentang Asam Salisilat
- Nama kimia: 2-Hydroxy-Benzoic-Acid
- Struktur kimia: C7H6O3
- Nomor CAS: 69-72-7
- EINECS: 200-712-3
- Wujud: kristal serbuk putih, tak berbau, dan berasa manis
- Berat molekul: 138,12 gram/mol
- Kepadatan: 1.44 g/m3
- Titik didih: 140 °C
- Titik leleh: 128- 137 °C
- Nama lain: salicylic acid, asam ortohidroksibenzoat, Salicylic acid collodion, Salonil, dan Acido salicilico
Fungsi dan Kegunaan Asam Salisilat
Untuk meredakan peradangan
Dikutip dari Halodoc (2021), asam salisilat memiliki anti-inflamasi yang dapat meredakan peradangan pada kulit.
Peradangan seringkali menjadi masalah pada kulit yang berjerawat atau sensitif. Dengan penambahan asam salisilat dalam produk kosmetik, maka peradangan pada kulit dapat dikurangi secara efektif.
Mekanisme kerja asam salisilat dalam meredakan peradangan melibatkan penghambatan produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang berperan dalam proses inflamasi.
Dengan mengurangi produksi prostaglandin, maka asam salisilat dapat menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi kemerahan serta pembengkakan pada area yang bermasalah.
Selain itu, asam salisilat juga memiliki efek keratolitik yang mampu mengelupasnya sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat.
Dengan membersihkan pori-pori secara mendalam, asam salisilat dapat mencegah terjadinya peradangan lebih lanjut akibat penumpukan minyak dan kotoran pada kulit.
Untuk membersihkan pori-pori yang tersumbat
Pori-pori yang tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan kotoran merupakan salah satu penyebab utama timbulnya jerawat (Garnier). Asam salisilat memiliki kemampuan untuk membersihkan pori-pori secara efektif dan mencegah penyumbatan lebih lanjut.
Sifat lipofilik dari asam salisilat memungkinkannya untuk menembus ke dalam pori-pori yang tersumbat oleh minyak.
Dengan masuk ke dalam pori-pori, maka asam salisilat dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati yang menumpuk. Hal ini mampu membuka pori-pori yang tersumbat dan mengurangi risiko terbentuknya komedo serta jerawat.
Selain itu, efek keratolitik dari asam salisilat juga berperan dalam membersihkan pori-pori. Dengan mengelupasnya sel-sel kulit mati pada permukaan kulit, maka asam salisilat dapat menjaga pori-pori tetap bersih dan terbebas dari penyumbatan. Kulit pun menjadi lebih halus, cerah, dan sehat.
Untuk menyamarkan bekas jerawat
Bekas jerawat seringkali menjadi masalah yang mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri. Dilansir dari Halodoc (2020), asam salisilat dapat menyamarkan bekas jerawat dengan cara mempercepat proses regenerasi kulit.
Efek keratolitik dari asam salisilat juga membantu untuk mengelupasnya sel-sel kulit mati pada area bekas jerawat.
Dengan mengelupasnya lapisan kulit yang kusam dan tidak merata, maka asam salisilat dapat menyamarkan bekas jerawat secara bertahap. Kulit baru yang lebih cerah dan halus akan tumbuh menggantikan bekas jerawat yang gelap.
Selain itu, anti-inflamasi dari asam salisilat juga berperan dalam menyamarkan bekas jerawat. Dengan meredakan peradangan pada kulit, maka asam salisilat mampu mencegah terbentuknya bekas jerawat yang lebih gelap dan sulit dihilangkan.
Regulasi Penggunaan Asam Salisilat dalam Kosmetik
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan regulasi yang ketat terkait penggunaan Asam Salisilat dalam produk kosmetik.
Peraturan Asam Salisilat ini tertuang dalam Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, tepatnya pada lampiran I halaman 116.
Regulasi Asam Salisilat ini diberlakukan untuk melindungi konsumen dari kemungkinan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Asam Salisilat, seperti iritasi kulit, kulit mengelupas, terbakar, kering, atau memerah (Halodoc, 2021).
Berdasarkan peraturan BPOM tersebut, Asam Salisilat diizinkan digunakan dalam produk kosmetik dengan batasan konsentrasi tertentu.
Untuk sediaan rambut bilas, konsentrasi maksimal yang diperbolehkan adalah 3%, sementara untuk sediaan lainnya, konsentrasi maksimal yang diizinkan adalah 2%.
Selain itu, BPOM juga mengatur bahwa Asam Salisilat yang diformulasikan dalam produk kosmetik tidak boleh digunakan oleh anak-anak di bawah usia 3 tahun, kecuali untuk sampo.
Lebih lanjut, BPOM mewajibkan juga untuk mencantumkan informasi penggunaan Asam Salisilat selain sebagai pengawet pada penandaan produk kosmetik.
Rekomendasi Produk Kosmetik dengan Kandungan Asam Salisilat
Gel eksfoliasi wajah
Gel eksfoliasi wajah dengan kandungan asam salisilat bermanfaat untuk membersihkan pori-pori dan mengangkat sel kulit mati.
Dikutip dari Loreal Paris Indonesia, Asam salisilat dalam gel eksfoliasi bekerja dengan cara menembus ke dalam pori-pori kulit, mengangkat kotoran, minyak berlebih, dan sel kulit mati yang menyumbat. Dengan demikian, gel eksfoliasi ini dapat menjaga kulit tetap bersih, mengurangi kemunculan jerawat, serta memperbaiki tekstur kulit.
Gel eksfoliasi wajah dengan asam salisilat biasanya dikemas dalam tube atau jar dengan ukuran mulai dari 30 gram hingga 100 gram. Produk gel eksfoliasi wajah ini cocok digunakan oleh konsumen yang memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon soothing gel terbaru dari Adev.
Masker wajah
Masker wajah yang ditambahkan dalam asam salisilat dapat membantu dalam membersihkan pori-pori secara mendalam dan menyegarkan kulit.
Asam salisilat dalam masker wajah bekerja dengan mengeksfoliasi kulit secara lembut, mengangkat sel kulit mati, dan menyerap minyak berlebih (Hello Sehat, 2022). Selain itu, masker wajah dengan asam salisilat juga dapat meredakan peradangan pada kulit yang rentan berjerawat.
Produk masker wajah ini biasanya ada dalam berbagai bentuk, seperti masker bubuk yang dicampur dengan air, masker gel, atau masker kain yang sudah dibasahi dengan essence. Masker wajah berbahan asam salisilat ini biasanya dikemas dalam sachet dengan ukuran mulai dari 10 gram hingga 30 gram, atau dalam jar dengan ukuran 50 gram hingga 100 gram.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon masker wajah terbaru dari Adev.
Krim malam
Krim malam yang diformulasikan dengan asam salisilat mampu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, komedo, serta kulit kusam (The INKEY List UK, 2024).
Krim malam dengan asam salisilat biasanya dikemas dalam jar atau tube dengan ukuran mulai dari 10 gram hingga 50 gram. Produk krim malam ini cocok digunakan oleh konsumen yang memiliki kulit berminyak, berjerawat, atau kulit kombinasi.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon krim malam terbaru dari Adev.
Gel spot treatment
Gel spot treatment dengan penambahan asam salisilat dapat membantu untuk mengatasi jerawat.
Dilansir dari Medical News Today (2021), asam salisilat dalam gel spot treatment bekerja secara target pada area yang berjerawat untuk membantu mengangkat sel kulit mati, membersihkan pori-pori, serta mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Dengan penggunaan langsung pada jerawat, maka gel spot treatment ini dapat mengurangi peradangan dan mempercepat hilangnya jerawat.
Gel spot treatment dengan asam salisilat biasanya dikemas dalam tube kecil dengan ukuran mulai dari 5 gram hingga 15 gram. Produk gel ini cocok digunakan oleh konsumen yang memiliki kulit berjerawat dan ingin mengatasi jerawat secara cepat.
Bersama PT Adev Natural Indonesia, tingkatkan bisnis kosmetik Anda dengan produk inovatif yang mengandung Asam Salisilat.
Apakah Anda berencana mengembangkan bisnis kecantikan dengan brand sendiri? katalog produk maklon kosmetik dari Adev bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kelebihan Asam Salisilat
Efektif untuk kulit berminyak dan berjerawat
Asam salisilat sangat cocok digunakan untuk kulit berminyak dan berjerawat (Garnier). Sifat lipofiliknya memungkinkan asam salisilat untuk menembus ke dalam pori-pori yang tersumbat oleh minyak berlebih dan membersihkannya secara efektif.
Dengan membersihkan pori-pori dari minyak dan kotoran, maka asam salisilat dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.
Selain itu, efek anti-inflamasi dari asam salisilat juga sangat bermanfaat untuk kulit berjerawat.
Dengan meredakan peradangan pada jerawat yang aktif, maka asam salisilat mampu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terbentuknya bekas jerawat yang sulit dihilangkan.
Meskipun efektif untuk kulit berminyak dan berjerawat, asam salisilat tetap dapat digunakan oleh berbagai jenis kulit lainnya.
Bekerja pada berbagai lapisan kulit
Sifat lipofiliknya memungkinkan asam salisilat untuk menembus ke dalam lapisan epidermis dan dermis kulit. Dengan penetrasi yang dalam, maka asam salisilat dapat memberikan efek yang lebih menyeluruh dalam mengatasi masalah kulit.
Dilansir dari Loreal Paris Indonesia, Pada lapisan epidermis, asam salisilat bekerja dengan mengeksfoliasi sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Hal ini dapat menjaga kulit tetap bersih, halus, dan bebas dari komedo serta jerawat. Sementara itu, pada lapisan dermis, asam salisilat dapat meredakan peradangan dan merangsang produksi kolagen (Kate Ryan Skincare, 2017).
Efek ini membantu dalam memperbaiki tekstur kulit, mengurangi kerutan halus, dan meningkatkan elastisitas kulit.
Dengan kemampuannya untuk bekerja pada berbagai lapisan kulit, maka asam salisilat dapat memberikan hasil yang lebih optimal dalam memperbaiki kondisi kulit secara keseluruhan.
Dapat dikombinasikan dengan bahan lain
Asam salisilat memiliki kelebihan lain yaitu dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan aktif lainnya dalam produk kosmetik (Miiskin).
Kombinasi asam salisilat dengan bahan lain dapat meningkatkan efektivitas produk kosmetik dalam mengatasi masalah kulit tertentu.
Dikutip dari Wardah, salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah asam salisilat dengan niacinamide. Niacinamide dikenal dengan kemampuannya untuk mencerahkan kulit, mengecilkan pori-pori, dan meningkatkan produksi kolagen.
Ketika dikombinasikan dengan asam salisilat, niacinamide dapat mempercepat proses regenerasi kulit dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
Dengan kemampuannya untuk dikombinasikan dengan berbagai bahan aktif lainnya, maka asam salisilat menjadi bahan yang sangat serbaguna dalam industri kosmetik.
Formulasi yang tepat dan kombinasi yang sesuai dapat menghasilkan produk perawatan kulit yang efektif dan memberikan hasil yang optimal untuk konsumen.
FAQ tentang Asam Salisilat
Apakah Asam Salisilat aman untuk digunakan dalam kosmetik?
Ya, asam salisilat aman digunakan dalam kosmetik selama kadarnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu tidak melebihi 2-3% (Notifkos POM).
Dalam kadar yang tepat, asam salisilat dapat memberikan manfaat bagi kulit, terutama untuk mengatasi masalah jerawat, komedo, dan kulit berminyak (Loreal Paris Indonesia).
Apakah Asam Salisilat yang diformulasikan dalam kosmetik dapat membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari?
Penggunaan produk kosmetik dengan kandungan asam salisilat dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari (National Institues of Health, 2009).
Hal ini karena asam salisilat bekerja dengan mengeksfoliasi kulit, sehingga lapisan atas kulit menjadi lebih tipis dan rentan terhadap sinar ultraviolet.
Apa efek samping penggunaan Asam Salisilat dalam kosmetik?
Meskipun aman digunakan dalam kadar yang tepat, asam salisilat dapat menimbulkan beberapa efek samping pada kulit yang sensitif.
Efek samping yang mungkin terjadi antara lain iritasi, kemerahan, rasa terbakar, atau kulit kering (Halodoc, 2021). Pada kasus yang jarang terjadi, asam salisilat juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Selanjutnya, baca ulasan kami tentang Acmella Oleracea Extract dalam kosmetik dan skincare.