Bermain kata-kata pada klaim kosmetika merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menarik perhatian pelanggan. Sayangnya, penggunaan kalimat klaim kosmetika tak bisa sembarangan.
Klaim kosmetika sendiri merupakan salah satu syarat untuk pendaftaran legalitas BPOM. Kalau klaim yang dibuat berlebihan dan tidak sesuai persyaratan, produkmu tidak akan mendapatkan izin untuk disebarluaskan.
Lalu, apa saja persyaratan klaim kosmetika dan contoh klaim yang dilarang oleh BPOM? Kenapa sih klaim manfaat kosmetik penting untuk diperhatikan?
Pertanyaan di atas dan rasa penasaranmu yang lainnya mengenai klaim kosmetika akan terjawab dalam artikel berikut ini. Jadi, pastikan kamu membacanya sampai selesai!
Konten
Apa itu Klaim Kosmetik BPOM?
Melansir PERKA BPOM No. 19 Tahun 2015, klaim kosmetika atau yang sering disebut dengan klaim kosmetik BPOM adalah pernyataan pada penandaan dan iklan berupa informasi mengenai manfaat, keamanan dan/atau pernyataan lain terkait produk kosmetika.
Hampir seluruh produk kosmetik, terutama produk perawatan, memiliki klaim manfaat yang tertera. Klaim kosmetika dapat bertujuan sebagai informasi sekaligus sebagai strategi pemasaran untuk menarik konsumen membeli produk.
Karena digunakan sebagai strategi promosi demi meningkatkan penjualan, akibatnya banyak ditemukan klaim produk kosmetik yang sangat berlebihan. Dalam kaitannya dengan klaim, izin legalitas kosmetik BPOM akan bermanfaat untuk:
- Melindungi masyarakat terhadap klaim kosmetika yang tidak objektif, tidak benar, dan menyesatkan.
- Memberikan panduan bagi industri/pelaku usaha di bidang kosmetika dalam menetapkan klaim kosmetika.
Persyaratan Klaim Kosmetika
Klaim kosmetika sangat penting untuk diperhatikan karena konsumen menjadikannya sebagai landasan untuk menentukan pilihan kosmetik sesuai dengan yang dibutuhkan.
Jangan sampai klaim manfaat kosmetika yang digunakan memberikan informasi yang sesat atau tidak memberikan manfaat/efek yang sesuai.
Oleh karena itu, pebisnis di bidang kosmetik perlu memperhatikan klaim kosmetika yang digunakan dapat dibuktikan dan sesuai dengan beberapa persyaratan berikut seperti yang tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 3 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Klaim Kosmetika.
Objektif dan Sesuai Kenyataan
Klaim manfaat produk kosmetik harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan, tidak boleh menyimpang dari kemanfaatan, cara penggunaan, dan keamanan kosmetika.
Akurat dan Tidak Menyesatkan
Klaim kosmetik harus memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab, dan tidak boleh memanfaatkan kekhawatiran masyarakat terkait suatu masalah kesehatan
Tidak Menjanjikan Hasil Mutlak Seketika
Klaim ini tidak diperbolehkan kalau ternyata ada keterangan lebih lanjut bahwa produk harus digunakan secara teratur dan terus-menerus atau untuk mendapatkan manfaatnya produk harus digunakan dalam satu rangkaian.
Tidak Boleh Menyatakan Seolah-olah sebagai Obat
Produk kosmetik atau skincare bukan obat-obatan yang berfungsi mencegah, mengobati atau menyembuhkan. Hindari penggunaan klaim kosmetik yang mengarah pada produk obat.
Tidak Menggunakan Kata-kata yang Berlebihan
Tidak diperbolehkan menggunakan kata-kata berlebihan dan tidak disertai keterangan objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Contoh kata-kata yang berlebihan antara lain.
- Aman
- Tidak berbahaya
- Tidak ada efek samping
- Ampuh
- dan kata-kata yang serupa
Tidak Menggunakan Kata-kata Superlatif
Sebagai pemilik merek kosmetik, mungkin kamu ingin menunjukkan kehebatan produkmu agar semakin dilirik oleh konsumen. Namun sayangnya, kamu tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti.
- Paling
- Nomor satu
- Top
- atau kata-kata berawalan “ter-” dan/atau yang bermakna sama.
Kecuali jika kamu memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan seperti penjelasan sah berupa survei atau riset dari lembaga independen yang kredibel.
Tidak Menggunakan Kata “100%”, “murni”, “asli”
Kata-kata tersebut dilarang digunakan kecuali ada bukti resmi dari lembaga riset, laboratorium, atau lembaga standardisasi yang kredibel.
Nah, itulah beberapa persyaratan klaim kosmetika yang wajib kamu perhatikan untuk produk kosmetik atau skincare merekmu sendiri. Untuk memudahkanmu dalam membuat klaim kosmetika, yuk simak beberapa contoh klaim kosmetika berikut.
Contoh Klaim Kosmetika yang Diizinkan
Mengutip peraturan BPOM terkait klaim manfaat kosmetika, berikut ini beberapa contoh klaim kosmetika yang diperbolehkan oleh BPOM yang telah kami klasifikasikan untuk setiap produk skincare berikut ini.
Produk pelembab (moisturizer) dan skin aging
Pelembab dan produk skin aging merupakan salah satu produk perawat kulit yang banyak diminati oleh konsumen. Bagi kamu yang ingin membuat produk tersebut, inilah beberapa klaim kosmetika yang diperbolehkan.
- Merawat kulit agar tetap halus, lembut, dan tidak kering
- Menjaga kelembapan kulit
- Membuat kulit terasa kencang
- Merawat kekencangan kulit
- Mencegah tanda-tanda penuaan dini
- Merawat keremajaan kulit
Produk untuk jerawat (acne)
Salah satu masalah kulit yang banyak dialami baik wanita maupun pria adalah jerawat. Tak heran, kosmetik perawatan kulit dengan klaim anti-acne banyak dicari. Manfaatkan peluang bisnis ini dengan menciptakan produk acne skin dengan klaim kosmetika berikut.
- Untuk kulit berjerawat
- Merawat kulit berjerawat
- Melawan bakteri penyebab jerawat
- Membersihkan kulit berminyak
- Mengangkat minyak yang berlebihan
Produk pencerah (brightening)
Dahulu, efek memutihkan kulit menjadi hal yang diidam-idamkan para wanita. Namun, klaim kosmetika “memutihkan” itu sendiri dilarang, loh, oleh BPOM. Terlebih, standar kecantikan tidak berasal dari warna kulit yang putih.
Apapun warna kulit, wanita saat ini lebih mengutamakan kulit yang bersih dan glowing (cerah bersinar). Ini dia klaim-klaim kosmetika yang bisa kamu gunakan untuk produk krim pencerah.
- Mencerahkan kulit secara merata
- Kulit tampak cerah
- Menyamarkan noda gelap/bintik hitam pada wajah
- Menyamarkan lingkaran hitam pada mata
- Membantu meratakan warna kulit
Produk tabir surya (sunscreen)
Sunscreen, produk perawatan kulit dasar yang wajib dimiliki semua orang. Tak heran, produk ini banyak peminatnya karena mampu melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya. Nah, berikut ini dua contoh klaim manfaat produk sunscreen.
- Melindungi kulit terhadap efek buruk dari sinar matahari
- Melindungi kulit dari penuaan dini akibat efek sinar matahari
Produk eksfoliasi atau peeling
Ternyata, melakukan kegiatan eksfoliasi (mengangkat sel-sel kulit mati) itu penting. Salah satu fungsinya agar mempermudah penyerapan produk skincare lainnya. Alhasil, produk eksfoliasi atau peeling banyak dicari skincare enthusiast.
Kamu yang ingin berbisnis produk ini, pastikan menggunakan klaim kosmetika yang tepat ya seperti berikut ini.
- Mengangkat sel-sel kulit mati
- Merawat keremajaan kulit
- Merawat kekencangan kulit
- Mencerahkan kulit
- Menghaluskan kulit
Produk penyejuk kulit (soothing)
Tinggal di negara tropis seperti Indonesia, membuat masyarakatnya senang dengan hal-hal yang menyejukkan atau menyegarkan. Salah satu contoh produk penyejuk kulit adalah soothing gelyang umumnya terbuat dari aloe vera.
Biasanya produk tersebut menggunakan klaim manfaat yang diperbolehkan berikut.
- Menyejukkan kulit
- Memberikan kesegaran pada kulit
- Membantu menyejukkan kulit yang teriritasi ringan
Produk pijat (massage oil)
Massage oil adalah minyak pijat yang bermanfaat memberikan efek menenangkan pada kulit saat proses pemijatan. Selain itu, produk ini memiliki manfaat dengan klaim sebagai berikut.
- Melembapkan kulit
- Mempermudah pemijatan
Produk perawatan tubuh (body care)
Beberapa contoh produk bodycareyaitu sabun mandi (sabun batang, sabun cair), lulur atau body scrub, hingga parfume. Walaupun terkadang parfume masuk dalam kategori sendiri, yakni wewangian (fragrances).
Nah, berikut ini klaim kosmetika yang diizinkan untuk produk-produk tersebut.
- Membersihkan kulit berminyak
- Membersihkan dan menyegarkan kulit
- Mencerahkan kulit
- Mengharumkan tubuh
- Mengurangi bau badan
- Memberi keharuman dan kesegaran pada tubuh
Produk dekoratif (makeup)
Dekoratif merupakan rangkaian produk kosmetika yang berfungsi untuk menata rias wajah dan meningkatkan penampilan wajah. Contoh produk dekoratif di antaranya lip tint, lip gloss, lip balm, BB cushion, atau blush on.
Ini dia beberapa klaim kosmetika yang bisa kamu gunakan untuk produk dekoratif merekmu sendiri.
- Menutupi noda pada wajah
- Menutupi atau menyamarkan garis-garis/kerut halus
- Meratakan warna kulit sebelum menggunakan tata rias
- Memberi warna pada pipi untuk meningkatkan penampilan
- Memberi warna pada bibir untuk meningkatkan penampilan
- Melembapkan bibir
Itulah beberapa contoh klaim manfaat yang diizinkan oleh BPOM. Kamu bisa, loh, membuat produk-produk skincare tersebut dengan merekmu sendiri bersama dengan Adev.
Namun, sebelum itu simak lebih dahulu hasil rangkuman kami mengenai klaim-klaim kosmetik yang dilarang oleh BPOM.
10 Klaim Manfaat Kosmetika Ini Ternyata Dilarang BPOM
Sebenarnya, banyak sekali klaim-klaim kosmetika yang dilarang sesuai dengan peraturan BPOM. Akan tetapi, kami telah merangkum 10 klaim manfaat kosmetik yang sering digunakan, padahal klaim tersebut dilarang oleh BPOM. ini dia daftarnya!
- Memutihkan wajah / ketiak
- Mengatasi/menghentikan jerawat
- Mengatasi/mengurangi kerutan
- Mengontrol produksi minyak/sebum
- Mempercepat/meningkatkan produksi kolagen
- Membuat kulit sehat
- Membuat bibir sehat
- Mencegah iritasi kulit
- Menangkal radikal bebas
- Mengatasi masalah kulit
Ingat selalu, pebisnis kosmetik perlu membuat klaim manfaat kosmetik sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar produk kosmetik atau skincare merekmu lolos BPOM dan keamanan konsumen terjamin dengan klaim tersebut.
Namun, tahukah kamu untuk menentukan klaim kosmetik ini seorang pebisnis kosmetik perlu melampirkan data pendukung sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Yuk, simak bersama mengenai hal ini!
Data Pendukung Klaim Kosmetika
Data pendukung klaim kosmetika merupakan laporan lengkap yang berisi penilaian kemanfaatan produk dan/atau kajian pustaka mengenai klaim kemanfaatan suatu bahan, atau laporan pengujian produk paling terakhir.
Data pendukung ini diperlukan sebagai dasar atau landasan pembuatan klaim manfaat kosmetika. Data pendukung ini pun masuk ke dalam kategori Data Keamanan dan Kemanfaatan produk kosmetika dalam Dokumen Informasi Produk Kosmetika.
Keamanan, kemanfaatan, dan mutu produk ini perlu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium atau referensi ilmiah/empiris lain yang relevan. Selain itu, harus sesuai dengan standar yang diakui atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Coba lihat contoh klaim kosmetik berikut ini.
“Moisturizer dengan SPF 15 melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari”
Maka, data yang dibutuhkan:
Hasil uji SPF 15 serta mengandung bahan yang berfungsi untuk melembapkan atau uji efikasi (hydration test).
Selain klaim SPF tersebut, beberapa contoh klaim kosmetika berikut harus disertai laporan pengujian produk.
- Klaim yang memberikan fungsi produk dengan masa waktu efikasi, contoh: mencerahkan dalam 7 hari, 24/7 protection.
- Klaim terkait dengan pengujian oleh dermatologis, contoh: dermatologically tested, hypoallergenic tested.
Pengusaha Perlu Tahu Klaim Kosmetika. Ini Alasannya…
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang bertugas melakukan regulasi, standarisasi, dan sertifikasi produk makanan dan obat yang mencangkup keseluruhan aspek pembuatan, penjualan, penggunaan, dan keamanan makanan, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya.
Klaim kosmetika merupakan penandaan atau iklan yang akan dimanfaatkan oleh pengusaha untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan produk. Klaim kosmetika yang berlebihan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan akan menimbulkan kerugian bagi konsumen.
BPOM bertugas untuk mencegah hal tersebut terjadi. Oleh karena itu, klaim kosmetika ini termasuk dalam syarat yang perlu dipenuhi dalam pendaftaran legalitas BPOM.
Masyarakat sebagai konsumen pun sudah semestinya memilih kosmetik yang jelas legalitas dan keamanannya. Selain itu, berikut adalah pentingnya legalitas kosmetik BPOM yang perlu kamu ketahui.
Peran Penting Legalitas Kosmetik BPOM
Adanya Izin untuk Menyebarluaskan Produk Kosmetik
Kosmetik BPOM harus memiliki izin edar berupa notifikasi. Mengapa izin edar kosmetik BPOM ini begitu penting?
Karena perizinan kosmetik yang dilakukan oleh BPOM berfungsi sebagai upaya untuk melakukan seleksi dan pengendalian terhadap kegiatan pembuatan dan peredaran produk kosmetika yang aman.
Izin edar yang diberikan oleh BPOM juga bermaksud untuk memberikan jaminan kualitas produk kosmetik yang diperdagangkan agar memenuhi standar keamanan, kemanfaatan dan mutu.
Dengan kata lain, perizinan ini memberikan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam melakukan usahanya. Oleh karena itu, Adev memastikan bahwa setiap produk kosmetik yang diproduksi terdaftar BPOM.
Produk Selalu Diawasi Sebelum dan Setelah Beredar
Selain dilakukan pengujian sebelum kosmetik beredar, BPOM juga melakukan pelaksanaan pengawasan setelah beredar.
Pengawasan setelah beredar (post-market control) bertujuan untuk melihat konsistensi mutu produk, keamanan, dan informasi produk yang dilakukan dengan mengambil sampling produk yang beredar.
Pengawasan selama beredar oleh BPOM biasanya dilakukan secara berkala dengan mengambil sampel kosmetik di pasaran yang kemudian diuji di laboratorium.
Sampel yang beredar di pasaran tersebut akan dicocokan kembali dengan klaim pada saat awal pendaftaran kosmetik ke BPOM. Jika ditemukan ketidakcocokan antara kandungan produk yang terdaftar dan produk yang beredar, maka kosmetik akan ditarik dari peredaran.
Adanya Jaminan Produksi telah Memenuhi Standar
Kosmetik ilegal yang tak memiliki izin BPOM biasanya dibuat oleh orang yang tak memiliki kompetensi di bidang formulasi kosmetik. Selain itu, bahan kimia yang digunakan pun tak mempunyai takaran pasti sesuai standar BPOM.
Tak jarang mereka menggunakan bahan berbahaya dalam kosmetik seperti hidrokuinon dan merkuri.
Produksi kosmetik yang tidak diawasi tentu berisiko besar menimbulkan efek negatif bagi kesehatan penggunanya.
Maka dari itu, penting untuk mendaftarkan legalitas kosmetik ke BPOM karena setiap produk akan diuji terlebih dahulu sebelum beredar luas.
Apalagi, adanya aplikasi cek BPOM akan semakin memudahkan konsumen mendeteksi legalitas produk kosmetik. Kamu tentu tidak ingin kehilangan konsumen kan kalau mereka tahu produkmu belum terdaftar BPOM.
Penting juga bagi pebisnis kosmetik memberi informasi kepada konsumen di mana saja produk kosmetik tersebut dipasarkan.
Memastikan produk yang dijual adalah legal dan aman
Industri kosmetik lokal semakin bersemarak, kepala BPOM menyebutkan bahwa perizinan notifikasi kosmetik di BPOM mengalami peningkatan pada lima tahun terakhir hingga menembus 221.000 produk ternotifikasi.
Riset dari Statista.com menyebutkan bahwa pasar kosmetik Indonesia diperkirakan akan bertumbuh sebesar 5,34% setiap tahunnya hingga 2026 mendatang. Terlebih, minat akan produk lokal dibanding produk luar semakin meningkat.
Maka tak heran, besarnya peluang pasar di sektor ini membuat merek-merek kosmetik lokal banyak bermunculan. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan berlipat.
Namun, sayang sekali, industri kosmetik Indonesia masih dipenuhi oleh sejumlah pengusaha nakal yang tidak bertanggung jawab.
Cara Memulai Bisnis Kosmetik yang Legal
Bagaimana untuk orang yang awam dalam formulasi kosmetik tetapi ingin membuat bisnis kosmetik brand sendiri?
Tak perlu khawatir, kamu bisa mempercayakan pembuatan kosmetik pada jasa maklon kosmetik Adev. Adev menyediakan jasa pembuatan kosmetik dan personal care yang legal.
Adev memiliki tim Research and Development yang kompeten dan andal dalam membuat formulasi produk kosmetik. Seluruh proses pembuatan kosmetik pun dilakukan di laboratorium dan pabrik yang telah memiliki standar grade A.
Tak hanya proses produksi, jasa maklon yang telah berpengalaman selama lebih dari 15 tahun ini pun menyediakan layanan untuk mengurus seluruh izin legalitas produk kosmetik kamu, mulai dari merek, BPOM, hingga sertifikasi Halal.
Adapun untuk klaim kosmetik, kami akan membantu mengarahkanmu dalam membuat klaim kosmetika yang sesuai dengan peraturan BPOM.
Tertarik memulai bisnis kosmetik yang legal? Yuk, klik tombol di bawah ini sekarang juga untuk terhubung dengan Business Consultant Adev!
Baca juga konten Adev terkait BPOM berikut ini:
- Cara Cek Keaslian Kosmetik Kosmetik BPOM dengan Aplikasi Cek BPOM
- Cara Mengecek BPOM Kosmetik via Website
- Cara Daftar Kosmetik ke BPOM
- Do and Don’ts dalam Pengajuan Klaim Kosmetik BPOM
- Kandungan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM
- Daftar Kosmetik Aman BPOM
- Kosmetik BPOM
Seorang yang gemar membaca dan menulis ini sedang memperdalam pengetahuan dan keterampilannya di bidang Creative Writing sambil terus menuangkan ide dan gagasannya dalam blog pribadinya. Selain menulis, Adinda juga tertarik dengan dunia kecantikan.
Disclaimer: Artikel ini tidak sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab penulis.
Lulus dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman, membuatnya tertarik pada dunia penulisan. Selain menulis, Desya juga tertarik pada dunia kosmetik dan kecantikan. Saat ini, Desya aktif menulis sebagai Copywriter.
Disclaimer: Artikel ini tidak sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab penulis.