Disperse Violet

Di tengah persaingan produk kosmetik di pasaran, setiap beautypreneur, mungkin Anda, dituntut untuk menghadirkan inovasi dan keunggulan yang dapat memikat hati konsumen. Tidak hanya kualitas dan fungsi produk kosmetik yang perlu diperhatikan, aspek visual juga memegang peranan penting. Pemilihan warna yang tepat, misalnya ungu, dapat menjadi kunci untuk menarik perhatian dan membangun citra merek yang kuat.

Sayangnya, menemukan warna ungu yang tepat bukanlah hal yang mudah. Banyak pewarna ungu yang tersedia di pasar, namun seringkali menghasilkan warna yang tidak stabil, kurang aman, dan tidak tahan lama. Kondisi ini tentu akan menghambat dalam menghasilkan kosmetik berkualitas tinggi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Disperse Violet hadir sebagai solusi. Pewarna ini dapat menghasilkan warna ungu yang stabil, tahan lama, aman, dan berkualitas tinggi. Dengan demikian, Anda dapat dengan percaya diri mengembangkan produk kosmetik yang unggul dan memenuhi ekspektasi konsumen.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Disperse Violet di industri kosmetik, maka teruskanlah membaca artikel ini sampai selesai. Anda akan mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, mulai dari definisi, fungsi, macam-macam, hingga penggunaannya dalam berbagai jenis produk kosmetik.

Apa itu Disperse Violet?

Disperse Violet adalah pewarna jenis diamino antrakuinon yang dapat menghasilkan warna ungu (Wikipedia). Dikutip dari World Dye Variety, nomor tertinggi dari jenis pewarna Disperse Violet adalah Disperse Violet 107.

Zat warna ungu ini memiliki sifat yang tidak mudah larut dalam air, namun dapat dengan mudah larut dalam pelarut organik seperti etanol dan propilen glikol. Karakteristik ini membuat Disperse Violet sangat cocok untuk digunakan dalam produk-produk kosmetik yang mengandung minyak, seperti lipstik, blush on, dan eyeshadow.

Selain itu, Disperse Violet juga memiliki daya tahan yang baik terhadap paparan cahaya dan panas, sehingga mampu mempertahankan kualitas warna ungu dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, Disperse Violet menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan pada produk kosmetik dengan masa penyimpanan yang cukup lama, seperti bedak dan krim pelembab.

Fungsi dan Kegunaan Disperse Violet

disperse violet 1

Sebagai pewarna ungu sintetis

Disperse Violet adalah pewarna sintetis yang digunakan untuk memberikan warna ungu pada berbagai produk kosmetik, seperti lipstik, blush on, hingga eyeshadow (ScinceDirect, 2018). 

Penggunaan Disperse Violet dalam formulasi produk kosmetik dapat membantu untuk mempertahankan warna ungu agar tetap terlihat menarik dan terjaga bahkan setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini sangat penting, terutama untuk produk-produk kosmetik yang sering digunakan sehari-hari, seperti lipstik dan blush on, di mana konsumen menginginkan warna yang tetap cemerlang dan tahan lama.

Selain itu, Disperse Violet juga memiliki karakteristik warna ungu yang elegan dan mewah. Warna ungu ini seringkali dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tarik visual dari produk kosmetik di pasaran. Dengan menambahkan Disperse Violet ke dalam formulasi kosmetik, Anda dapat menciptakan kesan premium dan eksklusif pada produk, sehingga meningkatkan nilai jual dan daya saing di pasar yang kompetitif.

Untuk meningkatkan estetika kosmetik

Warna ungu yang dihasilkan oleh Disperse Violet memiliki karakteristik yang yang dapat memberikan kesan mewah, elegan, dan eksklusif pada produk kosmetik. Karakteristik warna ungu yang dihasilkan oleh Disperse Violet menjadikannya sebagai bahan pewarna yang sangat diminati untuk menciptakan produk-produk kosmetik yang mengedepankan aspek keindahan dan daya tarik visual.

Dengan menambahkan Disperse Violet ke dalam formulasi kosmetik, maka Anda dapat menghadirkan produk-produk yang tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga memiliki tampilan yang menawan dan premium. Hal ini menjadi faktor penting dalam menghadapi persaingan di pasar yang semakin kompetitif.

Kemampuan Disperse Violet dalam memberikan kesan mewah dan elegan dapat menjadi keunggulan kompetitif. Dengan memanfaatkan zat warna ungu ini, maka Anda dapat menciptakan produk-produk yang tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga memiliki daya tarik visual yang mampu memikat hati konsumen. Hal ini dapat membantu untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan nilai jual produk kosmetik.

Untuk membuat warna kosmetik lebih tahan lama

Dalam industri kosmetik, daya tahan warna produk merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh konsumen. Produk kosmetik yang dapat mempertahankan warnanya bahkan setelah digunakan dalam waktu yang lama, akan lebih disukai oleh konsumen.

Disperse Violet memiliki kemampuan dalam meningkatkan daya tahan warna pada kosmetik. Zat warna ungu ini dapat membantu untuk mempertahankan kualitas warna pada produk kosmetik dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan sifatnya yang tahan lama dan tidak mudah luntur, maka Disperse Violet dapat digunakan untuk mengembangkan formulasi kosmetik yang unggul.

Penggunaan Disperse Violet dalam formulasi kosmetik dapat memberikan beberapa manfaat penting. Pewarna ungu ini dapat menjaga kualitas warna produk kosmetik bahkan setelah pemakaian berulang-ulang. Selain itu, penggunaan Disperse Violet juga dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk kosmetik. Hal ini dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam menarik minat pasar, terutama bagi konsumen yang menginginkan kualitas dan daya tahan produk yang tinggi.

Jenis-Jenis Disperse Violet

Jenis-jenis Disperse Violet yang terdaftar BPOM

Dibawah ini jenis Disperse Violet yang terdaftar BPOM sesuai Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yaitu:

Disperse Violet 1

Disperse Violet 1 adalah pewarna jenis antrakuinon yang dapat menghasilkan warna ungu (Cosmetics Info). Disperse Violet 1 memiliki beberapa nama lain seperti Acetate Red Violet R, Acetylon Fast Red Violet R, Akasperse Violet 3R, dan Cibacet V. Meskipun tidak larut dalam air, pewarna yang dikenal juga dengan nama lain Cibatet V dapat larut dalam pelarut seperti aseton, etanol, benzena, dan minyak biji rami.

Penggunaan Disperse Violet 1 pada produk kosmetik diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yang tercantum pada lampiran I halaman 150. Berdasarkan peraturan BPOM tersebut, Disperse Violet 1 diizinkan untuk digunakan sebagai pewarna rambut dengan kadar maksimal 0,5%. Namun, penggunaan zat yang memiliki nama lain Acetate Red Violet R dilarang untuk mewarnai bulu mata maupun alis.

Di sisi lain, terdapat beberapa laporan yang menyatakan kemungkinan efek samping dari penggunaan Disperse Violet 1. Menurut Ecogolik, pewarna ungu ini dapat menyebabkan kanker. Sementara, dikutip dari Sage Journals, pengaplikasian Disperse Violet 1 dengan konsentrasi 5% pada lengan atas manusia selama tiga jam tidak menyebabkan iritasi kulit

Disperse Violet 4

Disperse Violet 4 adalah pewarna sintetis yang menghasilkan warna ungu kebiruan cerah (MedKoo Biosciences). Disperse Violet 4 dikenal juga dengan nama 1-amino-4-(methylamino)-9,10 anthracenedione.

Meskipun terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan Disperse Violet 4 pada produk kosmetik tidak diperbolehkan berdasarkan Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yang tercantum pada lampiran V halaman 247. Hal ini menunjukkan bahwa BPOM telah melarang penggunaan Disperse Violet 4 dalam formulasi kosmetik di Indonesia.

Disisi lain, menurut informasi yang diperoleh dari Environmental Protection Agency (EPA), pewarna dengan nama lain 1-amino-4-(methylamino)-9,10 anthracenedione hanya boleh digunakan oleh profesional, bukan untuk konsumen akhir.

Selain itu, Disperse Violet 4 juga dilarang untuk digunakan sebagai pewarna rambut. Hal ini berbeda dengan Disperse Violet 1 yang diizinkan penggunaannya untuk mewarnai rambut dengan konsentrasi maksimal 0,5%. 

Disperse Violet 27

Disperse Violet 27 adalah pewarna ungu sintetis yang termasuk dalam golongan antrakuinon yang sering digunakan dalam industri kosmetik (Cosmile Europa). Disperse Violet 27 memiliki beberapa nama lain, seperti CI 60724, Amacron Violet B, Latyl Violet BN, Fanal Violet BKF, Fastusol P Violet 48L, Irgalite Violet FM, dan Pigment Violet 27. Proses pembuatan Disperse Violet 27 melibatkan reaksi antara senyawa-senyawa kimia tertentu, seperti Anilin dan Asam naphthalenesulfonic yang menghasilkan pigmen ungu.

Penggunaan zat yang dikenal juga dengan nama lain CI 60724 dalam produk kosmetik di Indonesia diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022, yang tercantum pada lampiran II halaman 206. Berdasarkan peraturan tersebut, BPOM hanya mengizinkan Disperse Violet 27 untuk digunakan pada produk kosmetika bilas, seperti sampo, kondisioner, dan pembersih wajah.

Selain di Indonesia, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat juga hanya membolehkan penggunaan pewarna yang populer dengan nama Pigment Violet 27 untuk produk kosmetika bilas (FDA). 

Jenis-jenis Disperse Violet yang tidak terdaftar BPOM

Berikut adalah jenis Disperse Violet yang tidak terdaftar BPOM, sebagaimana tercantum dalam Chemical Book, yaitu:

Disperse Violet 17

Disperse Violet 17 adalah pewarna ungu yang termasuk dalam golongan senyawa amonium kuaterner yang dapat digunakan untuk kosmetik (Ataman Chemicals dan Biosynth). Disperse Violet 17 dikenal juga dengan beberapa nama lain, seperti LYL Red B-1G, Disperse Red 5B, Disperse Violet 5B, dan Disperse Pink E-3B.

Pewarna yang dikenal dengan nama lain LYL Red B-1G disintesis melalui reaksi antara akrilonitril dan natrium karbonat. Selain itu, Disperse Violet 17 memiliki sifat non-ionik dan sebagian larut dalam air, sehingga memudahkan penggunaannya dalam formulasi kosmetik.

Namun, berbeda dengan Disperse Violet 1, 4, dan 27 yang telah diatur penggunaannya oleh BAdan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Disperse Violet 17 tidak tercantum dalam daftar pewarna yang diizinkan untuk digunakan pada produk kosmetik di Indonesia. Hal ini berarti penggunaan Disperse Violet 17 pada produk-produk kosmetik yang beredar di pasar Indonesia belum mendapat persetujuan dari BPOM.

Disperse Violet 96

Disperse Violet 96 adalah pewarna ungu sintetis dengan nomor CAS 885475-94-5 yang dapat digunakan dalam kosmetik (World Dye Variety dan PubChem). Disperse Violet 96 dikenal juga dengan nama lain, seperti Rubine, Disperse Violet 3R-D, dan Tersetile Rubine 3BL.

Pewarna yang populer dengan nama lain Rubine memiliki karakteristik yang tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik, seperti etanol, butanol, dan isopropanol. Selain itu, Disperse Violet 96 memiliki stabilitas warna yang baik dan tahan terhadap panas, sehingga dapat digunakan pada berbagai jenis produk kosmetik.

Meskipun memiliki potensi penggunaan dalam industri kosmetik, Disperse Violet 96 belum terdaftar penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam produk kosmetik yang beredar di Indonesia.

Inspirasi Produk Kosmetik dengan Kandungan Disperse Violet

Dibawah ini beberapa inspirasi produk kosmetik yang mengandung Dispersi Violet 1 dan 27 sebagai jenis Dispersi Violet yang terdaftar dan diizinkan oleh BPOM untuk digunakan dalam kosmetik, yaitu: 

Macam-macam kosmetik dengan kandungan Disperse Violet 1

  • Hair Tonic, berbahan Disperse Violet 1 dapat membantu untuk menjaga kelembaban rambut.
  • Linen Spray, yang mengandung Disperse Violet 1 mampu melindungi rambut dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
  • Kondisioner Rambut, yang diformulasikan dengan Disperse Violet 1 bermanfaat untuk memperbaiki kondisi rambut yang kusut dan kering.
  • Serum Rambut, yang ditambahkan dengan Disperse Violet 1 berfungsi untuk melindungi rambut dari kerusakan akibat panas.
  • Pomade Rambut, dengan penambahan Disperse Violet 1 dapat membantu untuk menata gaya rambut dengan efek kilau.
  • Toner Rambut, yang diperkaya dengan Disperse Violet 1 bermanfaat untuk menetralkan noda kuning pada rambut.
  • Hair Mask, dengan kandungan Disperse Violet 1 berfungsi untuk memperbaiki kondisi rambut yang rusak.

Macam-macam kosmetik dengan kandungan Disperse Violet 27

  • Sampo, dengan kandungan Disperse Violet 27 untuk memberikan warna ungu yang memikat pada rambut dan menetralisir warna kekuningan.
  • Kondisioner, yang diperkaya dengan Disperse Violet 27 untuk memberikan warna ungu yang menawan pada rambut dan menjaga kilau rambut.
  • Sabun cair pencuci muka, yang ditambahkan dengan Disperse Violet 27 untuk membersihkan wajah dengan lembut.
  • Sabun mandi, yang diformulasikan dengan Disperse Violet 27 untuk memberikan warna ungu yang menarik pada sabun dan memberikan sensasi menenangkan selama mandi.
  • Masker wajah, berbahan Disperse Violet 27 untuk menenangkan dan mencerahkan kulit wajah.
  • Scrub tubuh, dengan penambahan Disperse Violet 27 untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh.

Wujudkan ide kosmetik inovatif Anda dengan kandungan Disperse Violet 1 dan 27 bersama PT Adev Natural Indonesia.

Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis kecantikan dengan merek pribadi, yuk cek katalog produk maklon kosmetik dari Adev.

FAQ terkait Disperse Violet

Apakah Disperse Violet aman untuk digunakan dalam kosmetik?

Tidak semua jenis Disperse Violet aman digunakan dalam produk kosmetik di Indonesia. Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 17 Tahun 2022, hanya Disperse Violet 1 dan 27 yang diizinkan penggunaannya. Jenis Disperse Violet lain, seperti Disperse Violet 4, dilarang penggunaannya oleh BPOM.

Sementara, Disperse Violet 17 dan 96 tidak terdaftar di BPOM, sehingga keamanannya belum dapat dipastikan.

Apa fungsi Disperse Violet di kosmetik?

Disperse Violet memiliki beberapa fungsi dalam produk kosmetik, seperti memberikan warna, meningkatkan daya tarik, dan menjaga stabilitas produk.

Apa efek samping penggunaan Disperse Violet?

Efek samping penggunaan Disperse Violet dalam kosmetik bergantung pada jenisnya. Menurut European Commission, Disperse Violet 1 dan 27 yang diizinkan BPOM tidak memiliki efek samping yang signifikan.Di sisi lain, Disperse Violet 4, 17, dan 96 yang tidak diizinkan BPOM dapat menimbulkan efek berbahaya, seperti iritasi kulit dan mata, berdasarkan informasi dari HPC Standards GmbH dan ChemDirect.

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev