Pernahkah Anda mendengar tentang kurkumin? Senyawa aktif yang terkandung dalam kunyit ini memiliki segudang manfaat, termasuk untuk kesehatan kulit.
Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui potensi kurkumin dalam industri kosmetik. Padahal, kurkumin memiliki banyak keunggulan dibandingkan bahan kosmetik lainnya.
Baca artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui lebih lanjut tentang potensi kurkumin dan bagaimana Adev dapat membantu Anda memulai bisnis kosmetik Anda sendiri!
Apa itu Kurkumin?
Kurkumin atau diferuloylmethane adalah senyawa polifenol yang terdapat secara alami di dalam tanaman kunyit (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) (Repository Universitas Ngudi Waluyo). Senyawa ini menghasilkan warna kuning cerah yang khas.
Secara kimiawi, kurkumin tergolong ke dalam kelompok senyawa kurkuminoid. Senyawa tersebut diketahui memiliki struktur aromatik dengan sistem konjugasi yang kompleks.
Kurkumin telah lama dikenal sebagai bahan pewarna alami yang aman dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, salah satunya kosmetika.
Kosmetik yang mengandung kurkumin menawarkan berbagai manfaat yang tidak hanya terbatas pada peningkatan estetika tetapi juga kesehatan kulit. Penggunaan rutin produk berbasis kurkumin dapat membantu dalam mengatasi masalah kulit seperti jerawat, pigmentasi, dan penuaan dini. Selain itu, sifat anti-inflamasi dan antimikroba dari kurkumin membuatnya ideal untuk penggunaan dalam produk perawatan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis
Dalam industri kecantikan, kurkumin sering dimanfaatkan untuk diformulasikan pada produk-produk perawatan kulit, produk rambut, dan produk make-up.
Untuk mendapatkan kurkumin, proses ekstraksi dilakukan pada tanaman kunyit atau temulawak. Proses ekstraksi ini melibatkan penggunaan pelarut organik atau teknologi ekstraksi modern yang lebih efisien. Ekstrak kurkumin yang dihasilkan kemudian dimurnikan dan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan produk kosmetik yang akan dibuat.
Karakteristik Kurkumin
- Nama IUPAC: (1E,6E)-1,7-bis (4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-1,6-heptadiene-3,5-dione
- Struktur: Senyawa polifenol dengan gugus β-diketon
- Nomor CAS: 458-37-7
- EINECS: 60831-46-1
- Wujud fisik: Bubuk kristal berwarna kuning cerah
- Stabil pada pH: < 6,5
- Berat molekul: 368.38 g/mol
- Titik lebur: 176 – 177 ° C
Bentuk Kimia Kurkumin
Bentuk keto
Kurkumin memiliki struktur kimia yang cukup kompleks dan dapat berada dalam berbagai bentuk tautomerik. Di mana bentuk ketonya merupakan bentuk yang paling stabil dalam kondisi netral (Saputra & Kalalinggi, 2022).
Dalam bentuk ketonya, kurkumin terdiri dari dua gugus fenil yang terhubung oleh tujuh atom karbon. Ketujuh atom itu membentuk rantai tidak jenuh dengan dua ikatan rangkap terkonjugasi. Di antara dua ikatan rangkap tersebut terdapat sebuah gugus keton siklik. Gugus keton siklik terbentuk dari enam atom karbon dan sebuah atom oksigen. Struktur inilah yang memberikan warna kuning cerah yang khas pada kurkumin.
Bentuk keto kurkumin memiliki rumus molekul C21H20O6 dengan berat molekul 368,38 g/mol. Dalam bentuk ini, kurkumin bersifat relatif stabil dan kurang reaktif dibandingkan dengan bentuk tautomerik lainnya.
Bentuk enol
Dalam lingkungan yang lebih basa atau asam, kurkumin dapat mengalami perubahan tautomerik menjadi bentuk enol. Perubahan ini melibatkan perpindahanproton dan struktur elektronik molekul kurkumin (Istyastono dkk, 2003).
Misalnya, dalam lingkungan basa, kurkumin dapat mengalami deprotonasi dan membentuk bentuk enolat yang sangat reaktif. Bentuk enolat ini dapat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perpindahan elektron.
Di sisi lain, dalam lingkungan asam, kurkumin dapat mengalami protonasi dan membentuk kation yang lebih reaktif. Bentuk kation ini dapat berinteraksi dengan molekul atau ion lain melalui ikatan hidrogen atau gaya elektrostatik.
Sifat Fisikokimia Kurkumin
Beberapa sifat fisikokimia kurkumin, yaitu:
- Warna kuning cerah. Warna ini disebabkan oleh struktur kimianya yang mengandung gugus kromofor. Gugus kromofor tersebut akan menyerap sinar UV biru dan hijau yang kemudian dipancarkan kembali dalam bentuk sinar UV kuning.
- Bentukbubuk kristal. Kristal-kristal ini memiliki struktur yang teratur dan rapi, sehingga membuatnya mudah dicampurkan dengan bahan kosmetik lainnya.
- Rumus kimia C21H20O6. Ini artinya bahwa kurkumin terdiri dari 21 atom karbon, 20 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
- Kelarutan. Kurkumin larut dalam pelarut organik, seperti aseton, etanol, dan metanol. Sifat ini membuatnya mudah dicampurkan dengan bahan kosmetik lain yang juga larut dalam pelarut organik.
- Kestabilan. Kurkumin tidak stabil dalam kondisi cahaya, panas, dan basa, sehingga harus disimpan di tempat yang gelap, dingin, dan kering.
Fungsi dan Kegunaan Kurkumin
Antioksidan
Sifat antioksidan kurkumin berperan dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel-sel kulit. Stres oksidatif ini dapat memicu kerusakan pada komponen-komponen penting sel, seperti protein, lipid, dan DNA (Susilawati, 2020).
Kurkumin dengan struktur kimianya yang kaya akan sistem terkonjugasi dan gugus fenolik, memiliki kemampuan untuk meredam dan menetralisir radikal bebas. Kurkumin dapat mendonorkan atom hidrogen dari gugus hidroksil (-OH) fenoliknya kepada radikal bebas. Hal itu akan mengubah radikal bebas menjadi molekul yang lebih stabil dan tidak berbahaya.
Selain itu, kurkumin juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen dalam sel-sel kulit. Enzim antioksidan endogen yang dimaksud, seperti superoksida dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Enzim-enzim ini berperan dalam sistem pertahanan alami tubuh melawan radikal bebas.
Dengan kemampuannya tersebut, kurkumin dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif akibat pembentukan radikal bebas.
Anti-inflamasi
Kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat untuk mengatasi berbagai kondisi kulit yang melibatkan proses inflamasi. Kemampuan anti-inflamasi kurkumin dapat membantu untuk meredakan kulit yang teriritasi, meradang, dan kemerahan.
Proses inflamasi pada kulit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktornya, seperti paparan sinar UV, polusi udara, alergi, dan infeksi bakteri. Menurut Siloam Hospitals (2023), Inflamasi tersebut dapat memicu pembengkakan, kemerahan, rasa terbakar, dan rasa tidak nyaman pada kulit.
Kurkumin memiliki kemampuan untuk menghambat produksi dan aktivitas molekul-molekul pro-inflamasi. Beberapa contoh molekul proinflamasi, seperti enzim siklooksigenase (COX), lipoksigenase (LOX), tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6). Dengan menghambat molekul-molekul ini, maka kurkumin dapat meredam respons inflamasi pada kulit.
Antibakteri
Kurkumin memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu untuk mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri.
Aktivitas antibakteri kurkumin ini berasal dari kemampuannya untuk mengganggu membran sel dan proses metabolisme bakteri. Kurkumin dapat menembus dan merusak membran sel bakteri, sehingga isi selnya bocor dan bakteri mati (Wulan dkk, 2022).
Kurkumin efektif dalam melawan berbagai jenis bakteri patogen penyebab infeksi kulit. Contoh jenis bakteri patogen tersebut, seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Dengan menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri-bakteri tersebut, maka kurkumin dapat menjadi pilihan alami untuk membantu menjaga kesehatan kulit.
Antikanker
Kurkumin memiliki antikanker yang dapat berfungsi untuk mencegah kanker kulit. Cara kerjanya adalah dengan melibatkan beberapa jalur yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.
Pertama, kurkumin dapat menghambat proliferasi sel kanker (Puteri, 2020). Penghambatan itu dilakukan dengan mengganggu siklus sel dan mencegah pembelahan sel yang tidak terkendali.
Kedua, kurkumin dapat menginduksi apoptosis atau kematian sel terprogram pada sel kanker (Nurrochmad, 2004). Apoptosis adalah mekanisme alami yang mengatur kematian sel yang tidak lagi dibutuhkan atau rusak. Mekanisme yang dimaksud, seperti meningkatkan ekspresi protein pro-apoptotik, menginduksi pelepasan sitokrom c dari mitokondria, dan mengaktifkan enzim-enzim caspase yang berperan dalam eksekusi apoptosis.
Ketiga, menurut Kusumaningrum (2016), kurkumin dapat menghambat angiogenesis, yaitu proses pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi dan oksigen ke tumor. Tanpa pasokan darah yang cukup, pertumbuhan dan perkembangan tumor akan terhambat.
Dengan demikian, kurkumin dapat menjadi bahan aktif yang tepat dalam pengembangan produk kosmetik untuk mencegah kanker kulit.
Manfaat Kurkumin pada Kosmetik
Melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas
Kurkumin merupakan senyawa aktif yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat merusak sel-sel kulit dengan cara menyerang lipid, protein, dan DNA. Proses ini dapat menyebabkan peradangan, pembentukan keriput, kehilangan elastisitas, perubahan warna kulit, dan kanker kulit (Universitas Andalas). Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit dari serangan radikal bebas ini.
Kurkumin mampu menangkap radikal bebas di kulit. Hal itu dilakukan dengan cara mendonorkan elektron pada molekul radikal bebas, sehingga menetralkan sifat reaktifnya. Dengan kemampuannya tersebut, kurkumin dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap kerusakan kulit akibat radikal bebas.
Mengurangi peradangan pada kulit
Kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang sangat bermanfaat untuk mengatasi berbagai kondisi kulit yang disertai peradangan. Peradangan pada kulit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi, alergi, jerawat, dan kondisi kulit lainnya (Alodokter).
Proses peradangan pada kulit melibatkan pelepasan mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Sitokin adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh dan berperan dalam meregulasi respons imun dan peradangan. Sementara, prostaglandin adalah senyawa mirip hormon yang terlibat dalam proses peradangan, demam, dan rasa sakit.
Kurkumin efektif dalam menghambat mediator inflamasi ini di kulit. Mekanisme anti-inflamasi nya, antara lain dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi. Kurkumin juga menghambat enzim cyclooxygenase (COX) yang memproduksi prostaglandin.
Dengan demikian, kurkumin dapat mengurangi gejala peradangan seperti kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit pada kulit.
Mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi
Kurkumin dengan sifat antioksidan dan kemampuannya dalam mengatur produksi melanin, bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Dilansir dari laman website Rumah Sakit EMC (2023), hiperpigmentasi dapat menyebabkan munculnya noda gelap, flek hitam, dan perubahan warna kulit yang tidak merata.
Mekanisme utama kurkumin dalam mencegah hiperpigmentasi adalah dengan menghambat enzim tirosinase. Tirosinase merupakan enzim dalam proses biosintesis melanin yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Dengan menghambat aktivitas enzim ini, maka kurkumin dapat membatasi produksi melanin berlebihan yang menyebabkan hiperpigmentasi.
Dengan mekanisme seperti itu, kurkumin sangat efektif untuk digunakan dalam formulasi kosmetik untuk mencerahkan kulit dan menghilangkan noda hitam.
Menjaga kelembaban kulit
Manfaat lain dari kurkumin dalam kosmetik adalah kemampuannya untuk menjaga kelembapan kulit. Kelembapan yang optimal sangat penting untuk kesehatan dan penampilan kulit yang cerah dan segar. Kurkumin dapat membantu untuk menjaga kelembapan kulit melalui dua mekanisme utama.
Pertama, aktivitas antioksidan kuat yang dimiliki oleh kurkumin berperan dalam melindungi lapisan lipid di kulit dari radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak lapisan lipid yang akhirnya menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput (Pratiwi, 2022).
Namun, dengan kemampuan antioksidannya, kurkumin dapat menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan pada lapisan lipid. Hal itu membantu menjaga kadar kelembaban alami kulit.
Mekanisme kedua adalah sifat hidrofilik yang dimiliki oleh kurkumin. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk menarik dan mengikat molekul air. Ini dapat membantu untuk mengunci kelembaban di dalam kulit.
Dengan begitu, kurkumin dapat menjadi bahan aktif yang bisa diformulasikan pada kosmetik untuk menjaga kelembapan dan mencegah kulit kering.
Aturan Penggunaan Kurkumin dalam Kosmetika
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan aturan penggunaan kurkumin dalam kosmetika. Aturan penggunaan tersebut tertuang di Peraturan BPOM No. 17 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.
Berdasarkan peraturan BPOM tersebut (Lampiran II halaman 207), kurkumin dapat digunakan pada semua jenis sediaan kosmetika.
Regulasi ini juga memberikan keleluasaan untuk industri kosmetik untuk memanfaatkan kurkumin dalam formulasi tanpa adanya batasan konsentrasi yang ketat. Artinya, kurkumin dapat digunakan pada semua jenis sediaan kosmetika, seperti krim wajah, losion tubuh, hingga sabun mandi.
Bahan Kosmetik yang Boleh Dikombinasikan dengan Kurkumin
Beberapa bahan kosmetika yang boleh dikombinasikan dengan kurkumin, antara lain:
- Vitamin C, dan kurkumin boleh dikombinasikan karena saling melengkapi dalam melawan radikal bebas dan meningkatkan efek antioksidan. Selain itu, kombinasi keduanya juga dapat meningkatkan mencerahkan kulit, dan merangsang produksi kolagen.
- Vitamin E, boleh dicampurkan dengan kurkumin karena dapat bekerja sama untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV.
- Niacinamide, aman dikombinasikan dengan kurkumin karena memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi jerawat dan hiperpigmentasi.
- Asam hyaluronic, bila dicampurkan dengan kurkumin dapat menjaga kulit tetap lembab dan kenyal.
- Salicylic acid, aman dicampurkan dengan kurkumin karena dapat membantu mengatasi jerawat dan komedo.
- Ekstrak green tea, boleh dikombinasikan dengan kurkumin karena dapat bekerja sama untuk melawan radikal bebas dan menenangkan kulit yang teriritasi.
- Shea butter, aman dicampurkan dengan kurkumin karena dapat membantu untuk melembabkan kulit dan menenangkan kulit yang teriritasi.
- Jojoba oil, dan kurkumin aman dicampurkan karena dapat membantu untuk melembabkan kulit dan mengontrol produksi sebum.
Bahan Kosmetik yang Tidak Boleh Dikombinasikan dengan Kurkumin
Beberapa bahan kosmetika yang tidak boleh dikombinasikan dengan kurkumin, antara lain:
- Benzoyl peroxide, tidak aman dicampurkan dengan kurkumin karena memiliki sifat yang berlawanan. Pencampuran keduanya dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan pengelupasan.
- Retinol, tidak boleh dikombinasikan dengan kurkumin karena dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- AHA/BHA, dan kurkumin tidak aman dicampurkan karena dapat menyebabkan pengelupasan kulit berlebihan.
- Benzophenone, tidak aman dikombinasikan dengan kurkumin karena memiliki sifat yang berlawanan. Kombinasi kedua bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan alergi.
- Hydroquinone, bila dicampurkan dengan kurkumin dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan hiperpigmentasi. Hal itu karena hydroquinone dan kurkumin memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
- Kojic acid, tidak aman dicampurkan dengan kurkumin karena memiliki pH yang berbeda. Pencampuran kedua bahan dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan sensitif terhadap sinar matahari.
Berbagai Produk Kosmetik dengan Kandungan Kurkumin
Kurkumin adalah senyawa bioaktif utama dalam kunyit yang memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan antioksidan. Berikut adalah beberapa jenis kosmetik yang mengandung kurkumin:
Masker Wajah
Masker wajah berbasis kunyit sangat efektif untuk berbagai jenis kulit. Untuk kulit berminyak, masker kunyit dapat membantu mengatur produksi sebum dan mengurangi jerawat (media indonesia). Pada kulit kering, kombinasi kunyit dengan bahan pelembab seperti susu atau madu dapat membantu menghidrasi dan menyehatkan kulit (liputan6). Sementara itu, untuk kulit sensitif, kunyit dicampur dengan lidah buaya bisa menenangkan dan mengurangi peradangan.
Yuk lihat penawaran jasa maklon masker wajah terbaru dari Adev.
Krim Wajah
Krim wajah yang mengandung ekstrak kunyit sering digunakan untuk memperbaiki tekstur kulit dan mencerahkan warna kulit. Krim ini juga dapat membantu mengurangi pigmentasi dan bekas luka jerawat karena sifat antioksidan dari kurkumin (jurnal Unpad). Krim ini cocok untuk semua jenis kulit dan dapat digunakan sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit harian.
Yuk lihat penawaran jasa maklon krim wajah terbaru dari Adev.
Lulur
Lulur kunyit digunakan untuk eksfoliasi dan mencerahkan kulit tubuh (staida gresik).
Lulur kurkumin biasanya digunakan dengan mencampurkan bubuk kunyit dengan bahan-bahan lain seperti air, minyak kelapa, atau madu untuk membuat pasta. Pasta ini kemudian diaplikasikan ke seluruh tubuh atau area yang diinginkan, dibiarkan selama beberapa menit, dan kemudian dibilas dengan air hangat. Untuk hasil optimal, lulur ini dapat digunakan satu hingga dua kali seminggu.
Yuk lihat penawaran jasa maklon lulur terbaru dari Adev.
Body lotion
Losion tubuh yang mengandung kurkumin juga efektif untuk melembabkan dan menghidrasi kulit yang kering, serta membantu memperkuat penampilan kulit agar tampak lebih muda dan sehat.
Yuk lihat penawaran jasa maklon body lotion terbaru dari Adev.
Majukan Bisnis Kosmetik Anda dengan Inovasi Produk Kecantikan Berbahan Kurkumin Bersama PT Adev Natural Indonesia. Bila Anda pengusaha di bidang kosmetik dan menjajaki peluang usaha dengan brand sendiri, maka silahkan melihat katalog produk maklon terbaru Adev untuk inspirasi usaha Anda.
FAQ tentang Kurkumin
Apakah kurkumin termasuk bahan alami?
Ya, kurkumin merupakan bahan alami (Detikcom, 2023). Kurkumin adalah senyawa aktif utama yang terkandung di dalam kunyit dan temulawak. Senyawa ini menghasilkan warna kuning cerah.
Di manakah kurkumin terdapat?
Kurkumin terdapat di dalam rimpang kunyit (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) (Repository Universitas Ngudi Waluyo).
Termasuk dalam golongan apa kurkumin?
Kurkumin termasuk dalam golongan senyawa polifenol (Wahyuningtyas, 2017). Polifenol adalah senyawa antioksidan yang terdapat dalam berbagai tumbuhan, termasuk kunyit dan temulawak.
Apakah kurkumin termasuk polar atau nonpolar?
Kurkumin termasuk senyawa nonpolar (Rezky dkk, 2015). Senyawa nonpolar adalah senyawa yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti etanol dan metanol.
Kurkumin memiliki struktur kimia yang mengandung gugus hidrofobik (tidak suka air) dan hidrofilik (suka air). Gugus hidrofobik lebih dominan, sehingga kurkumin lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar.
Apa manfaat zat kurkumin?
Dikutip dariKompas (2023), zat kurkumin memiliki banyak manfaat, seperti menjaga kelembaban kulit, mencerahkan kulit, mengurangi hiperpigmentasi, melindungi kulit dari radikal bebas, dan mengurangi peradangan pada kulit.