• Articles coming soon
< Sebelumnya
Navigasi:

Formic Acid

Di tengah persaingan industri sabun yang semakin ketat, inovasi formula menjadi penentu kesuksesan produk perawatan kulit.

Salah satu bahan yang semakin populer di kalangan formulasi kosmetik adalah formic acid. Bahan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengawet yang efektif, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas, mengatur pH dan daya simpan produk perawatan kulit Anda.

Dengan menggunakan formic acid, maka Anda dapat mencapai semua ini sekaligus meningkatkan daya saing produk kosmetik di pasaran.

Oleh karena itu, jangan biarkan produk kosmetik Anda kalah bersaing dengan kompetitor. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang formic acid dengan membaca dalam artikel ini sampai tuntas.

Apa itu Formic Acid?

Formic Acid adalah jenis asam karboksilat yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet dalam kosmetik (National Institutes of Health). Nama lain dari Formic Acid antara lain asam metanoat, asam format, asam aminat, asam formiat, dan asam semut.

Secara alami, Formic Acid dapat ditemukan dalam sengat lebah dan semut (Wikipedia). Namun, dalam skala industri, Formic Acid diproduksi melalui proses hidrolisis metil format atau reaksi antara karbon monoksida dengan natrium hidroksida.

Selain digunakan dalam industri kosmetik, bahan yang populer dengan nama asam format banyak digunakan dalam berbagai industri termasuk industri tekstil, makanan, hingga penyamakan kulit (Turito, 2022).

Data tentang Formic Acid

  • Struktur kimia: HCOOH
  • Nomor CAS: 64-18-6
  • EINECS: 200-579-1
  • Wujud: Cairan bening tidak berwarna
  • Berat molekul: 46.03 g/mol
  • Kepadatan: 1.22 g/cm3
  • Titik didih: 100.8°C
  • Titik leleh: 8.3°C
  • Nama lain: asam metanoat, asam format, asam aminat, asam formiat, dan asam semut.

Sifat Fisikokimia Formic Acid

  • Cairan tak berwarna. Sifat ini membuat Formic Acid mudah dicampurkan dengan bahan kosmetik lainnya tanpa mengubah warna formulasi produk.
  • Aroma menyengat. Formic Acid memiliki bau khas yang tajam dan menusuk, sehingga mampu mempengaruhi aroma produk kosmetik jika tidak diimbangi dengan bahan pewangi lainnya.
  • Mudah larut dalam air. Formic Acid dapat bercampur sempurna dengan air yang memungkinkan distribusi merata dalam formulasi berbasis air seperti toner dan lotion.
  • Reaksi dengan logam. Formic Acid dapat bereaksi dengan logam seperti merkuri klorida, sehingga menghasilkan endapan putih yang menunjukkan sifat reduktifnya.

Fungsi dan Kegunaan Formic Acid

Formic Acid memiliki beberapa fungsi dan kegunaan pada produk kosmetik, antara lain:

Sebagai Bahan Pengawet

Formic Acid berfungsi sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik (Cosmetic Info). Hal itu karena antimikroba dari Formic Acid dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat merusak produk kosmetik. Penggunaan Formic Acid sebagai pengawet mampu membantu untuk memperpanjang masa simpan kosmetik dengan mencegah kontaminasi mikroba.

Bukan hanya itu, penggunaan bahan yang populer dengan nama lain asam format sebagai pengawet juga dapat menjaga kestabilan dan kualitas produk kosmetik selama penyimpanan dan penggunaan. Hal ini menjadikan Formic Acid sebagai pilihan pengawet yang baik untuk berbagai jenis produk kosmetik, termasuk produk perawatan kulit dan rambut.

Sebagai Pengatur pH

Tidak hanya sebagai pengawet, Formic Acid juga dapat digunakan sebagai pengatur pH (Johnson dkk, 2016). Formic Acid memiliki kemampuan untuk menurunkan pH produk kosmetik, sehingga dapat digunakan untuk menyesuaikan tingkat keasaman kosmetik. Pengaturan pH ini penting untuk menjaga efektivitas dan stabilitas produk.

Dalam formulasi kosmetik, pH yang tepat diperlukan agar bahan-bahan aktif dapat bekerja optimal, seperti enzim proteolitik, enzim amilase, vitamin C, dan vitamin E. Bahan yang dikenal juga dengan nama lain Asam Metanoat ini dapat membantu untuk menciptakan lingkungan asam yang sesuai untuk bahan-bahan tersebut.

Selain itu, pengaturan pH juga berperan dalam menjaga keseimbangan alami kulit. Kulit memiliki pH alami sekitar 4,5-6,5 (Klair Cosmetics). Produk kosmetik dengan pH yang mendekati pH alami kulit cenderung lebih lembut dan tidak mengganggu lapisan pelindung kulit. Formic Acid dapat membantu untuk formulasi kosmetik mencapai pH yang sesuai dengan kulit.

Ketentuan Penggunaan Formic Acid dalam Kosmetik

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kesehatan konsumen melalui regulasi-regulasi yang diterbitkannya. Salah satu regulasi penting yang patut mendapat perhatian adalah ketentuan mengenai penggunaan Formic Acid dalam produk kosmetik.

Melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, BPOM telah menetapkan batasan maksimum penggunaan Formic Acid dalam kosmetik sebesar 0,5%. Ketentuan ini dapat ditemukan secara spesifik dalam lampiran III halaman 221 dari peraturan tersebut.

Penetapan batas ini merupakan langkah preventif yang diambil BPOM untuk meminimalisir potensi risiko kesehatan bagi konsumen. Menurut laporan dari Public Health England, penggunaan Formic Acid yang melebihi batas aman dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan, seperti iritasi mata, nyeri dan luka bakar.

Jenis Produk Kosmetik yang Mengandung Formic Acid

Toner wajah

Toner wajah dengan kandungan formic acid umumnya digunakan sebagai pengawet, agen penyesuaian pH, dan agen masking. Formic acid dalam toner wajah berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga stabilitas produk kosmetik.

Tidak hanya itu, toner wajah yang mengandung formic acid dapat membantu untuk menjaga keseimbangan pH kulit, yang penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi.

Konsentrasi formic acid yang diizinkan untuk digunakan dalam produk kosmetik oleh regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah maksimal 0,5%.

Produk toner wajah ini biasanya dikemas dalam botol dengan isi netto bervariasi, misalnya 100 ml atau 150 ml.

Yuk, lihat juga penawaran jasa maklon toner wajah terbaru Adev.

Krim wajah

Krim wajah yang mengandung formic acid juga memanfaatkan sifat pengawet dan penyesuaian pH dari bahan ini. Formic acid dapat membantu untuk menjaga produk kosmetik tetap segar lebih lama dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan produk.

Selain itu, formic acid dapat membantu untuk menyeimbangkan pH krim wajah, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah iritasi.

Kadar konsentrasi formic acid yang digunakan dalam krim wajah harus sesuai dengan batas yang ditetapkan oleh regulasi BPOM, yaitu tidak lebih dari 0,5%.

Produk krim wajah biasanya dikemas dalam pot atau tube dengan isi netto yang bervariasi, seperti 30 ml atau 50 ml.

Yuk, lihat juga penawaran jasa maklon krim wajah terbaru Adev.

Shampoo

Shampoo yang diformulasikan dengan formic acid sering digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala serta rambut. Formic acid dalam shampoo juga berfungsi sebagai pengawet dan penyesuaian pH, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan ketombe dan masalah kulit kepala lainnya.

Produk shampoo yang mengandung formic acid biasanya memiliki konsentrasi yang rendah untuk menghindari iritasi kulit kepala, dengan batas maksimal 0,5%.

Produk shampoo berbahan formic acid biasanya dikemas dalam botol dengan berbagai ukuran, seperti 100 ml atau 200 ml.

Yuk, lihat juga penawaran jasa maklon shampoo terbaru Adev.

Jangan ragu untuk mewujudkan produk kosmetik Anda dengan kandungan Formic Acid. PT Adev Natural Indonesia siap membantu melalui layanan jasa maklon yang terpercaya.

Apabila Anda tertarik untuk mengembangkan usaha kecantikan dengan merek pribadi, maka Anda dapat melihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.

FAQ terkait Formic Acid

Ada beberapa pertanyaan umum terkait penggunaan Formic Acid dalam kosmetik, antara lain:

Apakah Formic Acid aman digunakan dalam kosmetik?

Formic Acid umumnya dianggap aman untuk digunakan dalam kosmetik pada konsentrasi yang diizinkan, yaitu 0,5% (Notifkos POM). Selain BPOM, Food and Drugs Administration juga sudah memperbolehkan penggunaan Formic Acid dalam kosmetik (Cosmetic Info).

Apakah ada alternatif lain selain Formic Acid yang bisa digunakan dalam produk kosmetik?

Ya, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti formic Acid dalam kosmetik. Beberapa contohnya adalah asam benzoat dan asam sorbat.

Apa saja efek samping penggunaan Formic Acid dalam kosmetik?

Penggunaan formic Acid dalam kosmetik pada konsentrasi yang diizinkan umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping. Namun, beberapa individu mungkin mengalami iritasi mata, nyeri dan lukar bakar (Public Health England).

Selanjutnya, baca ulasan kami tentang glutaral dalam kosmetik dan skincare.

Leave a Comment


Daftar Isi
whatsapp-adev