Benzoic Acid (Asam Benzoat)
Benzoic acid atau asam benzoat merupakan senyawa kimia yang lazim diformulasikan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit. Sebagai bahan aktif yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi, asam benzoat menjadi salah satu komponen penting dalam berbagai produk skincare.
Dalam industri kosmetik, asam benzoat berperan sebagai pengawet alami yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi. Senyawa ini bekerja dengan mengubah pH internal mikroorganisme sehingga menciptakan kondisi yang tidak mendukung pertumbuhan mikroba.
Asam benzoat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan kulit, seperti membantu mengatasi peradangan dan menenangkan iritasi kulit, mengangkat sel kulit mati dan membantu regenerasi sel baru, mengatur produksi sebum dan mencegah timbulnya jerawat, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
Senyawa Benzoic acid atau asam benzoat banyak ditemukan dalam berbagai sediaan kosmetik seperti salep, losion, krim, dan tinktur. Untuk penggunaan topikal, asam benzoat sering dikombinasikan dengan asam salisilat untuk mengatasi masalah kulit seperti iritasi, luka bakar ringan, gigitan serangga, dan infeksi jamur.
Nah, untuk Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Benzoic Acid, mulai dari definisi, sifat fisikokimia, fungsi, hingga produk kosmetiknya, yuk baca artikel ini sampai selesai.
Apa itu Benzoic Acid?
Benzoic Acid adalah bahan pengawet golongan asam lemah yang memiliki sifat anti jamur dan anti bakteri (The Good Scents Company).
Benzoic Acid diketahui memiliki beberapa nama lain, seperti Asam benzena karboksilat, Karboksi Benzena, E210, Asam drasiklik, dan asam benzoat.
Bahan dengan nama lain asam benzoat ini dapat ditemukan secara alami dalam berbagai tumbuhan seperti cengkeh, kayu manis, tomat, dan ceri (Healthline, 2023). Namun, untuk keperluan industri dan kosmetik, asam benzoat umumnya diproduksi secara sintetis melalui oksidasi parsial toluena.
Selain itu, dilansir dari e-farmakope Indonesia bahwa Benzoic Acid dapat larut dalam pelarut organik seperti etanol, kloroform, dan eter, namun sukar larut dalam air.
Data tentang Benzoic Acid
- Nama kimia: Benzoic Acid
- Struktur kimia: C6H5COOH
- Nomor CAS: 65-85-0
- EINECS: 200-618-2
- Wujud: Padatan kristal berwarna putih
- Berat molekul: 122.12 g/mol
- Kepadatan: 1.27 g/cm3
- Titik didih: 250°C
- Titik leleh: 122,3°C
- Nama lain: Asam benzena karboksilat, Karboksi Benzena, E210, Asam drasiklik, dan asam benzoat
Sifat Fisikokimia Benzoic Acid
- Padatan kristal berwarna putih. Sifat ini membuat Benzoic Acid mudah dicampurkan ke dalam formulasi kosmetik tanpa mempengaruhi warna produk akhir. Kristal putih ini juga memudahkan proses pengukuran dan pencampuran dalam produksi kosmetik.
- Memiliki bau khas yang samar. Aroma Benzoic Acid yang tidak menyengat memungkinkan penggunaannya dalam kosmetik tanpa mengganggu wangi produk. Hal ini penting untuk menjaga aroma produk tetap sesuai dengan yang diinginkan.
- Memiliki sifat asam lemah dengan pKa sekitar 4,19. Sifat ini memungkinkan Benzoic Acid berfungsi sebagai pengatur pH dalam produk kosmetik, membantu menjaga stabilitas dan efektivitas bahan aktif lainnya.
- Memiliki indeks refraksi sekitar 1,504. Sifat optik ini dapat mempengaruhi penampilan produk kosmetik, terutama dalam formulasi yang transparan atau semi-transparan.
- Tahan terhadap degradasi cahaya. Ketahanan terhadap degradasi oleh cahaya membuat Benzoic Acid cocok untuk digunakan dalam produk kosmetik yang terpapar sinar matahari atau disimpan dalam wadah transparan.
Fungsi dan Kegunaan Benzoic Acid pada Kosmetik
Sebagai pengawet dalam formulasi kosmetik
Benzoic Acid memiliki peran sebagai pengawet dalam berbagai produk kosmetik. Dikutip dari Specialchem, hal itu karena Benzoic Acid mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, sehingga membuatnya sangat efektif dalam memperpanjang umur simpan produk kosmetik.
Bahan yang populer dengan nama lain asam benzoat bekerja dengan cara menurunkan pH lingkungan, sehingga menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan mikroba.
Efektivitas Benzoic Acid sebagai bahan pengawet terutama terlihat pada produk kosmetik dengan pH rendah, umumnya di bawah 4,5. Dalam kondisi ini, Benzoic Acid berada dalam bentuk tidak terionisasi yang dapat menembus membran sel mikroorganisme dengan lebih mudah.
Setelah masuk ke dalam sel, Benzoic Acid mengganggu metabolisme sel, menghambat pertumbuhan, dan pada akhirnya menyebabkan kematian mikroorganisme.
Sebagai pengatur pH dalam kosmetik
Kemudian, Benzoic Acid juga berperan sebagai pengatur pH dalam formulasi kosmetik (Knowde). Kemampuannya untuk menyeimbangkan tingkat keasaman produk kosmetik membantu untuk menciptakan kondisi optimal bagi bahan-bahan aktif lainnya agar bekerja secara efektif.
Selain itu, pengaturan pH juga penting untuk menjaga keseimbangan alami kulit (Eucerin-me.com). Dalam fungsinya sebagai pengatur pH, Benzoic Acid dapat menstabilkan formula kosmetik. Hal ini penting terutama untuk produk-produk kosmetik dengan kandungan bahan aktif yang sensitif terhadap perubahan pH.
Dengan menjaga pH tetap stabil, Benzoic Acid mampu mempertahankan efektivitas dan umur simpan produk kosmetik.
Untuk menetralisir radikal bebas pada kulit
Lebih lanjut, Benzoic Acid memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas pada kulit (Velika dan kron, 2012). Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit, mempercepat proses penuaan, dan menyebabkan kanker kulit.
Benzoic Acid mampu bertindak sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas tersebut, sehingga membantu untuk melindungi kulit dari kerusakan oksidatif.
Dalam perannya sebagai antioksidan, Benzoic Acid bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkan molekul-molekul berbahaya ini dan mencegahnya menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Proses kerja Benzoic Acid ini dapat membantu untuk melindungi kolagen dan elastin, protein-protein penting yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.
Ketentuan Penggunaan Benzoic Acid dalam Kosmetik
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selalu mengutamakan keamanan dan kesehatan konsumen dalam setiap regulasi yang diterbitkannya. Salah satu aspek penting yang diatur adalah penggunaan bahan-bahan dalam produk kosmetik, termasuk Benzoic Acid.
Melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, BPOM telah menetapkan batasan maksimum penggunaan Benzoic Acid dalam berbagai jenis produk kosmetik, yaitu:
- Sediaan bilas (kecuali perawatan gigi dan mulut): 2,5%
- Sediaan perawatan gigi dan mulut (sebagai asam): 1,7%
- Sediaan non-bilas (sebagai asam): 0,5%
Ketentuan tersebut tercantum dalam lampiran III halaman 213 peraturan tersebut.
Pembatasan ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan keamanan konsumen. Penggunaan Benzoic Acid yang melebihi batas maksimum dapat menimbulkan efek samping.
Menurut Vinmec, beberapa efek samping yang mungkin timbul antara lain iritasi kulit, ruam, pembengkakan pada bibir serta wajah.
Jenis Produk Kosmetik yang Mengandung Benzoic Acid
Krim wajah
Krim wajah yang mengandung Benzoic Acid biasanya diformulasikan sebagai emulsi minyak dalam air.
Selain benzoic acid, krim wajah ini juga diformulasikan dengan bahan lainnya, seperti ekstrak aktif (5-10%), asam stearat (2-3%), setil alkohol (2-5%), triethanolamine (0,5-1%), gliserin (3-5%), asam benzoat (0,1-0,5%), dan air suling hingga 100%.
Produk krim wajah dengan kandungan Benzoic Acid biasanya dikemas dalam pot atau tube dengan isi 30-50 gram.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon krim wajah terbaru dari Adev.
Toner
Toner merupakan produk kosmetik berbasis air yang mengandung bahan aktif dan humektan. Benzoic Acid dalam toner berfungsi sebagai pengawet dan penyeimbang pH.
Contoh formulasi toner yang ditambahkan dengan Benzoic Acid mungkin mencakup ekstrak tanaman (3-5%), gliserin (2-3%), propilen glikol (2-3%), asam benzoat (0,1-0,3%), dan air suling hingga 100%.
Produk toner biasanya dikemas dalam botol spray atau botol dengan tutup flip-top berkapasitas 100-200 ml. pH toner yang mengandung asam benzoat umumnya berkisar antara 4-6 untuk menjaga efektivitas bahan aktif.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon face toner terbaru dari Adev.
Lotion tubuh
Lotion tubuh merupakan emulsi minyak dalam air dengan tekstur yang lebih encer dibanding krim. Benzoic Acid dalam lotion tubuh berfungsi sebagai pengawet.
Lotion tubuh yang diperkaya dengan Benzoic Acid biasanya diformulasikan juga dengan minyak mineral (5-10%), asam stearat (1-2%), setil alkohol (1-2%), gliserin (3-5%), triethanolamine (0,5-1%), asam benzoat (0,1-0,3%), dan air suling hingga 100%.
Produk lotion tubuh ini biasanya dikemas dalam botol pump atau tube dengan isi 200-400 ml.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon lotion tubuh terbaru dari Adev.
Concealer
Concealer merupakan produk makeup berbasis emulsi atau suspensi. Benzoic Acid dalam concealer berfungsi sebagai pengawet dan penyeimbang pH.
Contoh formulasi concealer yang ditambahkan dengan Benzoic Acid, seperti pigmen (10-15%), silikon (5-10%), minyak mineral (5-10%), wax (3-5%), asam benzoat (0,1-0,2%), dan air suling hingga 100%.
Produk concealer berbahan Benzoic Acid biasanya dikemas dalam tube kecil atau pot dengan isi 5-15 ml.
Yuk, lihat penawaran jasa maklon concealer terbaru dari Adev.
Kini saatnya merealisasikan produk kosmetik idaman Anda yang mengandung Benzoic Acid dengan mengandalkan jasa maklon berkualitas dari PT Adev Natural Indonesia.
Untuk Anda yang berminat memulai usaha kecantikan dengan merek Anda sendiri, silakan melihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.
FAQ terkait Benzoic Acid
Apakah Benzoic Acid Aman untuk Digunakan pada kosmetik?
Ya, benzoic acid dapat digunakan dalam produk perawatan bayi (Cosmetic Info). Namun, penting untuk dicatat bahwa kulit bayi lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga penggunaan benzoic acid harus dilakukan dengan hati-hati.
Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli atau dokter agar produk kosmetik Anda tetap aman digunakan.
Apakah Benzoic Acid dapat menyebabkan perubahan warna pada produk kosmetik?
Secara umum, benzoic acid tidak menyebabkan perubahan warna yang signifikan pada produk kosmetik. Bahan ini biasanya berwarna putih ketika dalam bentuk murni.
Namun, dalam beberapa kasus, interaksi antara Benzoic Acid dengan bahan lain dalam formulasi kosmetik mungkin dapat menyebabkan sedikit perubahan warna.
Perubahan ini biasanya sedikit dan tidak mempengaruhi efektivitas atau keamanan produk kosmetik. Jika terjadi perubahan warna yang signifikan, ini mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti oksidasi atau kontaminasi.
Apakah Benzoic Acid menyebabkan reaksi alergi?
Meskipun jarang, benzoic acid dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu (NJ Health).
Gejala alergi dapat berupa kemerahan, gatal, atau pembengkakan pada area yang terkena. Individu yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan pengawet atau memiliki kulit sensitif mungkin lebih rentan terhadap reaksi ini.
Selanjutnya, baca ulasan kami tentang sodium benzoate dalam kosmetik dan skincare.