Ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam memulai bisnis skincare, seperti membuat business plan, menganalisis bisnis “produk” skincare, menghitung dan menyiapkan modal, mencari partner bisnis, memproduksi skincare, mendaftar izin edar produk, memasarkan, hingga evaluasi bisnis skincare serta scale up bisnis skincare dan membuatnya autopilot.
Menurut goodstats.id, dikutip dari data Dinar Standard, menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dalam penggunaan produk kecantikan halal dengan jumlah konsumsi sebesar 4,19 miliar dolar AS.
Di sisi lain, Indonesia juga diperkirakan akan menjadi pasar produk kecantikan terbesar ke-5 di dunia dalam 10 hingga 15 tahun mendatang. Wow…luar biasa!
Banyak orang tertarik untuk memulai bisnis skincare seiring dengan peluangnya yang menjanjikan. Namun, membangun bisnis skincare tidaklah mudah, dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin memulai bisnis skincare, berikut penjelasan lengkap tentang 9 cara membangun bisnis skincare yang sukses.
Cara Membangun Bisnis Skincare
1. Membuat business plan skincare
Credit Image
Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam membangun bisnis skincare adalah membuat business plan. Nah, apa itu business plan?
Business plan atau rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang berisi gambaran tentang bisnis “skincare”, termasuk tujuan bisnis Anda dan strategi Anda untuk mencapainya.
Berdasarkan informasi glints.com, beberapa komponen yang harus ada dalam membuat business plan mencakup executive summary, deskripsi perusahaan, produk atau layanan, analisis pasar, strategi marketing, dan rencana keuangan.
Membuat business plan merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Melalui business plan, Anda dapat menetapkan tujuan dan strategi bisnis yang jelas.
Dilansir dari detikfinance, ada beberapa aspek yang perlu dimasukkan ke dalam rencana bisnis, yaitu analisis aspek pasar, analisis aspek teknis, dan analisis finansial.
Berikut penjelasan singkatnya::
- Analisis aspek pasar, yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui permintaan konsumen terhadap produk skincare yang ditawarkan.
- Analisis aspek teknis, yaitu analisis yang berkaitan dengan teknologi yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan bisnis skincare Anda. Dalam tahapan ini, teknologi yang dimaksud adalah perangkat atau mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi skincare hingga pemasaran produk.
- Analisis finansial, yaitu tahap analisis terhadap laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca keuangan dalam periode waktu tertentu. Analisis finansial dapat membantu Anda untuk mengetahui apakah bisnis tersebut menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian.
Bahkan jika diperlukan, Anda juga bisa menggunakan business plan sebagai alat untuk mencari investor atau pinjaman modal.
2. Menganalisis bisnis “produk” skincare yang menjanjikan
Credit Image
Langkah kedua dalam membangun bisnis skincare yaitu menganalisis bisnis “produk” skincare yang menjanjikan di pasaran.
Anda bisa melakukan riset pasar untuk mengetahui apa saja kebutuhan dan keinginan pasar, serta mengetahui trend skincare saat ini.
Hasil survei PT Zulu Alpha Papa (ZAP) dan MarkPlus Inc., yang dilaporkan katadata menyebutkan bahwa pada akhir tahun 2022, serum menjadi jenis produk skincare lokal yang paling banyak disukai oleh perempuan Indonesia dengan 53,9% responden menggunakan produk tersebut.
Kemudian diikuti oleh facial wash dengan persentase pengguna 53,8%, serta sunscreen dan moisturizer masing-masing sebesar 52,5%.
Sedangkan, untuk toner, body lotion, micellar water, sheet mask, milk cleanser, dan essence memiliki persentase pengguna yang lebih rendah.
Kode embed
<iframe style=”height:700px; width:100%; border: none;” src=”https://databoks.katadata.co.id/datapublishembed/145915/serum-produk-skincare-lokal-paling-banyak-disukai-perempuan-indonesia“></iframe>
Survei tersebut membuktikan bahwa perempuan Indonesia masih memiliki minat besar terhadap produk skincare lokal, dimana serum sebagai produk yang paling banyak disukai.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi Anda untuk membangun bisnis skincare dengan produk yang lebih inovatif dan berkualitas.
Nah, dalam membangun bisnis skincare ada beberapa model bisnis yang dapat Anda pilih, yaitu:
- Menjadi reseller skincare
Model bisnis ini, cocok bagi Anda yang ingin menjual produk skincare tanpa modal besar. Menjadi reseller skincare, dapat Anda lakukan dengan membeli produk skincare dari supplier, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Anda bisa memanfaatkan platform online, seperti media sosial atau marketplace untuk menawarkan produk skincare tersebut kepada konsumen.
- Membuka toko skincare
Dengan model bisnis ini, Anda dapat menjual berbagai jenis produk skincare dari berbagai brand baik lokal maupun impor. Toko skincare ini dapat berupa toko offline maupun online.
- Membuat brand skincare sendiri
Bagi Anda yang ingin membuat produk skincare sesuai dengan keinginan, maka model bisnis ini cocok untuk Anda.
Anda dapat menentukan bahan, kemasan, hingga harga skincare sesuai dengan yang Anda inginkan.
Berdasarkan tiga model bisnis tersebut, jika dilihat dari jangka panjang, membuat brand skincare sendiri merupakan model bisnis yang paling menjanjikan di industri skincare.
Adanya kepercayaan masyarakat pada brand skincare lokal yang terus meningkat, dapat memberikan peluang sukses bagi Anda (produsen lokal) untuk menciptakan brand dan produk skincare sendiri.
Dilansir dari lifestyle.bisnis.com, berdasarkan survei dari TikTok dalam Beauty Brand Playbook menunjukkan bahwa bahwa 61% responden lebih mempercayai brand lokal.
Dengan membuat brand skincare sendiri, Anda dapat menciptakan skincare yang memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri dibandingkan produk skincare lain.
3. Menghitung dan menyiapkan modal yang diperlukan
Credit Image
Setelah menganalisis bisnis “produk” skincare, selanjutnya adalah menghitung dan menyiapkan modal yang diperlukan untuk membangun bisnis skincare.
Jumlah modal yang diperlukan tergantung pada skala dan model bisnis skincare yang Anda jalankan.
Bagi Anda yang ingin membangun bisnis skincare dengan brand sendiri, Anda perlu menghitung modal untuk biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya pengembangan produk, biaya cadangan, hingga biaya distribusi.
Namun, Anda juga bisa mencoba bekerja sama dengan pihak ketiga (perusahaan maklon) yang menawarkan jasa produksi skincare dalam jumlah besar.
Lantas, berapa sih kisaran modal jika memproduksi skincare dengan menggunakan pihak ketiga (maklon skincare)?
Kisaran modal yang perlu Anda siapkan untuk mulai bisnis dengan cara maklon adalah sebesar Rp 50 juta hingga 250 juta, atau bahkan lebih. Jumlah modal tersebut, tergantung pada jenis dan kuantitas produk skincare yang ingin Anda produksi.
Modal bisnis skincare bisa Anda dapatkan dari tabungan atau dana pribadi, pinjaman keluarga/teman, pinjaman bank, ataupun dengan mencari investor untuk mensupport bisnis Anda.
4. Mencari investor atau perusahaan maklon
Credit Image
Mencari partner bisnis yang tepat menjadi kunci utama dalam membangun bisnis yang sukses dan berkembang.
Kira-kira, kenapa sih partner punya peran yang penting dalam membangun bisnis?
Nah, partner bisnis dapat dikatakan memiliki peran penting karena dapat memudahkan Anda dalam proses produksi skincare dan dapat membantu memberikan tambahan modal bisnis untuk biaya produksi skincare.
Misalnya, jika Anda berbisnis dengan membangun brand skincare sendiri, maka partner bisnisnya bisa dalam bentuk investor untuk pembiayaan (jika kurang) ataupun perusahaan maklon untuk produksi skincare.
Dalam mencari partner bisnis, misalnya perusahaan maklon skincare, jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu guna mengetahui track record dan reputasi dari calon partner bisnis tersebut.
Kemudian, pastikan untuk melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan partner bisnis Anda (perusahaan maklon skincare). Hal ini untuk memastikan bahwa partner bisnis telah menghasilkan produk skincare yang sesuai dengan keinginan Anda.
5. Memproduksi skincare
Credit Image
Setelah semua persiapan telah dilakukan, Anda bisa mulai masuk ke tahap produksi skincare.
Proses produksi skincare dapat Anda lakukan dirumah atau di tempat usaha asalkan dengan memperhatikan aturan dan kualitas bahan baku yang digunakan.
Anda juga dapat bekerja sama dengan produsen skincare (perusahaan maklon) yang sudah berpengalaman dalam membuat produk skincare dengan kualitas terjamin.
Jika Anda menggunakan jasa perusahaan maklon, pastikan bahwa Anda telah melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pihak mereka untuk memastikan kualitas produk skincare yang dihasilkan.
6. Mengurus legalitas dan izin edar produk
Credit Image
Sebelum memasarkan produk skincare Anda, pastikan produk skincare tersebut telah memiliki izin edar produk.
Untuk memasarkan dan menjual skincare di Indonesia, beberapa izin yang diperlukan antara lain:
- Izin Usaha Industri Kosmetik (IUIK) yang dikeluarkan oleh Badan POM
- Nomor Pendaftaran Produk Kosmetik (NPPK) yang dikeluarkan oleh Badan POM setelah produk kosmetik lolos uji stabilitas dan analisis di laboratorium yang diakreditasi Badan POM.
- Izin Edar dari Badan POM yang diberikan setelah produk kosmetik memenuhi standar keamanan dan khasiat yang ditetapkan Badan POM.
Selain itu, produsen juga harus memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam produk skincare tersebut sudah terdaftar di Badan POM.
Memangnya, mengapa izin edar produk skincare sangat diperlukan? Lalu, bagaimana sih cara mendapatnya?
Sebagai langkah awal, disarankan untuk berkonsultasi dengan Badan POM untuk mengetahui persyaratan dan prosedur lengkap dari setiap izin yang diperlukan.
Izin edar produk merupakan bentuk persetujuan pendaftaran Obat dan Makanan yang diberikan oleh Kepala Badan agar dapat memasarkan produk secara legal di Indonesia.
Dengan adanya izin edar ini, menunjukkan bahwa produk skincare Anda telah lolos uji kelayakan dan keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hal tersebut dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen, bahwa produk skincare yang dijual memiliki kualitas yang baik dan terjamin keamanannya.
Semua kosmetika yang beredar di wilayah Indonesia harus memiliki izin edar dari Badan POM. Dilansir dari pom.go.id, terdapat tata cara pendaftaran izin edar kosmetika secara lengkap, yang tertuang dalam peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 21 tahun 2022.
Berikut rangkuman tata cara pendaftaran izin edar kosmetika (pengajuan notifikasi), Peraturan BPOM No. 21 tahun 2022:
- Pastikan Anda telah memenuhi segala persyaratan permohonan notifikasi dan sudah menyiapkan segala dokumen persyaratan
- Ajukan permohonan Notifikasi secara elektronik melalui laman resmi pelayanan Notifikasi BPOM
- Membayar biaya notifikasi kosmetik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Pemohon Notifikasi menerima hasil verifikasi data. Notifikasi berupa pemberitahuan yang terdiri atas:
a. diterima;
b. ditolak; atau
c. permintaan klarifikasi
Catatan: Untuk kepentingan pengajuan permohonan Notifikasi, pemohon Notifikasi harus
menyerahkan contoh Kosmetika kepada BPOM (jika diperlukan).
Nah, itulah rangkuman singkat terkait tata cara yang harus Anda diikuti untuk mendapatkan izin edar BPOM.
Setelah mendapatkan izin edar, yuk simak penjelasan berikut untuk mengetahui langkah selanjutnya.
7. Memasarkan dan menjual produk skincare
Credit Image
Anda dapat memasarkan dan menjual produk skincare setelah mendapatkan izin edar produk dari Badan POM.
Memasarkan dan menjual produk skincare dapat Anda lakukan secara offline melalui toko fisik maupun secara online melalui marketplace, website, ataupun media sosial.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan produk skincare, maka perlu melakukan metode pemasaran yang tepat dan efektif.
Nah, berikut tiga contoh strategi pemasaran yang dapat Anda coba, yaitu:
- Kerjasama dengan Influencer
Pada metode ini, pilihlah influencer yang sesuai dengan target pasar produk skincare Anda. Kerjasama dengan influencer, membantu Anda menjangkau calon konsumen yang lebih luas.
Selain itu, influencer juga dapat membantu Anda meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk skincare Anda dengan cara mereview, merekomendasikan, atau menggunakan produk skincare Anda di depan audiens mereka.
- Membuat konten yang informatif dan menarik tentang produk skincare
Anda dapat membuat konten, berupa foto atau video yang menjelaskan tentang manfaat, cara penggunaan, hingga review/testimoni produk skincare Anda.
Nah, konten tersebut bisa Anda upload melalui media sosial, blog, website, atau platform lain yang sesuai dengan target pasar Anda.
- Memberikan diskon, bonus, atau hadiah
Pada metode ini, Anda bisa memberikan potongan harga, bonus produk lain, ataupun memberikan hadiah menarik lainnya untuk konsumen yang membeli produk skincare Anda dalam jumlah dan periode tertentu.
Dengan menggunakan metode-metode di atas, diharapkan Anda bisa memasarkan dan menjual produk skincare Anda dengan sukses.
8. Evaluasi bisnis skincare
Credit Image
Anda harus melakukan evaluasi bisnis skincare secara rutin untuk memastikan bisnis berada dalam jalur yang tepat sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.
Lantas, hal apa saja sih tahap dalam melakukan evaluasi bisnis skincare?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan bisnis skincare, antara lain:
- Evaluasi keuangan (finansial): melakukan perhitungan pendapatan, biaya, laba, dan profitabilitas serta menganalisis rasio keuangan seperti return on investment (ROI), return on equity (ROE), dan net profit margin (NPM).
- Evaluasi pemasaran: mengevaluasi strategi pemasaran yang digunakan, seperti segmentasi pasar, positioning, dan marketing mix. Dalam hal ini bisa menggunakan data dari penjualan, survey, dan feedback dari pelanggan.
- Evaluasi produk: mengevaluasi kualitas dan kelayakan produk skincare yang dihasilkan termasuk bahan baku, formula, kemasan dan sertifikasi produk yang diberikan.
- Evaluasi manajemen dan organisasi: mengevaluasi struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, sistem penggajian, SOP dan manajemen sumber daya manusia lainnya.
Dengan cara ini, bisnis skincare dapat diketahui keberhasilannya dan jika ada kekurangan atau kegagalan dapat diperbaiki dengan cepat sesuai dengan evaluasi yang dilakukan.
Dengan dilakukannya evaluasi bisnis, dapat membantu Anda untuk mengambil tindakan dan strategi yang tepat untuk menghadapi masalah yang ada di dalam bisnis tersebut.
9. Scale up bisnis dan membuatnya autopilot
Credit Image
Setelah mengikuti semua tahapan di atas, maka langkah selanjutnya adalah scale up bisnis dan membuatnya autopilot.
9.1. Scale up bisnis skincare
Scale up menjadi suatu strategi yang penting, jika Anda ingin mengembangkan bisnis skincare.
Apakah Anda tahu apa itu scale up bisnis dan apa sih tujuannya?
Scale up bisnis merupakan suatu proses untuk meningkatkan skala bisnis skincare Anda, yang umumnya dilakukan dengan meningkatkan fasilitas dan infrastruktur operasional, menambah jumlah order, jumlah omzet, jumlah karyawan, hingga membangun cabang baru.
Tujuan dari scale up bisnis adalah untuk meningkatkan pendapatan, baik melalui peningkatan jumlah pelanggan ataupun penawaran produk skincare yang lebih bervariasi.
Jadi jika Anda dapat melakukan scale up bisnis dengan sukses, maka pendapatan dari bisnis skincare Anda akan semakin meningkat.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai scale up bisnis skincare. Lalu, bagaimana dengan bisnis autopilot? Berikut penjelasannya.
9.2. Bisnis skincare autopilot
Bisnis autopilot merujuk pada sistem yang memungkinkan bisnis untuk berjalan secara otomatis atau mandiri tanpa kehadiran pemilik bisnis secara langsung.
Dengan menerapkan sistem autopilot, Anda dapat menghasilkan passive income dari bisnis skincare tanpa perlu terus menerus terlibat dalam operasional bisnis.
WAHH…menarik yah?
Namun, walaupun bisnis sudah autopilot dan bisa berjalan sendiri, Anda sebagai pemilik bisnis tetap harus melakukan pemantauan secara berkala terkait proses produksi, pemasaran, hingga distribusinya untuk memastikan bahwa semua prosesnya berjalan dengan baik dan lancar.
Kesimpulan
Credit Image
Peluang bisnis skincare yang terbilang menjanjikan, menarik minat banyak orang untuk mulai membangun bisnis tersebut.
Namun, membangun bisnis skincare memang tidak mudah. Banyak orang yang gagal membangun bisnis skincare karena kurang paham mengenai tahapan atau alurnya.
Agar bisnis skincare dapat sukses dan berkembang dengan baik, setidaknya ada sembilan tahapan yang harus Anda lakukan.
Sembilan tahapan tersebut diantaranya, membuat business plan, menganalisis bisnis “produk” skincare, menghitung dan menyiapkan modal, mencari partner bisnis, memproduksi skincare, mendaftar izin edar produk, memasarkan, hingga evaluasi bisnis skincare serta scale up bisnis skincare dan membuatnya autopilot.
Dengan mengikuti sembilan tahapan tersebut, Anda dapat membangun bisnis skincare dengan lebih mudah dan terstruktur. Sekarang Anda telah tahu tentang cara membangun bisnis skincare.
Selanjutnya, yuk baca juga konten kami tentang keuntungan bisnis skincare.