Acid Black

Dalam industri kosmetik, salah satu tantangan utama untuk setiap cosmeticpreneur yang akan menjual produk kosmetik berwarna hitam adalah mencari bahan pewarna hitam yang aman, tahan lama, dan menghasilkan warna intens.

Banyak pewarna hitam yang digunakan saat ini memiliki risiko efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi kulit, alergi dan pencemaran lingkungan. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Anda yang ingin menghadirkan produk kosmetik yang aman dan berkualitas tinggi untuk konsumen.

Namun, Anda tidak perlu khawatir lagi karena Acid Black hadir sebagai solusi pewarna hitam dalam industri kosmetik. Pewarna ini unggul dalam menghasilkan warna hitam yang tahan lama dan stabil. Selain itu, Acid Black telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam produk kosmetik, sehingga keamanannya terjamin.

Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Acid Black dalam produk kosmetik, maka bacalah artikel ini sampai selesai. Anda akan mendapatkan pengetahuan, mulai dari pengertian, fungsi, macam-macam, dan penggunaannya dalam berbagai produk kosmetik.

Apa itu Acid Black?

Acid Black adalah pewarna sintetis yang memberikan warna hitam pada berbagai produk kosmetik (Cosmile Europe). Dilansir dari World Dye Variety (2012), ada ratusan jenis Acid Black yang telah dikembangkan, dengan nomor tertinggi yang tercatat adalah Acid Black 244.

Keunggulan utama dari Acid Black adalah kemampuannya untuk larut dengan baik dalam air maupun pelarut organik seperti etanol, butanol, aseton, dan propilena glikol. Sifat kelarutannya ini memudahkan Acid Black untuk digunakan pada berbagai formulasi kosmetik, baik yang mengandung air maupun minyak.

Penggunaan Acid Black dalam produk kosmetik sangat beragam, mulai dari pewarna untuk rambut, maskara, eye liner, lipstik, hingga produk perawatan kulit seperti krim dan lotion. Warna hitam yang dihasilkan oleh Acid Black tidak hanya intens, tetapi juga memiliki ketahanan yang baik terhadap cahaya dan air, sehingga memberikan hasil akhir produk kosmetik yang awet dan tahan lama.

Fungsi dan Kegunaan Acid Black

Acid Black dalam Kosmetik

Sebagai pewarna hitam sintetis

Acid Black adalah zat pewarna sintetis yang digunakan secara luas dalam industri kosmetik untuk menghasilkan warna hitam yang intens dan tahan lama (GuideChem). Warna hitam memiliki daya tarik tersendiri dalam produk kosmetik, terutama untuk riasan mata seperti maskara, eyeliner, dan eyeshadow

Sifat tahan lama dari Acid Black memungkinkan riasan mata bertahan lebih lama tanpa mudah luntur atau membaur. Hal ini memberikan hasil akhir yang lebih rapi dan profesional, serta menjaga penampilan riasan tetap segar sepanjang hari. Selain itu, Acid Black juga dapat digunakan dalam produk pewarna rambut untuk menciptakan warna hitam yang kaya dan menawan.

Dalam industri kosmetik, Acid Black dapat dikombinasikan dengan pewarna lain untuk menghasilkan nuansa warna yang berbeda, seperti biru, ungu dan hijau. Formulasi yang tepat dan pemilihan pigmen pendukung yang sesuai dapat menghasilkan warna hitam yang lebih cerah, lebih lembut, atau bahkan memiliki kilau metalik.

Untuk menutupi kekurangan kulit

Dalam produk seperti concealer atau foundation, Acid Black berperan untuk menyamarkan kekurangan pada kulit. Zat pewarna hitam ini mampu menyembunyikan noda hitam, lingkaran gelap di bawah mata, atau tanda lahir yang tidak diinginkan. Kemampuannya untuk menutupi dengan baik berasal dari sifat Acid Black yang dapat menyerap cahaya secara efektif (National Library of Medicene).

Dengan daya tutupi yang tinggi, Acid Black dapat menyamarkan ketidaksempurnaan kulit secara efektif. Hasilnya adalah tampilan kulit yang lebih halus, rata, dan seragam, sehingga meningkatkan kepercayaan diri konsumen. Selain itu, Acid Black juga dimanfaatkan dalam produk kontur untuk menciptakan ilusi kedalaman dan dimensi pada wajah dengan bayangan yang terbentuk.

Namun, penggunaan Acid Black dalam produk penyamaran kulit memerlukan formulasi yang cermat dan keseimbangan dengan pigmen lain. Hal ini bertujuan untuk mencapai warna kulit yang terlihat alami dan hasil akhir yang mulus. Formulasi yang tepat dapat mencegah munculnya efek abu-abu atau keunguan yang tidak diinginkan pada kulit saat menggunakan produk kosmetik tersebut.

Macam-Macam Acid Black dalam Kosmetik

Macam-macam Acid Black yang terdaftar BPOM

Dibawah ini macam-macam Acid Black yang terdaftar BPOM berdasarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yaitu:

Acid Black 1

Acid Black 1 adalah pewarna jenis azo yang dapat memberikan warna hitam pada berbagai produk kosmetik (European Commission, 2010). Acid Black 1 memiliki beberapa nama lain seperti Amido Black 10B, Aminoschwarz 10B, Buffalo Black NBR, CI 20470, Sodium 4-Amino-5-hydroxy-3-[(4-nitrophenyl)azo]-6-(phenylazo)naphthalene-2,7-disulphonate, dan Naphthol Blue Black.

Secara komposisi, zat warna yang dikenal juga dengan nama Amido Black 10B terdiri dari beberapa komponen seperti monoetil eter, glikol eter, dan nigrosin. Acid Black 1 diketahui memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air, etanol, selosolve, dan sedikit larut dalam aseton.

Penggunaan Acid Black 1 dalam produk kosmetik di Indonesia telah diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berdasarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, lampiran II halaman 204, Acid Black 1 hanya diperbolehkan untuk digunakan dalam kosmetik bilas. Regulasi ini serupa dengan yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, yang juga hanya memperbolehkan penggunaan Acid Black 1 pada produk kosmetik bilas (FDA).

Meskipun telah diizinkan untuk penggunaan dalam kosmetik, namun perlu diperhatikan bahwa berdasarkan informasi dari GuideChem, Acid Black 1 dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Oleh karena itu, kontak langsung dengan kulit saat menggunakan produk kosmetik yang mengandung pewarna yang dikenal dengan nama lain Aminoschwarz 10B harus diminimalisir untuk menghindari risiko iritasi.  

Acid Black 2

Acid Black 2 adalah pewarna sintetis jenis trifenilmetana yang dapat menghasilkan warna hitam (Alfa Chemistry). Acid Black 2 dikenal dengan nama CI 50420, Black 2, dan D&C Black No. 2.

Salah satu keunggulan Acid Black 2 adalah memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dan alkohol, sehingga membuatnya mudah diaplikasikan dalam formulasi produk kosmetik yang mengandung pelarut air dan alkohol.

Penggunaan pewarna yang populer dengan nama lain CI 50420 dalam produk kosmetik di Indonesia telah diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berdasarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, lampiran II halaman 206, Acid Black 2 diperbolehkan untuk digunakan dalam semua sediaan produk kosmetik, kecuali kosmetika yang berkontak langsung dengan membran mukosa.

Regulasi BPOM tersebut serupa dengan yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, yang juga memperbolehkan penggunaan Acid Black 2 untuk semua sediaan produk kosmetik kecuali yang kontak langsung dengan membran mukosa (FDA). Namun, FDA juga secara khusus melarang penggunaan zat warna yang memiliki nama lain Black 2 sebagai pewarna rambut.

Walaupun diizinkan digunakan dalam kosmetik, menurut informasi dari Eviromental Working Group, Acid Black 2 diduga memiliki potensi alergi dan gangguan endokrin.

Acid Black 131

Acid Black 131 adalah pewarna sintetis jenis azo yang memberikan warna hitam kebiruan pada produk kosmetik, terutama sebagai produk pewarna rambut (ChemNet). Acid Black 131 dengan nomor CAS 12219-01-1 dan nomor EINECS 601-932-6 memiliki beberapa nama lain seperti C.I. Acid Black 131, Irgalan Black GBL, Irgalan Black GBL 200, dan Lanasyn Black BGL. Secara kimia, Acid Black 131 dikenal sebagai Disodium 4-amino-5-hydroxy-3-((4-nitrophenyl)azo)- 6-(phenylazo)naphthalene-2,7-disulphonate.

Salah satu kelebihan dari  pewarna yag dikenal juga dengan nama lain C.I. Acid Black 131 adalah memiliki stabilitas yang cukup baik terhadap cahaya dan oksidasi, sehingga dapat bertahan lama dalam formulasi produk kosmetik.

Penggunaan Acid Black 131 dalam produk kosmetik di Indonesia telah diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berdasarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, lampiran V halaman 259, Acid Black 131 dilarang untuk digunakan dalam semua jenis produk kosmetik

Macam-macam Acid Black yang tidak terdaftar BPOM

Berikut macam-macam Acid Black yang tidak terdaftar BPOM, menurut informasi dari Chemical Book, yaitu:

Acid Black 26

Acid Black 26 adalah pewarna jenis double azo yang mampu menghasilkan warna hitam dengan tingkat kemurnian minimal 95% (CheMondis). Acid Black 26 juga dikenal dengan nama C.I. Acid Black 26 dan C.I. 27070. Acid Black 26 juga dikenal secara kimia sebagai Tetrasodium 3-[(4,5-dihydro-3-methyl-5-oxo-1-phenyl-1H-pyrazol-4-yl)azo]-4-hydroxynaphthalene-2,7-disulphonate.

Secara kimia, pewarna yang populer dengan nama lain C.I. 27070 memiliki sifat anionik, dengan berat molekul 697,65 g/mol, rumus molekul C32H21N5Na2O7S2, dan nomor indeks warna 27070. 

Meskipun dapat digunakan dalam industri pewarnaan, namun hingga saat ini penggunaan Acid Black 26 dalam produk kosmetik di Indonesia belum diatur secara khusus oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Acid Black 52

Acid Black 52 adalah pewarna jenis monoazo anionik yang menghasilkan warna hitam untuk berbagai produk kosmetik (PubChem). Acid Black 52 dikenal dengan nama-nama lain seperti Palatine Fast Black WAN, Solvent Red 5B, Transparent Red H5B, dan Oil Red 5B.

Secara kimia, Acid Black 52 memiliki rumus molekul C60H36Cr2N9Na3O21 dan nomor CAS 5610-64-0. Salah satu kelebihan dari Acid Black 52 adalah ketahanannya yang baik terhadap cahaya, keringat, dan air laut, sehingga warna yang dihasilkan cenderung lebih awet dan tahan lama.

Walaupun dapat digunakan dalam industri kosmetik, penggunaan Acid Black 52 dalam produk kosmetik di Indonesia belum diatur secara khusus oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, berdasarkan informasi dari emperordye.com, Acid Black 52 diketahui pewarna kosmetik yang digunakan dalam formulasi pewarna rambut non-oksidatif dengan konsentrasi maksimum 0,6%.

Acid Black 210

Acid Black 210 adalah pewarna organik jenis azo yang mampu menghasilkan warna hitam (China Inter Dyes). Secara kimia, Acid Black 210 dikenal sebagai Sodium (6-amino-4-hydroxy-3-((2-methoxy-4-((2,4,6-trisulpho-3-methylphenyl)amino)phenyl)azo)naphthalene-2,7-disulphonate), dengan rumus molekul C34H25K2N11O11S3 dan berat molekul 938,02 gram/mol.

Acid Black 210 diketahui memiliki beberapa karakteristik unggul, seperti kelarutan yang sangat baik dalam air serta ketahanan yang baik terhadap pelunturan akibat cahaya.

Walaupun memiliki keunggulan untuk digunakan dalam kosmetik, tetapi penggunaan Acid Black 210 dalam produk kosmetik di Indonesia belum diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Acid Black 234

Acid Black 234 adalah jenis pewarna azo yang digunakan dalam industri kosmetik untuk menghasilkan warna hitam (Alfa Chemistry). Struktur kimia Acid Black 234 terdiri dari garam natrium dari asam 4-amino-3-((4-((2,4-diaminofenl)azo)fenil)azo)-5-hidroksi-6-(fenilazo)naftalena-2,7-disulfonat, yang merupakan senyawa kompleks dengan gugus azo dan gugus sulfonat. 

Acid Black 234 diketahui dapat menghasilkan pigmen hitam yang kuat dan tahan lama. Secara kimia, Acid Black 234 memiliki rumus molekul yang kompleks, yaitu C34H26N10Na2O9S3, dengan nomor CAS 157577-99-6 dan berat molekul sebesar 860,81 gram/mol.

Penggunaan Acid Black 234 dalam produk kosmetik tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini mengindikasikan bahwa Acid Black 234 belum mendapatkan izin untuk digunakan dalam produk kosmetik di Indonesia. 

Jenis Produk Kosmetik Berbahan Acid Black

Ada berbagai jenis Acid Black yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam produk kosmetik, seperti Acid Black 1 dan 2 sesuai dengan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yaitu:

Jenis kosmetik berbahan Acid Black 1

  • Sampo, yang mengandung Acid Black 1 dapat memberikan warna hitam yang intens pada rambut, terutama pada rambut yang mulai memutih atau memiliki uban.
  • Kondisioner, dengan bahan Acid Black 1 mampu mempertahankan warna hitam rambut dan mencegah lunturnya warna.
  • Masker rambut, yang diformulasikan dengan Acid Black 1 bermanfaat untuk  memperbaiki dan mempertahankan warna hitam rambut yang mulai memudar.
  • Serum rambut, yang ditambahkan dengan Acid Black 1 berfungsi untuk memberikan kilau dan warna hitam yang lebih intens pada rambut.
  • Pelembap rambut, yang diperkaya dengan Acid Black 1 dapat menjaga kelembapan rambut dan mempertahankan warna hitam yang cemerlang.
  • Gel rambut, berbahan Acid Black 1 mampu memberikan warna hitam yang intens pada rambut dan merapikan tatanan rambut.
  • Toner rambut, dengan penambahan Acid Black 1 dapat memperdalam warna hitam rambut setelah proses pewarnaan.

Jenis kosmetik berbahan Acid Black 2

  • Pewarna rambut, yang mengandung Acid Black 2 dapat menutupi uban dan memberikan tampilan sehat bersinar pada rambut.
  • Maskara, dengan kandungan Acid Black 2 bermanfaat untuk membuat bulu mata terlihat lebat dan memanjang serta menciptakan efek mata yang dramatis.
  • Pensil alis, yang ditambahkan dengan Acid Black 2 bermanfaat untuk membentuk alis dengan garis tajam dan warna hitam intens.
  • Perona pipi, yang diperkaya dengan Acid Black 2 berfungsi untuk memberikan warna hitam yang lebih gelap dan intens pada pipi.
  • Pewarna kuku (kuteks), yang diformulasikan dengan Acid Black 2 dapat memberikan warna hitam mengkilap yang intens pada kuku.
  • Bedak padat, dengan penambahan Acid Black 2 mampu memberikan warna hitam alami pada kulit yang membantu menutupi noda atau flek.
  • Pomade rambut, berbahan Acid Black 2 mampu memberikan warna hitam pekat pada rambut dan menutupi uban.

Mari wujudkan inovasi terbaru dalam industri kosmetik dengan memanfaatkan Acid Black 1 dan 2 bersama PT Adev Natural Indonesia.

Jika Anda ingin memulai bisnis kecantikan dengan merek anda sendiri, maka silakan lihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.

FAQ tentang Acid Black

Apa Acid Black aman untuk digunakan dalam kosmetik?

Keamanan penggunaan Acid Black dalam produk kosmetik bergantung pada jenis Acid Black yang digunakan. Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 17 Tahun 2022, hanya dua jenis pewarna Acid Black yang diizinkan untuk digunakan dalam produk kosmetik di Indonesia, yaitu Acid Black 1 dan Acid Black 2.

Meskipun demikian, ada beberapa jenis pewarna Acid Black lainnya seperti Acid Black 26, Acid Black 52, Acid Black 210, dan Acid Black 234 yang belum terdaftar di BPOM. Oleh karena itu, keamanan penggunaan pewarna-pewarna tersebut dalam produk kosmetik di Indonesia masih belum dapat dipastikan.

Apa kegunaan Acid Black?

Secara umum, Acid Black memiliki beberapa kegunaan, seperti menghasilkan warna hitam, menutupi kekurangan kulit, meningkatkan intensitas warna, menjaga stabilitas warna dan keseimbangan pH.

Apa saja bahan pelarut untuk Acid Black?

Bahan pelarut yang dapat digunakan untuk melarutkan zat pewarna Acid Black bergantung pada jenis Acid Black itu sendiri. Meskipun demikian, secara umum, Acid Black dapat larut baik dalam pelarut air maupun pelarut organik, seperti etanol, butanol, aseton, hingga propilen glikol.

Sebagai contoh, berdasarkan informasi dari Emperordye.com, Acid Black 1 dapat larut dengan baik dalam pelarut air, etanol, dan cellosolve. Selain itu, Acid Black 1 juga sedikit larut dalam aseton.

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev