whatsapp-adev

Branding

Syarat & Macam Kemasan Kosmetik berdasar Bahan & Bentuk

Published:

Updated:

Desya Nur Fitriyani

No Comments

Munculnya beragam merek kosmetik yang ada di pasaran tak dipungkiri menimbulkan persaingan yang semakin ketat. 

Agar produk kosmetik Anda dilirik konsumen dan memiliki nilai jual lebih, tentu ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, salah satunya adalah kemasan kosmetik. 

Kemasan suatu produk kosmetik disebut menjadi faktor penting karena berperan dalam mempengaruhi citra dan membentuk kesan pertama terhadap brand Anda. 

Bahkan sebuah penelitian pada Global Journal of Business Research menjelaskan bahwa 70% keputusan pembelian dibuat saat melihat kemasan produk. Maka dari itu, kemasan produk telah diidentifikasi sebagai metode komunikasi utama dan telah berkembang dari waktu ke waktu.

Apa itu Kemasan Kosmetik?

kemasan kosmetik

Kemasan kosmetik adalah material pembungkus yang berfungsi untuk mencegah atau meminimalisir kerusakan pada produk kosmetik saat penanganan maupun pengiriman.

Namun, saat ini kemasan tidak hanya berfungsi sebagai material pelindung. Melainkan sebagai alat pemasaran untuk membangun identitas brand dan meningkatkan penjualan.

Melihat definisi di atas, kemasan memang memiliki peranan yang signifikan untuk sebuah produk, khususnya produk kosmetika. Tak hanya untuk melindungi produk, tetapi juga berperan dalam meningkatkan estetika.

Produk kosmetik yang berfungsi untuk merawat kecantikan dan kesehatan kulit tentu saja perlu direpresentasikan melalui desain kemasan yang juga menarik dan unik. Rasanya kurang pas kalau produk kosmetik dikemas seadanya.

Desain atau kemasan produk yang dipilih konsumen biasanya melibatkan respons psikologis yang dibagi menjadi respons kognitif dan respons afektif. 

Respon kognitif adalah respon yang muncul sebagai persepsi visual yang memproses diferensiasi unsur-unsur, sedangkan respon afektif mengevaluasi berbagai alternatif yang mungkin dihadirkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.

Kemasan kosmetik yang menarik bahkan dapat merangsang perilaku pembelian impulsif konsumen, meningkatkan pangsa pasar, hingga mengurangi biaya promosi. 

Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan karena setiap manusia pada hakikatnya menemukan kesenangan melalui penggunaan indera penglihatan mereka. Dengan demikian, manusia menemukan keindahan visual dalam objek yang beragam termasuk desain kemasan.

Maka dari itu, sebagai pebisnis kosmetik, Anda harus memperhatikan kemasan kosmetik seperti apa yang akan meningkatkan minat beli konsumen. 

Sebelumnya ketahui terlebih dahulu yuk jenis-jenis kemasan kosmetik. Simak artikel ini sampai akhir, ya!

Jenis Kemasan Kosmetik Berdasarkan Bahan 

Kemasan Plastik

Salah satu bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari dalam sejarah umat manusia adalah plastik. Tentu saja, hal ini juga berlaku pada kemasan kosmetik. 

Sejumlah produk tertentu pada akhirnya menggunakan kemasan plastik karena tidak ada pilihan lain. Pertimbangannya adalah kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan produk. 

Misalnya, setiap produk berbentuk emulsi seperti krim, biasanya hadir dalam kemasan tabung plastik. Tipe kemasan ini memudahkan konsumen dalam mengeluarkan krim tersebut dalam jumlah yang tepat.

Kemasan kosmetik berbahan plastik ini dipilih selain alasan kenyamanan dalam penggunaan adalah karena biaya yang jauh lebih murah dan tahan lama dari bahan yang lainnya. 

Tak hanya itu, dari segi estetika, plastik memiliki tampilan yang menyenangkan. Anda bisa mempercantik kemasan plastik dengan pilihan warna atau corak. Plastik juga memiliki kemampuan untuk didaur ulang menjadi jenis barang lainnya.

Eits, namun seperti yang Anda ketahui pula, plastik memiliki dampak yang besar terhadap planet kita. Tak bisa dipungkiri, kemasan kosmetik berbahan plastik cukup berkontribusi besar terhadap menumpuknya sampah di bumi.

Selain itu, plastik pada batas suhu tertentu dapat menyebabkan keluarnya senyawa kimia yang dapat berbahaya bagi isi produk hingga penggunanya. 

Beberapa jenis plastik yang umumnya digunakan untuk kemasan kosmetik antara lain :

  • Polypropylene (PP),
  • Polyethylene Terephthalate (PET),
  • High Density Polyethylene (HDPE).

Kemasan Akrilik

Kemasan akrilik adalah kemasan yang terbuat dari bahan baku PMMA atau Poly (methyl methacrylic) yang juga biasa disebut sebagai plexiglass. Kemasan ini banyak digunakan untuk krim dan lotion. Akrilik menjadi salah satu kemasan andalan yang banyak di pasaran.

Bagaimana tidak? Karakteristik plastik ini di antaranya memiliki kesan dekoratif yang baik, Anda bisa meningkatkan efek visual pada kemasan ini sehingga dapat menarik konsumen. Kemudian, berbeda dengan jenis kemasan lainnya, akrilik memiliki transparansi mencapai 92%, konsumen dapat melihat isi produk dengan jelas.

Apakah akrilik seperti kaca? Tenang saja, akrilik kental dengan karakteristiknya yang ringan dan tidak mudah pecah seperti kaca. Bukan hanya itu, harganya jauh lebih murah.

Kemasan Kaca

Bahan satu ini memiliki nilai estetika yang tinggi, Anda dapat menemui merek terkenal di seluruh dunia yang banyak menggunakan kemasan kaca untuk produknya. 

Tak dapat disangkal, kemasan kosmetik berbahan kaca ini membuat produk lebih menarik, terkesan bersih, dan mewah. 

Selain itu, kemasan kaca yang terbentuk dari struktur kimia sangat membantu untuk produk jenis emulsi, memudahkan konsumen mengambil permukaan produk dengan sapuan jari.

Keuntungan menggunakan kaca selain dari sisi estetika adalah produk dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Kaca jenis soda-lime merupakan andalannya, kaca ini juga lebih tahan terhadap bahan kimia.

Selain soda-lime glass, kosmetik dapat dikemas menggunakan jar dengan kaca dinding kecil dan tebal. Kaca ini biasanya digunakan untuk produk seperti eye-shadow, lip-gloss, dan krim. 

Ada pula kaca Amber, kaca yang berwarna cokelat (tidak bening) ini biasanya digunakan untuk produk mandi.

Sama halnya dengan plastik, tentu kaca juga memiliki kekurangan untuk dijadikan kemasan kosmetik. Alasan utama dibalik penggunaan kaca adalah bahan ini tidak tahan lama dan mudah rusak ketika terjadi benturan. 

Produk kosmetik dengan kemasan kaca perlu dijaga dengan hati-hati, apabila rusak atau pecah dapat membuat isi produk terbuang sia-sia dan serpihannya berbahaya secara fisik.

Kemasan Logam

Selain plastik dan kaca, bahan selanjutnya yang biasa digunakan untuk kemasan kosmetik adalah metal atau logam. 

Kaleng atau tabung yang digunakan untuk produk kosmetik umumnya terbuat dari aluminium atau timah. Logam ini memiliki kemampuan untuk melindungi produk dari kuman.

Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan logam mulia untuk dekorasi sedang meningkat. Dapat ditandai dari berbagai produk yang menambahkan dekorasi berupa logam emas atau perak, persepsi akan produk bernilai tinggi dan mewah pun tercipta.

Perak mengkilap memiliki keunggulan yang modern, emas menciptakan kesan yang antik, bahkan logam yang juga memiliki tampilan seolah ‘berdebu’ (perunggu) juga memberikan nilai estetika yang menarik. Ketiganya adalah warna futuristik yang dipengaruhi oleh teknologi baru.

Kemasan produk logam menggunakan teknik metalisasi, teknik yang dipilih untuk memberikan tampilan yang lebih bergengsi pada botol, jar, atau tutup skincare.

Namun, dalam penggunaannya perlu diperhatikan, sejumlah produk kosmetik tertentu tidak dapat dikemas dengan logam karena sifatnya yang reaktif.

Macam-macam Kemasan Kosmetik Berdasarkan Bentuk

Kemasan Tube

Kemasan Tube Kosmetik
Gambar oleh Devashish Rawat dari Pixabay

Kemasan tube (tabung) merupakan kemasan yang memenuhi unsur kenyamanan dalam penggunaannya. Kemasan ini praktis untuk produk dengan viskositas tinggi, mudah digunakan untuk mengatur keluarnya produk dalam jumlah yang tepat dan pastinya mudah ditutup kembali. 

Tak berhenti di situ, kemasan ini juga memudahkan produsen dalam transportasi produk. Mulai dari penanganannya yang mudah hingga bobotnya yang ringan dapat menurunkan biaya transportasi Anda, lho.

Bahkan, Victor Georgescu, seorang dermatologist mengatakan bahwa kemasan tube merupakan kemasan yang paling aman digunakan untuk produk kosmetik. 

Dengan kemasan ini, kontaminasi udara atau polusi yang dapat merusak isi produk dapat dicegah atau diminimalisir. Hal ini penting  bagi konsumen, khususnya untuk mereka yang memiliki kulit sensitif.

Kemasan tabung menawarkan keserbagunaan bagi Anda. Kemasan ini dapat digunakan untuk menampung sedikitnya 3 mL kosmetik atau sebanyak 280 mL. Anda bisa menarik perhatian konsumen dengan memberikan sampel kosmetik dengan tabung yang kecil.

Material yang digunakan untuk kemasan tabung biasanya berasal dari plastik atau aluminium. Tampilan luar kemasan ini dapat dipercantik dengan label cetak yang menarik atau sampul metalik yang membuatnya semakin mewah dan cantik.

Kemasan berbentuk tube biasanya digunakan untuk mengemas sediaan kosmetik berbentuk krim dan gel seperti krim mata, lotion, krim wajah, foundation, atau gel. 

Kemasan Jar atau Pot

Kemasan Kosmetik Jar Pot

Kemasan yang biasanya terbuat dari bahan kaca, akrilik, atau plastik ini memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagian wadah transparan dengan tutup wadah dengan pemilihan warna atau bahan yang dekoratif membuatnya semakin elegan.

Biasanya kemasan jar atau yang juga umum disebut pot cream ini digunakan untuk menampung produk kosmetik seperti krim atau gel seperti lip cream, lip balm, face cream, dsb.

Beberapa keuntungan menggunakan kemasan jar antara lain memudahkan konsumen dalam mengambil isi produk, ukurannya yang relatif kecil sangat mudah dibawa bepergian, serta kemasan dapat dikosongkan sepenuhnya.

Namun, dibalik keunggulan di atas, Anda juga akan menemukan kekurangannya. Kemasan jar ini cenderung mudah terkontaminasi, terlebih lagi jika konsumen menggunakan jari untuk mengambil isi produk.

Anda mungkin perlu memberi tahu konsumen agar menggunakan aplikator tambahan seperti spatula ketika ingin memakai isi produknya.

Contoh gambar kemasan jar

Kemasan Botol

Kemasan Kosmetik Botol

Kemasan botol seringnya digunakan untuk produk kecantikan dengan jenis cairan, baik yang encer atau yang lebih kental. Produk kosmetik berupa botol umumnya menggunakan bahan kaca, plastik, atau aluminium.

Kemasan ini mudah digunakan dan dapat diisi kembali jika produk telah habis. Namun, lingkaran atau kepala botol tempat keluarnya produk memiliki ukuran yang cukup luas, alhasil seringkali jumlah produk keluar secara berlebihan.

Hal tersebut pun berdampak pada mudahnya produk kosmetik terkontaminasi oleh udara, air, ataupun kuman yang tidak terlihat.

Kemasan botol yang transparan juga perlu dipertimbangkan, radiasi matahari dapat memengaruhi isi produk yang ada di dalamnya. Dampaknya, produk dapat berubah dan berbahaya bagi penggunanya.

Namun, Anda bisa memilih menggunakan botol kaca jenis Amber yang tidak transparan, atau gunakan botol plastik yang dapat Anda sesuaikan warnanya.

Sementara itu, botol kosmetik yang menggunakan bahan aluminium yang tahan terhadap kuman dapat mudah penyok dalam aplikasinya.

Sesuai dengan pembahasan di atas, Anda telah mengetahui bahwa setiap bahan atau bentuk kemasan kosmetik memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.  Nah, apakah Anda sudah terpikirkan akan menggunakan kemasan dengan bahan dan bentuk seperti apa?

Jika belum, sebagai langkah awal Anda perlu benar-benar memahami produk kosmetik dan juga perspektif konsumen yang akan menggunakannya, ya. Carilah kemasan yang paling sesuai dengan produk, tujuan, gaya penggunaan, serta kompatibilitas.

Syarat Kemasan Kosmetik

Bicara soal kemasan tidak hanya terpaku pada bahan dan bentuk saja, sebagai pebisnis kosmetik, Anda perlu mengetahui bahwa tampilan yang unik dari desain kemasan produk kosmetik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan branding, pemasaran hingga terjadinya konversi.

Tak dapat dipungkiri perkembangan dunia kecantikan terus bergerak cepat, Anda perlu menyiapkan strategi yang tepat agar tidak kalah saing bahkan tenggelam di lautan kompetitor yang ada.

Unik dan Lucu

Gambar Kemasan kosmetik unik dan lucu

Desain kemasan unik dengan pilihan warna dan bentuk anti-mainstream tengah ramai di pasaran. Kebanyakan memang menargetkan wanita, sosok buyer yang mudah membeli hanya karena visual dibanding fungsional. Lihat! Brand seperti Etude House membuat kemasan produk yang lucu dan menggemaskan.

Etude House Bubble Tea Sleeping Pack nama produknya. Sebuah masker yang dikemas dengan cara yang lebih fresh dan mengikuti tren minuman yang tengah ramai sangat ini. Wadah kemasan skincare ini lengkap dengan spatula yang menyerupai sedotan, bahkan di dalamnya terdapat butiran-butiran boba.

Bagaimana menurut Anda? Menarik ya? Kemasan kosmetik memang sepatutnya dirancang dengan cerdas ya Sahabat ADEV.

Standar BPOM

Selain itu, perlu diingat juga ya bahwa produk kosmetik memiliki standar atau peraturan yang berlaku mulai dari bahan kosmetik hingga kemasannya. Anda tidak bisa hanya mengandalkan kemasan lucu dan unik, tapi kurang dari segi informasi produk (bahan, kegunaan, tanggal produksi, dsb).

Oleh karena itu, mari cek kembali dan pastikan kemasan kosmetik Anda telah terstandar BPOM seperti beberapa syarat berikut ini.

  • Kemasan mencakup penandaan berupa informasi kosmetik yang lengkap, objektif, dan tidak menyesatkan
  • Tidak boleh menyatakan seolah-olah sebagai obat
  • Informasi yang ditampilkan paling sedikit; nama kosmetik, kegunaan, cara penggunaan, komposisi, nama dan negara produsen, nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi, nomor bets, ukuran produk, berat bersih produk, tanggal kadaluarsa, nomor notifikasi, dan keterangan lain (peringatan penting)

Selengkapnya Anda dapat lihat di sini ya!

Ramah Lingkungan

Melansir dari situs resmi WGSN, salah satu pelopor industri peramalan tren, menyebutkan bahwa tren kemasan kosmetik akan berkembang menuju kemasan yang mementingkan kesederhanaan, keberlanjutan (sustainable) dengan desain yang cerdas. 

Bukan hanya sekadar informatif, tren kemasan kosmetik juga akan bertujuan untuk mengurangi limbah. Tren ini disebut dengan design wise

Design wise didorong oleh permintaan konsumen yang meningkat akan produk, pengalaman, dan sistem yang lebih cerdas, lebih sederhana, dan lebih berkelanjutan. 

Dalam bidang kecantikan, kemasan kosmetik akan berfokus pada detail fungsional yang praktis dan mengutamakan kenyamanan dari segi kemudahan penggunaan. 

Warna desain kemasan yang digunakan juga cenderung memilih warna yang percaya diri dan jelas, baik secara keseluruhan atau sebagai aksen. Menurut WGSN, berikut adalah salah satu desain kosmetik yang menerapkan design wise.

Desain Kemasan Kosmetik

Selain itu, konsep meminimalisir limbah dengan menyederhanakan rutinitas kecantikan akan menjadi kunci utama di tahun 2023, karena orang-orang berupaya membatasi dampak plastik terhadap planet ini dengan mengurangi tingkat konsumsi. 

Kemasan akan dapat digunakan kembali, dapat diisi ulang, dan membatasi limbah produk. Kemasan ini tentu lebih menarik bagi konsumen yang menerapkan nilai-nilai ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa contohnya.

Kemasan Kosmetik Wise

Warna yang sederhana tapi meyakinkan diprediksi akan berkembang di masa depan, karena konsumen mencari ketenangan dalam kehidupan sehari-hari. 

Anda dapat menerapkan kemasan dengan satu warna yang mengubah produk terlihat sebagai kesatuan dari potongan-potongan yang menarik. Berikut adalah beberapa contoh kemasan dengan warna yang sederhana dan monoton. 

Kemasan Kosmetik
Sumber : sagittamed.de

Itu lah beberapa contoh kemasan kosmetik yang bisa menjadi inspirasi untuk produk Anda.

Anda sudah terpikirkan akan membuat kemasan kosmetik dengan bahan apa? Atau bahkan sudah memiliki desain kemasannya namun Anda tidak ingin repot mengurus kemasan kosmetik sendiri?

Percayakan saja pada jasa maklon kosmetik ADEV! Jasa desain kemasan ADEV juga memiliki tim Quality Control tersendiri agar desain yang dibuat dapat memenuhi ketentuan klaim dan standar BPOM.

Tunggu apa lagi? Yuk, mulai berbisnis kosmetik bersama jasa maklon kosmetik ADEV, ciptakan produk kosmetik impian dengan brand Anda sendiri, dan raih keuntungan besar! 

Klik tombol di bawah ini dan isi formulirnya untuk berkonsultasi dengan Business Consultant ADEV!

5/5 - (1 vote)

Penulis merupakan pribadi yang gemar menulis artikel tentang bisnis dan enterpreneurship. Ia telah berupaya memberikan informasi terbaik dan akurat di artikel ini berdasarkan literasi dan penelitiannya.

Namun artikel ini dibuat hanya untuk tujuan informasi dan tidak ditujukan sebagai saran profesional atau konsultasi bisnis. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan informasi dalam artikel ini dan penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan dalam bentuk apa pun yang diduga timbul dari kesalahan, kelalaian, atau kelalaian dalam menyusun artikel ini.

Tinggalkan komentar


Index