Alpha Lipoic Acid

Seorang pengusaha atau brand owner di industri kosmetik, mungkin Anda, biasanya selalu mencari bahan inovatif yang dapat meningkatkan efektivitas produk perawatan kulit. Salah satu bahan yang patut dipertimbangkan adalah Alpha Lipoic Acid (ALA).

Keunikan ALA terletak pada sifatnya yang larut dalam air dan lemak, memungkinkannya untuk menembus berbagai lapisan kulit dan memberikan manfaat antioksidan yang menyeluruh.

Kemampuan ini menjadikan ALA sebagai bahan yang menarik untuk diformulasikan ke dalam berbagai jenis produk kosmetik, mulai dari krim anti-aging, serum, hingga produk perawatan tubuh.

Manfaat ALA dalam kosmetik sangat beragam. Penelitian menunjukkan bahwa ALA dapat membantu mengurangi garis halus, kerutan, dan kekasaran kulit. Selain itu, ALA juga dapat meningkatkan produksi kolagen, mencerahkan kulit, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi UV dan radikal bebas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang khasiat Alpha Lipoic Acid dalam produk kosmetik, cara mengintegrasikannya ke dalam formulasi yang efektif, serta tips untuk memasarkan produk yang mengandung bahan aktif ini.

Mari kita jelajahi potensi ALA untuk meningkatkan nilai dan performa produk perawatan kulit Anda.

Apa itu Alpha Lipoic Acid?

Alpha Lipoic Acid adalah senyawa antioksidan yang sering digunakan dalam berbagai produk kosmetik (Klik Dokter). Nama lain dari Alpha Lipoic Acid adalah thioctic acid dan (R)-5-(1,2-dithiolan-3-yl) pentanoic acid.

Bahan Alpha Lipoic Acid juga sering disingkat menjadi ALA.

Dikutip dari Iherb, salah satu keunggulan Alpha Lipoic Acid adalah sifatnya yang larut dalam air maupun lemak, sehingga dapat bekerja di berbagai bagian sel kulit. Hal ini memungkinkan Alpha Lipoic Acid untuk melindungi kulit secara menyeluruh, baik di lapisan epidermis maupun dermis. 

Berdasarkan hasil penelitian dari Kirana (2020), kemampuan antioksidan zat yang dikenal juga dengan nama ALA berasal dari struktur kimianya, yaitu terdiri dari sebuah cincin enam atom karbon dengan gugus asam tiol di satu ujung dan gugus asam karboksilat di ujung lainnya.

Fungsi dan Kegunaan Alpha Lipoic Acid dalam Kosmetik

Alpha Lipoic Acid untuk kosmetik

Sebagai antioksidan alami

Alpha Lipoic Acid merupakan antioksidan alami yang dapat melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas. Bahan yang populer dengan nama lain ALA dikenal karena  kemampuannya untuk menetralkan radikal bebas baik di dalam maupun di luar sel kulit (iherb). Tidak seperti vitamin E yang larut dalam lemak dan vitamin C yang larut dalam air, ALA dapat menangkal radikal bebas di kedua kompartemen tersebut.

Dikutip dari Unair, sebagai antioksidan, Alpha Lipoic Acid bekerja dengan cara mengikat dan menetralkan berbagai jenis radikal bebas seperti superoksida, radikal hidroksil dan peroksil. Alpha Lipoic Acid juga dapat memperpanjang masa aktif antioksidan lain seperti vitamin C, vitamin E, dan glutathione(Hello Sehat).

Selain itu, Alpha Lipoic Acid juga memiliki efek anti-inflamasi dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung (Alodokter).

Untuk memperbarui tampilan kulit

Alpha Lipoic Acid dapat memperbaiki tekstur kulit, mengurangi kerutan, serta membuat kulit terlihat lebih sehat dan bercahaya (Tokopedia).

Efek anti-penuaan dari zat yang memiliki nama lain ALA berkaitan dengan aktivitas antioksidannya yang kuat. Paparan sinar UV dan faktor eksternal lainnya dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit yang memicu terbentuknya kerutan dan garis halus (Klikdokter). Dengan menetralkan radikal bebas, Alpha Lipoic Acid mampu melindungi struktur kolagen dan elastin kulit dari kerusakan, sehingga kulit tetap kencang dan elastis.

Selain itu, berdasarkan penelitian Soyata dan Chaerunissa (2021), Alpha Lipoic Acid juga dapat mencerahkan kulit dengan cara menghambat produksi melanin berlebih. 

Untuk menghidrasi kulit

Sifat hidrofilik dari Alpha Lipoic Acid memungkinkannya untuk menarik dan menahan air di lapisan epidermis kulit (Repository UNAIR). Hal ini menjaga kelembaban alami kulit dan mencegah dehidrasi.

Hidrasi yang optimal sangat penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terlihat lebih kenyal, lembut, dan bercahaya. Sebaliknya, kulit yang kering cenderung kusam, kasar, dan lebih rentan terhadap kerutan (Watsons). Dengan meningkatkan hidrasi kulit, Alpha Lipoic Acid dapat mengatasi masalah kulit kering dan meningkatkan elastisitasnya.

Efek pelembab dari Alpha Lipoic Acid juga didukung oleh kemampuannya untuk memperbaiki fungsi pelindung kulit (skin barrier). Pelindung kulit yang sehat penting untuk mencegah kehilangan air transepidermal (TEWL) dan melindungi kulit dari iritasi.

Macam-macam Uji saat Formulasi Kosmetik dengan Kandungan Alpha Lipoic Acid

Lakukan uji kompatibilitas dengan bahan lain

Berdasarkan hasil penelitian Khodirin (2016), uji kompatibilitas bertujuan untuk memastikan bahwa Alpha Lipoic Acid dapat bercampur dengan baik dan tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan dengan bahan-bahan lainnya.

Dalam uji kompatibilitas, Alpha Lipoic Acid dicampurkan dengan berbagai bahan kosmetik seperti pengawet, pengemulsi, pelembab, dan bahan aktif lainnya dalam berbagai konsentrasi dan kondisi suhu yang berbeda. Campuran tersebut kemudian diamati secara visual untuk melihat apakah terjadi perubahan warna, pemisahan fase, pengendapan, atau pembentukan emulsi yang tidak stabil.

Jika hasil uji kompatibilitas menunjukkan bahwa Alpha Lipoic Acid tidak kompatibel dengan bahan tertentu, maka formulasi kosmetik perlu dimodifikasi dengan mengganti bahan tersebut atau menyesuaikan konsentrasi Alpha Lipoic Acid. Uji kompatibilitas ini sangat penting untuk menjamin stabilitas, keamanan, dan efektivitas produk kosmetik yang mengandung Alpha Lipoic Acid.

Lakukan uji sensitivitas kulit

Uji sensitivitas kulit dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang mengandung Alpha Lipoic Acid dapat menyebabkan iritasi, alergi, atau reaksi kulit yang tidak diinginkan pada konsumen (Hello Sehat).

Uji sensitivitas kulit biasanya dilakukan dengan mengoleskan produk kosmetik yang mengandung Alpha Lipoic Acid pada area kulit yang kecil, seperti bagian belakang telinga atau lengan bagian dalam. Kulit tersebut kemudian diamati selama beberapa jam, hingga beberapa hari untuk melihat apakah timbul kemerahan, gatal, bengkak, atau tanda-tanda iritasi lainnya.

Jika hasil uji sensitivitas kulit menunjukkan adanya reaksi yang tidak diinginkan, maka formulasi kosmetik perlu dimodifikasi dengan menurunkan konsentrasi Alpha Lipoic Acid atau mengganti bahan-bahan lain yang mungkin menjadi pemicu iritasi. Uji sensitivitas kulit ini penting untuk memastikan keamanan produk kosmetik yang ditambahkan Alpha Lipoic Acid sebelum dipasarkan secara luas.

Lakukan uji efikasi

Uji efikasi bertujuan untuk membuktikan bahwa produk tersebut memang efektif dalam mencapai manfaat yang dijanjikan, seperti mencerahkan kulit, mengurangi kerutan, atau meningkatkan elastisitas kulit(RCTI Plus).

Uji efikasi biasanya dilakukan melalui studi klinis yang melibatkan sekelompok sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk menggunakan produk kosmetik yang mengandung Alpha Lipoic Acid secara teratur selama periode waktu tertentu, misalnya 4-12 minggu. Selama periode tersebut, kondisi kulit sukarelawan diamati dan diukur secara berkala menggunakan berbagai parameter seperti kecerahan kulit, kehalusan, kedalaman kerutan, dan kadar kelembaban.

Hasil uji efikasi kemudian dianalisis secara statistik untuk melihat apakah terdapat perbaikan yang signifikan pada kondisi kulit setelah penggunaan produk kosmetik yang diformulasikan dengan Alpha Lipoic Acid dibandingkan dengan kondisi awal.

Jika hasil uji efikasi menunjukkan manfaat yang nyata, maka produk kosmetik dapat dipasarkan dengan klaim yang sesuai. Namun, jika hasil uji tidak memuaskan, maka formulasi produk kosmetik perlu dioptimalkan lebih lanjut sebelum diluncurkan ke pasaran.

Jenis Produk Kosmetik dengan Kandungan Alpha Lipoic Acid

Krim Anti-Aging

Krim anti-aging dengan kandungan ALA umumnya mengandung 5% ALA. Konsentrasi ini terbukti efektif dalam mengurangi kerutan, kekasaran kulit, dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Namun, beberapa pengguna mungkin mengalami rasa terbakar atau hangat pada kulit selama 4 minggu pertama penggunaan.

Krim ini biasanya dikemas dalam kemasan tube atau jar dengan isi netto 30-50ml.

Formulanya dapat mengandung bahan pelembab seperti gliserin, minyak nabati, dan ekstrak herbal untuk meningkatkan efek anti-aging.

Namun, perlu diperhatikan agar tidak mencampurkan ALA dengan bahan-bahan yang tidak stabil seperti benzoil peroksida.

Yuk lihat penawaran jasa maklon krim anti-aging terbaru dari Adev.

Serum

Serum biasanya mengandung 5% ALA dalam bentuk larutan. Serum ini dikemas dalam botol kaca gelap dengan isi netto 30ml.

Formulanya dapat mengandung antioksidan lain seperti vitamin C dan E untuk meningkatkan efek perlindungan dari radikal bebas.

Serum ALA sebaiknya tidak dicampur dengan produk yang mengandung bahan pengoksidasi kuat seperti hidrogen peroksida atau retinol dengan konsentrasi tinggi, karena dapat mengurangi stabilitas dan efektivitas ALA.

Yuk lihat penawaran jasa maklon serum wajah terbaru dari Adev.

Krim dan Gel Perawatan Kulit

Produk perawatan kulit topikal seperti krim dan gel umumnya mengandung ALA dalam konsentrasi 1-5%.

Produk ini dikemas dalam kemasan tube atau jar dengan isi netto 50-100ml. Formulanya dapat mengandung bahan pelembab, antioksidan lain, dan ekstrak herbal untuk meningkatkan manfaat.

Namun, perlu diperhatikan agar tidak mencampurkan ALA dengan bahan-bahan yang tidak stabil seperti benzoil peroksida atau asam alfa-hidroksi dengan konsentrasi tinggi, karena dapat mengurangi stabilitas dan efektivitas ALA.

Selain itu, produk kosmetik dengan ALA sebaiknya disimpan dalam kemasan tertutup rapat dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung untuk menjaga stabilitas ALA.

Yuk lihat penawaran jasa maklon body mask terbaru dari Adev.

Produk Perawatan Tubuh

ALA juga dapat ditemukan dalam produk perawatan tubuh seperti body cream, body serum, atau body butter dengan konsentrasi 1-3%.

Produk ini biasanya dikemas dalam kemasan tube atau jar dengan isi netto 200-500ml.

Formulanya dapat mengandung minyak nabati seperti minyak zaitun atau minyak kelapa untuk meningkatkan efek pelembab dan antioksidan lain seperti vitamin E.

Namun, perlu diperhatikan agar tidak mencampurkan ALA dengan bahan-bahan yang tidak stabil seperti benzoil peroksida atau asam alfa-hidroksi dengan konsentrasi tinggi.

Yuk lihat penawaran jasa maklon body butter terbaru dari Adev.

Produk perawatan tubuh dengan ALA ini dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan kulit secara keseluruhan.

Ingin memiliki bisnis kecantikan dengan brand pribadi? Katalog produk maklon kosmetik dari Adev bisa menjadi panduan awal untuk Anda.

FAQ Alpha Lipoic Acid

Apakah Alpha Lipoic Acid yang ditambahkan dalam kosmetik aman untuk semua jenis kulit?

Alpha Lipoic Acid dianggap lembut dan umumnya aman untuk digunakan pada semua jenis kulit. Alpha Lipoic Acid sering ditemukan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit karena memiliki efek antioksidan yang kuat.

Namun, seperti semua bahan aktif, reaksi individu dapat bervariasi, dan penggunaan Alpha Lipoic Acid  mungkin tidak cocok untuk orang dengan kulit sangat sensitif atau yang memiliki kondisi kulit tertentu (Klik Dokter).

Apakah bisa menggunakan Alpha Lipoic Acid bersamaan dengan bahan aktif lainnya dalam produk kosmetik?

Alpha lipoic acid dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan aktif lain dalam produk kosmetik untuk meningkatkan manfaatnya bagi kulit (Research Gate).

Beberapa bahan yang sering dipadukan dengan Alpha lipoic acid antara lain vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, dan glutathione (Klinik Mata Nusantara). Kombinasi ini dapat meningkatkan efek antioksidan, mencerahkan kulit, meratakan warna kulit, serta mengurangi kerutan dan garis halus.

Apakah ada efek samping dari penggunaan kosmetik yang mengandung Alpha Lipoic Acid?

Dilansir dari Alodokter, meskipun umumnya aman, penggunaan kosmetik yang ditambahkan dengan alpha lipoic acid tetap dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain iritasi, kemerahan, gatal, atau ruam pada kulit (Halodoc).

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev