Phenoxyethanol
Phenoxyethanol adalah salah satu bahan pengawet yang umum digunakan dalam produk kosmetik. Sebagai pengusaha di bidang kosmetik, mungkin Anda, yang ingin mengembangkan produk kosmetik, pemahaman tentang bahan ini bisa menjadi nilai tambah untuk Anda.
Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan bahan pengawet yang tepat seperti Phenoxyethanol dapat memperpanjang umur simpan produk kosmetik Anda. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk bagi konsumen.
Dengan menggunakan phenoxyethanol, maka Anda dapat membuat produk kosmetik dengan brand sendiri yang mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Nah, dalam artikel ini, kami akan akan membahas tentang Phenoxyethanol dalam formulasi kosmetik. Untuk itu, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai Phenoxyethanol, maka baca terus artikel ini sampai selesai.
Apa itu Phenoxyethanol?
Phenoxyethanol adalah bahan pengawet golongan glikol eter dan fenol eter yang dapat digunakan dalam kosmetik (Notifkos POM dan National Institute of Health). Phenoxyethanol memiliki nama lain, yaitu Ethylene glycol phenyl ether.
Dilansir dari Nature, phenoxyethanol dapat larut dalam air, alkohol, eter dan larutan basa. Bahan ini juga tahan terhadap oksidasi, hidrolisis, dan perubahan pH, sehingga stabil dalam berbagai formulasi kosmetik.
Secara alami, phenoxyethanol dapat ditemukan dalam teh hijau (SpecialChem). Namun untuk keperluan komersial, bahan dengan nama lain Ethylene glycol phenyl ether ini biasanya disintesis di laboratorium melalui reaksi antara fenol dan etilen oksida.
Data tentang Phenoxyethanol
- Nama kimia: 2-phenoxyethanol-1-ol
- Struktur kimia: C8H10O2
- Nomor CAS: 122-99-6
- EINECS: 204-589-7
- Wujud: Cairan bening tidak berwarna
- Berat molekul: 138,16 g/mol
- Kepadatan: 1.1 g/cm3
- Titik didih: 247°C
- Titik leleh: -2°C
- Nama lain: Ethylene glycol phenyl ether
Fungsi dan Kegunaan Phenoxyethanol pada Kosmetik
Sebagai bahan pengawet sintetis
Phenoxyethanol merupakan salah satu bahan pengawet yang paling umum digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi.
Phenoxyethanol diketahui memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengawet lainnya. Dilansir dari UL Inspector (2015), Phenoxyethanol stabil pada berbagai pH yaitu 3-12 dan suhu >100ºC, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis formulasi kosmetik.
Penggunaan phenoxyethanol sebagai pengawet dapat memperpanjang umur simpan produk kosmetik. Hal ini dapat mencegah kerusakan produk kosmetik akibat kontaminasi mikroba selama penyimpanan dan penggunaan. Dengan demikian, kualitas dan keamanan produk kosmetik dapat terjaga lebih lama.
Untuk mencegah pertumbuhan mikroba
Menurut penelitian Dreno dkk (2019), aktivitas antimikroba phenoxyethanol sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi produk kosmetik.
Bahan ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri, seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa, serta jamur seperti Candida albicans.
Mekanisme kerja phenoxyethanol dalam menghambat pertumbuhan mikroba adalah dengan merusak membran sel mikroorganisme.
Phenoxyethanol akan menembus membran sel dan mengganggu fungsi membran, sehingga menyebabkan kebocoran komponen sel yang penting. Hal ini dapat mengakibatkan kematian sel mikroba atau menghambat pertumbuhannya.
Dengan mencegah pertumbuhan mikroba, maka phenoxyethanol mampu menjaga kualitas dan keamanan produk kosmetik selama penyimpanan dan penggunaannya.
Hal ini sangat penting terutama untuk produk kosmetik dengan kandungan air yang rentan terhadap kontaminasi mikroba.
Untuk menstabilkan produk kosmetik
Selain sebagai pengawet, phenoxyethanol juga berperan dalam menstabilkan formulasi produk kosmetik. Hal itu karena phenoxyethanol memiliki sifat sebagai pelarut dan emolien yang dapat mencampurkan berbagai bahan dalam formulasi kosmetik.
Kemampuan phenoxyethanol dalam menstabilkan produk kosmetik tersebut dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas.
Formulasi yang stabil akan tetap homogen dan tidak mudah terpisah atau rusak selama penyimpanan dan penggunaan. Dengan demikian, konsistensi dan performa produk kosmetik dapat terjaga lebih lama.
Ketentuan Penggunaan Phenoxyethanol dalam Kosmetik
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah mengatur penggunaan Phenoxyethanol dalam produk kosmetik melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022.
Berdasarkan regulasi BPOM tersebut, yang tercantum dalam lampiran III halaman 227, batas maksimum penggunaan Phenoxyethanol ditetapkan sebesar 1%.
Penetapan batas ini merupakan langkah penting untuk menjaga keamanan konsumen dan meminimalisir potensi efek samping.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat melebihi batas aman penggunaan dari Phenoxyethanol, seperti iritasi kulit, kemerahan, atau gatal-gatal (Lashlab.io, 2023).
Target Konsumen Produk Kosmetik dengan Bahan Phenoxyethanol
Konsumen umum
Produk kosmetik yang mengandung phenoxyethanol umumnya ditujukan untuk konsumen umum dari berbagai kalangan.
Hal ini karena phenoxyethanol merupakan bahan pengawet yang relatif aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang (Halodoc, 2022).
Phenoxyethanol banyak digunakan dalam berbagai jenis produk kosmetik sehari-hari seperti sabun, shampoo, lotion, krim wajah, dan produk makeup.
Oleh karena itu, target konsumennya mencakup pria dan wanita dari berbagai kelompok usia, mulai dari remaja hingga dewasa.
Bagi konsumen umum, kehadiran phenoxyethanol dalam produk kosmetik memberikan jaminan bahwa produk tersebut aman digunakan dalam jangka panjang.
Hal ini penting terutama untuk produk-produk kosmetik yang sering dibuka dan digunakan berulang kali.
Konsumen yang peduli keamanan produk kosmetik
Target konsumen lainnya adalah mereka yang peduli terhadap keamanan dan kualitas produk kosmetik.
Phenoxyethanol telah melalui berbagai uji keamanan dan disetujui penggunaannya oleh otoritas kesehatan di berbagai negara, salah satunya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (Notifkos POM).
Hal ini menjadikan phenoxyethanol pilihan untuk konsumen yang mengutamakan produk dengan bahan-bahan yang telah teruji.
Bagi konsumen yang teliti dalam memilih produk kosmetik, keberadaan phenoxyethanol dapat menjadi indikator bahwa produk tersebut aman dan berkualitas. Mereka cenderung memilih produk kosmetik dengan formulasi yang stabil dan tahan lama.
Jenis Produk Kosmetik dengan Kandungan Phenoxyethanol
Pembersih wajah
Pembersih wajah yang mengandung phenoxyethanol biasanya memiliki konsentrasi antara 0,5-1% untuk memastikan efektivitas pengawetan tanpa menimbulkan iritasi.
Selain phenoxyethanol, formulasi pembersih wajah umumnya terdiri juga dari surfaktan, pelembap, dan bahan aktif seperti niacinamide atau asam salisilat.
Produk kosmetik dengan kandungan phenoxyethanol biasanya dikemas dalam botol pump 100-200 ml atau tube 50-150 ml untuk memudahkan penggunaan dan meminimalkan kontaminasi.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon pembersih wajah terbaru Adev.
Shampoo
Dalam shampoo, phenoxyethanol biasanya digunakan dengan konsentrasi 0,3-0,5%. Phenoxyethanol ini dapat membantu untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam lingkungan yang mengandung air.
Shampoo dengan phenoxyethanol umumnya diformulasikan juga dengan bahan aktif lainnya, seperti sodium laureth sulfate, cocamidopropyl betaine, serta bahan kondisioner yaitu dimethicone.
Produk shampoo yang ditambahkan dengan phenoxyethanol biasanya dikemas dalam botol flip-top atau pump dengan volume 200-400 ml.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon shampoo terbaru Adev.
Foundation
Foundation dengan kandungan phenoxyethanol biasanya memiliki konsentrasi sekitar 0,8-1%. Phenoxyethanol dalam foundation dapat membantu untuk menjaga stabilitas emulsi dan mencegah kontaminasi mikroba.
Formulasi foundation umumnya tidak hanya terdiri dari phenoxyethanol, tapi juga sering ditambahkan dengan pigmen, emolien, dan bahan aktif seperti Sun Protection Factor (SPF).
Produk foundation ini biasanya dikemas dalam botol pump atau tube dengan volume 30-50 ml.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon foundation terbaru Adev.
Lipstik
Phenoxyethanol yang terdapat dalam lipstik biasanya digunakan dengan konsentrasi sekitar 0,5-0,8%. Formulasi lipstik dengan bahan ini umumnya terdiri dari wax, minyak, pigmen, dan bahan pelembab seperti vitamin E.
Phenoxyethanol yang terkandung dalam lipstik dapat membantu untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan memperpanjang umur simpan.
Produk lipstik ini biasanya dikemas dalam tube putar dengan berat bersih 3,5-4,5 gram.
Yuk, wujudkan produk kosmetik idaman Anda dengan kandungan Phenoxythanol dengan menggunakan jasa maklon berkualitas dari PT Adev Natural Indonesia.
Bagi Anda yang berminat membangun bisnis kecantikan dengan merek Anda sendiri, silakan melihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.
FAQ tentang Phenoxyethanol
Apakah Phenoxyethanol aman digunakan dalam kosmetik?
Phenoxyethanol umumnya dianggap aman untuk digunakan dalam kosmetik pada konsentrasi yang diizinkan yaitu maksimal 1% (Notifkos POM). Bahan ini telah melalui berbagai uji keamanan dan disetujui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Apakah ada alternatif lain untuk pengawet selain Phenoxyethanol?
Ya, ada beberapa alternatif pengawet lain yang digunakan dalam kosmetik seperti Benzoic Acid, Sodium Benzoate, Potassium Sorbate, dan Sodium Dehydroacetate.
Apakah Phenoxyethanol aman untuk digunakan oleh ibu hamil atau ibu menyusui?
Meskipun phenoxyethanol umumnya dianggap aman, ibu hamil atau ibu menyusui tidak disarankan menggunakan produk kosmetik berbahan phenoxyethanol (Halodoc, 2022).
Apa Efek Samping Potensial dari Penggunaan Phenoxyethanol dalam Kosmetik?
Dikutip dari Lashlab.io (2023) bahwa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan phenoxyethanol dalam kosmetik, seperti iritasi kulit, kemerahan, atau gatal-gatal.
Selanjutnya, baca ulasan kami tentang benzoic acid atau asam benzoat dalam kosmetik dan skincare.