Berkembangnya industri kosmetik menuntut inovasi dengan formulasi bahan guna menciptakan produk yang diminati pasar. Salah satu bahan yang layak dipertimbangkan adalah Dimethylethanolamine (DMAE).
Bagi para pengusaha dan pemilik merek kosmetik, memahami potensi dan manfaat DMAE bisa menjadi langkah strategis untuk mengembangkan produk yang mampu bersaing di pasar yang kompetitif.
DMAE adalah senyawa kimia yang telah terbukti memiliki berbagai manfaat untuk perawatan kulit, terutama dalam hal anti-penuaan. Dengan kemampuannya untuk meningkatkan elastisitas kulit, mengencangkan, dan mengurangi kerutan, DMAE menjadi pilihan yang menarik bagi banyak formulasi produk kecantikan.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang apa itu DMAE, bagaimana cara kerjanya, serta mengapa bahan ini bisa menjadi aset berharga bagi lini produk kosmetik Anda.
Yuk baca ulasan kami dan temukan bagaimana DMAE dapat membantu Anda menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Apa itu Dimethylethanolamine?
Dimethylethanolamine adalah senyawa organik yang tidak berwarna hingga cair kuning yang sering digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit dan kosmetik. Dimethylethanolamine ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti Organia Amine, (CH3)2NCH2CH2OH, Amietol M 21, beta-Hydroxyethyldimethylamine, Bimanol, DMEA, Dimethylaethanolamin, dan dimethylamino-2ethanol.
Dilansir dari PubChem, senyawa dengan nama lain DMEA termasuk dalam golongan senyawa amina dan memiliki struktur kimia yang terdiri dari dua gugus metil yang terikat pada atom nitrogen.
Dimethylethanolamine diketahui memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air dan alkohol, serta memiliki ketahanan yang baik terhadap panas dan cahaya (Ataman Chemicals). Hal inilah yang membuat DMAE cocok untuk digunakan dalam berbagai produk kosmetik.
Manfaat, Fungsi dan Kegunaan Dimethylethanolamine
Untuk mengencangkan kulit yang kendur dan penuaan
Dimethylaminoethanol adalah bahan aktif yang sering digunakan dalam produk kosmetik untuk membantu mengencangkan kulit yang kendur dan mengatasi tanda-tanda penuaan.
Dilansir dari Grove, Dimethylaminoethanol bekerja dengan cara meningkatkan produksi asetilkolin, yaitu neurotransmitter yang berperan dalam kontraksi otot. Peningkatan asetilkolin ini dapat membantu untuk mengencangkan otot-otot di bawah kulit, sehingga kulit tampak lebih kencang dan lebih muda.
Selain itu, Dimethylaminoethanol juga memiliki efek antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas (PubMed). Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat proses penuaan.
Dengan melindungi kulit dari radikal bebas, maka Dimethylaminoethanol dapat menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit, sehingga kulit tampak lebih muda dan lebih sehat.
Untuk mengurangi garis-garis halus dan kerutan
Dimethylaminoethanol juga dikenal karena kemampuannya untuk mengurangi garis-garis halus dan kerutan pada kulit. Hal ini terkait dengan efek pengencangan kulit yang dimiliki oleh Dimethylaminoethanol.
Dengan mengencangkan otot-otot di bawah kulit, maka Dimethylaminoethanol dapat menghaluskan garis-garis halus dan kerutan, sehingga kulit tampak lebih muda dan lebih segar.
Selain itu, DMAE juga dapat meningkatkan hidrasi kulit dengan cara meningkatkan produksi fosfolipid dalam sel-sel kulit (Cosmetics and Toiletries). Fosfolipid adalah komponen penting dari membran sel yang berperan dalam menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
Efektivitas Dimethylaminoethanol dalam mengurangi garis-garis halus dan kerutan telah dibuktikan dalam beberapa studi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Dermatology pada tahun 2009 menemukan bahwa penggunaan krim yang mengandung 3% Dimethylaminoethanol selama 12 minggu dapat secara signifikan mengurangi kedalaman garis-garis halus dan kerutan di sekitar mata.
Untuk mengurangi gejala kerusakan kulit akibat sinar matahari
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti bintik-bintik hitam, keriput, dan penuaan dini. Dimethylaminoethanol dapat mengurangi gejala kerusakan kulit akibat sinar matahari melalui efek antioksidan yang dimilikinya. Antioksidan dalam Dimethylaminoethanol dapat melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dan radikal bebas.
Selain itu, Dimethylaminoethanol juga dapat memperbaiki tekstur dan warna kulit yang tidak merata akibat kerusakan sinar matahari. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Science pada tahun 2002 menemukan bahwa penggunaan topikal Dimethylaminoethanol dapat membantu untuk mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
Dimethylaminoethanol juga dapat meregenerasi sel-sel kulit yang rusak akibat sinar matahari. Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics pada tahun 2007 menemukan bahwa Dimethylaminoethanol dapat meningkatkan proliferasi dan migrasi fibroblas, yaitu sel-sel kulit yang berperan dalam produksi kolagen dan elastin (NCBI).
Tips Penggunaan Dimethylethanolamine dalam Formula Kosmetik
Lakukan uji keamanan
Uji keamanan bertujuan untuk memastikan bahwa dimethylethanolamine aman digunakan pada kulit dan tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (JDIHN).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Melistri (2020), uji keamanan yang perlu dilakukan antara lain uji iritasi pada kulit, uji sensitisasi, dan uji toksisitas.
Uji iritasi dilakukan untuk melihat apakah dimethylethanolamine menyebabkan iritasi, kemerahan, gatal, atau efek merugikan lainnya saat diaplikasikan pada kulit.
Uji sensitisasi bertujuan mengevaluasi potensi dimethylethanolamine dalam memicu reaksi alergi pada kulit. Sedangkan uji toksisitas dilakukan untuk menilai keamanan dimethylethanolamine jika terpapar dalam jangka panjang.
Uji keamanan ini sebaiknya dilakukan secara in vitro dan in vivo untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. Uji in vitro menggunakan kultur sel kulit, sedangkan uji in vivo umumnya menggunakan hewan uji seperti kelinci atau tikus.
Hasil uji keamanan ini akan menentukan apakah dimethylethanolamine layak digunakan dalam sediaan kosmetik dan pada konsentrasi berapa untuk menjamin keamanannya.
Lakukan uji kompatibilitas
uji kompatibilitas bertujuan untuk melihat apakah dimethylethanolamine compatible dan stabil saat dicampurkan dengan bahan lain.
Beberapa bahan yang sering dikombinasikan dengan dimethylethanolamine antara lain vitamin C, hyaluronic acid, peptida, dan bahan pelembab seperti gliserin (Farhamzah dan Indrayati).
uji kompatibilitas perlu dilakukan untuk memastikan campuran bahan-bahan ini tidak terdegradasi atau mengalami perubahan fisik seperti perubahan warna, bau, dan tekstur saat disimpan.
Selain itu, uji efektivitas kombinasi juga penting untuk dilakukan. Uji efektivitas kombinasi akan mengevaluasi apakah kombinasi dimethylethanolamine dengan bahan aktif lain memberikan efek yang lebih baik dibandingkan jika digunakan secara terpisah.
Efek sinergis antar bahan diharapkan dapat meningkatkan manfaat kosmetik, misalnya kombinasi dimethylethanolamine dengan vitamin C diharapkan memberikan efek anti aging dan pencerah kulit yang lebih optimal.
Lakukan uji stabilitas
Uji stabilitas bertujuan untuk memastikan sediaan tetap stabil, aman, dan efektif selama masa penyimpanan dan penggunaan oleh konsumen (Kalbemed).
Uji stabilitas meliputi evaluasi stabilitas fisik, kimia, dan mikrobiologi sediaan kosmetik. Stabilitas fisik diamati dari perubahan organoleptis (warna, bau, tekstur), pH, viskositas, dan pemisahan fase.
Stabilitas kimia dievaluasi dengan mengukur kadar dimethylethanolamine dalam sediaan selama penyimpanan untuk memastikan tidak ada penurunan kadar yang signifikan. Sedangkan stabilitas mikrobiologi diuji dengan menghitung pertumbuhan mikroba dalam sediaan.
Uji stabilitas umumnya dilakukan dengan menyimpan sediaan pada beberapa kondisi suhu dan kelembaban, misalnya suhu kamar (25°C), suhu tinggi (40°C), dan suhu rendah (4°C) selama beberapa minggu hingga bulan.
Sediaan kosmetik juga diuji stabilitasnya saat terpapar cahaya dan oksigen. Selama masa penyimpanan, sediaan dievaluasi secara berkala untuk mengamati perubahan fisik, kimia, dan mikrobiologi yang mungkin terjadi.
Macam-Macam Produk Kosmetik dengan kandungan Dimethylethanolamine
Berikut beberapa produk kosmetik yang mengandung Dimethylethanolamine, yaitu:
Sampo
Dimethylethanolamine yang ditambahkan ke dalam sampo mampu memperkuat dan menebalkan rambut, dan memberikan efek volumizing (Ataman Chemicals).
Produk sampo dengan Dimethylethanolamine biasanya dikemas dalam botol dengan ukuran mulai dari 237 ml hingga 500 ml.
Selain memberikan manfaat untuk rambut, sampo berbahan Dimethylethanolamine juga seringkali diperkaya dengan bahan-bahan alami seperti ekstrak tumbuhan untuk memberikan sensasi segar dan wangi yang menyenangkan saat keramas (Shopmasc).
Yuk lihat penawaran jasa maklon shampoo terbaru dari Adev
Pembersih Makeup
Dilansir dari Cir Safety, Dimethylethanolamine juga dapat ditemukan dalam beberapa produk pembersih makeup, terutama yang ditujukan untuk membersihkan area mata.
Pembersih makeup dengan tambahan Dimethylethanolamine umumnya berbentuk cairan dengan kemasan botol pump atau tube sekitar 100-200 ml.
Dimethylethanolamine dalam pembersih makeup dipercaya dapat membantu untuk mengencangkan kulit di sekitar mata dan mengurangi kerutan halus(Moryskin). Selain itu, produk kosmetik ini juga efektif membersihkan sisa-sisa makeup yang membandel tanpa menimbulkan iritasi.
Yuk lihat penawaran jasa maklon pembersih makeup terbaru dari Adev
Sabun batangan
Sabun mandi dengan Dimethylethanolamine biasanya dikemas dalam bentuk batangan padat dengan berat sekitar 100 gram.
Sabun berbahan Dimethylethanolamine dapat membantu untuk mengencangkan dan menghaluskan kulit tubuh.
Selain itu, beberapa produk kosmetik juga menggabungkan Dimethylethanolamine dengan bahan-bahan eksfoliasi seperti butiran scrub untuk membersihkan kulit secara menyeluruh.
Yuk lihat penawaran jasa maklon sabun batangan terbaru dari Adev
Kondisioner rambut
Dimethylethanolamine juga kerap digunakan sebagai bahan dalam produk kondisioner rambut. Kondisioner dengan penambahan Dimethylethanolamine dapat memperkuat struktur rambut, menambah volume, dan memberikan kilau alami(Shopmasc).
Kondisioner rambut berbahan Dimethylethanolamine biasanya hadir dalam kemasan botol atau tube dengan ukuran mulai dari 200 ml hingga 500 ml.
Yuk lihat penawaran jasa maklon kondisioner rambut terbaru dari Adev
Masker rambut
Masker rambut yang diperkaya dengan Dimethylethanolamine umumnya berbentuk krim atau gel yang dikemas dalam jar atau tube.
Dimethylethanolamine yang ditambahkan ke dalam masker rambut mampu memperbaiki struktur rambut yang rusak, menambah elastisitas, dan mencegah patah rambut (Jurnal Sagepub).
Yuk lihat penawaran jasa maklon masker rambut terbaru dari Adev
Bersama PT Adev Natural Indonesia, tingkatkan skala bisnis kosmetik Anda dengan produk inspiratif yang mengandung Kinetin.
Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis kecantikan dengan merek Anda sendiri? Jika iya, yuk lihat katalog produk maklon kosmetik dari Adev.
FAQ tentang Dimethylethanolamine
Apakah Dimethylethanolamine aman digunakan pada semua jenis kulit?
Dimethylethanolamine umumnya dianggap aman untuk digunakan pada kulit dalam produk kosmetik. Namun, beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit seperti kemerahan dan pembengkakan setelah menggunakan produk yang mengandung Dimethylethanolamine (Healthline).
Apakah ada alternatif selain Dimethylethanolamine yang bisa ditambahkan dalam produk kosmetik?
Ya, ada beberapa bahan alternatif yang bisa digunakan dalam produk kosmetik sebagai pengganti Dimethylethanolamine. Beberapa contohnya adalah Butylated Hydroxytoluene, poliester, vinil, retinol, asam hialuronat, dan peptida.
Apa efek samping penggunaan Dimethylethanolamine?
Meskipun umumnya aman, penggunaan Dimethylethanolamine bisa menyebabkan beberapa efek samping. Jika digunakan secara topikal pada kulit, Dimethylethanolamine bisa menyebabkan iritasi seperti kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal (Healthline).