Karmin (Carmine)

Sebagai entrepreneur di bidang kosmetik, mungkin Anda, tentu ingin menghadirkan produk terbaik bagi konsumen. Salah satu kuncinya adalah dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas dan aman.

Namun, tahukah Anda bahwa ada bahan kosmetik yang berasal dari serangga? Ya, salah satunya adalah karmin.

Karmin umumnya aman digunakan dalam kosmetik dan telah disetujui oleh BPOM. Namun, bagi orang yang memiliki alergi terhadap serangga, sebaiknya hindari penggunaan kosmetik yang mengandung karmin.

Yuk, baca artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui lebih lanjut tentang karmin dan bagaimana Adev dapat membantu Anda menghadirkan produk kosmetik terbaik bagi konsumen.

Apa itu Karmin (Carmine)?

Karmin (Carmine)

Karmin (carmine) adalah pewarna alami yang berasal dari serangga Cochineal dan sering digunakan dalam berbagai produk kosmetik. Pewarna karmin ini memberikan warna merah atau merah muda yang menarik pada produk kecantikan. Serangga yang juga bernama Dactylopius coccus ini mengandung pigmen karmasin dan asam karminat yang memberikan warna merah mencolok pada tubuhnya (Liputan6.com, 2023).

Asal mula Karmin dari benua Amerika, tepatnya Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Serangga ini awalnya dibudidayakan oleh peradaban Aztec dan Inca kuno. Mereka membudidayakan serangga Cochineal untuk diambil pigmennya. Kemudian, pigmen tersebut akan digunakan sebagai pewarna alami pada tekstil dan kosmetik.

Keunggulan karmin sebagai pewarna alami adalah warna merah yang dihasilkan sangat stabil dan tahan lama. Karmin juga aman digunakan pada kosmetik karena tidak mengandung toksik. Oleh karena itu, karmin banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, salah satunya kosmetik.

Spesifikasi Karmin

  • Nama Kimia: Carminic Acid
  • Nomor CAS: 390-65-4
  • EINECS: 215-023-3
  • Wujud: Bubuk merah
  • Berat molekul: 492.39 gram/mol
  • Titik lebur: 138–140 ℃

Manfaat Karmin dalam Kosmetik

karmin sebagai bahan kosmetik dan skincare

Melindungi kulit dari sinar UV

Salah satu kandungan aktif dalam karmin adalah senyawa antosianin. Antosianin merupakan antioksidan alami yang mampu menyerap sebagian sinar UV (Dipahayu dan Arifiyana, 2020). Hal itu membuat kulit terlindungi dari paparan sinar UV yang berlebihan.

Mekanismenya adalah antosianin akan menyerap sinar UVA dan UVB pada panjang gelombang tertentu, kemudian memancarkannya kembali sebagai panas. Dengan demikian, intensitas sinar UV yang mengenai kulit berkurang. Berkurangnya paparan sinar UV tersebut penting untuk mencegah risiko kanker kulit akibat radiasi UV yang berlebih.

Selain itu, aktivitas antioksidan pada antosianin juga melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas akibat sinar UV. Kerusakan oksidatif ini bisa memicu proses penuaan dini dan kanker kulit.

Oleh karena itu, manfaat perlindungan sinar UV dari karmin akan memperkuat fungsi produk kosmetik dalam mencegah paparan berlebih sinar matahari.

Menjaga kelembaban kulit

Selain melindungi dari sinar UV, karmin juga bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban kulit secara alami. Kandungan karmin, seperti asam karminat bersifat higroskopis, yaitu mampu menyerap dan mengikat molekul air.

Cara kerjanya adalah senyawa higroskopis ini akan menarik molekul air dari udara dan mengikatnya di lapisan luar kulit. Dengan demikian, kadar air pada lapisan luar kulit tetap terjaga dan mencegah kulit dari kekeringan berlebih.

Menjaga kelembaban kulit sangatlah penting untuk mencegah berbagai masalah kulit, seperti ketombe, psoriasis dan iritasi. Kulit yang kering dan kehilangan kelembaban alami rentan mengalami peradangan dan pengelupasan berlebih (Alodokter, 2022).

Maka dari itu, kandungan karmin pada produk kosmetik dapat memperkuat manfaatnya dalam mempertahankan kelembaban dan mencegah iritasi pada kulit.

Mencegah infeksi bakteri

Karmin mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antibakteri. Karmin efektif dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab infeksi kulit.

Caranya adalah senyawa bioaktif dalam karmin, seperti antosianin dan asam karminat mampu merusak membran sel bakteri serta menghambat sistem enzim dan metabolisme bakteri. Akibatnya, bakteri menjadi kehilangan kemampuan tumbuh dan berkembang biak.

Bakteri yang rentan terhadap efek antibakteri karmin, seperti Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Kedua bakteri tersebut dapat menyebabkan jerawat dan infeksi kulit (Imasari dan Emasari, 2021).

Oleh karenanya, karmin dapat dikembangkan menjadi anti-jerawat dan infeksi luka alami pada produk perawatan wajah dan kosmetik.

Memudarkan bekas luka dan noda hitam

Selain manfaat-manfaat sebelumnya, karmin juga bermanfaat untuk memudarkan berbagai noda hitam dan bekas luka pada kulit. Kandungan utama karmin yang berperan dalam hal ini adalah antosianin.

Antosianin akan bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin atau pigmen warna kulit (Sagala & Telaumbanua, 2020). Dengan menghambat tirosinase, maka produksi melanin berkurang. Hal itu akan menyebabkan noda hitam dan bekas luka yang disebabkan penumpukan melanin akan memudar.

Aktivitas antioksidan dari antosianin juga membantu untuk mencegah oksidasi melanin yang bisa memperburuk hiperpigmentasi kulit. Hasilnya, kulit akan menjadi lebih cerah merata tanpa noda hitam.

Jadi, manfaat karmin untuk memudarkan noda hitam dan bekas luka akan memperkuat klaim produk dalam mengatasi masalah hiperpigmentasi pada kulit.

Ketentuan Penggunaan Karmin pada Kosmetik

Penggunaan bahan pewarna alami karmin (atau Natural Red 4 dengan no. indeks warna 75470) telah diatur dengan jelas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu tertuang melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

Berdasarkan peraturan BPOM tersebut (Lampiran II halaman 207), karmin diizinkan penggunaannya pada seluruh jenis sediaan kosmetika tanpa batasan konsentrasi.

Dengan kata lain, karmin dapat diformulasikan pada aneka produk perawatan kulit dan kosmetik, seperti lipstik, blush on, eye shadow, hingga krim wajah.

Bahan yang Aman Dicampur dengan Karmin

Beberapa bahan yang aman dicampur dengan karmin, antara lain:

  • Titanium dioxide, dan karmin boleh dicampur karena dapat menstabilkan karmin dan mencegah pudarnya warna.
  • Mica, aman dicampurkan dengan karmin karena dapat memberikan efek kilau pada kosmetik. Selain itu, pencampuran kedua bahan dapat membantu menyebarkan karmin secara merata pada kulit.
  • Kaolin, boleh dikombinasikan dengan karmin karena dapat membantu mengontrol kilap pada kulit, membuat tekstur kosmetik menjadi lebih halus dan menyerap minyak.
  • Serbuk sari, cocok dicampurkan dengan karmin karena dapat memberikan efek antioksidan serta menyebarkan karmin secara merata pada kulit.
  • Bentonite, dan karmin bila dicampurkan dapat memberikan tekstur yang halus pada kosmetik dan membantu menyerap minyak dan keringat lebih baik.
  • Magnesium carbonate, aman dicampurkan dengan karmin karena dapat meningkatkan daya tahan kosmetik terhadap air.
  • Bismuth oxychloride, cocok dikombinasikan dengan karmin karena membantu untuk meningkatkan ketahanan warna kosmetik.

Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampur dengan Karmin

Berikut beberapa bahan yang sebaiknya tidak dicampur dengan karmin, yaitu:

  • Asam salisilat, dan karmin tidak boleh dicampurkan karena dapat menyebabkan karmin menjadi tidak stabil dan berubah warna. Bahkan, pencampuran keduanya dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
  • Benzoyl peroxide, tidak aman dikombinasikan dengan karmin karena dapat menyebabkan karmin menjadi pudar dan kehilangan warnanya.
  • Retinol, tidak boleh dicampurkan dengan karmin karena menyebabkan karmin menjadi tidak stabil dan kulit menjadi kering serta kemerahan.
  • Glycolic acid, tidak cocok dikombinasikan dengan karmin karena dapat menyebabkan karmin menjadi berubah warna.
  • Lactic acid, dan karmin yang dicampurkan dapat menyebabkan warna karmin berubah dan kulit mengalami iritasi.
  • Vitamin C, tidak aman dikombinasikan dengan karmin karena dapat menyebabkan karmin menjadi tidak stabil, kulit menjadi kering, kemerahan, dan iritasi.

Produk Kosmetik Berbahan Karmin

Berbagai produk kosmetik yang sering ditambahkan dengan kandungan karmin, antara lain:

Blush-on dan Eyeshadow

Blush-on adalah produk kosmetik yang digunakan untuk memberikan warna pada pipi, seringkali dengan nuansa pink atau peach. Kandungan karmin dalam blush-on memberikan warna yang cerah dan tahan lama.

Eyeshadow juga sering mengandung karmin, terutama untuk warna-warna yang cenderung ke merah atau merah muda. Penggunaan karmin dalam eyeshadow bertujuan untuk menciptakan tampilan mata yang lebih hidup dan menarik (hops).

Yuk lihat penawaran jasa maklon krim blush-on terbaru Adev.

Lipstik dan Liptint

Lipstik dan liptint adalah produk kosmetik yang diaplikasikan pada bibir untuk memberikan warna serta membantu melembabkan. Karmin memberikan variasi warna merah yang cerah dan tahan lama pada lipstik.

Liptint, yang memiliki tekstur cair atau creamy, juga memanfaatkan karmin untuk memberikan warna yang segar pada bibir. Karena lipstik dan liptint sering digunakan dalam berbagai kesempatan, keberadaan karmin di dalamnya sangat penting untuk memberikan kesan yang diinginkan.

Yuk lihat penawaran jasa maklon liptint terbaru Adev.

Produk Kecantikan Lainnya

Selain blush-on, eyeshadow, lipstik, dan liptint, karmin juga digunakan dalam berbagai produk kecantikan lainnya seperti lip gloss, bedak, dan produk pelembap kulit. Pewarna ini memberikan warna yang menarik pada produk-produk tersebut, meningkatkan daya tarik visual dan membedakan antara berbagai varian produk.

Meskipun karmin memberikan manfaat estetika, beberapa lembaga keagamaan di Indonesia memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehalalan penggunaannya, dengan beberapa mengharamkannya dan yang lainnya menganggapnya halal (disway).

Yuk, gandeng PT Adev Natural Indonesia untuk mewujudkan impian Anda dalam menciptakan produk kosmetik yang inovatif dengan Karmin.

Bila Anda pengusaha di bidang kosmetik dan menjajaki peluang usaha dengan brand sendiri, maka silahkan melihat katalog produk maklon terbaru Adev untuk inspirasi usaha Anda.

FAQ tentang Karmin

Apakah itu bahan Karmin?

Karmin adalah pewarna merah alami yang terbuat dari serangga cochineal yang dikeringkan dan dihancurkan (Pikiran Rakyat, 2023). Serangga ini hidup di tanaman kaktus di Amerika Selatan dan Meksiko. Karmin telah lama digunakan sebagai pewarna kosmetik yang dapat memberikan warna merah.

Apakah pewarna Karmin aman?

Iya, karmin aman digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit dan kosmetik. Keamanannya dijamin oleh BPOM melalui Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Peraturan tersebut menyatakan bahwa karmin aman untuk digunakan dalam semua jenis kosmetik.

Apakah pewarna Karmin itu halal?

Pewarna karmin yang diekstrak dari serangga cochineal sering digunakan dalam berbagai produk kosmetik. Namun, perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kehalalannya.

Dikutip dari Halal MUI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Keputusan Komisi Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2011 menyatakan bahwa penggunaan karmin sebagai pewarna hukumnya halal, sepanjang bermanfaat dan tidak membahayakan.

Hal itu berdasarkan bahwa serangga cochineal merupakan serangga yang hidup di atas kaktus dan makan pada kelembaban dan nutrisi tanaman. Cochineal merupakan binatang yang mempunyai banyak persamaan dengan belalang dan darahnya tidak mengalir.

Di sisi lain, Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa karmin hukumnya haram dan najis (NU Online). Fatwa ini didasarkan pada Karmin berasal dari bangkai serangga yang dihukumi najis menurut mazhab Syafi’i.

Oleh karena itu, untuk umat Islam yang mengikuti fatwa MUI, maka karmin halal digunakan pada kosmetik. Sedangkan, untuk umat Islam yang mengikuti fatwa LBM NU Jatim, maka karmin najis dan haram untuk digunakan pada kosmetik.

Apakah merah 40 sama dengan Karmin?

Pewarna merah 40 dan karmin adalah dua pewarna merah yang berbeda. Berikut adalah perbedaannya:

Perbedaan
Merah 40
Karmin
Jenis
Pewarna sintetis
Pewarna alami
Bahan
Pewarna azo
Serangga cochineal
Keamanan
Aman untuk sebagian besar orang, tetapi dapat menyebabkan hiperaktif pada beberapa anak
Aman untuk sebagian besar orang, namun dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang
Status FDA
Disetujui untuk digunakan dalam makanan, minuman, dan obat-obatan
Disetujui untuk digunakan dalam makanan dan kosmetik
Bahan hewani
Bukan
Ya

Apakah penggunaan Karmin dalam lipstik aman?

Secara umum, penggunaan Karmin dalam lipstik aman untuk sebagian besar orang. Hal ini sesuai dengan Peraturan BPOM No. 17 tahun 2022, telah digunakan selama berabad-abad, dan terbuat dari bahan alami.

Tinggalkan komentar


whatsapp-adev