Oksibenzon (oxybenzone) merupakan bahan aktif yang sering ditambahkan dalam berbagai produk perawatan kulit (skincare) dan kosmetik seperti tabir surya, foundation, dan lip balm.
Senyawa ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas produk dengan melindungi kulit dari paparan sinar UV (Ultraviolet) yang berbahaya.
Bukan hanya itu, sifat oksibenzon yang tahan air dan melekat kuat di kulit mampu memberikan perlindungan jangka panjang dari sinar UV. Maka, tak heran bila banyak pengusaha yang menggunakan bahan ini ke dalam produknya.
Dalam artikel ini kami akan mengulas tuntas tentang oksibenzon dalam pembuatan kosmetik, mulai dari definisi, karakteristik, manfaat, hingga penerapannya pada berbagai produk kosmetik.
Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya.
Apa itu Oksibenzon?
Oksibenzon adalah senyawa organik yang sering digunakan sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit dan kosmetik, salah satunya tabir surya (sunscreen).
Senyawa ini sangat efektif menyerap sinar UV, baik UVA maupun UVB, sehingga dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari (Wikipedia). Oksibenzon juga memiliki sifat tahan air dan melekat kuat di kulit yang membuatnya dapat memberikan perlindungan jangka panjang dari sinar UV.
Dilansir dari BPOM, kadar maksimal penggunaan oxybenzone dalam kosmetik yang diizinkan adalah 6%. Jika penggunaannya berlebih, maka berpotensi mengganggu hormon dan menimbulkan alergi.
Selain itu, oksibenzon juga dapat memasuki aliran darah melalui kulit, sehingga dapat mengancam kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, penggunaan oksibenzon dalam kosmetik harus tepat untuk mencegah terjadinya efek samping.
Karakteristik Oksibenzon
- Nama kimia: (2-Hydroxy-4-methoxyphenyl)-phenylmethanone
- Nomor CAS: 131-57-7
- EINECS: 205-031-5
- Wujud: Bubuk kristal berwarna putih ke kuning muda yang larut dalam air
- Berat molekul: 228,25 g/mol
- Titik leleh: 45 – 52°C
- Titik didih: 316 – 344°C
Baca juga penjelasan kami tentang bahan tabir surya lainnya, yaitu octocrylene.
Manfaat Oksibenzon dalam Kosmetik
Melindungi kulit dari sinar UV berbahaya
Oksibenzon memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyerap sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya untuk kulit.
Cara kerja senyawa ini adalah dengan menyerap energi panas dari sinar UV, baik UVA maupun UVB. Kedua jenis sinar UV itu diketahui dapat menimbulkan kerusakan pada kulit, mulai dari kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit.
Oxybenzone memiliki profil absorpsi UV pada rentang panjang gelombang 270-350 nm dengan puncak absorpsi pada 288 dan 350 nm (Wikipedia).
Dengan kemampuan filter UV yang kuat tersebut, maka oksibenzon mampu memberikan perlindungan untuk kulit dari paparan bahaya sinar UV matahari.
Mencegah penuaan dini
Bukan hanya memberikan perlindungan dari sinar UV, oksibenzon juga dapat membantu mencegah terjadinya penuaan dini pada kulit akibat paparan sinar UV matahari.
Penuaan dini ditandai dengan munculnya beberapa tanda seperti keriput, kulit kendur, garis-garis halus, noda hitam, dan tekstur kulit yang kasar.
Laman ncbi.mlm menyebutkan bahwa oxybenzone tidak secara langsung mempengaruhi warna kulit, namun oksibenzon dapat berkontribusi dalam mencegah penuaan kulit dengan mengurangi proses kerusakan.
Oksibenzon bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas akibat sinar UV, sehingga mencegah kerusakan lebih lanjut pada sel kulit.
Dengan perlindungan tersebut, maka oksibenzon dalam kosmetik dapat membantu memperlambat atau mencegah penuaan dini.
Mencegah kanker kulit
Oksibenzon memiliki manfaat dalam membantu mencegah berbagai jenis kanker kulit akibat paparan sinar UV (yashodahospitals) yang berlebih, seperti melanoma, basalioma dan karsinoma sel skuamosa.
Meskipun oxybenzone dapat melindungi kulit dari radiasi UV, potensi resikonya terhadap kesehatan telah menyebabkan penurunan penggunaannya. Laman ewg menyebutkan bahwa hanya 13% tabir surya non-mineral yang mengandung oxybenzone pada tahun 2023.
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kulit yang tidak normal dan tidak terkontrol, hingga merusak jaringan disekitarnya. Paparan sinar UV yang berlebihan dan terus menerus dikaitkan dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Hal itu karena sinar UV dapat menghasilkan mutasi DNA pada sel-sel kulit dan menekan sistem kekebalan tubuh.
Cara kerja oksibenzon dalam mencegah kanker kulit adalah dengan melindungi kulit dari paparan berlebihan sinar UV. Dengan berkurangnya paparan UV, maka kerusakan DNA dan penekanan sistem kekebalan tubuh juga berkurang. Hal itulah yang membantu mencegah terjadi kanker kulit pada tubuh.
Memperbaiki warna kulit
Pada kosmetik yang mengandung oksibenzon dapat bermanfaat untuk membantu memperbaiki warna kulit dengan cara mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam atau coklat yang tidak merata.
Kondisi hiperpigmentasi tersebut disebabkan oleh produksi melanin yang berlebihan akibat paparan sinar UV matahari. Melanin adalah pigmen warna alami pada kulit yang berfungsi melindungi DNA kulit dari kerusakan sinar UV. Namun, kadar melanin yang terlalu tinggi justru akan menimbulkan noda gelap permanen.
Laman cutislaserclinics menyebutkan bahwa cara kerja oksibenzon dalam mencerahkan warna kulit adalah dengan mencegah produksi melanin berlebih. Selain itu, oksibenzon akan menghambat aktivitas tirosinase, yaitu enzim yang berperan dalam sintesis pigmen melanin.
Dengan dua mekanisme tersebut, maka oksibenzon mampu mencegah dan mengurangi hiperpigmentasi kulit, sehingga warna kulit menjadi lebih merata.
Menjaga kelembaban kulit
Terkait dengan melembapkan kulit, oxybenzone sendiri bukanlah bahan pelembab. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
Meskipun begitu, banyak produk tabir surya yang juga mengandung bahan-bahan pelembab seperti emolien, humektan, dan occlusive untuk membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah kekeringan.
Humektan bekerja dengan cara menarik molekul air dari udara ke dalam lapisan atas kulit atau stratum korneum. Dengan demikian, garam-garam mineral dan asam amino dari lapisan kulit yang dalam dapat terlindungi. Lapisan ini sangat penting untuk menjaga agar kulit tetap elastis dan nyaman.
Cara Kerja Oksibenzon
Oksibenzon bekerja sebagai filter dengan cara menyerap sinar UVA dan UVB. Sinar UVA dan UVB inilah yang menyebabkan pembentukan warna kuning kecoklatan (tanning), kulit terbakar (sunburn), dan kanker kulit. Saat sinar UV mengenai kulit, maka oksibenzon akan menyerap energi sinar UV (Loreal).
Setelah energi sinar UV diserap, oksibenzon akan mengubahnya menjadi energi panas melalui proses kimiawi yaitu isomerisasi.
Dalam proses tersebut, struktur molekul oksibenzon akan mengalami perubahan yang mengubah energi cahaya UV menjadi energi panas tanpa mengandung radikal bebas berbahaya.
Energi panas yang dihasilkan dari penyerapan sinar UV tersebut, kemudian dilepaskan dari kulit melalui proses konduksi dan konveksi, sehingga suhu kulit tidak meningkat drastis.
Dengan cara tersebut, oksibenzon mencegah energi sinar UV merusak DNA sel kulit yang dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit.
Aturan Maksimum Penggunaan Oksibenzon dalam Kosmetik
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Salah satu aturannya adalah tentang batas maksimum penggunaan oksibenzon dalam kosmetik.
Pada lampiran IV peraturan tersebut (halaman 238) menyebutkan bahwa penggunaan oksibenzon (atau Benzophenone-3 dalam nomenklatur internasional kosmetik, dengan No. ACD 4 dan No. CAS 131-57-7) dalam produk kosmetik dibatasi hingga 6%.
Pembatasan tersebut bertujuan untuk mencegah efek samping pada tubuh konsumen, seperti alergi, kemerahan, kering, dan berjerawat.
Bahan Kosmetik yang Boleh Dicampur dengan Oksibenzon
Beberapa bahan kosmetik yang diizinkan dicampur dengan oksibenzon, antara lain:
- Zinc oxide dan oksibenzon aman bila dicampur karena tidak ada reaksi negatif yang terjadi. Justru kombinasi kedua bahan tersebut dapat meningkatkan perlindungan terhadap kulit dari sinar UV yang berbahaya.
- Titanium dioxide aman jika dikombinasikan dengan oksibenzon karena tidak ada reaksi kimia negatif yang timbul dari pencampuran tersebut. Kombinasi kedua bahan ini dapat meningkatkan perlindungan kulit dari sinar UV dan menenangkan kulit.
- Octocrylene bila dicampurkan dengan oksibenzon dapat menjaga keefektivitasan dari oksibenzon dan melindungi kulit lebih lama saat terpapar sinar matahari. Maka, kombinasi kedua zat adalah aman.
- Octisalate aman bila dicampurkan dengan oksibenzon karena dapat saling meningkatkan kemampuan sinar UV dari masing-masing bahan. Selain itu, kombinasi tersebut dapat membentuk sinergi untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
- Mexoryl SX dan oksibenzon aman bila dikombinasikan karena tidak menimbulkan reaksi negatif. Akan tetapi, kombinasinya itu dapat memperluas perlindungan UV, baik gelombang pendek maupun panjang.
- Tinosorb S yang dicampurkan dengan oksibenzon dapat meningkatkan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB. Jadi, kombinasi kedua bahan ini aman.
Bahan Kosmetik yang Tidak Boleh Dicampur dengan Oksibenzon
Berikut beberapa bahan kosmetik yang tidak boleh dicampurkan dengan oksibenzon, yaitu:
- Avobenzone tidak boleh dicampurkan dengan oksibenzon karena dapat membuat avobenzone menjadi tidak stabil dan tidak efektif. Selain itu, pencampuran kedua bahan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari.
- Octinoxate dan oksibenzon yang dicampurkan dapat menimbulkan efek samping, seperti alergi dan gangguan hormon. Maka dari itu, kombinasi keduanya tidak aman.
- Homosalate yang dicampurkan dengan oksibenzon dapat menurunkan keefektivitasan dari oksibenzon. Selain itu, pencampurannya juga dapat meningkatkan risiko kulit terbakar.
- Benzoyl peroxide tidak boleh dikombinasikan karena dapat menghasilkan senyawa yang tidak stabil dan bereaksi negatif. Bukan hanya itu, pencampuran kedua zat dapat meningkatkan iritasi kulit.
- Retinol dan oksibenzon bila dicampurkan dapat menurunkan keefektivitasan retinol, meningkatkan penuaan dini dan iritasi kulit. Oleh karena itu, kombinasi keduanya tidak boleh
Macam-macam Produk Kosmetik Berbahan Oksibenzon
Berbagai produk kosmetik yang sering ditambahkan dengan kandungan oksibenzon antara lain:
- Sunscreen berbahan oksibenzon dapat meningkatkan perlindungan kulit dari sinar UV.
- Pelembab dengan kandungan oksibenzon dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
- Lip balm yang mengandung oksibenzon dapat membantu melindungi bibir dari sinar matahari.
- Foundation yang ditambahkan dengan oksibenzon bermanfaat untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
- Body lotion yang mengandung oksibenzon dapat membantu melindungi kulit tubuh dari kerusakan akibat sinar matahari.
- Eye cream berbahan oksibenzon bermanfaat untuk melindungi area mata yang sensitif dari kerusakan akibat sinar matahari.
- Moisturizer dengan kandungan oksibenzon mampu membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan melembabkan kulit.
PT Adev Natural Indonesia siap membantu Anda untuk mewujudkan produk kosmetik yang inovatif dengan kandungan oksibenzon melalui layanan jasa maklon yang profesional dan efisien.
Buat anda yang tertarik dengan bisnis kecantikan brand sendiri, yuk lihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.
FAQ tentang Oksibenzon
Apakah oxybenzone berbahaya?
Tidak berbahaya, oksibenzon aman digunakan dalam kosmetik dengan konsentrasi maksimal 6%. Hal itu sesuai Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 17 tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika (Lampiran IV, halaman 238).
Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa kelompok pecinta lingkungan dan kesehatan di Amerika Serikat menolak penggunaan oksibenzon, meskipun Foods and Drugs Administration (FDA) memperbolehkannya (Klikdokter, 2022).
Alasan penolakannya adalah karena oksibenzon dapat merusak terumbu karang di laut dan mengganggu kerja hormon di dalam tubuh.
Apakah oxybenzone aman untuk ibu hamil?
Menurut Prenagen, oksibenzon tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Alasannya, oksibenzon berpotensi mengganggu perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh bayi serta menimbulkan kelainan usus besar.
Sementara, dikutip dari Alodokter (2018), penggunaan oksibenzon diperbolehkan dengan syarat telah mendapatkan resep dari dokter kulit dan pengawasan yang ketat. Namun, jika khawatir, maka penggunaannya bisa dihentikan terlebih dahulu.
Selain frekuensi dan area penggunaan, keamanan oksibenzon juga bergantung pada ketebalan kulit. Semakin tipis kulit, semakin mudah oksibenzon terserap dan menimbulkan dampak buruk untuk janin.
Maka, konsultasi dokter sangat dianjurkan untuk menentukan risiko penggunaan oksibenzon saat hamil.